Sebanyak 41852 item atau buku ditemukan

Hafalan al Qur'an bagi anak

analisis psikologis pembelajaran hafalan al Qur'an bagi anak di Yanbu'ul Qur'an Kudus, Jawa Tengah : laporan penelitian individual

Modul Praktikum Pembelajaran Tilawatil Qur’an

Buku ini disusun sebagai referensi wajib bagi para pemula sebagai standar dasar dalam penguasaan ilmu tilawatil Qur’an. Dengan buku ini diharapkan agar anak didik mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar

Buku ini disusun sebagai referensi wajib bagi para pemula sebagai standar dasar dalam penguasaan ilmu tilawatil Qur’an. Dengan buku ini diharapkan agar anak didik mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar

MODEL PEMBELAJARAN KOGNITIF UNTUK KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Judul : MODEL PEMBELAJARAN KOGNITIF UNTUK KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Penulis : Siddin, Hamzah, Ismail Suardi Wekke Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 132 Halaman No ISBN : 978-623-56871-2-4 Guru dalam memilah dan memilih model pembelajaran hendaknya sejalan dengan semangat reformasi yang sedang bergulir. Semangat reformasi menghendaki adanya perubahan-perubahan dalam sistem pembelajaran. Model pembelajaran yang disuguhkan penulis adalah untuk melihat bagaimana kemampuan dari asing-masing siswa dalam menerima dan mengorganisasi informasi dari sekitarnya, Oleh karena itu seorang guru harus mampu mengidentifikasi perbedaan karakteristik individual siswa setelah membaca buku ini.

Judul : MODEL PEMBELAJARAN KOGNITIF UNTUK KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Penulis : Siddin, Hamzah, Ismail Suardi Wekke Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 132 Halaman No ISBN : 978-623-56871-2-4 Guru dalam memilah dan memilih model ...

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Masyarakat Pluralistik

Buku ini mengungkapkan bahwa semakin mengadopsi materi agama nonmuslim maka pembelajaran PAI pada peserta didik plural agama dapat diterima. Hal ini terus terlaksana karena tidak dijumpai peserta didik pluralistik mengkonversi agamanya menjadi agama Islam. Pembelajaran PAI pada peserta didik plural agama tersebut dilakukan hanya pada aspek pengetahuan. Pelaksanaan ini dapat terus berlangsung dan dapat diketahui melalui beberapa hal. Kebijakan Yapis Papua dalam Pembelajaran PAI pada masyarakat pluralistik tidak memperhatikan keagamaan yang dianut para siswa melainkan hanya mengajarkan agama tertentu terhadap para siswa yang beragam keagamaannya. Namun demikian, cara pembelajaran PAI yang demikian itu dapat berjalan secara efektif atau tidak menimbulkan resistensi. Hal ini terjadi disebabkan pembelajaran di Yapis Papua tidak bertujuan mengganti keagamaan para siswa, tidak memaksa peserta didik menkonversi agamanya ke dalam agama Islam, tidak mewajibkan penghayatan dan pengamalan pengetahuan agama Islam. Penerapan pembelajaran ini dilakukan tidak sepenuhnya misi ideologi tetapi lebih didasari pada pertimbangan misi sosial terutama pengenalan Islam, karena pembelajaran pendidikan agama Islam diberikan kepada siswa nonmuslim tidak menjadikan mereka keluar dari agamanya justru menjadikan pelajaran pendidikan agama sebagai sarana memperkenalkan agama Islam. Penerapan pembelajaran PAI pada 3 satuan pendidikan Yapis Papua yaitu Universitas Yapis Papua, SMK Hikmah Yapis, dan SMA Hikmah Yapis dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, model teacher centris, strategi pembelajaran ekspositori. Guru/Dosen sebagai subyek dalam pembelajaran PAI dimana pendidik tidak mengharuskan peserta didik pluralis mengamalkan ajaran agama Islam, memasukkan unsur nilai dan ajaran agama non muslim di dalam materi pembelajaran PAI, guru menurunkan nilai standar kriteria ketuntasan minimal bagi peserta didik nonmuslim. Pada sisi kognitif, guru menyadur ajaran agama peserta didik pluralistik. Pada sisi psikomotorik mereka hanya mengetahui praktik keagamaan namun tidak dilaksanakan. Pada sisi afektif, guru mengambil nilai-nilai yang sama dengan ajaran agama lain yang sesuai dengan afektif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Buku ini mengungkapkan bahwa semakin mengadopsi materi agama nonmuslim maka pembelajaran PAI pada peserta didik plural agama dapat diterima.

