Sebanyak 41606 item atau buku ditemukan

METODE-METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI MENURUT Q.S. LUKMAN 12-19

Buku ini ditulis bersama Bapak Nur Hamzah dosen IAIN Pontianak, yang terinspirasi dari kisah perjalanan hidup Lukmanul Hakim, seorang manusia biasa yang dimuliakan oleh Allah S.W.T., bahkan diabadikan namanya menjadi salah satu surat dalam al-Qur`an, karena keberhasilannya mendidik anak-anaknya menjadi generasi unggul dan shaleh. Pesan-pesan Lukmanul Hakim kepada anaknya, sebagaimana tertulis dalam Q.S. Lukman (31):12-19, berdasarkan kajian dan pemahaman saya, Konsep pendidikan Islam berdasarkan Q.S. Lukman (31):12-19, adalah sebagai berikut : (1) Mengenalkan pengetahuan tentang sang pencipta; (2) Mengenalkan pengetahuan tentang diri dan asal usul manusia; (3) Mengajarkan ilmu pengetahuan sebagai landasan argumentasi dalam menjalani kehidupan; (4) Mengenalkan dan mengajarkan kepada anak pengetahuan tentang hukum sebab akibat (hukum kausalitas); (5) Melatih dan membiasakan sholat; (6) Melatih dan membiasakan beramar maruf nahi munkar; (7) Melatih dan membiasakan anak untuk bersabar; (8) Melatih dan membiasakan anak untuk memiliki kepedulian kepada sesama; (9) Melatih dan membiasakan anak untuk tidak memiliki sifat sombong dan angkuh; (10) Melatih dan membiasakan anak untuk hidup bersahaja; (11) Melatih dan membiasakan anak untuk memiliki sopan santun. Dari sebelas konsep pendidikan tersebut di atas, kalau kita kaji dan fahami, maka kita akan menemukan banyak sekali nilai dan norma sebagai dasar pijakan pendidikan karakter bagi seorang manusia, sejalan dengan misi diutusnya Nabi Muhammad s.a.w., sebagai Rasul Allah yang bertugas untuk menyempurnakan akhlak manusia. Ketika pemerintah Indonesia sedang mendorong pendidikan karakter bagi generasi bangsa ini, maka nilai-nilai karakter tersebut tidak dapat digali hanya dari pendekatan sosial, tetapi harus berbagai pendekatan termasuk pendekatan agama. Ucapan terima kasih kepada Kemeristek Dikti yang telah mensupport dan membiayai penelitian tentang judul ini, sehingga selain luaran wajib berupa prosiding juga dapat membuat luaran tambahan dalam bentuk buku, seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya dan IAIN Pontianak, yang telah men-support tersusunnya buku ini, kepada seluruh dosen, guru, aktivis dan pejuang pendidikan, dan seluruh orangtua yang tulus mencintai dan menyayangi anaknya, terkhusus kepada kedua orangtuaku, adik-adikku, istri tercinta dan anak-anakku sebagai sumber inspirasi, Kafka Sylvia Azzurra, Kayla Sakina Agafiya, dan si bungsu Kalea Shazia Amanina. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan memberikan kebaikan bagi masyarakat, dan dapat menjadi inspirasi dalam mendidik anak-anak untuk menjadi anak-anak yang unggul, cerdas tetapi tetap memiliki nilai moral agama yang baik dan berkarakter.

Perumpaman bagi orang yang membaca al-Qur`an sebagaimana sabdanya : Orang mukmin yang selalu membaca al Quran seperti buah utrujjah, bau dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca al Quran seperti buah kurma, tak berbau tapi ...

Sistem pendidikan nasional visioner

Development of national educational system in Indonesia.

Kelima , Islam pada abad keemasan hebat karena menguasai dan
menggunakan sains untuk mengembangkan peradaban ... dan dihafal saja ,
tetapi dikritisi , diluruskan , dikembangkan , dan diaplikasikan dalam bimbingan
al - Qur ' an .

Transisi demografi, transisi pendidikan, dan transisi kesehatan di Indonesia

Analysis of demography, education, and health in Indonesia; collection of articles.

bahwa manusia berasal dari proses evolusi binatang sebangsa kera selama
berjuta - juta tahun . ... hidup di bumi karena berbuat kesalahan kepada Allah ( Al
- Qur ' an , surat Al Baqarah dan Alkitab dalam Perjanjian Lama , Kejadian 1 : 26
) .

Reaktualisasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an

Buku ini diberi judul Reaktualisasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an. Hal-hal yang mendasari pemilihan judul buku, beberapa kajian yang relevan, dan metode ditulis dalam satu bab yang diberi judul Bab I Pendahuluan. Bab II berjudul Etika Berbahasa dalam Beberapa Etnik dan dalam Islam mengantarkan pembaca untuk memasuki etika berbahasa, sebelum masuk ke karakter kebahasaan. Hal ihwal karakter dan pendidikan karakter dinyatakan dalam Bab III Karakter dan Pendidikan Karakter. Selanjutnya, Karakter Kebahasaan Nabi Muhammad Sebagai Penutur dan Karakter Kebahasaan Nabi Muhammad Sebagai Mitra Tutur masing-masing ditulis pada bab IV dan V. Kedua bab terakhir adalah kajian terhadap surat dan ayat Al-Quran yang menggunakan kata Muhammad. Integrasi dan interelasi antara kedua bab terakhir dengan karakter menurut Depdiknas, dinyatkan pada bab VI, yakni Reaktualisasi Pendidikan Karakter Berbasis Karakter Nabi Muhammad. Konstribusi Bahasa Sastra dalam Pendidikan Karakter ditulis pada bab VII. Buku ini diakhiri dengan penutup, yakni pada bab VIII.

