Sebanyak 184 item atau buku ditemukan

Kewirausahaan Dan Studi Kelayakan Bisnis Untuk Memulai Dan Mengelola Bisnis

Salah satu hal yang membedakan seorang entrepeneur atau wirausahawan dengan orang lain pada umunya adalah cara berpikirnya. Seorang wirausahawan senang berpikir dan berkehendak untuk mendekati tantangan dan peluang untuk memperoleh inovasi. Inovasi diperoleh dengan cara berpikir out if the box dengan bantuan intuisi dari wirausahawan tersebut. Intuisi merupakan kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Intuisi yang tajam akan menentukan inovasi yang mana yang harus ditindaklanjuti. Inovasi itu sendiri tidaklah harus rumit. Buku ini dipersembahkan kepada pembaca sebagai upaya untuk memahami cara berpikir kewirausahaan dalam mendekati tantangan dan peluang untuk memperoleh inovasi. Inovasi yang perlu ditindaklanjuti perlu diidentifikasi melalui studi kelayakan bisnis sebagai dasar untuk memprediksi pertumbuhan bisnis dan meminimalisir risiko yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Wirausahawan cenderung berpikir kreatif dan inovatif. Wirausahawan juga harus memulai menjalankan idenya, menjalankan perusahaan yang sudah ada, berpikir maju dan besar, dan berpikir untuk mengakhirinya. Kewirausahaan Dan Studi Kelayakan Bisnis Untuk Memulai Dan Mengelola Bisnis ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Kewirausahaan Dan Studi Kelayakan Bisnis Untuk Memulai Dan Mengelola Bisnis ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil 2 (ed.5) Koran

Menjelaskan 12 mitos e-commerce dan cara agar tidak menjadi korban mitos- mitos tersebut. 3. ... Dua Belas Mitos E-Commerce Meskipun banyak wirausahawan telah memperoleh keuntungan melalui e-commerce, membangun toko di Web bukan jaminan ...

PERMAINAN BISNIS TERPADU TEMATIK UNTUK PELATIH KEWIRAUSAHAAN

Berwirausaha Mengolah Sampah Menjadi Rejeki Tambah

Sampah adalah masalah. Sering memang terdengar anggapan seperti itu. Namun, bagi sebagian orang, sampah justru mendatangkan rezeki, setelah mereka mengelola dan mengolahnya dengan benar. Omzetnya mencapai puluhan hingga ratusan juta. Masalah ini bersumber dari kesalahan Pola Pikir. Sampah dianggap benda jelek, kotor, bau, jorok, sumber masalah dan tidak berharga sehingga dibuang. Idealisme Lingkungan Daur ulang sampah berbasis kewirausahaan yang selama ini telah dilatihkan, secara signifikan berpengaruh terhadap berkurangnya sampah yang dibuang ke TPS dan lahirnya banyak usahawan kerajinan daur ulang sampah yang mampu berkembang secara bisnis. Masyarakat akan menjalankan aktivitas daur ulang dengan semangat dan berkesinambungan jika memberikan manfaat finansial kepada pelakunya, menguntungkan serta bisa dijadikan usaha dengan investasi rendah. Buku ini berisi Materi Permainan Bisnis Tematik Terpadu Tentang Berwirausaha Mengelola Sampah sebagai sebuah prospek bisnis yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pelatih kewirausahaan, guru, dosen, pemerhati dan penggiat lingkungan. Diuraikan dalam buku ini, mulai dari metode pembelajaran, membangun mindset baru tentang tentang sampah, wirausaha sampah dan teknik-teknik pelatihan manajemen usaha sampah. Terakhir, jika dalam menguraikan buku masih banyak kekurangan, mohon dimaafkan. Selanjutnya koreksi dan saran kami harapkan dari para pembaca, dalam rangka penyempurnaan buku ini, terima kasih.

Sampah adalah masalah.

KEWIRAUSAHAAN

Buku ini memberikan gambaran secara garis besar bagi yang ingin mengetahui seluk beluk dunia usaha dan cara-cara mengembang-kan bakat bisnis. Sebagai pembisnis pemula perlu mempersiapkan diri, modal dan prasayarat-prasyarat lain yang dibutuhkan agar usaha yang nanti dibangun terhindar dari kerugian, meskipun kegagalan dalam bisnis selalu dapat terjadi.

Buku ini memberikan gambaran secara garis besar bagi yang ingin mengetahui seluk beluk dunia usaha dan cara-cara mengembang-kan bakat bisnis.

Kewirausahaan syariah 

Buku yang berada di tangan pembaca ini, memberikan tuntunan dan bimbingan bagaimana merintis suatu usaha yang diinginkan menjadi maju dan berkembang. Karena pemaparannya mencakup sejak dari bagaimana membangun kepercayaan diri, menghilangkan rasa cemas, dan takut akan gagal berwirausaha. Dilengkapi pula secara teknis bagaimana mendapatkan modal usaha, menjalin kemitraan usaha, dan mengomunikasikannya serta merancang dan melaksanakan manajemen produksi (operasi), manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran/penjualan, manajemen keuangan dan evaluasi usaha. Semua teknis pelaksanaan usaha dikemas dalam lingkup usaha yang berbasis syariah, sehingga memperteguh dan memperkuat motivasi berbisnis secara Islam. Strategi unggul yang dipraktikkan Rasulullah SAW dalam berbisnis dengan ilmu pengetahuan, akhlak yang mulia serta tanpa sikap emosional telah mengantarkan beliau menjadi pebisnis terbesar dan sukses, tentunya para wirausaha pun berharap demikian. Buku persembahan penerbit Prenada Media

Buku yang berada di tangan pembaca ini, memberikan tuntunan dan bimbingan bagaimana merintis suatu usaha yang diinginkan menjadi maju dan berkembang.