AKIDAH AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH

Judul : AKIDAH AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH Penulis : Rahmat Solihin Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 90 Halaman ISBN : 978-623-6872-50-5 Mengapa akidah dan akhlak disatukan dalam satu mata pelajaran? Bagaimana akidah dan akhlak yang cakupannya begitu luas, bisa disederhanakan untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah yang notabene adalah anak berusia 6-12 tahun? Bagaimana agar pembelajaran akidah dan akhlak ini sesuai dengan kaidah, namun tetap mudah diterima, diajarkan dan dievaluasi untuk pembelajar usia MI? Di dalam buku ini, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dibahas secara mendalam dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami dan diaplikasikan bagi pembaca, tidak terkecuali bagi pengajar yang menemukan kendala ketika mengajar akidah akhlak di MI. Selain itu, di dalam buku ini juga disajikan berbagai macam model dan metode pembelajaran sebagai referensi agar cara mengajar kita menjadi lebih baik. · Konsep dasar akidah dan akhlak yang dibahas secara mendalam dengan bahasa yang mudah dimengerti · Model dan metode pembelajaran akidah akhlak MI yang bervariatif agar mengajar menjadi lebih baik

Judul : AKIDAH AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH Penulis : Rahmat Solihin Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 90 Halaman ISBN : 978-623-6872-50-5 Mengapa akidah dan akhlak disatukan dalam satu mata pelajaran?

PENGEMBANGAN INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pembahasan tentang pengembangan inovasi pendidikan dan sektor pembelajaran yang melingkupinya penting untuk dilakukan terutama olah para akademisi. Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang melalui dinamika serta perkembangan Ipteks seiring lahirnya Era Industri 4.0 yang terjadi secara masiv dewasa ini, pun menuntut adanya perubahan-perubahan yang progresif, riil dan berdampak signifikan dalam berbagai lini kehidupan termasuk bidang pendidikan di dalamnya menuju ke arah ketercapaian tujuan pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat. Pengembangan inovasi dan pembelajaran yang bersifat pembaharuan atau inovasi dapat dilakukan melalui berbagai sektor, diantaranya ialah managemen pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber ajar, serta implementasi kurikulum. Tentu, hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pendidikan dapat menyelaraskan sesuai dengan kebutuhan manusia.

Pembahasan tentang pengembangan inovasi pendidikan dan sektor pembelajaran yang melingkupinya penting untuk dilakukan terutama olah para akademisi.

TTS SERU MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MI KELAS VI Untuk Madrasah Ibtidaiyah (

TTS SERU MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MI KELAS VI Untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelas VI PENULIS: Ibnu Saputra, S.Pd Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-270-010-9 Terbit : April 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Buku ini berisi materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan pelajaran yang dilaksanakan pada Madrasah baik di tingkat MI, MTs dan MA. Khusus untuk MI, pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini mulai dari kelas III, IV, V DAN VI. Tidak jarang pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini dianggap sebagai pelajaran yang kurang menarik. Dan bahkan rating dari pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini mungkin menjadi terendah dibandingkan dengan materi pelajaran agama lainnya seperti Fiqih, Qur’an Hadits dan Akidah Akhlak. Maka dari itu, diperlukan suatu metode pelajaran yang bisa menjadikan peserta didik bergairah dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan teka-teki silang. Teka-teki silang tidak hanya sekedar permainan, akan tetapi berisikan unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Sehingga dengan penggunaan metode teka-teki silang pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, bisa menjadikan peserta didik berpartisipasi aktif sejak awal pembelajaran. Dengan aktifnya peserta didik dalam pembelajaran sehingga akan mencapai tujuan atau substansi dari pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

... Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan di madrasah baik tingkat MI, MTs dan MA.

Prinsip-Prinsip Metodologis Pembelajaran Hadis Nabawi

Metode pengajaran atau metode mengajar adalah cara-cara praktis yang digunakan oleh seorang guru dalam penyampaian materi ajar kepada muridnya agar tercapai tujuan pengajaran. Kegiatan ini diartikan sebagai tata cara yang digunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran, melalui cara yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi. Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan. Apa yang dilakukan rasulullah saw saat menyampaikan wahyu allah kepada para sahabatnya bisa kita teladani; karena rasul saw sejak awal sudah mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya tersebut. Strategi pembelajaran yang nabi lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran islam, sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai islami dapat ditransfer dengan baik untuk menanamkan kebaikan dan kemashlahatan umat. Tujuan mencari pengetahuan dalam islam ialah menanamkan kebaikan dalam diri manusia; sebagai manusia dan sebagai diri individualnya. Hal ini menunjukkan pengetahuan yang kita cari harus memenuhi harapan kebaikan duniawi dan ukhrawi sehingga menjadi kontribusi manfaat kebaikan-kebahagiaan untuk dirinya dan masyarakatnya sebagai bukti bahwa pengetahuan dan pendidikan bisa memanusiakan manusia yang beradab. Tujuan akhir pendidikan dan pengajaran ialah menghasilkan manusia yang baik, yakni meliputi kehidupan materil dan spiritual. Manusia secara efektif dan terarah memberikan ‘ibrah guna terciptanya efektivitas proses belajar mengajar yang baik sebagaimana yang diajarkan nabi saw kepada umatnya dengan didasarkan kepada nilai-nilai qur’ani dan sunnah nabawiyyah - hadis nabawi.

Metode pengajaran atau metode mengajar adalah cara-cara praktis yang digunakan oleh seorang guru dalam penyampaian materi ajar kepada muridnya agar tercapai tujuan pengajaran.