Sebanyak 38352 item atau buku ditemukan

HUKUM PERBANKAN

Analisis Mengenai Prinsip, Produk, Risiko Dan Manajemen Risiko Dalam Perbankan

Pentingnya peran perbankan karena berpengaruh pada kegiatan ekonomi guna memajukan perekonomian negara, perbankan dianggap sebagai salah satu fondasi utama sebagai penopang dan penggerak ekonomi nasional karena berfungsi sebagai lembaga perantara atau lembaga intermediasi (intermediary institution) antara pemilik uang dan yang membutuhkan uang, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 UU Perbankan1. Jadi dalam konteks bank sebagai lembaga intermediasi juga tidak lepas peran penting bank sebagai sebagai penopang sistem pembayaran nasional yang merupakan penunjang utama dalam pergerakan dan peningkatan perekonomian nasional dalam rangka pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional, sehingga disebut juga sebagai agen pembangunan (agent of development) yang berfungsi sebagai katalisator positif dalam mengakumulasi modal untuk pembangunan.

Pentingnya peran perbankan karena berpengaruh pada kegiatan ekonomi guna memajukan perekonomian negara, perbankan dianggap sebagai salah satu fondasi utama sebagai penopang dan penggerak ekonomi nasional karena berfungsi sebagai lembaga ...

Islamic Risk Management for Islamic Bank

"Bank merupakan unit bisnis yang terbanyak diatur dibandingkan dengan unit bisnis lainnya, serta bisnis yang dilengkapi dengan berbagai pagar dan rambu-rambu pengaman sebagai proteksi agar bisnis bank tetap terpelihara dengan baik, sebagaimana kita tahu bahwa bank sebagai unit bisnis yang lebih mengedepankan atau menjadikan ?lembaga bisnis yang amanah?. Rambu-rambu pengamanan untuk memproteksi dipersiapkan baik untuk bank itu sendiri maupun untuk pengelolanya dari Komisaris, Direksi, dan manajemen pelaksana (dari Kepala Divisi hingga jabatan terendah yang ada pada bank), namun demikian masih saja terjadi adanya kesalahan urus yang berdampak pada kerugian bisnis dan yang lebih fatal lagi akan mengurangi atau bahkan menghilangkan kepercayaan stake holder atau customer pada bank tersebut. Buku Islamic Risk Management for Islamic Bank ini selain mengurai aspek manajemen risiko yang lazim dalam bisnis perbankan, juga lebih mengemukakan perlunya bank diurus oleh figur-figur yang menjunjung tinggi etika bisnis dalam perspektif Islam, berakhlak mulia sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw., sehingga para bankir bukan saja mahir dan piawai dalam operasional bank akan tetapi juga memiliki akhlaqul karimah dan beretika, sehingga dalam setiap aktivitasnya lebih mengedepankan Clean Governance. Buku Islamic Risk Management for Islamic Bank ini dipersiapkan untuk praktisi perbankan Islam, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), BMT, mahasiswa Program Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3) serta masyarakat pengamat dan pencinta ilmu pengetahuan untuk melengkapi dan memutakhirkan pengetahuan. Di samping itu buku ini pun patut pula dibaca para bankir perbankan konvensional, sehingga ke depan diharapkan kemungkinan risiko yang akan dialami bank dapat diminimalisir dan bahkan dihilangkan."

Beliau piawai mengelola waktu sehingga berhasil melahirkan buku: Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi; Kiat Memimpin dalam Abad ke-21; Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; Credit Management Handbook; Bank and Financial ...

Manajemen Risiko Perbankan

Buku ini terdiri dari beberapa bahasan, mulai dari bahasan tentang pemahaman risiko dan manajemen risiko, dilanjutkan beberapa risiko yang harus dihadapi oleh sektor perbankan, hingga tata kelola bank yang baik. Dengan bahasan yang cukup lengkap tersebut, diharapkan kehadiran buku ini dapat menjadi salah satu referensi bagi semua pihak yang memerlukannya. Secara lengkap buku ini membahas tentang: Bab 1 Pemahaman Risiko dan Manajemen Risiko Bab 2 Risiko Perbankan dan Regulasi Perbankan Bab 3 Permodalan Bank Bab 4 Risiko Kredit Bab 5 Risiko Pasar Bab 6 Risiko Likuiditas Bab 7 Risiko Operasional Bab 8 Risiko Strategi Bab 9 Tata Kelola Bank Yang Baik Semoga dapat memberikan sumbangsih keilmuan dan menambah wawasan bagi semua pihak terutama para akademisi, praktisi dan pihak-pihak yang tertarik dalam pengembangan ilmu manajemen lebih khusus bidang manajemen risiko di sektor perbankan.

Buku ini terdiri dari beberapa bahasan, mulai dari bahasan tentang pemahaman risiko dan manajemen risiko, dilanjutkan beberapa risiko yang harus dihadapi oleh sektor perbankan, hingga tata kelola bank yang baik.

