Sebanyak 41483 item atau buku ditemukan

Antologi kajian Islam

tinjauan tentang filsafat, tasawuf, institusi, pendidikan, al-Qur'an, Hadith, hukum, dan ekonomi Islam : resume tesis magister, Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel

On Islamic studies in Indonesia; collection of abstracts of thesis.

On Islamic studies in Indonesia; collection of abstracts of thesis.

Ahkam Sulthaniyah

Sistem Pemerintahan Khilafah Islam

Al-Ahkam as-Sulthaniyyah ini merupakan karya monumental al-Mawardi yang kuat diyakini ditulis atas permintaan Khalifah al-Qa’im bi Amrillah (422–467 H). Buku ini memuat hukum-hukum yang sangat dibutuhkan oleh para penguasa, khususnya khalifah dan jajarannya. Selain dibutuhkan oleh aparatur pemerintah sebagai rujukan untuk menjalankan tugas dan kewajiban mereka, juga menjadi pegangan masyarakat untuk mengetahui hak dan kewajiban para penguasa atas diri mereka. Dengan begitu, mereka mempunyai pedoman untuk melakukan check and balance. Buku ini terdiri dari dua puluh bab, dan membahas banyak hal, seperti: akad Imamah, pengangkatan Wizarat (pembantu khalifah), bukan wizarat dengan konotasi kementerian seperti dalam sistem demokrasi, pengangkatan Imarah ‘ala al-Bilad (kepala daerah), pengangkatan Imarah ‘ala al-Jihad (panglima perang), dan sebagainya. Termasuk bab tentang penetapan Jizyah dan Kharaj, hukum Ihya’ al-Mawat (menghidupkan tanah mati), eksplorasi air (termasuk tambang), Hima dan Irfaq (proteksi lahan dan kepemilikan umum), hingga Diwan (administrasi), Ahkam al-Jara’im (hukum tindak kriminal), dan Hisbah. Menariknya, dalam buku ini al-Mawardi sama sekali tidak terpengaruh oleh teori-teori Socrates, Plato, Aristoteles atau filsuf Yunani lainnya. Padahal, ketika itu pemikiran mereka sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dalam penulisannya, beliau berpijak pada al-Qur’an, as-Sunnah, ijma’ dan qiyas sebagaimana dalil yang lazim digunakan di kalangan mazhab Syafi’i. Selain itu, beliau juga menjelaskan berbagai pandangan mazhab yang berkaitan dengan sistem pemerintahan Islam ini. Istimewanya lagi, buku Al-Ahkam as-Sulthaniyyah ini menjadi rujukan penting karena selain penulisnya yang merupakan seorang mujtahid, juga adalah pelaku sejarah. Istimewanya lagi, buku ini merupakan tulisan yang paling awal membahas tentang sistem Negara Khilafah sekaligus menjadi dokumen autentik penerapan sistem pemerintahan Islam di dalam Negara Khilafah, pada era Khilafah Abbasiyyah. Buku Persembahan Penerbit QisthiPress

Al-Ahkam as-Sulthaniyyah ini merupakan karya monumental al-Mawardi yang kuat diyakini ditulis atas permintaan Khalifah al-Qa’im bi Amrillah (422–467 H). Buku ini memuat hukum-hukum yang sangat dibutuhkan oleh para penguasa, khususnya ...

HADITS AHKAM EKONOMI

Kata Pengantar: Prof. Dr. H.M Anton Athoillah, M.M. (Guru Besar UIN Sunan Djati Bandung)

