Sebanyak 23 item atau buku ditemukan

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

“Buku ini kembali mengajak kita kepada menelusuri konsep dan hakikat pendidikan lingkungan hidup yang hakiki yang disandingkan dengan pemahaman akan lingkungan yang utuh. Sebuah konsep pendidikan lingkungan hidup yang memang perlu ditanamkan kepada siapapun yang bergerak di bidang PLH. Di samping itu, Buku ini sangat relevan dengan kondisi saat ini.” Prof. Dr. Eri Berlian, MS (Ketua Program Studi S3 Ilmu Lingkungan) “Tema buku ini menarik bagi kalangan dosen dan pendidik, spesifik dan mampu menjawab tantangan akan minimnya buku pegangan pendidikan lingkungan hidup. Seharusnya memang perlu dikenalkan sebuah model pendidikan lingkungan hidup yang orisinil dan buku ini sangat pantas digunakan sebagai rujukan untuk hal tersebut. Buku ini sangat layak dan perlu bagi pendidik ataupun calon pendidik yang akan berkecimpung dengan dunia pendidikan lingkungan hidup.” Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd (Rektor Universitas Negeri Jakarta tahun 2004-2013)

Sebuah konsep pendidikan lingkungan hidup yang memang perlu ditanamkan kepada siapapun yang bergerak di bidang PLH. Di samping itu, Buku ini sangat relevan dengan kondisi saat ini.” Prof.

Penguatan Pendidikan Pro-Lingkungan Hidup di Sekolah-Sekolah Untuk Meningkatkan Kepedulian Generasi Muda Pada Lingkungan Hidup

Orang bijak adalah orang yang mampu memuliakan sampah. Memuliakan sampah berarti ia memilah sampah berdasarkan jenisnya, meletakkan sampah pada tempat sesuai dengan kategorinya, dan kemudian mengelola sampah dengan kreatif. Pengelolaan sampah itu bisa melalui Bank Sampah, menjadikan sampah sebagai materi prakarya di sekolah, atau bahan kerajinan daur ulang yang banyak dikelola masyarakat. Pendeknya, sampah adalah berkah dan bisa menjadi emas Buku persembahan penerbit Best Media (GalangPressGroup)

Orang bijak adalah orang yang mampu memuliakan sampah.

Lebih Dekat Dengan Bumi

Bumi adalah planet yang kita tinggali saat ini. Di Bumi terdapat beragam kekayaan alam. Selain manusia, tumbuhan dan binatang juga hidup di Bumi. Mengapa penduduk di belahan Bumi yang berbeda mengalami perbedaan waktu? Mengapa pula ada perbedaan musim di Bumi? Temukan informasi menarik dalam buku ini.

https://nationalgeographic.grid.id/antariksa https://www.lapan.go.id/ http://solarsystem.nasa.gov/planets/index.cfm http://stars.chromeexperiments.com/ http://www.solarsystemscope.com/ Bumi adalah planet yang kita tinggali saat ini.

Book Series Manajemen Bencana Volume 1: Pengetahuan dan Praktik Lokal untuk Pengurangan Risiko Bencana: Konsep dan Aplikasi

Kita menyadari bahwa peristiwa 26 Desember 2004 telah menjadi hari peringatan terjadinya Gempa dan Tsunami di Aceh, dan memakan banyak korban jiwa. Hingga saat ini, peristiwa Gempa dan Tsunami belum mampu dilupakan oleh masyarakat, terutama Aceh. Hadirnya buku ini bukan hanya berfokus pada Gempa dan Tsunami dengan satu peristiwa saja yang sudah terjadi, namun juga menjelaskan terkait gunung berapi, banjir, dan peristiwa lainnya. Buku ini mengupas tentang pengetahuan dan praktik lokal untuk mengurangi resiko kebencanaan, memahami kearifan lokal dengan perspektif ekosemiotika, gempa dan tsunami, perencanaan lanskap alami, dan lain-lain secara detail dan rinci mengenai kebencanaan atau peristiwa-peristiwa yang sudah pernah terjadi secara berulang-ulang sejak dulu. Buku ini mengajak pembaca untuk dapat memahami dan mampu membaca alam agar ketika bencana alam terjadi kita siap serta mengetahui apa yang akan kita lakukan nanti. Memiliki pengetahuan atas peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi dan mempraktekkan apa yang sudah kita didapatkan agar bisa mengurangi risiko bencana.

