Sebanyak 87 item atau buku ditemukan

Filsafat Ilmu

Hakikat Mencari Pengetahuan

Ketika pertama kali saya mengikuti mata kuliah Filsafat Ilmu di IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2008. Makalah pertama yang tampil dengan judul Mengapa Filsafat Ilmu? Rekan kelas saya yang pertama kali presentasi, namanya Muhammad Zein, alumnus S.1 IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Strata satunya jurusan Filsafat. Dalam makalahnya menjelaskan bahwa Judul di atas merupakan judul yang dapat menjadi dasar berpijak dari mata kuliah Filsafat Ilmu. Judul yang pendek dan sederhana: mengapa filsafat ilmu? Pertanyaan tersebut membutuhkan jawaban yang luas, karena berkaitan dengan sumber pengetahuan. Jika anda ditanya: apa, siapa, kapan atau di mana. Anda dapat menjawabnya dengan satu kata, tetapi ketika ditanya: mengapa? Untuk memulai menjawabnya saja kita harus "memutar" otak: kanan dan kiri agar bisa mengetahui darimana akan memulai menjawabnya.

Ketika pertama kali saya mengikuti mata kuliah Filsafat Ilmu di IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2008. Makalah pertama yang tampil dengan judul Mengapa Filsafat Ilmu?

Orientasi Ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu

Secara personal manusia memiliki keterbatasan pemahaman hanya pada tataran nalar dan logika, pengalaman hidup, dan bahan bacaan yang pernah melekat dalam ingatan (benak) memori sadar dalam rentang kehidupan. Berdasar pandangan filosofis, ilmu yang dimiliki seseorang hanya sebatas pengalaman dan langkah hidupnya; pengetahuan seseorang hanya sebatas kata dan kalimat yang pernah dibacanya; kecakapan seseorang hanya sebatas perbuatan dan tindakannya. Karena itulah, kini hampir di semua perguruan tinggi yang menyelenggarakan program Magister dan Doktoral wajib menampilkan mata kuliah Filsafat Ilmu sebagai mata kuliah dasar untuk mengkonstruk keahlian berpikir-daya nalar-bagi mahasiswa, utamanya dalam mengkonstruksi keilmuan sesuai fokus keahliannya (spesialisasi bidang studi) masing-masing. Berdasar kenyataan dan kebutuhan akademik, buku teks dan referensi utama tentang filsafat ilmu pengetahuan yang masih langka ini sangat dibutuhkan, baik untuk mahasiswa tingkat persiapan (S-1) hingga magister dan doktoral (S-2 dan S-3). *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Secara personal manusia memiliki keterbatasan pemahaman hanya pada tataran nalar dan logika, pengalaman hidup, dan bahan bacaan yang pernah melekat dalam ingatan (benak) memori sadar dalam rentang kehidupan.

Iktisar Filsafat Ilmu: Dalam Perspektif Barat dan Islam

Buku ini mengurai tentang ikhtisar pemikiran dari para filsuf yang lahir dari dunia Barat maupun Islam. Filsuf yang hadir dari perspektif Barat dan membumi di sekitar abad XIX sampai sekarang ini, antara lain; filsuf Carl Popper, Thomas Kuhn, David Hume. Untuk Filsuf yang hadir dari perspektif Islam, antara lain; Ibn Miskawah (932-1030), Al Ghazali (1059-1111), Ibn Khaldum (1332-14.06), Shah Wali Ullah (1703-1753) dan Ulama Muhammad Iqbal (1873-1938). Adapun konsepsi dan kajian teori-teori ilmu pengetahuan dari perspektif Barat dan Islam itu sangat berbeda khususnya mengenai keberadaan Allah sebagai pencipta segala sesuatu, dan keaslian semua pemikiran termasuk Sumber ilmu pengetahuan (resource knowledge) tidak ada Sumber lain kecuali Allah. Sejak Sumber ilmu pengetahuan datang dari yang ghaib, maksud dan tujuan daripada ilmu pengetahuan adalah tidak lain kecuali dihubungkan dengan yang ghaib dan kenyataan.