Buku ini diberi judul Reaktualisasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an.

Pendidikan Islam anak usia dini : pendidikan Islam dalam menyikapi kontroversi belajar membaca pada anak usia dini

Banyaknya kalangan yang masih pro dan kontra tentang mengajarkan membaca dan menulis pada anak usia dini (AUD) yaitu TK (Taman Kanak-Kanak) atau RA (Raudhatul Athfal). Sebagian menyatakan bahwa membaca dan menulis pada anak usia dini (AUD) sebelum masuk sekolah dasar (SD/MI) berarti memaksakan anak untuk memiliki kemampuan yang seharusnya baru diajarkan di SD/MI, akibatnya anak tersebuat merasa terbebani dengan belajar membaca. Hal ini mengakibatkan waktu bermain, yang seharusnya adalah aktivitas dominan di usia mereka akan berkurang atau bahkan terabaikan, sehingga dikhawatirkan akan menghambat perkembangan potensi dan kemampuan anak secara optimal dikemudian hari, asumsi ynag berkembang pun anak cepat berkembang, cepat layu. Sebagian lain berpendapat, tidak masalah mengajarkan membaca dan menulis sejak anak usia dini. Biasanya yang memiliki pendapat untuk membolehkan anak diajarkan baca dilatarbelakangi agar anaknya tidak mengalami kesulitan ketika masuk SD/MI. Tuntutan masuk ke SD/MI pada saat ini mensyaratkan bahwa anak sudah mampu untuk membaca dan menulis. Sehingga merupakan kekhawatiran orang tua bahkan guru jika anak-anak mereka (TK/RA) belum bisa membaca ketika mau masuk di sekolah dasar (SD/MI). Orang tua khawatir tidak diterima di sekolah dasar saat seleksi masuk, sedangkan guru khawatir diaanggap tidak mampu memngajar dan khawatir gread sekolah menurun atau program kemampuan membaca menjadi brand sekolah (TK/RA) tersebut. Dengan adanya polemik tersebut, tidak jarang membuat orangtua menjadi bingung, pendapat mana yang harus diikuti karena masing-masing pendapat memiliki alasan yang cukup kuat. Hal ini yang mendorong penulis untuk menyusun buku yang berjudul, “Pendidikan Islam Anak Usia Dini: Pendidikan Islam dalam Menyikapi Kontroversi Belajar membaca pada Anak Usia Dini”. Diharapkan buku ini dapat memberikan paradigm baru terhadap pendidikan anak usia dini sesuai kajian Islam dan menjadi pencerahan secara ilmiah kepada pembaca, pemerhati pendidikan, pengembang, pengelola dan pelaksana pendidikan Islam di lapangan.

Dalam hal ini mengembangkan potensi anak usia dini beruapa kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial anak pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan. Dan membangun akhlak anak ...

Falsafah dan amalan pendidikan Islam Syed M. Naquib al-Attas

satu huraian konsep asli Islamisasi

Dalam Approaches to the History of the Interpretation of the AlQur'an . A. Rippin
... Dalam The Cultural Transition : Human Experience and Social Transformation
in the Third World and Japan . ... t.t. Jami ' Al - Bayan an Ta'wil ay Al - Qur'an .

Isu-isu Kritis Pendidikan

Utama dan Tetap Penting Namun Terabaikan

Buku ini membahas Isu-isu Kritis Pendidikan, Utama dan Tetap Penting Namun Terabaikan. Beberapa isu kritis antara lain: pendidikan kewirausahaan, peran pemerintah dan masyarakat madani dalam pendidikan karakter dan homeschooling. Isu pendidikan kewirausahaan ditemukan bahwa Indonesia tidak akan maju karena tidak cukup mempunyai entrepreneur, menurut konsep David McClelland, suatu negara akan menjadi makmur apabila mempunyai entrepreneur sedikitnya sebanyak 2% dari jumlah penduduk. Permasalahannya adalah mengapa kita tidak cukup mempunyai entrepreneur? Jawabannya adalah silakan membaca buku ini Para pakar pendidikan mengatakan bahwa kelebihan homeschooling adalah proses belajar yang berdekatan dengan orangtua. Aslinya, yang mengajar homeschooling memang orangtua, bukan guru privat. Hal ini sesungguhnya sangat mendasar dan filosofis, karena dalam Al-Qur’an pun dikatakan bahwa orangtua-lah yang bertanggung jawab atas pendidikan anaknya, namun banyak pendapat yang kurang setuju. Untuk memahami lebih mendalam konsep homeschooling, silakan membaca buku ini. Buku persembahan penerbit PrenadaMedia

Buku ini membahas Isu-isu Kritis Pendidikan, Utama dan Tetap Penting Namun Terabaikan. Beberapa isu kritis antara lain: pendidikan kewirausahaan, peran pemerintah dan masyarakat madani dalam pendidikan karakter dan homeschooling.