Sebanyak 797 item atau buku ditemukan

Kata tugas bahasa Karo

Particles and other functional words in Karo language, spoken around Kabanjahe region, North Sumatra.

Pada contoh data kelompok ( 1 ) , kata janah ' dan ' , ras ' dan ' , janah pe ' juga ' , dan jenari ' kemudian ' berfungsi membentuk kalimat majemuk atau merangkaikan dua klausa yang setara . Contohnya , Nande lawes ku juma janah bapa ...

Tergantung pada kata

sepuluh sajak Indonesia

Yang menonjol di sini ialah pemakaian kata majemuk , yang sekali lagi merupakan pemanfaatan kemampuan Bahasa Indonesia di bidang morfologi secara kreatif . Kata majemuk ini seragam , kedua - duanya terdiri atas dua unsur yang searti ...

Morfologi kata benda dan kata sifat bahasa Kerinci

Morphology of nouns and adjectives of the Kerinci dialect spoken in Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi.

Majemuk adalah konstruksi yang terdiri dari dua morfem atau dua kata atau lebih yang mempunyai satu pengertian . Kata majemuk dalam penelitian ini disebut kata kompositum seperti rumah makan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti sebuah ...

Sistem morfologi kata tugas bahasa Tetum

Morphology of Tetum language spoken in Kabupaten Dili, Timor Timur Province.

Kata Tugas Gabung Telah dikemukakan bahwa pengertian kata gabung ini meliputi kata majemuk dan kelompok kata . Kedua bagian tersebut dalam bahasa Tetun dijumpai . Dalam bagan , kata tugas gabung bahasa Tetun ini dapat digambarkan ...

Bertumpu pada Kata, Merengkuh Cakrawala: Jejak Pustaka

Sehimpun Artikel Guru SMP Muhammadiyah 1 Gamping

Buku yang berada di tangan pembaca sekalian ini merupakan sekumpulan catatan kreatif dari para pendidik yang dengan serius dan suntuk memilih ide serta gagasan, lantas mengupayakannya menjadi sekumpulan tulisan

Seperti kita ketahui, kondisi masyarakat di Nusantara, khususnya sejak permulaan hidup bernegara adalah serba majemuk: bersifat multietnik, multiagama, dan multi ideologis. Kemajemukan tersebut menunjukkan adanya berbagai unsur yang ...

Saksi Kata

Sudah dikenal secara luas bahwa Arif Bagus Prasetyo adalah salah seorang kritikus sastra Indonesia terkuat saat ini. Bahkan, ia dikenal pula sebagai penyair dengan sajak-sajaknya yang berisi dan penerjemah kompeten yang telah menerbitkan puluhan terjemahan. Kita cukup bersyukur bahwa di tengah-tengah langkanya buku kritik sastra, ia menghadirkan kepada kita buku Saksi Kata yang spesial ini. Tulisan-tulisannya bernas, mendalam, dan ide-idenya acapkali “mengagetkan”. Ia banyak mengambil sudut pandang yang berbeda, bahkan kadang terlupa oleh kita, dan diolahnya menjadi sajian pemikiran yang segar dan menggugah. Buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama menyajikan kritik prosa dan puisi sejumlah penyair dan prosais besar Indonesia, macam Chairil Anwar, Amir Hamzah, Nukila Amal, dan lain-lain. Bagian kedua mengajukan—beberapa juga menjawab—problem-problem serius dalam kritik sastra kita. Ia mencoba menghadirkan argumen teoretis kritik sastranya H. B. Jassin, metakritik atas kritik sastranya Subagio Sastrowardoyo, dan juga membongkar kembali beberapa “pakem” dalam wacana sastra kontemporer. Bagian ketiga memblejeti hal-hal yang menjadi masalah pelik dalam penerjemahan karya sastra. Ia, misalnya, membandingkan dua terjemahan Indonesia The Old Man and the Sea dengan teks asli dari Ernest Hemingway, terjemahan Kakawin Sumanasantaka dan Dharma Patanjala, dan lain-lain.

Strategi perombakan rangkaian klausa dalam satu kalimat menjadi kalimat-kalimat terpisah yang dilakukan YKP mungkin bertujuan menyederhanakan kalimat majemuk teks sumber agar lebih mudah dipahami pembaca teks sasaran.

Kepak Sayap Bahasa: Kata, Makna, dan Ruang Budaya

Kepak Sayap Bahasa: Kata, Makna, dan Ruang Budaya merupakan kumpulan esai yang mengangkat pernak-pernik kebahasaan yang “berkeliaran” mengelilingi kehidupan manusia Indonesia. Persoalan bahasa memang penuh warna dan lika-liku, meski kadangkala diabaikan tetapi terkadang membahana dengan letusan yang dahsyat. Bahasa itu universal, tetapi unik dan klasik. Berbeda dengan warisan budaya lainnya yang diturunkan nenek moyang kepada generasi penerusnya, bahasa bersifat lebih dinamis, fleksibel, dan senantiasa berkembang. Bahasa memiliki daya pragmatik yang memperlihatkan keistimewaannya sebagai kekayaan intelektual manusia. Esai “Kritik dan Humor” mengulas kemahiran segelintir orang yang mengkritik dalam canda atau bergurau yang memuat hujah. Esai “Majas”, “Metafora Celana Tak Berpisak”, “Semiotika Melayu” dan “Sejuta Kata” membicarakan kekuatan bahasa sebagai intelektualitas manusia dalam berinteraksi. Pernik bahasa lain yang cukup unik turut terungkap dalam buku ini seperti masalah pemaknaan unsur serapan dari bahasa asing yang melenceng dari makna sebenarnya dalam bahasa sumber, perbedaan makna sebuah kata dalam kelompok etnis yang berbeda di Indonesia, kata-kata yang mengalami “pelencengan” tetapi masif digunakan, penggunaan akronim yang adakalanya terkesan sesuka hati tetapi viral, dan salah kaprah dalam penamaan mamalia laut. Beberapa peristiwa kebahasaan yang sempat fenomenal di Indonesia ditulis dalam esai yang berjudul “Dilan 1990”, “Hoaks”, “Gado-Gado di Belanda”, “Endemi, Epidemi, dan Pandemi”, ““Berwisata” ke Rumah Sakit”, dan “Bahasa Asing di Ruang Publik: Perlukah?” Kefenomenalan ini tidak sebatas karena menghebohkan, tetapi pada beberapa esai lebih ditekankan pada sikap bahasa masyarakat yang cenderung menyukai sesuatu yang berbau “asing”. Kausalitas bahasa dan masyarakat, kaitan bahasa dan identitas, vitalitas bahasa ibu yang terancam punah, dan geliat literasi pada era milenial turut diangkat dalam buku ini. Persoalan bahasa memang terkesan “ringan”, tetapi jangan pernah menganggapnya tidak penting. Sebab, bahasa berkemampuan untuk melambungkan dan juga menenggelamkan. Paradoksal natural yang terjadi tanpa prediksi.

... (2) lingkungan pergaulan yang semakin majemuk, multisuku, multibudaya, dan multibahasa; (3) perkawinan antarsuku; (4) pemeliharaan identitas etnik tanpa menggunakan bahasa daerah; (5) migrasi penduduk asli ke luar 149 Kepak Sayap ...

BERKHIKMAT KATA MENGGAPAI HARAPAN

Masa Sumenep

Dari pembeljaran, persoalan diri, persoalan lingkungan dan masyarakat sampai urusan teknologi dibicarakan dalam esai pendek ini. Banyak hal, bahkan ilmu yang bisa didapat ketika membaca esai pendek guru-guru SMK ini. Sebuah kebangkitan pemikiran yang kadang tak terjamah oleh pengambil kebijakan, dan kali ini menjadi gres dan aktual jika dihubungkan dengan sekolah penggerak.

INTOLERANSI DI INDONESIA MAJEMUK, heterogen dan beragam merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia. Berawal dari adanya keberagaman dan pluralitas yang ada, mendorong bangsa Indonesia untuk tetap bertahan dan ...

DELEGASI KATA

DELEGASI KATA PENULIS: Abdi Munajat, Achyar Hasibuan, Anggun Wijayanti, Anisa Nevril Al Garviyosa, Annisa Rahmi, dkk Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-251-838-4 Terbit : Mei 2020 www.guepedia.com Sinopsis: DELEGASI KATA Delegasi Kata adalah sebuah antologi puisi yang ditulis oleh generasi muda Indonesia dari penjuru nusantara. Buku ini memuat puisi dengan berbagai macam tajuk, mulai dari kehidupan, percintaan, motivasi, hingga religi. Antologi puisi dalam buku ini ditulis sebagai ungkapan rasa dari hati para penulis yang mengandung makna mendalam pada setiap untaian katanya. Tidak hanya itu, setiap puisi dalam buku ini megandung emosi yang berbeda walaupun berada dalam satu tajuk yang sama. Hal itu karena puisi tidak ditulis oleh satu penulis seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Perbedaan karakter dan gaya menulis dari setiap penulis membuat puisi-puisi dalam buku ini terasa lebih hidup dan menguras emosi. Salah-satunya pada tajuk kehidupan. Berbagai pengalaman, curahan hati, ungkapan rasa syukur, bahkan keluh kesah tentang hidup disajikan dengan diksi yang beragam dan indah pada jejeran kata di setiap halaman buku ini. Puisi tentang percintaan pun tak kalah mengoyak dan menggelitik hati. Berbagai puisi yang mengandung motivasi setidaknya membuat semangat kembali menggandeng diri. Begitu pula dengan puisi religi, memberi hikmah dan makna spiritual yang menggugah jiwa. “Rasa tanpa kata bagaikan buku yang tak berhiaskan goresan pena. Rasa dalam kata bagaikan buku yang di dalamnya tertuang pernak-pernik kehidupan” ~Rifda – Gubahan Anak Bangsa www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Menengok Ibu Pertiwi Karya: Nurul Afriliani Panasnya angin musim ini Menerbangkan angan-anganku ke awan biru Sejenak kulepaskan penat dari hiruk-piruk Untuk menengok ibu pertiwiku Kutengok ibu pertiwiku Tanah air begitu majemuk Ragam ...

Sistem pemajemukan kata bahasa Banjar

System of compound words in Banjar language, spken in Kescamatan Hulu Sungai Tengah and Kodya Banjarmasin, Kalimantan Selatan Province.

System of compound words in Banjar language, spken in Kescamatan Hulu Sungai Tengah and Kodya Banjarmasin, Kalimantan Selatan Province.