Sebanyak 41550 item atau buku ditemukan

Islam JALAN DAMAI

B A D A N A N T I T E R O R M E N G U M U M K A N 1 9 P E S A N T R E N T E R I N D I K A S I R A D I K A L . D I B E L A H A N L A I N , S E J U M L A H P O N D O K M E M A S U K K A N T O L E R A N S I K E K U R I K U L U M N Y A

KETIKA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyebutkan setidaknya 19 pondok pesantren di Indonesia terindikasi engajarkan radikalisme, kita serasa dihadapkan pada kenyataan yang sungguh genting. Pondok-pondok ”radikal” itu dinyatakan tersebar di Jakarta, Serang, Cirebon, Ciamis,Cilacap, Solo, Lamongan, Aceh, Makassar, Poso, dan Lombok Utara.

DAFTAR ISI Berharap Pesantren Jalan Teduh vii Penyemai Sejuk Ayat-ayat
Tuhan 1 Intoleransi di Sana-Sini 6 Kidung Damai dari Mlangi 17 Nyai Pondok
Penggores Puisi 23 TIM LAPORAN UTAMA PESANTREN DAMAI (Tempo, 4-10
Juli ...

Jilid Buku Islam; Pesantren Damai

KETIKA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyebutkan setidaknya 19 pondok pesantren di Indonesia terindikasi mengajarkan radikalisme, kita serasa dihadapkan pada kenyataan yang sungguh genting. Pondok-pondok ”radikal” itu dinyatakan tersebar di Jakarta, Serang, Cirebon, Ciamis, Cilacap, Solo, Lamongan, Aceh, Makassar, Poso, dan Lombok Utara.

SERI Islam Islam BUKU ISLAM: PESANTREN DAMAI Jalan Jalan Damai Damai
BADAN BADAN ANTITEROR ANTITEROR MENGUMUMKAN MENGUMUMKAN
19 19 PESANTREN PESANTREN TERINDIKASI TERINDIKASI RADIKAL.

Islam Agama Cinta Damai

Upaya Menepis Radikalisme Beragama

Islam Merahmati Sesama Manusia KH. M. Aniq Muhammadun Rais Syuriyah PCNU Pati, Pengasuh PP. Mamba’ul Ulum Pakis Tayu Pati Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. lewat perantara Malaikat Jibril dengan tujuan mengarahkan dan membimbing manusia supaya menjadi makhluk Allah SWT. yang bahagia dunia dan akhirat. Ajaran Islam mencakup semua aspek kehidupan manusia, baik ibadah maupun mu‟amalah dalam arti luas. Islam tidak membedakan urusan dunia dan akhirat karena dunia dalam pandangan Islam adalah tempat menanam (mazra‟ah) yang hasilnya akan diunduh di akhirat kelak. Kebahagiaan manusia dunia dan akhirat menjadi tujuan utama Islam. Oleh sebab itu, hal-hal yang merusak kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat ditolak dalam Islam. Kebahagiaan manusia diukur dari semua aspek, baik ibadah, sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Untuk mewujudkan kebahagiaan tersebut, Nabi Muhammad Saw. Dalam berdakwah menghindari cara-cara kekerasan dan pemaksaan kehendak, karena hal tersebut melukai dan mencederai fithrah manusia yang mencintai kelembutan, kesantunan, kasih sayang, dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan. Dakwah yang dilakukan dengan jalan kekerasan dan pemaksaan, apalagi dengan cara radikal, teror, dan intimidasi akan membuat manusia lari dari Islam. Nahdlatul Ulama adalah organisasi sosial keagamaan yang mengedepankan cara dakwah yang lembut, santun, dan penuh keramahan. NU ingin mewujudkan Islam yang merahmati sesama manusia lintas sektoral sebagai visi utama Islam yaitu agama yang merahmati seluruh alam (Wama Arsalnaaka Illa Rahmatan Lil-Alamiin). NU tidak hanya berdakwah dengan lisan saja, tapi juga berdakwah dengan bukti nyata (hal), yaitu dalam bidang pendidikan melalui pondok pesantren dan lembaga pendidikan Ma‟arif, madrasah diniyah, Taman Pendidikan al-Qur‟an, pemberdayaan ekonomi umat, membina akidah dan akhlak umat, dan mendorong terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, dan sentosa. Buku yang berjudul “Islam Agama Cinta Damai”, Upaya Menepis Radikalisme Beragama, adalah salah satu sumbangsih NU dalam upaya mewujudkan Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam yang jauh dari ciri-ciri radikalisme dan terorisme yang mengancam dunia. Semoga buku ini membawa manfaat bagi seluruh masyarakat dan bangsa ini dalam membumikan nilai-nilai Islam yang mengedepankan toleransi, tolong menolong dalam kebaikan, dan menjaga kebinnekaan bangsa menuju terwujudnya Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur, Negara yang adil makmur yang mendapat limpahan ampunan dan rahmah Allah SWT. Source: http://www.tabayuna.com/2018/03/sinopsis-buku-islam-agama-cinta-damai.html

