Sebanyak 97 item atau buku ditemukan

Prosiding Focus Group Discussion Pakar I

Kajian Ilmiah Masalah Perbedaan Pendapat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dewasa ini telah mendapat perhatian banyak pihak. Masyarakat, pendidik, ilmuwan, praktisi dan hampir setiap elemen masyarakat diingatkan kembali bahwa kita mempunyai dasar negara yang mulai dilupakan semenjak terjadinya reformasi 1998. Pasca reformasi hampir tidak ada lembaga negara yang bersuara tentang ini. Terlebih bicara tentang Pancasila. Semua tiarap dan sembunyi dalam kehidupannya sendiri-sendiri. Pancasila tidak pernah dibicarakan. Situasi tersebut tidak lepas dari pengalaman pahit kehidupan bernegara saat itu, dimana rezim Orde Baru memanfaatkan Pancasila sebagai alat politik untuk melanggengkan kekuasaannya. Bahkan yang lebih parah disaat rezim mempunyai otoritas penuh sebagai penafsir tunggal Pancasila. Barang siapa yang tidak mengikuti penafsiran rezim, bisa dicap tidak Pancasilais. Keadaan itulah yang menyebabkan Pancasila menjadi kering karena lembaga negara dan masyarakat takut dilabeli sebagai antek Orba. Puji syukur setelah melewati 2 kali pemilu paska reformasi, pada pemilu ke-3 di periode 2009-2014 ada lembaga negara, MPR, yang mempunyai keprihatinan terkait memupusnya diskusi dan pembicaraan tentang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Keprihatinan MPR ini tidak terlepas dari melihat situasi sosial, ekonomi, politik hukum dan keamanan baik dari dalam maupun dari luar negeri. Ancaman persatuan, konflik sosial, disintegrasi dan ancaman menguatnya ideologi liberalisme, kapitalisme dan gerakan fundamentalisme agama telah mengingatkan kita sebagai bangsa dan negara bahwa kita sebenarnya sudah mempunyai dasar dan tameng yang kuat dalam menghadapi itu yaitu ideologi dan dasar negara Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan bentuk NKRI. MPR kemudian membuat program tahunan untuk memasyarakatkan kembali UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Program sosialisasi berjalan secara massif diseluruh pelosok negeri, di kampus-kampus, sekolah, dan masyarakat. Bahkan lembaga eksekutif pun juga ikut mensosialisasikan program ini. Programnya pun beragam, ada seminar, lokakarya, lomba debat, 4 pilar goes to campus, outbond dan dialog di media elektronik. Materi yang disampaikan adalah 4 hal tersebut yaitu UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dewasa ini telah mendapat perhatian banyak pihak.

Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama

Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama Penulis : Marsidi, Edy Sutrisno, Lies Nur Wachidah W, Nurul Allamah, Yeni Kartikaningsih Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-18-6 Terbit : November 2021 Sinopsis : Sebagai penyuluh agama harus penyampaikan pesan yang damai karena Islam adalah agama yang damai, aman, dan moderat. Al-Qur’an sebagai petunjuk telah menjelaskan hal tersebut secara jelas. Konsep dan perilaku ekstrem sangat bertentangan dengan pesan damai yang dibawa Islam. Sikap radikal, ekstrem, dan liberal bertentangan dengan spirit tawasuth. Sikap seimbang (tawazun) dijunjung tinggi dalam Islam. Tidak ekstrem kiri (liberal) maupun ekstrem kanan (radikal). Agen perubahan memiliki tugas untuk menciptakan perubahan kearah kemandirian terutama bagai penyuluh agama Islam. Moderasi adalah paham keagamaan yang mengejewantahkan ajaran agama yang sangat esensial. Ajaran yang tidak hanya mementingkan hubungan baik kepada Allah, tapi juga yang tak kalah penting adalah hubungan baik kepada seluruh manusia. Selain itu, moderasi beragama tercerminkan dalam sikap yang tidak mudah untuk menyalahkan apalagi sampai pada pengkafiran terhadap orang atau kelompok yang berbeda pandangan. Lebih pada itu, Moderasi lebih mengedepankan persaudaraan yang berlandaskan pada asas kemanusiaan, bukan hanya pada asas keimanan atau kebangsaan. Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama Penulis : Marsidi, Edy Sutrisno, Lies Nur Wachidah W, Nurul Allamah, Yeni Kartikaningsih Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-18-6 Terbit : November 2021 Sinopsis : ...

