
Dosen Penggerak Literasi: Praktik Baik Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM)
Jika merujuk pada konsep Nadiem Makarim, dosen penggerak itu memiliki tiga ciri. Pertama, belajar dan menjawab mahasiswa. Lah, ini sejak dulu awal kali saya jadi dosen ya sudah seperti itu. Saya menerapkan pembelajaran yang dua arah, mahasiswa saya jadikan sumber belajar. Selain itu, saya juga bisa dikata dekat dengan mahasiswa. Mulai dari yang akademis, aktivis, sampai pada mahasiswa ateis. Semua saya dekati karena mereka adalah teman saya. Bahkan, sekali-kali mereka saya jadikan dosen. Begitu. Kedua, mencari ilmu baru dan pihak pendukung. Praktik baik yang sudah saya lakukan, ilmu baru itu selalu ada, bahkan saya merencanakan adanya peninjauan kurikulum di prodi yang saya pimpin meski belum meluluskan mahasiswa. Pihak pendukung selalu kami cari dan gali, karena muaranya tidak hanya pada promosi kampus, namun juga masukan dari berbagai organisasi, lembaga, bahkan komunitas klenik saya datangi untuk mendukung aktivitas akademik. Tapi khusus ini jangan ditiru. Ketiga, mempersingkat waktu ceramah. Sebelum ada pandemi covid-19 pun, saya ceramah hanya pada tiga kali pertemuan. Selebihnya ya mahasiswa yang menyampaikan materi. Lewat presentasi, diskusi, dan belajar di luar. Selain belajar di luar, pembelajaran yang saya lakukan selalu berorientasi pada produk. Nah, berkaitan dengan produk itulah ide-ide saya tuangkan dalam buku “Dosen penggerak literasi”. Bukan berlebihan atau sok yes, namun judul ini juga atas saran seseorang, bukan saya sendiri. Mau tahu siapa dia? Ya, diwaca toh!
- ISBN 13 : 6236769206
- ISBN 10 : 9786236769201
- Judul : Dosen Penggerak Literasi: Praktik Baik Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM)
- Pengarang : Hamidulloh Ibda,
- Kategori : Education
- Penerbit : CV. Pilar Nusantara
- Bahasa : id
- Tahun : 2020
- Halaman : 162
- Google Book : https://play.google.com/store/books/details?id=ZL8IEAAAQBAJ&source=gbs_api
-
Ketersediaan :
Jika merujuk pada konsep Nadiem Makarim, dosen penggerak itu memiliki tiga ciri.