Sering terjadi, bahwa hasil observasi tidak dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga masih ada kesenjangan antara apa yang diinginkan perusahaan dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen (Zyman, 2000). Sebuah survei online dilakukan oleh Kompas.com, yang menyatakan bahwa ada 5 tren konsumen terkait layanan digital sepanjang tahun 2015. Salah satunya, perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini memicu penduduk di seluruh dunia tanpa mengenal usia untuk saling terhubung satu dengan yang lain. Perkembangan ini memunculkan generasi baru yang diberi nama screenager. Screenager merupakan kelompok masyarakat yang memiliki beragam perangkat digital dan tidak pernah puas terhadap layanan digital tertentu. Masyarakat kelas menengah di Indonesia telah mencapai 74 juta orang dan jumlah ini akan semakin meningkat di tahun 2020 (Setiawan, 2016). Selain itu, 93% konsumen digital memiliki telepon genggam, yang 77% di antaranya sudah menggunakan ponsel pintar. Terkait hal itu, korelasinya adalah dengan meningkatnya jumlah pengguna teknologi dan layanan digital maka hal tersebut juga disertai perilaku konsumen yang menginginkan pengalaman digital yang lebih baik.
1.2.1 Konsumen Era Ekonomi Digital Pemikiran bahwa pemasar harus mempelajari dan mengenal konsumennya bukanlah hal baru. Memang pada hakikatnya, pemasar harus melihat dari sudut pandang konsumen. Konsumen pun bukanlah hanya satu mata ...
Studi perilaku konsumen sangat penting menjadi dasar bagi manajemen pemasaran, di mana hasil kajiannya mampu membantu pemasar dalam: merencanakan bauran pemasaran; memutuskan proses segmentasi; menetapkan positioning; mampu melakukan pembedaan terhadap produk; melakukan teknik analisis lingkungan bisnis; serta pengembangan dalam riset pemasaran. Studi perilaku konsumen juga memiliki peran penting ketika pelaksanaan rancangan kebijakan publik, bagi pemangku kebijakan ekonomi dalam suatu negara. Pembuat kebijakan tersebut memerlukan kajian ini dalam merumuskan kebijakan serta perlindungan pada konsumen. Dengan mengetahui bagaimana konsumen berperilaku dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pengembangan kemampuan seorang pemasar dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Bagi para akademisi, analisis perilaku konsumen ini menjadi salah satu sumber dalam memperdalam ilmu pengetahuan terutama terkait perilaku konsumen. Materi buku ini disusun berdasarkan kebutuhan atau rencana perkuliahan selama satu semester baik itu di Universitas, ataupun Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi/Bisnis, bahkan program studi Pascasarjana studi Magister Manajemen. Oleh sebab itu, perilaku konsumen menjadi salah satu mata kuliah penting untuk diikuti mahasiswa jurusan manajemen/bisnis, terutama yang mengambil konsentrasi manajemen pemasaran. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan buku ini masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam pengalaman penulis, walaupun demikian penulis berharap mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, akademisi, pelaku bisnis, manajemen perusahaan, dan pengambil kebijakan.
Studi perilaku konsumen sangat penting menjadi dasar bagi manajemen pemasaran, di mana hasil kajiannya mampu membantu pemasar dalam: merencanakan bauran pemasaran; memutuskan proses segmentasi; menetapkan positioning; mampu melakukan ...