Sebanyak 5469 item atau buku ditemukan

Kajian Islam tentang berbagai masalah kontemporer

On various aspects of Islam in Indonesia; collection of papers presented at various discussion held by Forum Pengkajian Islam IAIN Jakarta.

masyarakat dalam sebuah pemukiman yang berbaur dengan masyarakat yang belum Islam . Ada kemungkinan peranan ulama walaupun mungkin di sini ia merangkap sebagai pedagang ia juga melaksanakan ajakan untuk memeluk Islam dengan memberikan ...

Kajian Islam kontemporer

Islam in democracy and socioeconomic conditions in Indonesia; collection of articles.

Doktrin tentang jihâd di dalam Islam memberikan potensi yang cukup besar untuk meningkatkan semangat memperjuangkan " kehendak Tuhan " dengan cara - cara keras . Belum lagi soal konsep seperti kafir , murtad , ahl al - kitâb dan ...

Internalisasi Nilai Moderasi Beragama Melalui Pendidikan Agama Islam untuk Para Z Generation

Internalisasi Nilai Moderasi Beragama Melalui Pendidikan Agama Islam untuk Para Z Generation Penulis : Amelia Hidayati, Drs. Jaipuri Harahap, M.Si Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-294-664-4 Terbit : Oktober 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Akhir-akhir ini kembali digaungkan kata moderasi. Moderasi beragama kembali menjadi topik yang diarusutamakan, harmoni kesatuan bangsa Indonesia dengan bingkai “Bhineka Tunggal Ika” tetap harus terawat dan terjaga. Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu keniscayaan dalam keragaman yang kaya di bumi Indonesia, maka usaha-usaha untuk memupuk serta membumikan kembali rasa saling memiliki harus tetap dilestarikan. Perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang menerpa menjadi sebuah pendewasaan, tidak terlepas masalah radikalisme dan ekstremisme. Begitu juga dengan perjalanan sejarah pendidikan Agama Islam yang menjadi benteng aqidah dan akhlak untuk para penerus estafet pembangun bangsa. Melalui sarana pendidikan sikap moderasi dapat dikembangkan, terlebih dari konten-konten mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat bersentuhan langsung dengan penghayatan nilai-nilai keagamaan. Tentunya kita tidak pernah lupa bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi alam semesta (Rahmatan lil ‘alamin). Dalam kehidupan bermasyarakat Z generation memiliki ciri yang berbeda karena mereka lahir saat kemajuan teknologi sudah membaik dan berkembang semakin pesat, karakternya yang dinamis pun menjadi ciri khusus para Z Generation. Dengan pola perilaku, karakter dan segala kemudahan yang didapatkan oleh Z generation dalam mengakses informasi tentunya diperlukan treatment khusus dalam menanamkan nilai-nilai kedalam dirinya. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Internalisasi Nilai Moderasi Beragama Melalui Pendidikan Agama Islam untuk Para Z Generation Penulis : Amelia Hidayati, Drs.

Respons Islam atas Moderasi Beragama dan Multikulturalisme

Satu keniscayaan moderasi dan multukultural menjadi solusi bersama untuk dipertimbangkan dalam membangun keberagamaan di Indonesia. Banyaknya agama, ras, dan suku menjadi pertimbangan penting dalam mengambil dua pola tersebut sebagai pijakan kehidupan beragama di negara Indonesia. Meski tawaran itu menarik untuk terciptanya harmonisasi antaranak bangsa, tetapi belum semuanya mampu menerimanya dengan lapang dada, terutama para agamawan yang masih mempertahankan pola lama, tidak mau bergeser dari tradisi lama menuju tradisi baru. Kajian keilmuan tentang moderasi dan multikulturalisme sebenarnya sudah lama didengungkan, tetapi sampai sejauh ini belum tuntas. Tidak sedikit orang-orang beragama yang memicingkan mata ketika mendengar moderasi beragama, karena dianggap berseberangan dengan agamanya atau jika tidak demikian dianggapnya sebagai bentuk kebablasan dalam beragama. Paling sederhana, jika ada tokoh muslim masuk gereja untuk kepentingan diskusi atau apalah yang tidak berbau ibadah mahdhah dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas. Cara pandang demikian berarti menunjukkan bahwa moderasi belum tuntas di kalangan masyarakat muslim. Buku ini merupakan bagian dari diskusi kecil yang diprakarsai oleh DMI Kabupaten Tuban, harapannya buku ini bisa memunculkan sikap dan pemikiran tentang pentingnya moderasi islam untuk bisa dijaga dan dihidupkan dalam kehidupan beragama, bernegera dan berbangsa, agar moderasi islam di Indonesia bisa lebih kuat dan harmonis sebagai bagian dari misi Islam Rahmatan lil ‘Alamiin.

Satu keniscayaan moderasi dan multukultural menjadi solusi bersama untuk dipertimbangkan dalam membangun keberagamaan di Indonesia.

