Sebanyak 41482 item atau buku ditemukan

FILSAFAT EKONOMI ISLAM

buku ini tidak hanya menjadi bahan bacaan mahasiswa saja tetapi juga memberikan peran bagi wawasan masyarakat luas untuk lebih mengetahui Ekonomika Islam secara filosofis.

buku ini tidak hanya menjadi bahan bacaan mahasiswa saja tetapi juga memberikan peran bagi wawasan masyarakat luas untuk lebih mengetahui Ekonomika Islam secara filosofis.

Tugas filsafat dalam perkembangan budaya

pilihan karangan

Logika dan metodologi umum ini pertama - tama mempelajari struktur - struktur
fikiran manusia , sifat - sifat utama ( seperti sosialitas , historisitas , materialitas ) ,
misalnya juga pemakaian bahasa . Kemudian diberikan syarat - syarat bagi ...

FILSAFAT ISLAM SEBUAH WACANA KEFILSAFATAN KLASIK HINGGA KONTEMPORER

Dalam banyak kalangan, filsafat dipersepsi sebagai sebuah pengetahuan yang menyeramkan, susah, ruwet, dan membingungkan. Sehingga sering terdengar ungkapan para penikmat filsafat “Kebingungan adalah awal dari terkuaknya kebenaran”. Namun demikian, benarkah filsafat merupakan suatu disiplin yang tidak membumi. Sehingga tidak banyak orang yang sudi mendekatinya, Secara sederhana, filsafat dapat dimaknai sebagai metodologi berfikir. Dengan demikiran, jika berfikirnya secara metodis maka sudah pasti akan dilakukan secara sistematis (terencana, step by step), komprehensip (Menyeluruh /Multiperspektif) dan radikan(Berfikir keras, sampai pada hakikat yang dapat difikirkan). Pada tahap inilah kemudian filsafat seakan menjauh dari kebanyakan orang yang gemar berfikir sederhana. Sementara itu, filsafat sebagai sebuah metodologi berfikir, memiliki tiga cabang (landasan) yang dapat digunakan untuk menetap sebuah proyek sudah layak disebut sebagai ilmu atau tidak. Yaitu pertama disebut landasan ontologis; cabang ini menguak tentang objek apa yang ditelaah ilmu. Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan mengindra) yang membuakan pengetahuan. Kedua disebut dengan landasan epistemologis; berusaha menjawab bagaimana proses pengetahuan itu diperoleh. Mulai dari sumber pengetahuan, metode mendapatkan pengetahuan, sampai pada verifikasi / pemeriksaan tentang ilmu yang diperoleh. Sedang yang ketiga disebut dengan landasan aksiologi; landasan ini akan menjawab, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan. Bagaimana kaitan anatar acara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah normal.

Dalam banyak kalangan, filsafat dipersepsi sebagai sebuah pengetahuan yang menyeramkan, susah, ruwet, dan membingungkan.

Panorama Filsafat Ilmu

... general traits of reality . These general traits together define reality and would presumably characterize any universe whatever . Because ... philosophy that addresses 158 Panorama Filsafat Ilmu Landasan Perkembangan Ilmu Sepanjang Zaman.

Filsafat Ilmu Kedokteran

Deskripsi : Filsafat Ilmu Kedokteran Editor : Suhartono Taat Putra, Harjanto JM Penerbit : Airlangga university press ISBN : 978-979-1330-78-7 Tahun terbit : 2010 Bahasa : Indonesia Sampul : Soft Cover Ukuran : 15,8 x 23 cm Jumlah halaman : xiv, 108 hlm Sinopsis Filsafat ilmu mempelajari apa sebenarnya hakekat dan dasar dari proses keilmuan. Yang dipentingkan di sini bukan apa yang dihasilkan oleh ilmu, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana proses dari keilmuan itu sendiri dalam menghasilkan ilmu pengetahuan. Dengan mengetahui dasar proses keilmuan, akan lebih mudah mengembangkan sesuatu ilmu serta penerapannya. Profesionalisme membutuhkan pula penghayatan filsafat ilmu, karena profesionalisme akan dapat berkembang dan mengikuti perkembangan ilmu apabila orang mengetahui dasar dari proses keilmuan. Filsafat ilmu erat pula kaitannya dengan etika kedokteran yang saat ini amat dibutuhkan dalam menghadapi masalah etika legal yang sering terjadi di rumah sakit. Materi buku ini disintesis dari berbagai sumber ilmiah. Buku ini meliputi 3 pokok permasalahan. Pertama adalah mengenai filsafat ilmu. Kedua adalah metode ilmiah dan konsep-konsepnya. Dan yang ketiga, mengajak kita untuk berpikir dan komunikasi ilmiah.

Deskripsi : Filsafat Ilmu Kedokteran Editor : Suhartono Taat Putra, Harjanto JM Penerbit : Airlangga university press ISBN : 978-979-1330-78-7 Tahun terbit : 2010 Bahasa : Indonesia Sampul : Soft Cover Ukuran : 15,8 x 23 cm Jumlah halaman : ...

Filsafat Ilmu

Pada akhir tahun 1980-an, Uitgeverij Martinus Nijhoff, Leiden, Menerbitkan suatu seri buku-buku tentang Filsafat Ilmu, yakni Serie Wetenschapfilosofie (Seri Filsafat Ilmu). Redaksi dari seri Filsafat Ilmu ini terdiri atas: Prof. dr. C.A van Peursen, Prof. dr. mr. C.J.M Schuyt dan Dr. G.M.N Verschuuren. Tiap jilid membahas filsafat ilmu dari satu ilmu atau disiplin ilmiah tertentu yang ditulis oleh pakar dalam disiplin ilmiah tertentu yang ditulis oleh pakar dalam disiplin ilmiah yang bersangkutan. Serie Wetenschapsfilosifie itu mencakup sembilan belas jilid yang terdiri atas delapan belas jilid yang masing-masing membahas satu filsafat ilmu khusus dan satu jilid yang mancakup keseluruhan bidang Filsafat Ilmu. Buku ini adalah terjemahan dari buku “Filosofie van de Rechtswetenschap”.

Pada akhir tahun 1980-an, Uitgeverij Martinus Nijhoff, Leiden, Menerbitkan suatu seri buku-buku tentang Filsafat Ilmu, yakni Serie Wetenschapfilosofie (Seri Filsafat Ilmu). Redaksi dari seri Filsafat Ilmu ini terdiri atas: Prof. dr.

Filsafat Ilmu

Cara Mudah Memahami Filsafat Ilmu

Filsafat dapat didefinisikan sebagai refleksi rasional, kritis, dan radikal mengenai hal-hal mendasar dalam kehidupan. Refleksi rasional merupakan perenungan ilmiah yang tidak bersandar pada rasio atau akal dan penalaran. Filsafat merupakan “seni bertanya”, mempertanyakan apa pun tanpa tabu, mempertanyakan tentang apa yang ada (being) maupun yang mungkin ada, sehingga filsafat kerap juga disebut berpikir spekulatif. Pertanyaan yang diajukan filsafat memiliki ciri khas yang mendalam (radikal). Kedalaman pertanyaan inilah yang menjadi distingsi antara filsafat dengan ilmu pengetahuan. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Pertanyaan yang diajukan filsafat memiliki ciri khas yang mendalam (radikal). Kedalaman pertanyaan inilah yang menjadi distingsi antara filsafat dengan ilmu pengetahuan. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Filsafat Umum

Filsafat bisa dimengerti dengan sifat-sifat yang dilahirkan dan melekat padanya dan tanpanya, ia tak terpahami. Sifat umum yang disebut sebagai karakternya, yaitu radikal, kritis, dan reflektif. Istilah” radikal” dimaknai sebagai bentuk keingintahuan tentang suatu objek secara menyeluruh, mendalam, dan sampai ke penyebab awalnya (First Causal atau first causal). Istilah “kritis” dimaknai sebagai bentuk seni bertanya. Untuk memahami suatu objek, maka sifat kritis mesti dimiliki seseorang untuk sampai pada pemahaman yang tepat tentang suatu objek. “tidak bertanya sesat di jalan”. Kalimat bijak ini sangat cocok disematkan pada istilah tersebut. Sementara, istilah reflektif bisa dimaknai sebagai sikap berpikir yang keras, fokus, dan serius. Tiga karakter tersebut tidak bermaksud membatasi karakter-karakter lain yang lebih spesifik sesuai dengan relasi filsafat dengan objeknya yang lain. Secara umum, Filsafat dibagi menjadi tiga, yaitu: Epistemologi, Ontologi, dan Axiologi. Pengertian populer epistemologi, yaitu teori pengetahuan yang membahas tentang sumber pengetahuan, karakter dasar pengetahuan, dan keabsahan atau validitas pengetahuan. Pengertian istilah Ontologi, yaitu teori tentang “ada” atau “Ada”. Ontologi lebih umum dikenal sebagai objek pengetahuan. Pembahasannya yang terkait dengan alam menjadikannya dikenal sebagai Kosmologi. Ia juga terkadang disinonimkan dengan Metafisika yang mengupas sesuatu yang berada dibelakang objek fisik. Sedangkan Axiologi adalah teori tentang nilai dalam segala macam, jenis, dan bentuknya. Istilah ini lebih masyhur dimaknai sebagai manfaat ilmu pengetahuan. Tiga dimensi ini sebagai struktur utuh dan solid yang membentuk filsafat sehingga menjadikannya sebagai grand mother of science. Slogan ini mengantarkan filsafat sebagai kebijaksanaan, kebijaksanaan sebagai pengetahuan, dan pengetahuan sebagai kebaikan (knowledge is good).

Tiga karakter tersebut tidak bermaksud membatasi karakter-karakter lain yang lebih spesifik sesuai dengan relasi filsafat dengan objeknya yang lain. Secara umum, Filsafat dibagi menjadi tiga, yaitu: Epistemologi, Ontologi, dan Axiologi.