Sebanyak 54 item atau buku ditemukan

Flexible Citizenship

The Cultural Logics of Transnationality

Ethnographic and theoretical accounts of the transnational practices of Chinese elites, showing how they constitute a dispersed Chinese public, but also how they reinforce the strength of capital and the state.

Social scientists and Asia specialists alike will find the work indispensable, both for its redefinition of analytic terrain and for the new directions of research it suggests."--Ashraf Ghani, Johns Hopkins University

Wireless ATM and Ad-Hoc Networks

Protocols and Architectures

ATM is regarded as the next high speed multimedia networking paradigm. Mobile computing, which is a confluence of mobile communications, computing and networks, is changing the way people work. Wireless ATM combines wireless and ATM technologies to provide mobility support and multimedia services to mobile users. Wireless ATM and Ad-Hoc Networks: Protocols and Architectures, a consolidated reference work, presents the state of the art in wireless ATM technology. It encompasses the protocol and architectural aspects of Wireless ATM networks. The topics covered in this book include: mobile communications and computing, fundamentals of ATM and Wireless ATM, mobile routing and switch discovery, handover protocol design and implementation, mobile quality of service, unifying handover strategy for both unicast and multicast mobile connections, and roaming between Wireless ATM LANs. A novel routing protocol for ad-hoc mobile networks (also known as Cambridge Ad-hoc) is also presented in this book along with information about ETSI HIPERLAN, the RACE Mobile Broadband System, and SUPERNET. This timely book is a valuable reference source for researchers, scientists, consultants, engineers, professors and graduate students working in this new and exciting field.

The topics covered in this book include: mobile communications and computing, fundamentals of ATM and Wireless ATM, mobile routing and switch discovery, handover protocol design and implementation, mobile quality of service, unifying ...

Filsafat, Pemikiran Dasar Pembangunan Kesehatan

Pemikiran dasar pembangunan kesehatan adalah pemikiran yang mendasar, yaitu yang mendalam, luas dan berjangkau ke depan tentang fondasi pembangunan kesehatan. Pemikiran dasar pembangunan kesehatan tersebut pada hakikatnya sama dengan paradigma pembangunan kesehatan. Dengan catatan bahwa paradigma pembangunan kesehatan lebih menekankan pentingnya kerangka berpikir yang mendasar dalam pembangunan kesehatan. Sedangkan pemikiran dasar atau filsafat pembangunan kesehatan menekankan pentingnya proses, perbuatan, dan cara memikir yang seksama tentang fondasi pembangunan kesehatan. Tetapi paradigma dan pemikiran dasar pembangunan kesehatan tersebut berisikan esensi dari substansi yang sama yaitu: 1. Pelaksanaan, 2. Tujuan, dan 3. Dasar pembangunan kesehatan. Permasalahan paradigma pembangunan kesehatan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan pada pokoknya meliputi: 1) kurang diperhatikan pentingnya dasar pembangunan kesehatan, 2) kurang mengacu pada tujuan jangka panjang yang bermakna, 3) kurang bersifat komprehensif, 4) kurang bersifat implikatif, dan 5) kurang fokus pada pentingnya peran manusia dan masyarakatnya sendiri dalam pembangunan kesehatan. Maksud buku ini adalah untuk mengemukakan kejelasan dan pertimbangan pentingnya pemikiran dasar atau filsafat pembangunan kesehatan dan bagaimana perannya dalam meningkatkan akselerasi, pemerataan, dan mutu pelaksanaan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan melandaskan pada landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dan landasan operasional peraturan perundangan yang terkait dengan penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Sesuai ketetapan dalam SKN 2012, bahwa untuk meningkatkan akselerasi dan mutu pelaksanaan SKN, pembangunan kesehatan perlu melandaskan pada pemikiran dasar pembangunan kesehatan. 1. Mempercepat pelaksanaan pembangunan kesehatan dan agar lebih terarah serta lebih meningkatkan sinergi di antara subsistem-subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional. 2. Mendorong pentingnya dan digunakannya makna dari lima unsur-unsur pemikiran dasar pembangunan kesehatan, yaitu: a. Dasar pembangunan kesehatan, b. Tujuan pembangunan kesehatan, c. Hakikat pembangunan kesehatan, d. Perkembangan pembangunan kesehatan, dan e. Kedudukan manusia dalam pembangunan kesehatan. 3. Mendukung penguatan dan percepatan pelaksanaan paradigma sehat dalam pembangunan kesehatan. Manusia dipandang sebagai basis filosofis pembangunan kesehatan. Dalam kaitan ini, pembangunan kesehatan tersebut perlu berdasarkan pada Perikemanusiaan serta Etika Humanitas, Ketuhanan, dan Etika Profesi. Oleh karena itu, dalam pembangunan kesehatan tidak dibenarkan hanya berdasarkan aspek pragmatis, terutama aspek finansial. Dalam buku ini dikemukakan peningkatan pembangunan kesehatan yang melandaskan pada pemikiran dasar pembangunan kesehatan, antara lain: 1. Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional 2012, 2. Penyusunan dan Pelaksanaan RPJPK 2005–2025, 3. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional, 4. Penguatan Sistem Informasi Kesehatan, 5. Pengembangan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, serta 6. Penyusunan Agenda Post–2015 Bidang Kesehatan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). b. Keamanan dan Kerahasiaan data. c. ... Etika, integritas dan kualitas. KELIMA : Pusat 266 Filsafat, ...

Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan “Melejitkan Produktivitas Kerja Kepala Sekolah dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi”

Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ditinjau dari komponennya, ada beberapa unsur atau elemen utama dalam organisasi sekolah/madrasah. Unsur-unsur tersebut meliputi: (1) sumber daya manusia, yang mencakup kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, dan siswa, (2) sumber daya material, yang mencakup peralatan, bahan, dana, dan sarana prasarana lainnya, (3) atribut organisasi, yang mencakup tujuan, ukuran, struktur tugas, jenjang jabatan, formalisasi, dan peraturan organisasi, (4) iklim internal organisasi, yakni situasi organisasi yang dirasakan personel dalam proses interaksi, dan (5) lingkungan organisasi sekolah. Keberhasilan organisasi sekolah banyak ditentukan keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan peranan dan tugasnya. Peranan adalah seperangkat sikap dan perilaku yang harus dilakukan sesuai dengan posisinya dalam organisasi. Peranan tidak hanya menunjukkan tugas dan hak, tapi juga mencerminkan tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dari inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. Kepala sekolah perlu memiliki kemampuan untuk memberdayakan seluruh sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah berada di garda depan untuk menggerakkan kegiatan dan menetapkan target sekolah/ madrasah. Keputusan-keputusan penting yang berdampak besar bagi organisasi (sekolah/madrasah) terlahir darinya. Maka, eksistensi dan fungsi kepala sekolah sangat penting untuk dikaji, dirumuskan, dan dikembangkan guna memenuhi harapan publik akan terwujudnya lembaga pendidikan yang bermutu. Profesionalitas kepala sekolah menjadi syarat mutlak terwujudnya sekolah/madrasah yang berdaya saing tinggi. Kalau kepala sekolah pasif, apatis, dan miskin ide, maka sekolah akan mengalami kemunduran. Oleh karena itu, jangan meremehkan posisi kepala sekolah. Karena, sebaik apapun sistem yang dibangun, kalau pemimpinnya buruk, maka akan sulit melakukan perubahan signifikan dalam organisasi. Terlebih jika pemimpin yang berfungsi sebagai penjaga gawang organisasi tidak proaktif, bahkan sangat suka mempertahankan status quo dan menutup peluang pembaharuan. Di sinilah urgensinya mengembangkan kualitas kepala sekolah agar mampu memimpin sekolah/madrasah secara dinamis, kompetitif, dan produktif sesuai tantangan zaman. Peran kepala sekolah seperti ini menunjukkan bahwa mereka memiliki dua peran besar dalam melaksanakan tugasnya, pertama sebagai manajer dan kedua sebagai pemimpin. Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah, sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan sekolah, sehingga kepala sekolah mempunyai wewenang yang lebih luas dalam menentukan pencapaian tujuan yang mengarah pada keberhasilan serta peningkatan mutu pendidikan. Buku Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan ini merupakan pengembangan dari Bab 1, 2 dan 3 Disertasi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi, Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja serta Implikasinya pada Produktivitas Kerja Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Propinsi Lampung” yang penulis susun guna menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Strata Tiga (S-3) Ilmu Manajemen, konsentrasi Manajemen SDM pada Universitas Persada Indonesia (UPI) Y.A.I Jakarta.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Handbook of Blended Shore Education

Adult Program Development and Delivery

As we confront the future of our professional endeavors, we tend to rely with con?dence on longstanding and widely honored assumptions about the world and ourselves. We believe we have accumulated sturdy structures of knowledge, eff- tive practices, and sound values. Yet, we rely on these resources with scant c- sciousness that in the long run our assumptions, practices, and values may not only be inimical to the viability of our profession, but as well, oppressive in their effects on others. There is at least one assumption – common across many professions and cultures – that is of particular signi?cance. It is the assumption that the world is made up of discrete entities or units. There are not only the species of plants and animals, for example, but there is me as opposed to you, us vs. them, my business enterprise in competition with yours, our nation or religion and yours. And with this assumption of separable units, we assemble ways of sustaining and protecting those units of which we feel a part. We erect buildings, laws, schools, governments, and armies to ensure that what is inside the boundary will ?ourish, and what is outside cannot threaten us. In effect, the assumption of a world of independent entities establishes the way in which we understand and conduct ourselves within relationships.

