Sebanyak 857 item atau buku ditemukan

Sejarah Perkembangan Pers Minangkabau (1859 - 1945)

Peran penting pers dalam membentuk sejarah Minangkabau tak terbantahkan. Lahir dari tanggapan kritis terhadap perubahan zamannya, pers Minangkabau menampilkan mozaik situasi sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang dihidupi oleh orang-orang pada zamannya. Kendati pers Minangkabau tergolong salah satu yang tertua di Indonesia, ternyata belum banyak tulisan yang secara mendalam mengangkat sejarah pers Minangkabau khususnya pada periode 1859–1950. Dalam konteks itulah buku ini mengambil perannya. Secara garis besar buku ini akan menunjukkan (1) latar belakang sejarah Minangkabau, adat-istiadat, dan budayanya; (2) sejarah pergerakan reformasi Islam di Minangkabau, yang bermula pada abad ke-8, ketika Islam diperkenalkan di Minangkabau oleh para pedagang dari Arab dan Gujarat; (3) sejarah pers Minangkabau yang diawali dengan pemakaian bahasa dan abjad Arab-Melayu, sampai masa pemakaian bahasa Melayu sepenuhnya oleh media; dan (4) perkembangan pers Islami hingga organisasi dan lembaga pendidikan yang menjadi lokasi awal produksi sebelum akhirnya benar-benar berbentuk penerbitan. Ditulis dengan metode historiografi, buku ini dengan lugas menekankan bahwa pers Minangkabau berkontribusi penting dalam pembentukan jiwa nasionalis hingga akhirnya turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. *** "Sudah lama kita kehilangan gambaran tentang dinamika lokal. Sistem media, termasuk penyiaran kita, terkonsentrasi di Jawa khususnya Jakarta. Ratusan kelompok etnis dan bahasa lokal tak lagi tergambar di media. Keanekaragaman terasa hilang. Buku ini rasanya menggugah kembali keinginan kita untuk memahami Indonesia secara utuh." —Amir Effendi Siregar; Dosen Komunikasi UII, Pemimpin Umum Majalah Warta Ekonomi, Ketua Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2MEDIA) "Sejak awal, perkembangan pers, sastra, pemikiran tertulis, dan segala bentuk pertarungan gagasan nasional melalui media komunikasi berbahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh yang berasal dari Minangkabau, paling tidak dibesarkan atau menuntut ilmu di daerah itu. Sekelumit nama di antaranya: Adinegoro, St. Takdir Alisyahbana, Marah Rusli, Rosihan Anwar, Usmar Ismail, Asrul Sani, Mochtar Lubis, P.K. Ojong, dll. Khusus dalam pers Islam nasional, misalnya, M. Natsir, HAMKA, Abu Hanifah, Mahmud Yunus... Mudah-mudahan segera menyusul buku-buku sejarah perkembangan pers dari daerah-daerah lain." —Prof. M. Alwi Dahlan, Ph.D; Guru Besar Emeritus Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia

Peran penting pers dalam membentuk sejarah Minangkabau tak terbantahkan.

Sejarah Perkembangan Nasionalisme Melayu Sebelum Kemerdekaan

Kajian ini akan menganalisis sejarah perkembangan nasionalisme Melayu dalam menentang kuasa-kuasa Barat, khususnya British di Tanah Melayu sebelum mencapai kemerdekaan pada tahun 1957. Kaedah kajian yang digunakan adalah berdasarkan kaedah penelitian terhadap sumber-sumber yang diperolehi di perpustakaan dan Arkib Negara Malaysia. Kajian ini akan dimulakan dengan merungkai terlebih dahulu sejarah awal perkembangan ekonomi Tanah Melayu. Kedatangan kuasa-kuasa Barat, iaitu Portugis, Belanda dan British ke Tanah Melayu adalah disebabkan oleh kepentingan ekonomi Tanah Melayu yang juga dikenali sebagai Bumi Emas dan Semenanjung Emas oleh bangsa asing. Tanah Melayu telah dijajah selama lebih 400 tahun sejak penjajahan Portugis pada 1511. Apabila British menguasai Tanah Melayu, kemasukan pemikiran pro-Barat mereka telah mewujudkan konflik dengan masyarakat Melayu. Kajian ini akan memfokus kepada pensejarahan masyarakat Melayu bagi melihat sejarah perkembangan nasionalisme Melayu dan pihak-pihak yang terlibat dalam penentangan terhadap British. Selepas negara berjaya mencapai kemerdekaan, perlaksanaan Dasar Pandang Ke Timur oleh Tun Dr. Mahathir Mohamad pada tahun 1982 dilihat menamatkan konflik berterusan antara pemikiran Pro-Barat yang dibawa penjajah dan semangat nasionalisme Melayu, dengan model Jepun yang mewakili model Timur telah menggantikan model Barat yang sekian lama mendominasi kehidupan masyarakat Melayu seawal penguasaan Portugis di Melaka pada tahun 1511.