Cari Uang lewat E-Book

Hampir semua bisnis membutuhkan modal. Dari modal yang kecil hingga modal yang relatif besar. Dari mana Anda mendapatkan modal? Banyak cara orang mendapatkan modal. Mulai dari hutang sana-sini dengan janji -janji manis, hutang ke orang tua, atau hutang ke pacar hingga hutang ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Nah setelah mendapatkan Modal, masih belum cukup. Apalagi? Anda harus mempertimbangan apa yang akan dijadikan komoditi dagang. Nah jika Anda salah memilih produknya maka amblas lah duit hasil hutang tersebut, lalu yang ada hanya gigit jari. Namun beda halnya dengan Ebook, bila ebook dijadikan komoditi dagang Anda, maka Anda tidak perlu berhutang ke bank, ke mertua atau ke siapa saja. Mengapa? Karena modal membuat ebook bukanlah duit. Dan ebook tidak ada kadaluarsanya. Ebook tidak bisa membusuk. Dan sekalipun Anda bekerja sebagai karyawan, Anda tetap dapat memiliki passive income. Oleh sebab itu, lewat buku ini : Anda akan digugah mengembangkan ide-ide yang bersifat niche untuk pasar ebook Anda. Hingga ke tahap memproses tulisan Anda, format ebook yang sesuai, dan publikasi hingga promosi buku elektronik Anda. Lantas soal menentukan pricing yang pas bagi suatu ebook. Termasuk juga evaluasi dari berbagai aplikasi delivery untuk ebook Anda. Selain itu perlunya menerapkan strategi promosi yang tepat untuk menjual ebook, serta kemana saja Anda dapat menjualnya entah skala nasional maupun ke mancanegara

Hampir semua bisnis membutuhkan modal.

Social Security Financing

Implications of Government Stock Investing for the Trust Fund, the Federal Budget, and the Economy : Report to the Special Committee on Aging, U.S. Senate

The Investment Process

Investment Policies for Trust Institutions and Portfolio Managers : the Proceedings of a Seminar on the Trust Investment Process

Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus Tinjauan Melalui Kompetensi Sosial Dan Keteladanan Guru)

Buku ini membahas tentang Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus Tinjauan Melalui Kompetensi Sosial Dan Keteladanan Guru). Buku ini penulis kontribusikan bidang Pendidikan di Indonesia khusunya dalam peningkatan motivasi belajar siswa yang akan berpengaruh juga terhadap hasil belajar. Buku ini terdiri dari enam bab. Bab pertama membahas tentang Pendahuluan. Bab kedua membahas tentang Kompentasi Sosial Guru yang meliputi Pengertian Kompetensi Sosial, Hakikat Kompetensi Sosial Guru, Kriteria Keterampilan Kompetensi Sosial Guru, dan Dasar Teologi Kompetensi Sosial Guru. Bab ketiga membahas tentang Keteladanan Guru yang meliputi Pengertian Keteladanan, Hakikat Keteladanan Guru, Kriteria Kepemilikan Keteladanan Guru dan Dasar Teologi Keteladanan Guru. Bab keempat membahas tentang Motivasi Siswa Belajar yang meliputi Pengertian Motivasi, Hakikat Motivasi Siswa Belajar, Kriteria Keterampilan Motivasi Siswa Belajar dan Dasar Teologi Motivasi Siswa Belajar. Bab kelima membahas tentang Studi Motivasi Belajar yang meliputi Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian dan Keterbatasan Penelitian. Bab enam Penutup.

Buku ini membahas tentang Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus Tinjauan Melalui Kompetensi Sosial Dan Keteladanan Guru).

ETIKA PROFESI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan bahan ajar materi kuliah Etika Profesi Pendidik PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara yang diamanahkan kepada penulis semester ganjil tahun lalu. Buku ini hadir dengan maksud menambah kekurangan refrensi terkait dengan mata kuliah tersebut. Sepanjang penelusuran penulis, persis seperti judul buku ini belum pernah diterbitkan oleh akademisi UIN Sumatera Utara, tetapi yang menulis tema Etika Profesi Guru secara umum sudah ada, dan sebagai apresiasi terhadap karya yang duluan lahir, penulis telah mencantumkan dalam daftar pustaka.

Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan sikap profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru. Seperti itulah disebut, peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan mengikuti penataran ...

Teacher Competency, Problems & Solutions

sioner's Task Force on Professional Development of Educational Personnel . Most of these funds were concentrated in programs such as ESEA Title I and the Vocational Education State Formula Grants Program and to train or retrain teachers ...