Sebanyak 17979 item atau buku ditemukan

PENDIDIKAN ISLAM

Integrasi Nilai-Nilai Humanis, Liberasi dan Transendensi Sebuah Gagasan Paradigma Baru Pendidikan Islam

Buku yang ada di tangan para pembaca ini, adalah hasil dari refleksi dan pengkajian terhadap perjalanan pendidikan Islam karena sebagai agen perubahan sosial (social change), pendidikan Islam yang berada dalam atmosfir modernisasi dan globalisasi, dewasa ini dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif. Kehadirannya diharapkan mampu membawa perubahan dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan ummat Islam, baik pada tataran intelektual teoritis maupun praktis. Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi. Tetapi yang paling urgen adalah bagaimana nilai-nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam tersebut mampu berperan sebagai kekuatan pembebas (liberating force) dari himpitan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi.

Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi.

Pendidikan Sejarah untuk Membentuk Karakter Bangsa

Berbagai persoalan yang menerpa bangsa kita dewasa ini, mulai konflik antar kampung, tawuran, narkoba, aksi terorisme, korupsi sampai pada kekerasan dalam dunia pendidikan. Hal ini merupakan gejala mulai lunturnya karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Diperlukan formula baru dalam dunia pendidikan agar karakter generasi ke depannya benar-benar tangguh dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman. Pendidikan menghadapi masalah dilema, di satu sisi guru sudah mendapatkan kesejahteraannya lewat tunjangan sertifikasi, fasilitas sekolah kian megah hampir tidak ada yang kurang dalam hal sarana dan prasarana. Prestasi peserta didik yang luar biasa. Namun, di sisi lain karakter serta moralitas peserta didik semakin bobrok. Buku Pendidikan Sejarah untuk Membentuk Karakter Bangsa ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Jalaludin (1997) dalam Haryati berpendapat bahwa karakter terbentuk dari pengaruh luar, terbentuk dari asimilasi dan sosialisasi. Asimilasi menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan bendawi, sedangkan sosialisasi menyangkut hubungan ...

Pendidikan sebagai investasi masa depan

Improving the quality of education for human resource investment in Indonesia.

Senandung Lara Guru OS 300 SETIAP TAHUN ajaran baru dimulai , guru - guru
Kelas 1 SD dengan rajin mengajari peserta didiknya untuk menguasai dan dapat
membawakan “ Hymne Guru ” agar pada saat upacara dan kesempatan ...

Format baru pengelolaan pendidikan dalam Undang-Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003

New approach on the national education system in Indonesia according to the new education law.

New approach on the national education system in Indonesia according to the new education law.

Pendidikan Jasmani

Gagasan yang mendorong diciptakannya cabang olahraga baru adalah adanya
kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan ... sepak bola , Sumber : Ensiklopedi
Nasional Indonesia melainkan pada koordinasi gerak dan ketepatan menembak
.

Pendidikan Istri

Waktu itu harapan itu masih sangat samar dan mungkin sebaiknya aku
menunggu untuk berbicara tentang itu; aku telah membicarakannya karena tidak
sabar. Aku membaca kembali apa yang baru saja kutulis dan merasa sangat
tidak puas.

Paradigma baru manajemen pendidikan Islam

sebuah alternatif mengelola pendidikan Islam lebih agresif

Management of Islamic education in Indonesia.

Management of Islamic education in Indonesia.

Strategi Implementasi Pendidikan Karakter

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral, (Zuchdi, 2009). Pendidikan karakter selama ini baru dilaksanakan pada jenjang pendidikan pra-sekolah. Sementara pada jenjang sekolah dasar dan seterusnya di Indonesia masih belum optimal dalam menyentuh aspek karakter ini, meskipun sudah ada materi Pancasila dan Kewarganegaraan. Padahal jika Indonesia ingin memperbaiki mutu sumber daya manusia dan segera bangkit dari ketertinggalannya, maka Indonesia harus merombak sistem pendidikan yang ada, antara lain memperkuat pendidikan karakter. Strategi pembelajaraan berkenaan dengan moral knowing akan lebih banyak belajar melalui sumber belajar dan narasumber. Pembelajaran moral knowing akan terjadi pola saling membelajarkan secara seimbang di antara siswa. Sedangkan pembelajaran moral doing akan lebih banyak menggunakan pendekatan individual melalui pendampingan pemanfaatan potensi dan peluang yang sesuai dengan kondisi lingkungan siswa. Ketiga strategi pembelajaran tersebut sebaiknya dirancang secara sistematis agar para siswa dan guru dapat memanfaatkan segenap nilai-nilai dan moral yang sesuai dengan potensi dan peluang yang tersedia di lingkungannya.

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab.