Sebanyak 621 item atau buku ditemukan

Penguatan Karakter melalui Local Wisdom sebagai Budaya Kewarganegaraan

Sebagai tenaga pendidik di lingkungan perguruan tinggi, penulis terpanggil dan berkewajiban untuk menuangkan pikiran dalam bentuk karya ilmiah berupa buku referensi dalam memperkaya wawasan khususnya mahasiswa dan masyarakat secara umum. Bidang pembinaan karakter dan komitmen penulis terhadap pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) telah menjadi minat, perhatian dan pemikiran penulis untuk ditelaah secara sungguh-sungguh. Sebagaimana diketahui, dalam ruang lingkup Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), baik dalam kurikulum KBK 2004, KTSP 2007 maupun kurikulum 2013, semuanya menekankan pada pembentukan dan penguatan karakter yang berorientasi kepada pembentukan warga negara yang baik. Secara yuridis konstitusional, pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional memuat bahwa tujuan pendidikan nasional diarahkan untuk membina kepribadian anak dan membawa subjek didik untuk mengembangkan seluruh potensi dan nilai di dalam dirinya agar mampu menuanaikan kewajiban hidupnya, baik sebagai makhluk individu maupun sosial, serta nilai-nilai yang berlaku dan menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri sebagai warga negara. Penerbit Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

... (citizenship transmission) sudah berkembang pesat menjadi suatu struktur keilmuan yang dikenal sebagai citizenship education, yang memiliki paradigma sistemik di dalamnya terdapat tiga domain yakni: domain akademis, domain kurikuler, dan ...

Buku Model Pembelajaran Speaking Tipe STAD Yang Interaktif Fun Game Berbasis Karakter

Model pembelajaran speaking yang dikembangkan mengutamakan proses interactive joyfull learning dalam pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter materi procedure text yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran yang bermuara kepada meningkatnya prestasi peserta didik. Kondisi ini didasarkan kepada berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai integrasi nilai karakter dalam pembelajaran bahasa Inggris. Buku ini dapat dijadikan alternatif model pembelajaran sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Model pembelajaran speaking yang dikembangkan mengutamakan proses interactive joyfull learning dalam pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter materi procedure text yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran yang bermuara ...

Meningkatkan Daya Saing dan Kinerja UMKM: Tinjauan dari perspektif Karakter, Pembelajaran dan Kompetensi Wirausahawan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional, hal ini terbukti antara lain: (1) UMKM merupakan pemain utama kegiatan ekonomi Indonesia, (2) memberi kontribusi yang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDP) Indonesia, (3) memberi kontribusi terhadap peningkatan ekspor non migas, dan (4) memberi kontribusi terbesar dalam penyerapan tenaga kerja. Di samping memiliki peran penting dalam perekonomian, UMKM juga terbukti tangguh saat terjadi krisis ekonomi 1998, karena hanya sektor UMKM yang bertahan dari kolapnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. Di Indonesia, secara kuantitas perkembangan jumlah unit usaha terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Ditinjau dari kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), kuantitas UMKM mampu memberi kontribusi yang besar terhadap PDB, namun jika ditinjau dari sumbangan per unit UMKM terhadap PDB sangatlah kecil jika dibandingkan dengan usaha besar.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional, hal ini terbukti antara lain: (1) UMKM merupakan pemain utama kegiatan ekonomi Indonesia, (2) memberi kontribusi yang cukup besar ...

Pendidikan Karakter

Mengembangkan Karakter Anak yang Islami

Anak merupakan anugerah dan amanah yang diberikan Allah kepada orang tua. Anak juga merupakan cikal bakal penerus kemajuan suatu bangsa dan agama. Untuk itu, penting bagi orang tua dan guru dalam memberikan pendidikan karakter bagi anak agar menjadi pribadi yang tangguh, memiliki akhlak mulia, dan cerdas dalam menyikapi perubahan zaman. Buku ini membahas tentang strategi dan cara mendidik anak untuk dapat memiliki karakter dan akhlak mulia. Atribut pengembangan karakter dikaji berdasarkan ayat-ayat Alquran dan sunah Rasulullah yang dijadikan sebagai dasar dalam membahas pendidikan karakter di dalam keluarga dan di sekolah. Analisis ayat Alquran yang menceritakan tentang strategi pendidikan berdasarkan kisah Luqman dalam mendidik anak juga dibahas dalam buku ini. Pengembangan karakter anak berdasarkan Alquran dan sunah Rasulullah ternyata sesuai dengan konsep psikologi modern yang dapat diterapkan oleh orang tua dan pendidik dalam upaya membentuk karakter anak. Tahapan rinci dalam mendidik anak untuk setiap tingkat usia juga disajikan secara lengkap. Buku ini dapat menjadi referensi yang tepat bagi orang tua, guru, dan masyarakat pada umumnya dalam mendidik dan membentuk karakter anak berdasarkan keteladanan dan pembiasaan bagi anak sejak usia dini sesuai dengan Alquran dan sunah Rasulullah.