In the Handbook of Blended Shore Education, educators and trainers critically examine their experience with blended shore programming and derive recommendations for good practices from such reflection and analysis.

HUKUM PEMERINTAHAN DESA

(PERSPEKTIF, KONSEPTUALISASI DAN KONTEKS YURIDIS)

Buku ini disusun sebagai literatur dan pematik gagasan bagi para mahasiswa, akademisi, dan praktisi di bidang hukum pemerintahan desa untuk melakukan pengembangan kajian hukum dan sebagai pemandu penyelenggaraan pemerintahan desa yang ideal. Dalam perjalannya, desa sebagai satuan pemerintahan terbawah sekaligus terdepan di Negara Republik Indonesia mengalami pasang-surut pengaturan dan perlakuan dari pemerintah. Mulai dari era penjajahan yang cenderung memperlakukan desa sesuai dengan kepentingan penjajah, era orde lama yang cenderung fluktuatif antara sentralistis dan pemberian otonomi, era orde baru yang cenderung sentralistis, orde reformasi pada masa berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang cenderung belum mengarusutamakan desa sebagai pusat pembangunan kemasyarakatan, pelaksanaan kemandirian pemerintahan, dan pertumbuhan ekonomi. Puncaknya adalah setelah disahkan Undang-Undang tentang Desa pada tanggal 18 Desember 2013 yang kemudian diundangkan pada tanggal 15 Januari 2014 yang kemudian disebut sebagai Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dalam Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa dibangun dengan konstruksi hybrid fungsi self governing community dengan local self goverment, diharapkan melalui formulasi ini desa menjadi lebih berkembang maju tanpa meninggalkan kepribadian sesuai dengan Nawa Cita yang dicanangkan pemerintah yaitu melakukan pembangunan dari pinggiran. Tiada gading yang tak retak, tiada hal yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan Yang Maha Esa. Untuk penyempurnaan dan pengembangan buku ini penulis menanti saran dan masukan kepada semua pihak yang memiliki peminatan tentang hukum pemerintahan desa. Atas terbitnya buku ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terwujudnya karya ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat.

Buku ini disusun sebagai literatur dan pematik gagasan bagi para mahasiswa, akademisi, dan praktisi di bidang hukum pemerintahan desa untuk melakukan pengembangan kajian hukum dan sebagai pemandu penyelenggaraan pemerintahan desa yang ideal ...

Pendidikan kewarganegaraan

dilengkapi UU no. 3 1946 Warganegara & Penduduk Negara; UU no. 62 1958 Kewarganegaraan; UU no. 39 1999 HAM; dan UU no. 32 2004 Otonomi Daerah

On civic education based on Indonesian laws in Indonesia.

On civic education based on Indonesian laws in Indonesia.

7 MODEL RISET OPERASI & APLIKASINYA

Riset Operasi adalah peralatan manajemen yang memaduserasikan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam pemecahan masalah secara optimal. Salah satu peran matematika terapan yang telah banyak memberikan andil dalam pembangunan adalah Ilmu Riset Operasi. Dua faktor penting dalam pertumbuhan riset operasi yang maju pada saat ini adalah berkat kemajuan teknik-teknik pemecahan masalah yang berbasis pada kekhasan proses penemuan solusi dan perkembangan Information and Communication Technology (ICT) yang membuat waktu hitung lebih efsien dan kualitas akurasinya lebih memuaskan. Metode ini sampai sekarang masih banyak digunakan dalam bidang ilmu ekonomi, pertanian, pemasaran, akuntansi, pemerintahan, bank, transportasi dan lainnya dengan tujuan untuk menentukan nilai optimal dari sumberdaya yang terbatas. Buku ini membahas tentang teknik model pemrograman linear (linear pogramming), pemrograman dinamik (dynamic programming), teori antrian (queuing theory), teori persediaan (inventory theory), transportasi (transportation), perencanaan jaringan kerja (network planning), teori permainan (game theory), yang relatif sudah berkembang dengan baik dari tahun 1950-an sampai sekarang. Buku ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemahaman bagi pembaca, terutama bagi para pengambil keputusan dalam menggunaan model-model riset operasi.

Riset Operasi adalah peralatan manajemen yang memaduserasikan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam pemecahan masalah secara optimal.