Kajian ini akan menganalisis sejarah perkembangan nasionalisme Melayu dalam menentang kuasa-kuasa Barat, khususnya British di Tanah Melayu sebelum mencapai kemerdekaan pada tahun 1957.

Islam Liberal Indonesia: Sejarah dan Konsepsi

Berdasarkan pemetaan dalam buku ini terlihat bahwa kelompok liberal di Indonesia tidak tunggal melainkan warna-warni. Tipologi pemikiran liberal Indonesia ini dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu: 1. Liberal-Progresif Kelompok liberal tipologi ini gagasannya lebih diarahkan pada pemaknaan dan penafsiran ulang atas Islam yang dimaksudkan agar terjadinya reformasi atau perubahan yang didasarkan atas kebutuhan umat dan perkembangan zaman. Sehingga, Islam yang dipandang sebagai agama yang membawa perubahan dan perbaikan umat atau rahmatan lil’alamin dapat benar-benar secara nyata dapat menjalankan perannya dalam mendorong terjadinya transformasi sosial. Dengan kata lain bahwa liberal-progresif ialah sekelompok liberal yang lebih mengarahkan perhatian intelektualnya terhadap peningkatan dan pembenahan kondisi sosial-kultural umat baik dalam bidang politik maupun keagamaan yang terkait dengan isu-isu yang menyangkut masalah keadilan sosial, keadilan gender, dan pluralisme baik sosial maupun agama. 2. Liberal-Radikal Kaum liberal-radikal secara teologis berpegang pada gagasan teologi pembebasan. Teologi pembebasan yang terutama berhaluan kekiri-kirian Marxian, sehingga mengangkat dan mengembangkan tema-tema tentang ketidakadilan sosial yang dikontruksikan sebagai akibat adanya struktur sosial yang timpang, baik yang terdapat pada negara maupun individu. Sedangkan paradigma yang dipegangnya dalam menjalankan perjuangannya adalah paradigma sosial-konflik, dimana pola relasi materialis dan ekonomi dianggap sebagai basis yang diatasnya terbangun sistem hukum, moral, agama, dan politik, yang kesemuanya disebut sebagai superstruktur. Superstruktur akan menjadi tidak adil dalam implementasinya tatkala ada bias-bias dalam memahami superstruktur sebagai bagian dari otoritas salah satu kelompok dalam masyarakat. Kelompok tersebut adalah kelompok tokoh agama dan alim ulama, seperti ahli fiqih (fuqaha) dan ahli kalam (mutakallimin). 3. Liberal Moderat Sama seperti Islam liberal dari tipe-tipe sebelumnya, kelompok liberalmoderat pun tidak pernah menganggap Islam bersifat idiologis, Islam bagi kelompok ini adalah Islam substantif yaitu nilai-nilai atau norma-norma dasar yang bersifat universal. Kelompok ini cenderung melihat hal-hal yang substansial, yakni mencari hal-hal yang universal melalui pendekatan apresiatif terhadap partikularitas bentuk-bentuk agama yang diwahyukan Tuhan dalam rentangan sejarah. 4. Liberal-Transformatif Islam liberal-trasformatif mencoba mempertanyakan kembali paradigma dan segala praktik sosial-politik keagamaan yang mapan dan menjadi arus utama di masyarakat termasuk idiologi yang berkembang di dalamnya, dan sekaligus mengikhtiarkan ditemukannya paradigma alternatif yang diharapkan akan mampu mengubah struktur dan superstruktur yang menindas rakyat serta membuka kemungkinan bagi rakyat untuk mewujudkan potensi kemanusiaannya. Paradigma baru ini diharapkan mampu melahirkan struktur dan superstruktur yang memungkinkan rakyat untuk mengontrol perubahan sosial dan menciptakan sejarah mereka sendiri, struktur yang memungkinkan bagi rakyat melakukan perubahan sosial, ekonomi dan politik dengan jalan demokratis.