Buku ini mengurai tentang ikhtisar pemikiran dari para filsuf yang lahir dari dunia Barat maupun Islam.

PERSOALAN FILSAFAT ILMU TERAPAN PARIWISATA

Konteks Pengembangan Magister Terapan Pariwisata

Buku Persoalan FiIsafat Ilmu Terapan Pariwisata adalah sebentuk ketidaktakutan untuk salah dari hampir tidak adanya bacaan-bacaan tentang filsafat ilmu terapan (philosophy of applied sciences) dan lebih-lebih filsafat ilmu terapan pariwisata (philosophy of applied sciences in tourism). Buku yang dalam desain awalnya berupa paper sederhana ini mencoba menelisik –mungkin tidak sedalam upaya filsafat yang seharusnya mendalam dan radix-- aspek-aspek filsafati ilmu terapan pariwisata, yang ujung-ujungnya banyak berkenaan dengan urusan-urusan pragmatisme. Ini beralasan karena saat ini sebagian besar kita lebih menganggap --mereduksi-- pariwisata sebagai wilayah bisnis-ekonomi ketimbang suatu kompleksitas yang bagian-bagiannya saling berhubungan satu sama lain. Maka ketika peran pendidikan tinggi ditemukan banyak gak nyambung dengan kebutuhan-kebutuhan industrialisasi/pembangunan pariwisata (yang diniatkan menyejahterakan masyarakat) lantaran lebih banyak melakukan aktivitas ilmu untuk ilmu, yang hanya sibuk diam di menara gading, sebagai saintisme belaka, kemudian lembaga-lembaga perguruan tinggi terapan seperti politeknik-politeknik di Indonesia dengan sendirinya punya kewajiban merespons ketidak-nyambungan itu dengan program studi terapan berlevel magister (KKNI Level 8), seperti yang dipelopori Politeknik Negeri Bali melalui Program Studi Perencanaan Pariwisata (Tourism Business Planning), Jurusan Pariwisata. Buku ini terasa enak dibaca dan perlu manakala mau memasuki pintu ilmu terapan pariwisata di level tersebut, sehingga menjadi jelas apa yang menjadi persoalan-persoalan objek materia, objek forma, ontologi, epistemologi, aksiologi, dan sebagainya, selain signifikansi, kebermanfaatan, dan kemultidisiplinan, dari dunia tersebut, dalam hubungannya dengan realitas dan postrealitas dunia pariwisata dunia yang benar-benar dihadapi hari ini dan nanti…

Buku Persoalan FiIsafat Ilmu Terapan Pariwisata adalah sebentuk ketidaktakutan untuk salah dari hampir tidak adanya bacaan-bacaan tentang filsafat ilmu terapan (philosophy of applied sciences) dan lebih-lebih filsafat ilmu terapan ...

SINERGITAS FILSAFAT ILMU DENGAN KHAZANAH KEARIFAN LOKAL MADURA

buku ini merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh khazanah diskursus tentang filsafat ilmu. Setidaknya buku ini menghadirkan suatu nuansa baru dalam menatap secara mendalam persoalan-persoalan yang menjadi bagian penting dari filsafat ilmu sebagai ilmu, maupun filsafat ilmu sebagai bagian dari kurikulum suatu Perguruan Tinggi.

buku ini merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh khazanah diskursus tentang filsafat ilmu.