MANAJEMEN RISIKO

Risiko merupakan kata yang sudah sangat akrab kita dengar hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita hindari. Risiko berkaitan erat dengan kondisi ketidakpastian. Sebagai contoh, jika kita jalan keluar dengan mobil, maka ada risiko mobil kita bertabrakan dengan mobil lainnya (kejadian yang tidak kita inginkan). Jika kita mempunyai saham, ada risiko harga saham yang kita pegang turun nilainya. Sehingga kita tidak memperoleh keuntungan (kejadian yang tidak kita harapkan). Jika bank memberikan kredit kepada suatu perusahaan, maka ada kemungkinan perusahaan tersebut gagal bayar (tidak membayar bunga dan/atau cicilan pinjamannya). Risiko muncul karena ada kondisi yang menunjukan ketidakpastian. Praktis kita menghadapi banyak ketidakpastian di dunia ini. Sebagai contoh, hari ini bisa hujan, bisa juga tidak hujan. Investasi kita bisa mendatangkan keuntungan (harga naik), bisa juga menyebabkan kerugian (harga turun). Kepastian dalam dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri. Ketidakpastian tersebut menyebabkan munculnya risiko. Risiko merupakan kesempatan kerugian (Risk is the chance of loss), Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan (exposure) terhadap kerugian atau suatu kemungkina kerugian. Risiko ada di mana-mana, bisa datang kapan saja, dan sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko adalah suatu kegiatan dalam mengatur risiko dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, menilai, meminimalisir sampai berusaha menghilangkan risiko yang tidak dikehendaki. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko tersebut sehingga kita bisa memperoleh hasil yang paling optimal. Dalam konteks organisasi, organisasi juga akan menghadapi banyak risiko. Jika organisasi tersebut tidak bisa mengelola risiko dengan baik, maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Karena itu risiko yang dihadapi oleh organisasi tersebut juga harus dikelola, agar organisasi bisa bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko. Bila dimasukkan dalam konteks bisnis maka manajemen risiko adalah sebuah proses mengatur setiap kondisi agar dapat menanggulangi risiko pendapatan bisnis. Sehingga bisnis bisa lebih sustain. Buku ajar “Manajemen Risiko” ini, menguraikan tentang pengelolaan risiko sebuah perusahaan hingga pemindahan risiko kepada perusahaan asuransi. Sehingga dapat memberikan pemahaman secara komprehensif terkait manajemen risiko. .

Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko adalah suatu kegiatan dalam mengatur risiko dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, menilai, meminimalisir sampai berusaha menghilangkan risiko yang tidak dikehendaki.

Pengembangan konsep risiko, efisiensi, dan kinerja bank-bank syariah di Indonesia

On efficiency level and relations between credit risk, liquidity risk, and operational risk of Islamic bank in Indonesia.

Manajemen Risiko Perusahaan

Buku Manajemen Risiko Perusahaan ini merupakan buku yang sangat berguna dan dapat dijadikan referensi bagi pembaca untuk menerapkan manajemen risiko ini pada perusahaan. Saat ini penerapan manajemen risiko sudah merupakan kebutuhan bagi sebuah organisasi/perusahaan agar tetap terus tumbuh berkembang dalam persaingan yang sangat ketat terlebih di era disruption saat ini. Sehingga dengan penerapan manajemen risiko pada perusahaan maka akan dapat membantu proses pengambilan keputusan dan memperbaiki strategi perusahaan serta perencanaan keuangan perusahaan agar efisien dan efektif. Buku ini terdiri dari 9 Bab yaitu: Bab 1 Definisi dan Jenis Risiko Bab 2 Manajemen Risiko Perusahaan Bab 3 Identifikasi Risiko Bab 4 Analisis dan Evaluasi Risiko Bab 5 Penanganan Risiko Bab 6 Tata Kelola Risiko Perusahaan Bab 7 Manajemen Risiko Keselamatan Kerja Bab 8 Tata Kelola Perusahaan Bab 9 Reposisi Peran Audit Internal

Risiko Operasional Aktivitas perbankan dalam kesehariannya melibatkan banyak pihak, baik yang bekerja secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dari berbagai kepentingan yang majemuk ini, akan memberikan pengaruh pada risiko ...

It Goes Without Saying

Pengalaman Membangun Risiko Melekat di BUMN

Buku ini merupakan himpunan catatan dan pemikiran Dr. Prasetio, penulis buku ini, pada saat menjadi bagian dari upaya besar membangun budaya sadar risiko di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tempatnya bekerja sebagai pengambil keputusan. Catatan dan pemikiran tersebut, yang diperoleh langsung dari pengalaman sendiri dan dituangkan sebagai catatan tertulis pada saat masih in charge bergelut sebagai eksekutif, merupakan nilai tambah yang patut dicatat dari buku ini, apalagi bila mempertimbangkan bahwa sebagian besar buku-buku manajemen risiko di pasar adalah buku-buku teks yang banyak menyandarkan diri pada praktik manajemen risiko di negara maju. Guna memperkuat pemikiran dan pengalamannya, dibuku ini ditambahkan sejumlah pemikiran, pengalaman dan pengetahuan dari beberapa narasumber yang menjadi mitra kerja penulis buku ini. Dibuku ini Dr. Prasetio mengisahkan bagaimana Ia membangun sedari “nol” manajemen risiko di Telkom, dari yang sebelumnya hanya “level” Executive Vice President Risk Management and Legal Compliance, setahun kemudian unit tersebut ditingkatkan menjadi Direktorat Manajemen Risiko dan Kepatuhan di bawah tanggung jawab Direktur Utama. Disamping kisah di Telkom, pengalaman sebelumnya di PT Merpati Nusantara Airline (MNA), dan sejak 2012 di Perum Percetakan Uang RI (Peruri) juga disajikan dalam buku ini. Di Indonesia, manajemen risiko diakui sangat penting dalam praktik bisnis. Namun, faktanya ia belum dipandang sebagai kebutuhan mendasar. Survei yang dilakukan AON Global Enterprise Risk Management pada 2010 menunjukkan level penerapan manajemen risiko oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara lain. Dari lima tingkat level manajemen risiko, Indonesia rata-rata masih pada level 1 dan 2. Penulis buku ini pertama kali (2006) diterjunkan untuk merintis dan membangun unit manajemen risiko (risk management unit) di salah satu BUMN terbesar di Tanah Air. Sebagai bankir profesional yang sudah lebih dari 20 tahun memfokuskan karier di sektor perbankan, Ia memiliki kesan lingkungan yang berbeda. Di dunia perbankan, budaya sadar risiko atau risk culture sudah lama merupakan sesuatu yang melekat dalam setiap proses pengambilan keputusan. Di sisi lain, di badan usaha yang bergerak di sektor riil, termasuk BUMN, ada kesan yang umum bahwa hal itu belum dirasakan sebagai kebutuhan strategis. Terungkapnya apa yang dikenal sebagai Skandal Enron di Amerika Serikat (2001) merupakan salah satu momentum yang mengubah pandangan dunia bisnis terhadap pentingnya manajemen risiko. Skandal Enron yang menyebabkan bangkrutnya Enron Corporation, sebuah perusahaan energi berskala raksasa berbasis di Houston, yang diikuti oleh berhentinya operasi Arthur Andersen, yang merupakan satu dari lima auditor dan akuntan terbesar dunia, memberi kesadaran baru tentang penting dan mendesaknya manajemen risiko pelaporan keuangan. Kesadaran itu meluas tak hanya di Negara Paman Sam, tetapi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apalagi, Telkom sebagai BUMN, menjadikan Pemerintah sebagai pemegang sahamnya melihat Telkom yang multilisting, yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Saham New York (New York Stock Exchange), dan London Stock Exchange, memerlukan kultur risiko untuk menjaga dan memastikan tata kelola (governance) berjalan baik. Ini bukan hanya untuk mencegah terulangnya pengalaman Enron di perusahaan milik negara, melainkan juga sebagai bagian dari langkah Telkom menjadi perusahaan kelas dunia (world class company). Pada saat itulah penulis buku ini berada pada ‘kawah panas’ membangun kesadaran manajemen risiko di sebuah BUMN, yang kala itu mengalami tekanan incompliance yang intens. Kasus-kasus hukum yang menunggu untuk diselesaikan cukup banyak, yang merupakan pertanda awal dari governance yang tidak maksimal dan tata kelola perusahaan yang tidak sepenuhnya terkendali. Buku ini dengan gamblang dan populer mengetengahkan bagaimana proses transformasi bisnis berlangsung untuk membangun kesadaran akan risiko, yang membutuhkan energi ‘pelari marathon’ namun dengan kecepatan pelari sprint. Dalam berbagai proses, menurut penulis buku ini, proses transformasi itu seolah melakukan rekayasa ulang, reengineering berbagai proses bisnis, seperti menulis di kertas putih yang kosong untuk memulai segala sesuatunya dari awal. Dari pengalamannya selama lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam bidang manajemen risiko, penulis menunjukkan bahwa kunci manajemen risiko adalah taat dan disiplin pada proses. Ketaatan pada proses itu, pada gilirannya, akan memastikan kelanggengan keberhasilan sebuah perusahaan. Dalam hemat penulis buku ini, budaya sadar risiko yang berlandaskan manajemen risiko yang baik tidak perlu dipertentangkan dengan kebutuhan akan pengambilan keputusan yang cepat dan proses bisnis yang efektif. Keduanya dapat berjalan dengan seimbang. Penulis buku ini secara sederhana dengan bahasa yang enak dibaca dan dimengerti mengemukakan bahwa dalam membangun budaya sadar risiko harus dihindari gaya sosialisasi yang agresif. Membangun budaya sadar risiko harus dijalankan dengan persuasi yang efektif sehingga budaya ini tidak dipandang sebagai ancaman bagi individu, kelompok, ataupun organisasi perusahaan. Penulis buku ini meyakini bahwa apabila budaya sadar risiko dapat bertumbuh dengan baik dan sehat di lingkungan BUMN serta lingkungan institusi pemerintahan, maka pengelolaan risiko menjadi terbangun melalui sistem. Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.

Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.

Refleksi dan strategi penerapan manajemen risiko perbankan Indonesia

Implementation of bank risk management in Indonesia.

Implementation of bank risk management in Indonesia.