Berdasarkan pemetaan dalam buku ini terlihat bahwa kelompok liberal di Indonesia tidak tunggal melainkan warna-warni.

Ertugrul : Sejarah Turki Utsmani dari Kabilah Ke Imperium

Buku ini adalah studi tentang sejarah dan politik Dinasti Turki Utsmani, yang dimulai dari kabilah kemudian berkembang menjadi sebuah imperium besar di dunia. Turki Utsmani, yang di dunia Barat disebut dengan Ottoman, adalah sebuah imperium besar yang mewarnai perjalanan sejarah dunia. Bentangan kekuasaannya, di Timur dan Barat, dengan segala kisah dan jejak peninggalan peradabannya, tak akan pernah dilupakan oleh sejarah, bahkan hingga hari ini. Kekuasaan Turki Utsmani tak hanya diakui oleh para sejarawan Muslim, tetapi juga sejarawan Barat yang memiliki integritas dan kejujuran dalam merekam jejak sejarah dunia. Turki Utsmani pernah menggemparkan jagad Eropa, ketika Konstantinopel berhasil ditaklukan oleh seorang anak muda yang saleh, berani, dan jenius, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmet II). Begitu juga ketika Sulaiman Al-Qanuni, yang di Barat dikenal dengan sebut The Magnificent berhasil menaklukkan beberapa wilayah di Eropa. Sejatinya buku ini terdiri dari dua buah buku, yang kemudian kami jadikan satu, karena rangkaian pembahasannya yang runut dan menyatu. Dimulai dari kabilah yang menjadi asal muasal tumbuh dan berkembangnya kekuasaan Utsmani, tentang sejarah negeri tempat tinggal mereka, pemikiran politik, dan sampai pada tokoh-tokoh yang mewarnai perjalanan sejarahnya, seperti Ertugrul bin Sulaiman Shah, Utsman bin Ertugrul, Sultan Bayezid, Sultan Salim, Sultan Muhammad Al-Fatih, Sultan Sulaiman Al-Qanuni, dan lainnya. Buku ini adalah karya studi ilmiah, dengan referensi-referensi yang bisa ditelusuri asalnya. Sebagai karya ilmiah, tentu saja penulis buku ini memaparkan data-data sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan dan bisa menjadi bahan kajian oleh para ilmuan dan pelajar lainnya. Apalagi, penulisnya adalah seorang peneliti dalam bidang studi Timur Tengah dan aktif di berbagai forum ilmiah internasional. Tak pelak, buku ini sangat penting Anda miliki! - Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram.

Turki Utsmani pernah menggemparkan jagad Eropa, ketika Konstantinopel berhasil ditaklukan oleh seorang anak muda yang saleh, berani, dan jenius, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmet II).

Humandkind: Sejarah Penuh Harapan

Ada satu kepercayaan yang mempersatukan kelompok kiri dan kanan, ahli psikologi dan ahli filsafat, penulis dan pencatat sejarah. Kepercayaan itu mengilhami judul berita di sekeliling kita dan hukum yang mengatur hidup kita. Dari Machiavelli sampai Hobbes, Freud sampai Dawkins, akar kepercayaan ini telah menghunjam dalam pemikiran Barat. Kita diajari bahwa manusia bersifat dasar egois dan digerakkan kepentingan pribadi. Humankind mengajukan argumen baru: bahwa lebih realistis sekaligus revolusioner andai kita beranggapan bahwa manusia itu pada dasarnya baik. Naluri untuk bekerja sama bukannya bersaing, memercayai bukannya tak percaya, punya dasar evolusioner yang ada sejak awal kehadiran spesies kita. Menganggap buruk orang lain bukan hanya memengaruhi cara kita memandang orang lain, melainkan juga politik dan ekonomi kita. Di buku penting ini, penulis laris internasional Rutger Bregman merangkum beberapa penelitian paling terkenal di dunia dalam kerangka baru, memberi sudut pandang baru untuk 200.000 tahun terakhir dalam sejarah manusia. Bregman menunjukkan bagaimana kepercayaan terhadap kebaikan dan altruisme manusia bisa mengubah cara kita berpikirÑdan menjadi dasar untuk mencapai perubahan sejati di masyarakat. Waktunya ada pandangan baru atas hakikat manusia. ÒPandangannya matang ... Penerapan sejarah oleh Bregman mengarah ke pemahaman baru atas hakikat manusia. Humankind mengubah percakapan dan menerangi jalan ke masa depan yang lebih cerah. Kita makin membutuhkan itu sekarang.Ó Susan Cain, penulis Quiet ÒSinisme adalah teori segalanya, tapi sebenarnya tak harus dipakai, seperti ditunjukkan dengan brilian oleh Rutger Bregman. Buku ini perlu, membuka peluang masa depan yang lebih baik.Ó David Wallace-Wells, penulis The Uninhabitable Earth

Di buku penting ini, penulis laris internasional Rutger Bregman merangkum beberapa penelitian paling terkenal di dunia dalam kerangka baru, memberi sudut pandang baru untuk 200.000 tahun terakhir dalam sejarah manusia.