Sumber Hukum Islam kedua setelah Alquran yaitu Al-Hadits. Dalam segala aspek kehidupan, kita dituntut untuk senantiasa selaras dengan Alquran dan Al-Hadits baik dalam hal ibadah maupun muamalah. Dalam kegiatan ekonomi, pada prinsipnya boleh dilakukan kecuali jika Alquran atau Al-Hadits melarang maka hukumnya menjadi haram sesuai dengan keumuman kaidah fiqih muamalah. Selain membahas tentang kedudukan hadits Nabi, buku ini juga membahas seluruh kegiatan ekonomi mulai dari jual beli, pinjam-meminjam, sewa-menyewa, modal dan investasi, penggadaian, kepemilikan harta, kerja sama bisnis, mekanisme pasar dan sebagainya dipandang dalam perspektif hadits Nabi, mulai dari konsep sampai implementasi hadits-hadits pada setiap kegiatan ekonomi. Dengan demikian, para pembaca bisa menentukan hukum kegiatan ekonomi dalam timbangan hadits yakni dengan mencari hadits-hadits larangan pada kegiatan ekonomi. Dan jika tidak ditemukan larangan maka hukum dikembalikan kepada hukum mubah sebagaimana hukum asal pada kegiatan muamalah. Mata Kuliah Hadits Ekonomi merupakan mata kuliah wajib pada setiap Prodi Ekonomi Syariah, Hukum Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, dan Manajemen Keuangan Syariah yang ada di setiap Perguruan Tinggi ataupun Universitas di Indonesia. Buku ini telah disesuaikan dengan silabus mata kuliah Hadits Ekonomi karena itu buku ini sangat cocok untuk dosen dan mahasiswa, para peneliti, dan para praktisi ekonomi di Lembaga Keuangan dan Bisnis Syariah.

Sumber Hukum Islam kedua setelah Alquran yaitu Al-Hadits.

Al-Ahkam As-Sulthaniyyah

Hukum-Hukum Penyelenggaraan Negara dalam Syariat Islam

Bagaimana detail sistem politik, sistem moneter, sistem pemerintahan dan sistem peradilan dalam islam, maka buku Al-Ahkam As-Sulthaniyyah ini adalah jawabannya. Inilah buku politik pertama dalam islam yang ditulis pakar tata negara islam, hakim pada Negara Bani Abbasiyah, imam bagi para pengikut mazhab Imam Syafi'i pada zamannya, ahli fikih, ahli usul fikih, pakar bahasa Arab, dan pakar tafsir, Imam Al-Mawardi Rahimahullah.

Bagaimana detail sistem politik, sistem moneter, sistem pemerintahan dan sistem peradilan dalam islam, maka buku Al-Ahkam As-Sulthaniyyah ini adalah jawabannya.

Silsilah Tafsir Ayat Ahkam: QS. An-Nisa`: 03 (Poligami)

Daftar Isi .................................................... 4 A. QS. An-Nisa’: 3 dan Terjemah Harfiyyah ...... 5 B. Tafsir Ijmali ............................................ 7 C. Asbab an-Nuzul ........................................ 9 D. Tafsir Fiqih ............................................ 12 1. Pengertian Poligami .................................. 12 2. Hukum Asal Poligami ................................ 12 3. Syarat Kebolehan Poligami ....................... 15 a. Mampu Secara Harta ................................... 15 b. Tidak Lebih Dari 4 Orang Istri ....................... 15 c. Dapat Berlaku Adil ........................................ 16 4. Istri Mensyaratkan Tidak Berpoligami Saat Akad Nikah .................................................... 17 5. KHI (Kompilasi Hukum Islam) .................... 20

Daftar Isi .................................................... 4 A. QS. An-Nisa’: 3 dan Terjemah Harfiyyah ...... 5 B. Tafsir Ijmali ............................................ 7 C. Asbab an-Nuzul ....................................... ...

Ayatul Ahkam

Dasar Seleksi dan Konstruksi

Ayatul Ahkam: Dasar Seleksi dan Konstruksi merupakan hasil penelitian tentang metode dan dasar untuk menyeleksi ayat hukum. Pertanyaan besar yang dijawab oleh buku ini adalah: apa dasar dalam menyeleksi ayat hukum dalam Alquran? berapa jumlah ayat hukum dalam Alquran? Uraian penting dalam buku ini terdiri dari: 1) Metode untuk menyeleksi ayat hukum dari ayat bukan hukum dalam Alquran, berkenaan dengan dasar seleksi dan karakteristik ayat hukum. 2) Ayat-ayat hukum dalam Alquran dan penjelasannya Buku ini juga dilengkapi dengan klasifikasi ayat hukum berdasarkan surah dan tema-tema hukum syarak.

Ayatul Ahkam: Dasar Seleksi dan Konstruksi merupakan hasil penelitian tentang metode dan dasar untuk menyeleksi ayat hukum.

