Sebanyak 41594 item atau buku ditemukan

PERSOALAN FILSAFAT ILMU TERAPAN PARIWISATA

Konteks Pengembangan Magister Terapan Pariwisata

Buku Persoalan FiIsafat Ilmu Terapan Pariwisata adalah sebentuk ketidaktakutan untuk salah dari hampir tidak adanya bacaan-bacaan tentang filsafat ilmu terapan (philosophy of applied sciences) dan lebih-lebih filsafat ilmu terapan pariwisata (philosophy of applied sciences in tourism). Buku yang dalam desain awalnya berupa paper sederhana ini mencoba menelisik –mungkin tidak sedalam upaya filsafat yang seharusnya mendalam dan radix-- aspek-aspek filsafati ilmu terapan pariwisata, yang ujung-ujungnya banyak berkenaan dengan urusan-urusan pragmatisme. Ini beralasan karena saat ini sebagian besar kita lebih menganggap --mereduksi-- pariwisata sebagai wilayah bisnis-ekonomi ketimbang suatu kompleksitas yang bagian-bagiannya saling berhubungan satu sama lain. Maka ketika peran pendidikan tinggi ditemukan banyak gak nyambung dengan kebutuhan-kebutuhan industrialisasi/pembangunan pariwisata (yang diniatkan menyejahterakan masyarakat) lantaran lebih banyak melakukan aktivitas ilmu untuk ilmu, yang hanya sibuk diam di menara gading, sebagai saintisme belaka, kemudian lembaga-lembaga perguruan tinggi terapan seperti politeknik-politeknik di Indonesia dengan sendirinya punya kewajiban merespons ketidak-nyambungan itu dengan program studi terapan berlevel magister (KKNI Level 8), seperti yang dipelopori Politeknik Negeri Bali melalui Program Studi Perencanaan Pariwisata (Tourism Business Planning), Jurusan Pariwisata. Buku ini terasa enak dibaca dan perlu manakala mau memasuki pintu ilmu terapan pariwisata di level tersebut, sehingga menjadi jelas apa yang menjadi persoalan-persoalan objek materia, objek forma, ontologi, epistemologi, aksiologi, dan sebagainya, selain signifikansi, kebermanfaatan, dan kemultidisiplinan, dari dunia tersebut, dalam hubungannya dengan realitas dan postrealitas dunia pariwisata dunia yang benar-benar dihadapi hari ini dan nanti…

Buku Persoalan FiIsafat Ilmu Terapan Pariwisata adalah sebentuk ketidaktakutan untuk salah dari hampir tidak adanya bacaan-bacaan tentang filsafat ilmu terapan (philosophy of applied sciences) dan lebih-lebih filsafat ilmu terapan ...

SINERGITAS FILSAFAT ILMU DENGAN KHAZANAH KEARIFAN LOKAL MADURA

buku ini merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh khazanah diskursus tentang filsafat ilmu. Setidaknya buku ini menghadirkan suatu nuansa baru dalam menatap secara mendalam persoalan-persoalan yang menjadi bagian penting dari filsafat ilmu sebagai ilmu, maupun filsafat ilmu sebagai bagian dari kurikulum suatu Perguruan Tinggi.

buku ini merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh khazanah diskursus tentang filsafat ilmu.

Filsafat Ilmu

Epistemologi, Gereja Katolik Roma Dan Ilmu Pengetahuan, Ontologi, Sejarah Ilmu Pengetahuan, Teori Ilmiah, Teori Sistem

Sumber: Wikipedia. Halaman: 32. Bab: Epistemologi, Gereja Katolik Roma dan ilmu pengetahuan, Ontologi, Sejarah ilmu pengetahuan, Teori ilmiah, Teori sistem, Filsafat proses, Sejarah teori ekonomi, Skeptisisme, Design Structure Matrix, Entitas aktual, Gereja Katolik Roma dan teori evolusi, Empirisme, Lingkaran Wina, Dogma, Vatican Advanced Technology Telescope, Objek-objek abadi, Sintesis evolusioner modern, Tuhan, Kreativitas, Sejarah pemikiran evolusi, Konkresi, Sejarah fisika, Datum, Nexus, Kenyataan, George Edward Moore, Keyakinan dan kepercayaan, Atomisme, Royal Society, Gaston Bachelard, Revolusi ilmiah, Providentissimus Deus, Falsifiabilitas, Georges Canguilhem, Fondasionalisme, Observatorium Vatikan, Paradigma, Behaviorisme, Filsafat alam, Pengalaman, Teori sistem dinamik, Kekeliruan, Perkara Galileo, Misoteisme, Sains Besar, Falibilisme, Keadaan tunak, Masalah Molyneux. Kutipan: Filsafat proses atau filsafat organisme adalah filsafat yang mengatakan bahwa segala sesuatu selalu menjadi. Pengertian 'proses' in mengandung makna yakni adanya perubahan berdasarkan mengalirnya waktu dan kegiatan yang saling berkaitan. Kemudian realitas dipahami bukan sebagai sesuatu yang statis melainkan terus bergerak dan berubah dalam suatu dinamika pergerakan yang berkelanjutan. Filsafat ini dicetuskan oleh Alfred North Whitehead (15 Februari 1861 Ramsgate, Kent, England - 30 Desember 1947 Cambridge, Massachusetts, USA) seorang guru besar Matematika Trinity College yang selanjutnya menjadi guru besar filsafat di Universitas Harvard. Filsuf-filsuf yang memengaruhi Whitehead: Plato, Hegel, Aristoteles, David Hume, Leibniz, John Lock, Immanuel Kant, Descartes William JamesAlfred North Whitehead, yang dikenal dengan sebutan Whitehead, menemukan sistem filsafatnya berdasarkan usaha kritis dan kreatif dalam dialog intelektual dengan para pemikir lain dan dalam konfrontasinya dengan pengalaman hidup. Dalam bukunya yang berjudul Process and Reality, ia menyebutkan filsuf-filsuf yan...

Sumber: Wikipedia.

Arah Baru Studi Ulumul al-Qur’an

“Edisi kedua karya sahabat Aksin Wijaya ini merupakan lanjutan dari karya sebelumnya yang berjudul Menggugat Autentisitas Wahyu Tuhan, di sisi lain menjadi pijakan dasar dari karya berikutnya yang berjudul Sejarah Kenabian dalam Perspektif Tafsir Nuzuli. Sebagai lanjutan, karena buku ini menampilkan gagasan inti dari karya sebelumnya tentang diferensiasi pesan Tuhan menjadi wahyu, al-Qur’an dan Mushaf Utsmani; dan menjadi pijakan karena karya berikutnya itu bertolak pada buku ini terutama tentang dialog al-Qur’an dan Mushaf Utsmani dengan realitas masyarakat Arab yang hidup pada pra, era, dan pasca kehadiran al-Qur’an. Ketiga buku itu menjadi satu kesatuan yang harus dibaca oleh mereka yang hendak memahami pemikiran keislaman Aksin Wijaya secara utuh.” [Dr. Hefni Zein, Wakil Rektor III IAIN Jember] “Buku ini membahas unsur-unsur Ulum al-Qur’an dengan cara baru, mensistematisasinya serta mendiferensiasi antara wahyu, al-Qur’an, dan Mushaf Utsmani. Ketiga istilah itu menurut Aksin mempunyai makna yang berbeda, kendati menunjuk pada satu titik yang sama, yakni pesan Tuhan. Pesan Tuhan yang tersimpan di dalam ketiga istilah itu juga berbeda dari segi autentisitasnya, sehingga dia menawarkan pendekatan baru dalam memburu pesan autentik Tuhan, yakni hermeneutika. Di sinilah letak kesegaran dan kebaruan buku karya Aksin Wijaya ini.” [Dr. Suwendi, M.Ag., Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat PTKI, Kemenag RI]

“Edisi kedua karya sahabat Aksin Wijaya ini merupakan lanjutan dari karya sebelumnya yang berjudul Menggugat Autentisitas Wahyu Tuhan, di sisi lain menjadi pijakan dasar dari karya berikutnya yang berjudul Sejarah Kenabian dalam ...