... sarana prasarana pendidikan, kesehatan, keagamaan serta ruang publik, yang paling utama adalah adanya perencanaan serta implementasi relokasi permukiman ...

Manajemen Konflik Sumber Daya Alam Penanganan Konflik Secara Detail Cepat Dan Tepat Berbasis Pengalaman 13 Tahun

Pada penulisan konsep awalnya dibentuk tim, yang terdiri dari saya, Istiqomah Marfu’ah, Fajar Septyono, dan Hidayatunisa, dengan penulis utama adalah saya sendiri, Farjar Septiono dan Hidayatunnisa sebagai supporting data, sedangkan Istiqomah Marfu’ah sebagai pembahas utama. Usulan-usulan Istiqomah Marfu’ah banyak mempengaruhi isi dari tulisan ini. Untuk itu, secara sangat khusus saya ucapkan terima kasih kepada Istiqomah Marfu’ah atas masukan dan saran baik pada penulisan konsep awal maupun pada penulisan ulang sehingga menjadi buku ini. Begitu juga saya ucapkan terima kasih kepada Hidayatunisa atas dukungan data yang diberikan, dan juga kepada Fajar Septiono. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada staf di Perkumpulan Scale Up, terutama Wandi, Nabila dan Erwina Naingolan yang ikut membaca dan mengoreksi typo pada tulisan ini. Manajemen Konflik Sumber Daya Alam Penanganan Konflik Secara Detail Cepat Dan Tepat Berbasis Pengalaman 13 Tahun ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Manajemen Konflik Sumber Daya Alam Penanganan Konflik Secara Detail Cepat Dan Tepat Berbasis Pengalaman 13 Tahun ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Modul Pembelajaran Mata Kuliah Perhutanan Sosial Untuk Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Hutan Topik : Agroforestry dalam Perhutanan Sosia

Judul : Modul Pembelajaran Mata Kuliah Perhutanan Sosial Untuk Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Hutan Topik : Agroforestry dalam Perhutanan Sosial Penulis : Dr. Ir. Fransina Latumahina,S.Hut.MP.IPU Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 140 Halaman No ISBN : 978-623-6233-22-1 Perkembangan sejarah tentang Perhutanan Sosial, diawali dengan catatan adanya perubahan paradigma pengelolaan hutan dari pengelolaan hutan oleh negara (forest management by state) ke arah pengelolaan hutan bersama masyarakat, yaitu pengelolaan hutan yang harus melibatkan dan mensejahterakan masyarakat sekitar hutan. Kebijakan tersebut, saat ini dikenal sebagai Hutan Kemasyarakatan (HKm). Hal mendasar yang diamanahkan dalam kebijakan HKm adalah Hak Pengusahaan Hutan Kemasyarakatan (HPHKm) berbentuk Izin Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan dan mewajibkan pemegang izin untuk menyusun Rencana Pemanfaatan yang dapat dinilai oleh pemerintah, lembaga kemasyarakatan lain dan masyarakat umum. Modul ini secara khusus memberikan gambaran tentang masyarakat sebagai subjek dalam implementasi program Perhutanan Sosial, menjadi perhatian khusus untuk pengelolaan hutan lestari. Penerimaan masyarakat atas program Perhutanan Sosial menjadi salah satu tujuan dalam implementasi Perhutanan Sosial. Pemahaman masyarakat atas program PS menjadi salah satu indicator keberhasilan sosialisasi program Perhutanan Sosial. Tanpa ada pemahanan yang kuat dari masyarakat sulit untuk masyarakat berpartisipasi secara sukarela atau mandiri. Hal tersebut menjadi indicator keberlanjutan pengelolaan lahan dengan pemberian akses legal. Masyarakat memahami bahwa program perhutanan Sosial adalah program untuk masyarakat memperoleh manfaat hasil hutan dengan bantuan pemerintah.

Judul : Modul Pembelajaran Mata Kuliah Perhutanan Sosial Untuk Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Hutan Topik : Agroforestry dalam Perhutanan Sosial Penulis : Dr. Ir. Fransina Latumahina,S.Hut.MP.IPU Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 140 Halaman ...

Modal Sosial dalam Manajemen Bencana

Buku ini terdiri dari lima bab yang masing-masing membahas mengenai pemulihan kondisi pasca bencana dilihat dari aspek sosial ekonomi. Secara geografis, Indonesia terletak pada wilayah yang rentan terhadap ancaman bencana alam, mulai dari letusan gunungapi, banjir, gempa bumi, hingga tsunami. Keadaan ini membuat masyarakat harus dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut mengingat dampak dari bencana tersebut sangat luas, baik dari segi fisik maupun sosial ekonomi. Buku Modal Sosial dalam Manajemen Bencana berisi tentang kumpulan penelitian berupa studi kasus yang telah dilakukan dengan memfokuskan pada perilaku dan cara masyarakat dalam beradapatasi terhadap dampak bencana. Secara detil buku ini menjelaskan bagaimana masyarakat pesisir maupun yang tinggal di gunung melakukan manajemen sosial untuk memulihkan penghidupan ekonomi kembali. Aspek sosial ekonomi merupakan faktor yang penting dalam kajian manajemen kebencanaan, disamping aspek fisik. Manusia memegang peranan penting untuk terciptanya kembali kondisi penghidupan seperti sediakala sebelum terjadi bencana (disaster resilience). Manusia sebagai pelaku objek dalam kajian kebencanaan serta pemulihan perekonomian pasca bencana yang dilakukan manusia, menjadi topik utama dalam buku ini. Nilai-nilai kebersamaan dan saling tolong-menolong antar masyarakat, khususnya masyarakat terdampak bencana, tercermin dari masih mengakarnya budaya gotong royong di kawasan pedesaan. Belajar dari bencana gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006, erupsi Gunungapi Merapi 2010, serta banjir rob yang yang rutin terjadi di Demak., gotong royong menjadi senjata yang ampuh dalam komunitas masyarakat menanggulangi akibat yang ditimbulkan suatu bencana karena gotong royong merupakan kombinsi antara solidaritas dan kerjasama antar sesama. Kajian bencana tidak dapat terlepas dari pemulihan kondisi ekonomi. Dalam proses pemulihan kondisi ekonomi ,modal sosial dalam masyarakat merupakan salah satu summberdaya yang penting untuk dimaksimalkan efektifitasnya. Modal sosial bagi masyarakat di kawasan rawan bencana merupakan jenis strategi adaptasi untuk bertahan hidup. Sumberdaya lokal dan kearifan lokal menjadi dasar dan bentuk dari modal sosial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa modal sosial menjadi faktor yang penting dalam penanggulangan bencana. [UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]

Beberapa sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan fisik dan tidak dapat dipergunakan. Sebuah Puskesmas pembantu ...

Environment, Social Justice, and the Media in the Age of the Anthropocene

Environment, Social Justice, and the Media in the Age of Anthropocene addresses three imminent challenges to human society in the age of the Anthropocene. The first challenge involves the survival of the species; the second the breakdown of social justice; and the third the inability of the media to provide global audiences with an adequate orientation about these issues. The notion of the Anthropocene as a geological age shaped by human intervention implies a new understanding of the human context that influences the physical and biological sciences. Human existence continues to be affected by the physical and biological reality from which it evolved but, in turn, it affects that reality as well. This work addresses this paradox by bringing together the contributions of researchers from very different disciplines in conversation about the complex relationships between the physical/biological world and the human world to offer different perspectives and solutions in establishing social and environmental justice in the age of the Anthropocene.

Here are two stanzas from his 1852 composition, “Massa's in de Cold Cold
Ground,” which portray the bond between Master and Slave as a loving one:
Massa make de dark-eyes love him, Cayse he was so kind, Now, dey sadly weep
above ...

Konservasi sumber daya alam

perspektif Islam dan sains

Nature conservation from Islamic and scientific perspectives in Indonesia.

perspektif Islam dan sains Ulfah Utami. DAFTAR TABEL Tabel 1. Kejadian
Tsunami yang ... Daftar Satwa yang Dilindungi dan Dasar Hukum / Peraturan
yang Melindunginya ... ....... 225 Tabel 7. Jenis - jenis Tumbuhan yang Dilindungi
240 ...