Silsilah Tafsir Ayat Ahkam: QS. An-Nisa`: 5 - 6 (Hajr Harta

Daftar Isi .................................................... 4 A. QS. An-Nisa’: 5 - 6 .................................... 6 B. Asbab an-Nuzul ........................................ 8 E. Tafsir Fiqih ............................................. 10 1. Pengertian Hajr Harta ................................ 10 2. Klasifikasi Hajr ........................................... 11 a. Hajr al-Akh al-Muslim ................................... 11 b. Hajr al-Maal ................................................. 13 c. Hajr az-Zawjah an-Naasyizah ........................ 13 d. Hajr al-Mujahir bi al-Ma’shiyah .................... 16 3. Klasifikasi dan Hukum Hajr al-Maal ........... 19 a. Hajr Untuk Kemashlahatan Mahjur ‘Alaihi ... 19 1) Hajr Harta Anak Kecil (Belum Baligh) ........ 20 2) Hajr Harta Orang Gila ................................ 21 3) Hajr Harta Ma’tuh (Oang Tua Pikun) dan Safih (Orang Idiot) .................................................. 22 b. Hajr Untuk Kemashlahatan Pihak Yang Terkait Dengan Mahju ‘Alaihi ....................................... 23 1) Hajr Harta Muflis ....................................... 23 2) Hajr Harta Fasiq ........................................ 23 3) Hajr Harta Orang Yang Sakit Sekarat ......... 24 4) Hajr Harta Murtad ..................................... 24 5) Hajr Harta Istri ........................................... 25

Daftar Isi .................................................... 4 A. QS. An-Nisa’: 5 - 6 .................................... 6 B. Asbab an-Nuzul ........................................ 8 E. Tafsir Fiqih ................................. ...

Silsilah Tafsir Ayat Ahkam: QS. An-Nisa`: 43 (Larangan Atas Junub dan Fiqih Safar)

Daftar Isi .................................................... 4 A. QS. An-Nisa’: 29 ....................................... 6 B. Tafsir Ijmali ............................................ 7 C. Munasabah Ayat ...................................... 10 D. Asbab an-Nuzul ....................................... 11 E. Tafsir Fiqih ............................................. 14 1. Larangan Atas Junub ................................ 14 a. Larangan Atas Janabah Secara Umum .......... 14 1) Shalat ........................................................ 14 2) Sujud Tilawah ............................................ 15 3) Thawaf ...................................................... 15 4) Memegang atau Menyentuh Mushaf ....... 16 5) Melafazkan Ayat-ayat Al-Quran ................ 17 6) Berdiam Diri Di Masjid .............................. 18 b. Larangan Atas Wanita Haid dan Nifas Secara Khusus ............................................................. 19 1) Jima’ .......................................................... 19 2) Puasa ......................................................... 22 2. Fiqih Safar ................................................. 23 a. Pengertian Safar ........................................... 23 b. Rukhshoh Ibadah Dalam Kondisi Safar ......... 24 1) Keringanan Dalam Ritual Bersuci .............. 24 2) Keringanan Mengqashar Shalat ................ 24 3) Keringanan Menjama’ Shalat .................... 25 4) Gugurnya Kewajiban Shalat Jumat ............ 25 5) Bolehnya Shalat di Atas Kendaraan .......... 26 6) Keringanan Tidak Berpuasa Ramadhan .... 27 c. Ketentuan Safar Sebagai Rukhshoh Ibadah .. 28 1) Niat Melakukan Safar ................................ 28 2) Keluar Rumah atau Melewati Batas Kota.. 30 3) Jarak Minimal ............................................ 32 d. Kapankah Seorang Musafir Mulai Mengqoshor Shalatnya? ....................................................... 35 1) al-Wathan al-Ashli ..................................... 36 2) Wathan al-Iqamah .................................... 38 3) Wathan as-Sukna ...................................... 41 e. Berakhirnya Status Musafir .......................... 43 1) Tiba di Rumah (al-Wathan al-Ashli) .......... 43 2) Niat Untuk Menetap Selama-lamanya (al-Wathan al-Ashli) ..................................................... 44 3) Niat Untuk Menetap Lebih Dari 4 atau 15 Hari (Wathan al-Iqamah)........................................ 45

Daftar Isi .................................................... 4 A. QS. An-Nisa’: 29 ....................................... 6 B. Tafsir Ijmali ............................................ 7 C. Munasabah Ayat ............................ ...