Sebanyak 80 item atau buku ditemukan

Citizenship

Although we live in a period of unprecedented globalization and mass migration, many contemporary western liberal democracies are asserting their sovereignty over who gets to become members of their polities with renewed ferocity. Citizenship matters more than ever. In this book, Elizabeth F. Cohen and Cyril Ghosh provide a concise and comprehensive introduction to the concept of citizenship and evaluate the idea’s continuing relevance in the 21st century. They examine multiple facets of the concept, including the classic and contemporary theories that inform the practice of citizenship, the historical development of citizenship as a practice, and citizenship as an instrument of administrative rationality as well as lived experience. They show how access to a range of rights and privileges that accrue from citizenship in countries of the global north is creating a global citizenship-based caste system. This skillful critical appraisal of citizenship in the context of phenomena such as the global refugee crisis, South-North migration, and growing demands for minority rights will be essential reading for students and scholars of citizenship, migration studies and democratic theory.

Citizenship matters more than ever. In this book, Elizabeth F. Cohen and Cyril Ghosh provide a concise and comprehensive introduction to the concept of citizenship and evaluate the idea’s continuing relevance in the 21st century.

Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS dalam Dimensi Citizenship Transmission

Keterlibatan guru, serta perangkat lainnya di sekolah, meru­pakan refleksi yang dilakukan guna memberi bimbingan serta teladan bagi peserta didik, baik dalam proses pembelajaran di dalam kelas, maupun proses pembelajaran di luar kelas, yaitu di lingkungan sekolah. Ki Hadjar Dewantara (1962: 3), sejalan dengan kondisi ini menga­takan bahwa mendidik anak berarti mendidik rakyat. Keadaan hidup dan penghidupan kita zaman sekarang itulah buah pendidikan yang kita terima dari orang tua pada waktu kita masih kanak-kanak. Sebaliknya anak yang pada waktu ini kita didik, kelak akan menjadi warga negara kita. Pernyataan beliau menunjukkan bahwa pendidikan yang kita berikan pada peserta didik berpengaruh terhadap perilakunya di masa yang akan datang.

Keterlibatan guru, serta perangkat lainnya di sekolah, meru­pakan refleksi yang dilakukan guna memberi bimbingan serta teladan bagi peserta didik, baik dalam proses pembelajaran di dalam kelas, maupun proses pembelajaran di luar kelas, ...

Inclusive citizenship

meningkatkan kesadaran kewarganegaraan menuju masyarakat egaliter

Essays on citizenship in Indonesia.

Essays on citizenship in Indonesia.

Ecological Citizenship

(Kewarganegaraan Ekologis): dalam Perspektif Teori dan Riset

Orang bilang, jika kita menulis, kita bisa menjadi tuan bagi diri kita sendiri. Termasuk menjadi Tuan untuk memecahkan dilematis teori dan praktik. Fenomena tentang manajemen pemerintah daerah yang dikendalikan, diatur, dan diarahkan dari pusat (top-down development), menimbulkan kecenderungan pemerintah daerah kurang motivasi, kurang kreatif, bahkan akan menimbulkan sikap apatis masyarakat. Dilematis, karena sebagai negara penganut sistem demokrasi, idealnya peran masyarakat begitu sentral dalam berbagai lini kehidupan, tetapi bukan tidak mungkin masyarakat masih krisis kepercayaan. Hal inilah yang berusaha dipecahkan dalam buku ini melalui sajian teori dan riset. Mengulas tentang komitmen, partisipasi, dan kolaborasi masyarakat dalam program pembangunan lingkungan hidup (ecological citizenship). Krisis kepercayaan diri untuk berpartisipasi harus diakhiri, setiap masyarakat harus dimotivasi dan apapun yang dilakukan perlu diapresisi. Partisipasi masyarakat dalam menanggulangi permasalahan lingkungan, melalui program pembangunan, perlu dibiasakan untuk kemudian mengakar kuat menjadi kebudayaan. Ecological citizenship (kewarganegaraan ekologis) memberikan konsep yang relevan tentang pentingnya partisipasi dan kolaborasi dalam menanggulangi permasalahan lingkungan hidup. Memiliki relevansi terhadap pengembangan konsep otonomi dan sistem demokrasi. Ecological citizenship bukan sekedar menuntut keterlibatan diri, tetapi lebih dari itu, mewujudkan jiwa yang meresapi kebutuhan bersama antara alam dengan manusia, dan menjamin keberlangsungan hidup generasi selanjutnya.

Ecological citizenship bukan sekedar menuntut keterlibatan diri, tetapi lebih dari itu, mewujudkan jiwa yang meresapi kebutuhan bersama antara alam dengan manusia, dan menjamin keberlangsungan hidup generasi selanjutnya.

KINERJA KARYAWAN BERBASIS ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR, KEPRIBADIAN DAN BUDAYA ORGANISASI

Buku dengan judul Kinerja Karyawan Berbasis Organizational Citizenship Behavior, Kepribadian dan Budaya Organisasi dapat selesai disusun dan berhasil diterbitkan. Walaupun jauh dari kesempurnaan, tetapi kami mengharapkan buku ini dapat dijadikan referensi atau bacaan serta rujukan bagi akademisi ataupun para profesional. Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam lima bab yang memuat tentang kinerja karyawan dan berbagai jenisnya merupakan faktor yang berkontribusi signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior, berikutnya didalam buku ini dibahas dengan mendalam tentang teori kepribadian, budaya organisasi, faktor yang dapat mempengaruhi OCB dan faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.

... pada abad ke - 19 saat para petani ingin melepaskan dirinya dari jeratan para rentenir yang memberikan pinjaman modal kerja dengan bunga tinggi . Saat ini , melalui Undang - undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan , yang selanjutnya ...