Sejarah Pemikiran Ekonomi: Pemikiran dan Perkembangan

Sejarah pemikiran ekonomi berkaitan dengan pemikiran dan teori yang berbeda dalam subjek ekonomi, dari dunia dulu hingga saat ini. Ini mencakup banyak aliran pemikiran ekonomi yang berbeda. Pemikiran sejarah ekonomi berkaitan dengan asal mula dan perkembangan ide-ide ekonomi. Sejarah pemikiran ekonomi meliputi doktrin dan generalisasi dari berbagai pemikir yang berhubungan dengan fenomena ekonomi kehidupan kita. Ia mengalami banyak evolusi dengan kontribusi khusus dari berbagai pemikir yang berdampak besar pada pemikiran ekonomi masa depan. Untuk membahas pemikiran dan perkembangan terkait dengan sejarah pemikiran ekonomi secara komprehensif maka buku ini disusun menjadi 10 bab yaitu: Sejarah Pemikiran Ekonomi Ilmu Ekonomi Pra Klasik: Ilmu Ekonomi Purba dan Merkantilisme Ekonomi Klasik (Adam Smith) Ekonomi Klasik (Bentham dan Malthus) Ekonomi Sosialis (Karl Marx) Ekonomi Keynesian Ekonomi Kelembagaan Pemikiran ekonomi sosialis Perkembangan Ekonomi Kelembagaan Perkembangan pemikiran ekonomi dan kontroversi

... di mana hubungan keduanya ditandai dengan perubahan teknologi akan mendorong perubahan kelembagaan seremonial. ... Perkembangan Ekonomi Kelembagaan di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri perbankan, ...

TTS SERU MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MI KELAS VI Untuk Madrasah Ibtidaiyah (

TTS SERU MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MI KELAS VI Untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelas VI PENULIS: Ibnu Saputra, S.Pd Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-270-010-9 Terbit : April 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Buku ini berisi materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan pelajaran yang dilaksanakan pada Madrasah baik di tingkat MI, MTs dan MA. Khusus untuk MI, pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini mulai dari kelas III, IV, V DAN VI. Tidak jarang pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini dianggap sebagai pelajaran yang kurang menarik. Dan bahkan rating dari pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini mungkin menjadi terendah dibandingkan dengan materi pelajaran agama lainnya seperti Fiqih, Qur’an Hadits dan Akidah Akhlak. Maka dari itu, diperlukan suatu metode pelajaran yang bisa menjadikan peserta didik bergairah dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan teka-teki silang. Teka-teki silang tidak hanya sekedar permainan, akan tetapi berisikan unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Sehingga dengan penggunaan metode teka-teki silang pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, bisa menjadikan peserta didik berpartisipasi aktif sejak awal pembelajaran. Dengan aktifnya peserta didik dalam pembelajaran sehingga akan mencapai tujuan atau substansi dari pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

... Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan di madrasah baik tingkat MI, MTs dan MA.

Sejarah Metodologi Ilmu Tafsir Al-Qur’an (Teori, Aplikasi, dan Model Penafsiran): Bintang Pustaka

Buku di hadapan pembaca yang budiman merupakan buku karya akademisi muda Wely Dozan dan Muhamad Turmuzi yang di dalamnya menjelaskan seluk beluk tafsir dalam konteks historis. Buku yang berjudul Sejarah Metodologi Ilmu Tafsir Al-Qur’an: Teori, Aplikasi, dan Model Penafsiran kaya akan informasi seputar pengertian epistemologi tafsir dan beragam istilah lain seperti takwil. Termasuk di dalamnya perkembangan tafsir di era awal Islam datang yakni di masa Nabi Muhammad saw., sahabat, dan tabiin. Ketiga generasi tersebut mewakili tafsir klasik sebagai usaha melakukan model penafsiran di awal Islam.

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda ...