Sebanyak 893 item atau buku ditemukan

Sejarah Masyarakat Islam Indonesia

Diskusi yang berkaitan dengan proses kedatangan Islam di Nusantara ini telah berlangsung sekian lama. Diskusi itu meliputi tiga masalah pokok, yaitu: tempat asal kedatangan Islam, para pembawa, dan waktu kedatangannya.2 Selain melahirkan banyak buku dan makalah, diskusi itu telah melahirkan sejumlah teori tentang perkembangan awal Islam di Nusantara tersebut adalah: teori India, teori Arab, teori Persia, dan teori Cina. Bagian ini mendiskusikan berbagai teori tersebut sambil melihat kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Selain itu, bagian ini membicarakan juga tentang saluran dan media dalam proses islamisasi serta relasi antara negara (baca: kerajaan-kerajaan) dengan Islam.

Diskusi yang berkaitan dengan proses kedatangan Islam di Nusantara ini telah berlangsung sekian lama.

Sejarah Lahirnya Pelajar Islam Indonesia

Usaha memlihara sejarah kebangkitan Pelajar Islam Indonesia (PII) yang telah ditulis oleh Kanda A. Adaby Darban, sampai dengan diterbitkannya kembali buku ini sudah selayaknya untuk kita hargai serta kita sambut dengan penuh kegembiraan. Isi keseluruhan buku ini perlu kita pelajari dan renungkan, sebab alam kita melaksanakan usaha menuju cita-cita perjuangan Pelajar Islam Indonesia ini, mau tidak mau kita harus mengetahui dan menghayati ide-ide dan usaha-usaha apakah yang telah dilakukan oleh generasi terdahulu.

Usaha memlihara sejarah kebangkitan Pelajar Islam Indonesia (PII) yang telah ditulis oleh Kanda A. Adaby Darban, sampai dengan diterbitkannya kembali buku ini sudah selayaknya untuk kita hargai serta kita sambut dengan penuh kegembiraan.

Falsafah dan sejarah pendidikan Islam

Philosophy and history of Islamic education in Malaysia and other Islamic countries.

Philosophy and history of Islamic education in Malaysia and other Islamic countries.

Sejarah Syarikat Islam Banjarnegara dan kontribusinya di bidang pendidikan

On history and education roles of Syarikat Islam Banjarnegara, an Indonesian Islamic organization in Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia.

Sejarah & eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat

Penulisan buku ini bertujuan untuk memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh kedua peneliti, dengan judul, “Melacak Akar Sejarah dan Eksistensi Tasawuf di Kalimantan Barat”. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang bagaimana sejarah tasawuf di Kalimantan Barat; eksistensinya dan pengaruhnya pada kehidupan beragama masyarakat sejak awal penyebaran Islam hingga saat ini. Buku yang merupakan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka dan kajian selanjutnya mengenai pola dakwah sufistik yang dikembangkan oleh para ulama di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan penelusuran kepustakaan terlebih dahulu untuk menemukan bahan awal mengenai keberadaan tasawuf di Kalimantan Barat. Kemudian, peneliti melakukan pengamatan di berbagai markas pembelajaran tasawuf yang ada sekaligus melakukan wawancara kepada pimpinan/pengurus/jama’ah yang dapat ditemui di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode snowballing, dari satu tempat ke tempat yang lain. Data kepustakaan dipadukan dengan data lapangan, untuk kemudian dianalisis secara kritis mengenai keabsahan data yang terkumpul. Selanjutnya dilakukan penulisan kronologis sejarah tasawuf berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya secara bersamaan dengan penampilan (display data). Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan, peneliti menemukan beberapa point penting mengenai sejarah dan eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat sebagai berikut: 1) Eksistensi tasawuf diketahui sejak datangnya Syeikh Hussein al-Qadri di Negeri Matan, Ketapang; 2) Perkembangan Tasawuf dimulai sejak murid-murid Syeikh Ahmad Khatib Sambas pulang dari haji dan mengajarkan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Ajaran Syeikh Ahmad Khatib Sambas melalui murid-muridnya ini tidak berlangsung lama, karena ketika mereka wafat, ajaran itu tidak banyak bisa dikembangkan lagi. Kemunculan tokoh-tokoh Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dari luar Kalimantan Barat, cukup berhasil menumbuhkan kembali semangat bertasawuf, akan tetapi itu pun tidak berlangsung lama. Belakangan, muncul Syeikh Jayadi M. Zaini di Sambas, yang berusaha membangkitkan kembali kejayaan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah; 3) Banyak tarekat-tarekat lain yang juga eksis dan berkembang di Kalimantan Barat, seperti: Tarekat Naqsyabandiyah Muzhariyah, Tarekat Haq Naqsyabandiyah, Tarekat Al-Mu’min, Tarekat Shiddiqiyah dan Tarekat Sammaniyah; 4) Keberadaan tarekat-tarekat di Kalimantan Barat memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kehidupan beragama masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh 3 (tiga) indikator, yaitu: Pertama, diterimanya Islam dengan baik di masyarakat yang sebelumnya sudah beragama; Kedua, sikap toleransi beragama yang tinggi di Kalimantan Barat; Ketiga, Islamisasi budaya leluhur yang masih berkembang dengan tanpa mengurangi nilai-nilai budaya yang ada.

Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan, peneliti menemukan beberapa point penting mengenai sejarah dan eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat sebagai berikut: 1) Eksistensi tasawuf ...