Citizenship in Indonesia

Perjuangan atas Hak, Identitas, dan Partisipasi

Kewarganegaraan hadir kembali di Indonesia. Orde Baru berupaya sebaik mungkin untuk mengebiri konsep ini dengan menggambarkannya semata sebagai kewajiban yang harus dipatuhi. Namun, demokrasi membuat orang awam menyadari bahwa mereka pun memiliki hak. Dalam buku ini, kami tidak akan melakukan 'pendidikan kewarganegaraan'. Alih-alih, kami ingin melihat bagaimana orang Indonesia biasa mempraktikkan kewarganegaraan dalam keseharian. Apa yang mereka lakukan? Apa yang mereka yakini? Berfokus pada kewarganegaraan adalah suatu perubahan dari menyalahkan atau memuji kaum elite untuk semua hal yang terjadi di negara ini. Pada kenyataannya, jika demokrasi berjalan dengan baik, maka hal itu terjadi karena warga negara-lah yang membuatnya berhasil. Sebaliknya, jika demokrasi memburuk, hal itu bisa terjadi warga negara tidak berbuat cukup untuk memprotes keegoisan para elite. Kami meyakini bahwa kewarganegaraan adalah cara yang bermanfaat untuk membahas tentang politik Indonesia pasca tahun 1998. Kewarganegaraan menyangkut cara-cara warga negara berinteraksi dengan lembaga-lembaga negara. Perlu dikaji secara empiris, tetapi pada sisi yang lain juga membuat kita berpikir tentang cita-cita bersama. Buku ini memperkenalkan suatu konsep kewarganegaraan yang disesuaikan, tanpa muatan asosiasi dunia Barat, untuk diterapkan di Indonesia. Buku Citizenship in Indonesia: Perjuangan atas Hak, Identitas, dan Partisipasi disusun berdasarkan tiga fitur kewarganegaraan, yaitu hak, identitas sosial, dan keikutsertaan politik. Kewarganegaraan relevan dengan serangkaian topik hangat - mulai dari hak atas tanah, layanan kesehatan bersubsidi, seks pranikah, hingga peran syariah dan keberadaan LGBT. Kami percaya bahwa gagasan tentang kewarganegaraan dapat menghasilkan energi baru untuk menangani ketidaksetaraan yang semakin meluas di Indonesia

Buku Citizenship in Indonesia: Perjuangan atas Hak, Identitas, dan Partisipasi disusun berdasarkan tiga fitur kewarganegaraan, yaitu hak, identitas sosial, dan keikutsertaan politik.

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PENDIDIKAN

(MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH)

Organizational citizenship behavior atau perilaku kewargaan organisasional, dapat diartikan sebagai kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja. Hal tersebut sangat diperlukan demi meningkatkan efektifitas organisasi sekolah, meningkatkan kinerja guru, serta dapat mempengaruhi aspek-aspek sosial yang ada di organisasi, seperti kerjasama tim, komunikasi dan kemampuan interpersonal lain. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa seorang guru memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005. Perilaku organizational citizenship behavior, bukanlah perilaku yang merugikan organisasi, tetapi sebaliknya justru dapat mendorong keefektifan fungsi organisasi. Ketika sekolah tidak memiliki guru yang menunjukkan perilaku kewargaan organisasional, maka kemajuan sekolah akan berjalan lebih lambat. Berbasis riset akademis yang telah dilakukan penulis, buku yang hadir kehadapan pembaca ini hendak menyajikan secara komprehensif terkait dengan pengaruh keadilan prosedural, kepercayaan, dan komitmen organisasi terhadap organizational citizenship behavior guru.

Organizational citizenship behavior atau perilaku kewargaan organisasional, dapat diartikan sebagai kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja.

Science Teacher Education for Responsible Citizenship

Towards a Pedagogy for Relevance Through Socioscientific Issues

This edited book aims to provide a global perspective on socioscientific issues (SSI), responsible citizenship and the relevance of science, with an emphasis on science teacher education. The volume, with more than twenty-five contributors from Africa, North and South America, Asia, Australasia and Europe, focuses on examples from in- and pre-service teacher training. The contributors expand on issues related to teachers' beliefs about teaching SSI, teachers' challenges when designing and implementing SSI-related activities, the role of professional development, both in pre- and in-service teacher training, in promoting SSI, the role of the nature of science when teaching SSI, promoting scientific practices through SSI in pre-service teaching, and the role of indigenous knowledge in SSI teaching. Finally, the book discusses new perspectives for addressing SSI in teacher education through the lens of relevance and responsible citizenship.

This edited book aims to provide a global perspective on socioscientific issues (SSI), responsible citizenship and the relevance of science, with an emphasis on science teacher education.

Science Teacher Education for Responsible Citizenship

Towards a Pedagogy for Relevance through Socioscientific Issues

This edited book aims to provide a global perspective on socioscientific issues (SSI), responsible citizenship and the relevance of science, with an emphasis on science teacher education. The volume, with more than twenty-five contributors from Africa, North and South America, Asia, Australasia and Europe, focuses on examples from in- and pre-service teacher training. The contributors expand on issues related to teachers’ beliefs about teaching SSI, teachers’ challenges when designing and implementing SSI-related activities, the role of professional development, both in pre- and in-service teacher training, in promoting SSI, the role of the nature of science when teaching SSI, promoting scientific practices through SSI in pre-service teaching, and the role of indigenous knowledge in SSI teaching. Finally, the book discusses new perspectives for addressing SSI in teacher education through the lens of relevance and responsible citizenship.

This edited book aims to provide a global perspective on socioscientific issues (SSI), responsible citizenship and the relevance of science, with an emphasis on science teacher education.