Filsafat Ilmu

Epistemologi, Gereja Katolik Roma Dan Ilmu Pengetahuan, Ontologi, Sejarah Ilmu Pengetahuan, Teori Ilmiah, Teori Sistem

Sumber: Wikipedia. Halaman: 32. Bab: Epistemologi, Gereja Katolik Roma dan ilmu pengetahuan, Ontologi, Sejarah ilmu pengetahuan, Teori ilmiah, Teori sistem, Filsafat proses, Sejarah teori ekonomi, Skeptisisme, Design Structure Matrix, Entitas aktual, Gereja Katolik Roma dan teori evolusi, Empirisme, Lingkaran Wina, Dogma, Vatican Advanced Technology Telescope, Objek-objek abadi, Sintesis evolusioner modern, Tuhan, Kreativitas, Sejarah pemikiran evolusi, Konkresi, Sejarah fisika, Datum, Nexus, Kenyataan, George Edward Moore, Keyakinan dan kepercayaan, Atomisme, Royal Society, Gaston Bachelard, Revolusi ilmiah, Providentissimus Deus, Falsifiabilitas, Georges Canguilhem, Fondasionalisme, Observatorium Vatikan, Paradigma, Behaviorisme, Filsafat alam, Pengalaman, Teori sistem dinamik, Kekeliruan, Perkara Galileo, Misoteisme, Sains Besar, Falibilisme, Keadaan tunak, Masalah Molyneux. Kutipan: Filsafat proses atau filsafat organisme adalah filsafat yang mengatakan bahwa segala sesuatu selalu menjadi. Pengertian 'proses' in mengandung makna yakni adanya perubahan berdasarkan mengalirnya waktu dan kegiatan yang saling berkaitan. Kemudian realitas dipahami bukan sebagai sesuatu yang statis melainkan terus bergerak dan berubah dalam suatu dinamika pergerakan yang berkelanjutan. Filsafat ini dicetuskan oleh Alfred North Whitehead (15 Februari 1861 Ramsgate, Kent, England - 30 Desember 1947 Cambridge, Massachusetts, USA) seorang guru besar Matematika Trinity College yang selanjutnya menjadi guru besar filsafat di Universitas Harvard. Filsuf-filsuf yang memengaruhi Whitehead: Plato, Hegel, Aristoteles, David Hume, Leibniz, John Lock, Immanuel Kant, Descartes William JamesAlfred North Whitehead, yang dikenal dengan sebutan Whitehead, menemukan sistem filsafatnya berdasarkan usaha kritis dan kreatif dalam dialog intelektual dengan para pemikir lain dan dalam konfrontasinya dengan pengalaman hidup. Dalam bukunya yang berjudul Process and Reality, ia menyebutkan filsuf-filsuf yan...

Sumber: Wikipedia.

Filsafat Ilmu : Hakikat Mencari Pengetahuan

Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber bahan referensi mata kuliah Filsafat Ilmu di Perguruan Tinggi. Disamping itu untuk bahan pengembangkan materi pembuatan makalah mata kuliah Filsafat Ilmu. Sebagaimana diketahui mata kuliah ini mendapat perhatian mahasiswa karena salah satu mata kuliah yang menurut mahasiswa "membingungkan," padahal sebenarnya dimungkinkan karena mahasiswa belum pernah belajar Pengantar Filsafat atau Filsafat Ilmu atau mungkin tidak pernah atau juga jarang sekali mahasiswa membaca buku-buku yang berkaitan dengan filsafat dan tokoh-tokoh filsafat. Menurut Prof. Dr. Ahmad Tafsir mahasiswa diharapkan membaca buku-buku filsafat ilmu, dengan sendirinya, nanti mereka akan mengetahui apa itu filsafat dan pentingnya filsafat bagi perjalanan dan perkembangan sejarah ilmu pengetahuan. Buku ini merupakan pengembangan dari makalah-makalah mahasiswa penerima Beasiswa S.2 di IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2008-2010, dan sebagaian dari dinamika diskusi dan makalah mahasiswa di STAI Serdang Lubuk Pakam, Deli Serdang tahun 2011-2015.

Panorama Filsafat Ilmu

... general traits of reality . These general traits together define reality and would presumably characterize any universe whatever . Because ... philosophy that addresses 158 Panorama Filsafat Ilmu Landasan Perkembangan Ilmu Sepanjang Zaman.