Sebanyak 119 item atau buku ditemukan

Ethical Dimensions of Muslim Education

This book draws upon ethical dimensions of Muslim education as a means through which to address contemporary issues, such as social and societal conflicts, exclusion and marginalisation, and violence. It argues that an ethical Muslim education is underscored by the practice of autonomous, critical and deliberative engagement that can engender reflective judgement, compassionate recognition and a responsible ethical (Muslim) community. Such a community is not only capable of cultivating human relationships based on non-coercion, truthful and peaceful human coexistence, but can also quell the stereotypes and forms of dystopia and exclusion that are pervasive in contemporary society. Put differently, Muslim education extends the neo-Kantian view that ethical human conduct can be rationalised in terms of achieving morally worthwhile action towards forms of engagement that are potentially disruptive.

Translation of the Holy Qur'an. Retrieved from www.muslimaccess. com/quraan/
translations/yusufali/yusuf_ali.htm. [Accessed on 28 July 2015]. Al-Suyuti, J. a I.-
D. A. I.-I. f. (1973). Ulum al-Quran (Vol. 1–2). Beirut: Maktab al-Thiqaafiyyah.

Kedudukan hukum adat dalam rangka pembangunan nasional

Rp. 2.750,- HUKUM PERDATA INTERNASIONAL INDONESIA Jilid-I (dengan
perubahan dan tambahan) - oleh : Prof. ... Rp. 4.800,- HUKUM ACARA
PERDATA DALAM YU RISPRUDENSI MAHKAMAH AGUNG (1955-1976) oleh : I
. Rubini ...

Implementasi kurikulum 2013

konsep & penerapan

On implemention of 2013 curriculum for education in Indonesia.

On implemention of 2013 curriculum for education in Indonesia.

Pengembangan silabus mata pelajaran dayah berbasis kurikulum 2013

penelitian dan pengembangan pada Dayah Jemala Amal Lueng Putu Pidie

On 2013 curriculum for Islamic religious training center in Nanggroe Aceh Darussalam Province, Indonesia.

Bimbingan & metode pengembangan informasi pedesaan

nasil Sarasehan Kelompencapir Tk. Nasional pada Pekan Penerangan Pedesaan III di Wonogiri, 24-29 Juli [i.e. 26-28 Pebruari] 1990

Development of rural information services in Indonesia; results of a conference.

Development of rural information services in Indonesia; results of a conference.

Beberapa aspek perkembangan ekonomi nasional dan internasional

Dan baru pada tahun 1987 , setelah selang waktu tiga dekade , hasil karya
pemikirannya itu mendapat pengakuan dan penghargaan ilmiah secara
internasional dengan perolehan anugerah Hadiah Nobel di bidang ilmu ekonomi
. Ini berarti ...

Dosen Penggerak Literasi: Praktik Baik Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM)

Jika merujuk pada konsep Nadiem Makarim, dosen penggerak itu memiliki tiga ciri. Pertama, belajar dan menjawab mahasiswa. Lah, ini sejak dulu awal kali saya jadi dosen ya sudah seperti itu. Saya menerapkan pembelajaran yang dua arah, mahasiswa saya jadikan sumber belajar. Selain itu, saya juga bisa dikata dekat dengan mahasiswa. Mulai dari yang akademis, aktivis, sampai pada mahasiswa ateis. Semua saya dekati karena mereka adalah teman saya. Bahkan, sekali-kali mereka saya jadikan dosen. Begitu. Kedua, mencari ilmu baru dan pihak pendukung. Praktik baik yang sudah saya lakukan, ilmu baru itu selalu ada, bahkan saya merencanakan adanya peninjauan kurikulum di prodi yang saya pimpin meski belum meluluskan mahasiswa. Pihak pendukung selalu kami cari dan gali, karena muaranya tidak hanya pada promosi kampus, namun juga masukan dari berbagai organisasi, lembaga, bahkan komunitas klenik saya datangi untuk mendukung aktivitas akademik. Tapi khusus ini jangan ditiru. Ketiga, mempersingkat waktu ceramah. Sebelum ada pandemi covid-19 pun, saya ceramah hanya pada tiga kali pertemuan. Selebihnya ya mahasiswa yang menyampaikan materi. Lewat presentasi, diskusi, dan belajar di luar. Selain belajar di luar, pembelajaran yang saya lakukan selalu berorientasi pada produk. Nah, berkaitan dengan produk itulah ide-ide saya tuangkan dalam buku “Dosen penggerak literasi”. Bukan berlebihan atau sok yes, namun judul ini juga atas saran seseorang, bukan saya sendiri. Mau tahu siapa dia? Ya, diwaca toh!

Jika merujuk pada konsep Nadiem Makarim, dosen penggerak itu memiliki tiga ciri.

Kearifan Lokal SMONG Dalam Konteks Pendidikan : Revitalisasi Nilai Sosial-Budaya Simeulue

Buku “Kearifan Lokal Smong Dalam Konteks Pendidikan” ini disusun sebagai respon atas pentingnya merevitalisasi kembali kearifan lokal smong sebagai kekayaan lokal yang wujud dan berkembang dalam masyarakat Simeulue. Masyarakat Simeulue menggunakan kata smong untuk menyebut peristiwa tsunami. Adanya istilah lokal untuk menyebut peristiwa tsunami membuktikan bahwa masyarakat setempat memiliki pengetahuan berkaitan dengan fenomena alam tersebut. Buku ini terdiri atas 7 bagian. Pada Bab 6 khusus berisi bahan ajar tentang smong yang dapat diterapkan di lembaga pendidikan formal, khususnya tingkat SD/MI. Sedangkan pada Bab 7 terdapat contoh perangkat pembelajaran (RPP) sebagai panduan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran tentang smong, Karena itu buku ini sangat tepat dijadikan referensi bagi berbagai pihak seperti guru, akademisi, mahasiswa calon guru dan berbagai kalangan yang memiliki ketertarikan terhadap kearifan lokal.

Buku “Kearifan Lokal Smong Dalam Konteks Pendidikan” ini disusun sebagai respon atas pentingnya merevitalisasi kembali kearifan lokal smong sebagai kekayaan lokal yang wujud dan berkembang dalam masyarakat Simeulue.