Source: http://www.tabayuna.com/2018/03/sinopsis-buku-islam-agama-cinta-damai.html

Sikap Islam terhadap kekerasan, damai, toleransi dan solidaritas

46 b. Damai dalam keyakinan dan kepercayaan. ... 49 2. Damai dalam
kehidupan pribadi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52 3. Damai dalam hubungan antar
manusia. . . . . . . . . . . . . . 55 4. Damai dalam struktur masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . .
. 57 5.

Democracy and Islam in Indonesia

Indonesia's military government collapsed in 1998, igniting fears that economic, religious, and political conflicts would complicate any democratic transition. Yet in every year since 2006, the world's most populous Muslim country has received high marks from international democracy-ranking organizations. In this volume, political scientists, religious scholars, legal theorists, and anthropologists examine the theory and practice of Indonesia's democratic transition and its ability to serve as a model for other Muslim countries. They compare the Indonesian example with similar scenarios in Chile, Spain, India, and Tunisia, as well as with the failed transitions of Yugoslavia, Egypt, and Iran. Essays explore the relationship between religion and politics and the ways in which Muslims became supportive of democracy even before change occurred, and they describe how innovative policies prevented dissident military groups, violent religious activists, and secessionists from disrupting Indonesia's democratic evolution. The collection concludes with a discussion of Indonesia's emerging "legal pluralism" and of which of its forms are rights-eroding and rights-protecting.

... Party of Indonesia), 56–57 Partai Aceh (Aceh Party), 36, 121, 163 Partai
Amanat Nasional (National Mandate Party), 79, 130 Partai Damai Sejahtera (
Prosperous Peace Party), 31 Partai Demokrasi Indonesia (Indonesian
Democracy Party).

The Struggle of Islam in Modern Indonesia

With deep interest I have followed the Indonesian people's fight for freedom and independence from 1945 onwards. This interest has come to be centred in particular on the question of how religions, especially Islam, were involved in this struggle, and what role they would fulfil in the new Indonesia. After having lived and worked in Indonesia from 1946 to the end of 1959, I was twice more enabled to yisit I ndonesia thanks to grants from the Netherlands Foundation for the Advancement of Tropical Research (WOTRO). It was during these sojourns in particular, from May to October 1966 and from February to July 1969, that the material for this study was collected, supplemented and checked. For the help I received during these visits I am greatly indebted to so many Indonesian informants that it is impossible to mention them all. Moreover, some of them would not appreciate being singled out by name. But while offering them these general thanks I am thinking of them all individually. In spite of all the help given and patience shown me, this publication is bound to be full of shortcomings. An older Muslim friend, however, once encouraged me by reminding me that perfection belongs only to God (al-kamal li'llah). Nevertheless, I should like to offer my apologies for errors and mistakes; I would appreciate it if readers drew my attention to them.

(4) Djika dengan idzin Allah terdjadi jang serupa itu, maka didalam lapangan
dan gelanggang perdjuangan di Indonesia hanja akan ada dua golongan, jang
ber-hadapPan sebagai musuh dan lawan jang ta' kenal damai, antara satu
dengan ...

Mendekati pemikiran Islam Dr Mahathir

Mereka sama - sama berjanji mempertahankan Kota Madinah dan mereka hidup
dengan rukun damai di bawah pimpinan junjungan besar Nabi kita Muhammad s
. a . w . Hanya setelah Kerajaan Islam menjadi kuat dan kukuh , iaitu apabila ...