Untuk itu, penting bagi orang tua dan guru dalam memberikan pendidikan karakter bagi anak agar menjadi pribadi yang tangguh, memiliki akhlak mulia, dan cerdas dalam menyikapi perubahan zaman.

METODE-METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI MENURUT Q.S. LUKMAN 12-19

Buku ini ditulis bersama Bapak Nur Hamzah dosen IAIN Pontianak, yang terinspirasi dari kisah perjalanan hidup Lukmanul Hakim, seorang manusia biasa yang dimuliakan oleh Allah S.W.T., bahkan diabadikan namanya menjadi salah satu surat dalam al-Qur`an, karena keberhasilannya mendidik anak-anaknya menjadi generasi unggul dan shaleh. Pesan-pesan Lukmanul Hakim kepada anaknya, sebagaimana tertulis dalam Q.S. Lukman (31):12-19, berdasarkan kajian dan pemahaman saya, Konsep pendidikan Islam berdasarkan Q.S. Lukman (31):12-19, adalah sebagai berikut : (1) Mengenalkan pengetahuan tentang sang pencipta; (2) Mengenalkan pengetahuan tentang diri dan asal usul manusia; (3) Mengajarkan ilmu pengetahuan sebagai landasan argumentasi dalam menjalani kehidupan; (4) Mengenalkan dan mengajarkan kepada anak pengetahuan tentang hukum sebab akibat (hukum kausalitas); (5) Melatih dan membiasakan sholat; (6) Melatih dan membiasakan beramar maruf nahi munkar; (7) Melatih dan membiasakan anak untuk bersabar; (8) Melatih dan membiasakan anak untuk memiliki kepedulian kepada sesama; (9) Melatih dan membiasakan anak untuk tidak memiliki sifat sombong dan angkuh; (10) Melatih dan membiasakan anak untuk hidup bersahaja; (11) Melatih dan membiasakan anak untuk memiliki sopan santun. Dari sebelas konsep pendidikan tersebut di atas, kalau kita kaji dan fahami, maka kita akan menemukan banyak sekali nilai dan norma sebagai dasar pijakan pendidikan karakter bagi seorang manusia, sejalan dengan misi diutusnya Nabi Muhammad s.a.w., sebagai Rasul Allah yang bertugas untuk menyempurnakan akhlak manusia. Ketika pemerintah Indonesia sedang mendorong pendidikan karakter bagi generasi bangsa ini, maka nilai-nilai karakter tersebut tidak dapat digali hanya dari pendekatan sosial, tetapi harus berbagai pendekatan termasuk pendekatan agama. Ucapan terima kasih kepada Kemeristek Dikti yang telah mensupport dan membiayai penelitian tentang judul ini, sehingga selain luaran wajib berupa prosiding juga dapat membuat luaran tambahan dalam bentuk buku, seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya dan IAIN Pontianak, yang telah men-support tersusunnya buku ini, kepada seluruh dosen, guru, aktivis dan pejuang pendidikan, dan seluruh orangtua yang tulus mencintai dan menyayangi anaknya, terkhusus kepada kedua orangtuaku, adik-adikku, istri tercinta dan anak-anakku sebagai sumber inspirasi, Kafka Sylvia Azzurra, Kayla Sakina Agafiya, dan si bungsu Kalea Shazia Amanina. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan memberikan kebaikan bagi masyarakat, dan dapat menjadi inspirasi dalam mendidik anak-anak untuk menjadi anak-anak yang unggul, cerdas tetapi tetap memiliki nilai moral agama yang baik dan berkarakter.

Perumpaman bagi orang yang membaca al-Qur`an sebagaimana sabdanya : Orang mukmin yang selalu membaca al Quran seperti buah utrujjah, bau dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca al Quran seperti buah kurma, tak berbau tapi ...