Pemahaman Kewirausahaan

Buku ini berisikan ruang lingkup kewirausahaan, pengertian wiraswasta dan wirausaha, sifat sifat wirausaha, ciri-ciri dan kepribadian wirausaha, prinsip-prinsip wirausaha, kiat-kiat sukses berwirausaha, kepemimpinan dalam wirausaha, pengambilan keputusan, pemilihan bidang usaha, pemasaran praktis, negosiasi dalam wirausaha, studi kelayakan bisnis, perencanaan bisnis, strategi menyusun proposal bisnis, serta etika bisnis dan corporate social responsibility. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini berisikan ruang lingkup kewirausahaan, pengertian wiraswasta dan wirausaha, sifat sifat wirausaha, ciri-ciri dan kepribadian wirausaha, prinsip-prinsip wirausaha, kiat-kiat sukses berwirausaha, kepemimpinan dalam wirausaha, ...

PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

Menurut Wiratmo (2018:2) istilah kewiraswastaan (entrepreneurship) berasal dari Prancis yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “perantara”. Sedangkan kewiraswastaan secara lebih luas didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul risiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Kristanto (2009:3) kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri, watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (create new & different). Sedangkan menurut Suryana (2009:2) kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Menurut Hendro (2011:5) kewirausahaan (entrepreneurship) bukan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap. Melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir.

Menurut Wiratmo (2018:2) istilah kewiraswastaan (entrepreneurship) berasal dari Prancis yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “perantara”.

Dasar-Dasar Kewirausahaan: Untuk Perguruan Tinggi dan Dunia Bisnis

Di era ekonomi digital saat ini, kewirausahaan adalah salah satu kata yang sering kita dengar. Secara sederhana kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan visi, inovasi dan melihat suatu peluang di masa datang.

Di era ekonomi digital saat ini, kewirausahaan adalah salah satu kata yang sering kita dengar. Secara sederhana kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan visi, inovasi dan melihat suatu peluang di masa datang.

Kewirausahaan

Penafsiran masyarakat bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswastawan dinilai kurang tepat. Hal demikian dikarenakan jiwa dan sikap kewirausahaan mampu dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan inovatif dengan cara menelaah dan bertindak yang didasarkan pada peluang bisnis, pendekatan holistik, dan kepemimpinan yang seimbang sehingga mampu memunculkan ide berwirausaha. Mencari ide yang bagus merupakan langkah pertama dalam proses mengubah kreativitas wirausahawan menjadi sebuah peluang. Ide yang dihasilkan perlu dilakukan analisis kelayakan agar ide tersebut bisa tervalidasi. Analisis Kelayakan (feasibility analysis) adalah proses menentukan apakah ide. Seorang wirausahawan merupakan dasar yang bisa bertahan untuk membentuk sebuah usaha yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah ide bisnis layak diwujudkan. Analisis kelayakan produk atau jasa menentukan daya tarik ide suatu produk atau jasa bagi calon pelanggan dan mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut. Hasil analisis kelayakan yang telah dilakukan akan membantu wirausahawan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam menysun perencanaan yang diperlukan dan perancangan startegi. Kegiatan merancang strategi merupakan fondasi dasar untuk mencapai tujuan perusahaan. Sangat sering terjadi, wirausahawan yang sangat optimis dan antusias dalam menggerakkan perusahaan ditakdirkan gagal karena mereka tidak pernah meluangkan waktu untuk menetapkan strategi yang dapat membedakan mereka dengan pesaingnya. Dalam lingkungan persaingan global yang sangat sengit ini, perusahaan, baik besar ataupun kecil, yang tidak berpikir dan bertindak secara strategis benar-benar rentan sehingga diperlukan pengembangan strategi. Tujuan pengembangan rencana strategis adalah untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Dari perspektif strategis, kunci bagi kesuksesan bisnis adalah pengembangan keunggulan kompetitif yang unik, yaitu keunggulan yang menciptakan nilai bagi pelanggan dan sukar ditiru oleh para pesaing. Keunggulan kompetitif yang dihasilkan akan dikemas dalam bisnis model yang tepat untuk mendukung pengembangan bisnis tersebut, sampai pada tahap keberlajutan bisnis tersebut yang memerlukan perlindungan yang dapat dilakukan dengan mengajukan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) karena wirausahawan yang baik adalah wirausahawan yang telah memiliki perencanaan bagaimana mengelola hak kekayaan intelektualnya.

Penafsiran masyarakat bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswastawan dinilai kurang tepat.