Dimensi Islam dan Moderasi Beragama: Mewujudkan Islam yang Damai, Toleran dan Inklusif

Naskah buku ini sebagian besar materinya berasal dari sejumlah referensi yang dikombinasikan dengan resultan kontemplasi penulis untuk menggapai wajah Islam yang damai, toleran, dan inklusif. Semangat moderasi beragama adalah untuk mencari titik temu dua kutub ekstrem dalam beragama. Di satu sisi, ada pemeluk agama yang ekstrem meyakini mutlak kebenaran satu tafsir teks agama, seraya menganggap sesat penafsir selainnya. Kelompok ini biasa disebut ultra-konservatif. Di sisi lain, ada juga umat beragama yang esktrem mendewakan akal hingga mengabaikan kesucian agama, atau mengorbankan kepercayaan dasar ajaran agamanya demi toleransi yang tidak pada tempatnya kepada pemeluk agama lain. Mereka biasa disebut ekstrem liberal. Keduanya perlu dimoderasi. Karenanya, untuk menjadikan moderasi beragama sebagai solusi, kita perlu memiliki pemahaman yang benar tentang makna kata tersebut, dan untuk keperluan itulah buku Islam dan moderasi beragama ini disusun. Moderasi telah lama menjadi aspek yang menonjol dalam sejarah peradaban dan tradisi semua agama di dunia. Masing-masing agama niscaya memiliki kecenderungan ajaran yang mengacu pada satu titik makna yang sama, yakni bahwa memilih jalan tengah di antara dua kutub ekstrem, dan tidak berlebih-lebihan, merupakan sikap beragama yang paling ideal.

Naskah buku ini sebagian besar materinya berasal dari sejumlah referensi yang dikombinasikan dengan resultan kontemplasi penulis untuk menggapai wajah Islam yang damai, toleran, dan inklusif.

Moderasi Beragama dalam Bingkai Keislaman di Indonesia

Buku ini dilatarbelakangi oleh pemikiran mengenai pentingnya mensosialisasikan dan mempromosikan moderasi beragama dalam bingkai keislaman di Indoensia. Dalam perspektif keislaman, moderasi beragama ini sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil-‘alamin, yakni menjadi rahmat bagi semesta alam. Islam pun melarang umatnya bersikap ekstrem dalam beragama yang dapat memberatkan dirinya dan membahayakan orang lain. Dalam menyebarkan ajaran Islam pun mesti dengan penuh kebijaksanaan, kesantunan, keramahan dan kedamaian. Juga dalam konteks keindonesiaan, moderasi beragama ini pun merupakan upaya untuk membina kerukunan umat beragama dalam realitas kebhinekaaan masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural. Selama ini masyarakat Indonesia sudah mampu hidup rukun dan damai dalam keragaman keyakinan beragama. Dengan munculnya tindakan-tindakan kekerasan atas nama agama yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, dapat mengancam dan memporak-porandakan kerukunan umat beragama yang sudah berlangsung sejak lama dan dibina sedemikian rupa. Maka dengan gerakan pengarusutamaan moderasi beragama diharapkan dapat merawat dan memperkuat kerukunan umat beragama yang menjadi modal sosial untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Apalagi secara sosiologis watak dan karakteristik masyarakat beragama di Indonesia tidak menghendaki terjadinya tindakan kekerasan dan pengrusakan. Sehingga keberhasilan misi agama di Indonesia yang mengakar dan menyebar di masyarakat adalah agama yang disebarkan secara ramah, santun, damai dan harmonis. Penyusunan Buku ini sebahagian besar isinya diambil dari hasil penelitian disertasi penulis. Kebetulan penulis meneliti dan mengkaji tentang narasi moderasi Islam Indonesia perspektif Kementerian Agama dalam media cetak. Ternyarta Kementerian Agama sebagai leading sektor pemerintah dalam pembangunan bidang agama dan keagamaan telah berperan secara signifikan dalam program pengarusutamaan moderasi beragama. Karena dengan merebaknya fenomena kekerasan bernuansa agama, yang di antara pemicunya adalah pemahaman agama yang ekstrem, maka moderasi beragama yang digulirkan Kementerian Agama diyakini dapat meredakan dan meluruskan pemahaman-pemahaman agama yang dipandang menyimpang dan berpotensi memunculkan tindakan-tindakan kekerasan dan pengrusakan atas nama agama. Oleh karena itu, dalam Buku ini dibahas secara komprehensif tentang moderasi beragama dalam perspektif keislaman. Kemudian dibahas juga tentang konsep, urgensi dan implementasi moderasi beragama dalam bingkai keislaman di Indonesia. Tak lupa dibahas juga tentang peran dan kedudukan Kementerian Agama dalam program pengarusutamaan moderasi beragama di Indonesia yang sangat strategis dan signifikan. Sehingga Buku ini layak dibaca oleh siapa saja, bahkan dapat dijadikan bahan pengayaan wawasan dan pencerahan pengetahuan bagi peserta pelatihan moderasi beragama yang sekarang ini marak dilakukan yang menyasar seluruh pegawai pemerintah dan kalangan masyarakat secara umum.

Oleh karena itu, dalam Buku ini dibahas secara komprehensif tentang moderasi beragama dalam perspektif keislaman. Kemudian dibahas juga tentang konsep, urgensi dan implementasi moderasi beragama dalam bingkai keislaman di Indonesia.