Sebanyak 18168 item atau buku ditemukan

Kajian tentang al Qur'an dan hadis

mengantar purna tugas Prof. Drs. H.M. Husein Yusuf

Koran and hadith, criticism and interpretation; festschrift in honor of H.M. Husein Yusuf, professor at Sunan Kalijaga State Islamic Studies Institute, Yogyakarta.

Koran and hadith, criticism and interpretation; festschrift in honor of H.M. Husein Yusuf, professor at Sunan Kalijaga State Islamic Studies Institute, Yogyakarta.

Kisah-Kisah Dalam HADIS NABI

Buku yang diberi judul Kisah-Kisah Dalam HADIS NABI: Meneladani Ragam Kisah yang Pernah Dituturkan oleh Rasulullah Saw ini, ditulis dengan bahasa sederhana yang memudahkan pembaca untuk memahami sekaligus memetik hikmahnya. Kelebihan lain dalam buku ini, meski ini hanya cerita yang tidak berkaitan dengan hukum, namun dilengkapi dengan data referensi valid di catatan kaki. Sehingga menambah keyakinan kita bahwa kisah-kisah tersebut benar-benar terjadi, dan kita semakin mantab untuk mengikutinya. Terlebih di era milenial saat ini, banyak dongeng yang disuguhkan hanya memukai pendengar dan pembacanya, tanpa didasari dengan sumber yang jelas. Sehingga hadirnya buku ini, memiliki nilai keunggulan tersendiri, sebagai pegangan dalam menjalani kehidupan, yang bukan hanya sekedar bacaan yang berfungsi sebagai hiburan semata. Dalam buku ini, kita akan simak beberapa peristiwa lebih dari empat puluh. Diantaranya menjelasakan betapa Allah Maha Pengampun, betapa Allah Swt mencintai hambaNya yang memeliki kasih sayang di hatinya. Bagaimana tidak? Perempuan yang berlumuran dosa ahli zina, lantaran menolong Anjing yang sedang kehausan, dimaafkan segala dosanya oleh Allah Swt.

Buku yang diberi judul Kisah-Kisah Dalam HADIS NABI: Meneladani Ragam Kisah yang Pernah Dituturkan oleh Rasulullah Saw ini, ditulis dengan bahasa sederhana yang memudahkan pembaca untuk memahami sekaligus memetik hikmahnya.

Hadis dan Orientalis

Perspektif Ulama Hadis dan Orientalis Tentang Hadis Nabi

Buku ini hadir untuk menjelaskan bagaimana pandangan ulama Hadis dan para orientalis tentang Hadis Nabi itu.Ê Data dalam buku ini bersumber dari hasil penelitian, buku, dan artikel penulis baik yang pernah diterbitkan ataupun belum. Tujuan buku ini untuk menjelaskan perspektif ulama Hadis dan orientalis tentang topik tertentu seperti orientalisme, sejarah Hadis dan ilmu Hadis, sikap terhadap Hadis, pengertian Hadis dan Sunnah, sanad dan matan, teori-teori yang dikemukakan oleh orientalis seperti Ignaz Goldziher, Joseph Schacht, G.H.A. Juynboll, Harald Motzki, dan Nabia Abbott, koneksitas teori-teori kritik Hadis di kalangan orientalis, penyebab koneksitas, verifikasi terhadap teori-teori itu, perbandingan konsep Hadis tertentu menurut ulama Hadis dan orientalis, dan sebagainya. Buku ini layak dibaca oleh siapa pun baik dosen, mahasiswa, ilmuan, cendekiawan, maupun masyarakat umum yang berminat mengkaji ilmuilmu keislaman terutama bidang ilmu Hadis dalam perspektif yang lebih luas karena melibatkan pendapat dan teori-teori yang dikembangkan oleh para orientalis. Kajian dalam buku ini tidak bermaksud Òberat sebelahÓ dengan menghadirkan kritik terhadap pendapat dan teori para orientalis. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Tujuan buku ini untuk menjelaskan perspektif ulama Hadis dan orientalis tentang topik tertentu seperti orientalisme, sejarah Hadis dan ilmu Hadis, sikap terhadap Hadis, pengertian Hadis dan Sunnah, sanad dan matan, teori-teori yang ...

Otoritas Hadis-Hadis `Bermasalah` dalam Shahih Al-Bukhari

Buku ini membuktikan bahwa problematika otoritas hadis berakar pada pemahaman literal terhadap matan hadis. Berdasarkan analisis mendalam terhadap hadis-hadis (yang dianggap) bermasalah yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari, penulis melihat bahwa stigma negatif terhadap matan hadis yang bermasalah (musykil) atau yang dianggap bertentangan dengan perkembangan zaman, sesungguhnya dapat direduksi dengan memahami hadis tersebut secara kontekstual dan komprehensif. Buku ini menolak paradigma yang menyatakan bahwa problematika otoritas hadis berakar pada matan hadis yang tidak rasional dan tidak relevan dengan konteks kekinian. Secara bersamaan buku ini mendukung paradigma yang menyatakan bahwa krisis otoritas hadis sesungguhnya tidak disebabkan oleh matan hadis yang tidak rasional dan tidak relevan dengan konteks kekinian, melainkan karena ketidakmampuan kita untuk memahaminya secara benar sehingga mendiskreditkan kesahihannya. Untuk membuktikan eksistesi otoritas hadis dan menghindari stigma negatif terhadap hadis-hadis musykil, penulis menawarkan metode baru dalam mengkaji hadis yang penulis sebut dengan “takhrij kontekstual”. Metode ini merupakan usaha reaktualisasi metode penelitian hadis dengan menyinergikan antara metode takhrij hadis (konvensional) dengan pemahaman matan hadis yang kontekstual dan komprehensif. Sehingga dapat menghasilkan suatu pemahaman hadis yang aktual namun tetap mengakar pada tradisi kajian hadis terdahulu.

Buku ini membuktikan bahwa problematika otoritas hadis berakar pada pemahaman literal terhadap matan hadis.

Al-Qur'an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas IX

Bismillahirrahmanirrahim Buku pelajaran Al-Qur'an Hadis untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kelas IX ini disusun tetap berdasarkan Kurikulum Madrasah yang dikeluarkan Menteri Agama RI Tahun 2013, yang dalam pelaksanaannya berpedoman kepada Keputusan Menteri Agama RI No. 165 Tahun 2014, dan Surat Edaran Dirjen Pendis Kemenag RI Tahun 2015, terdiri atas 8 Bab. Setiap bab mengandung: Uraian materi pelajaran, rangkuman, evaluasi dan tugas dari bab yang bersangkutan.

Bismillahirrahmanirrahim Buku pelajaran Al-Qur'an Hadis untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kelas IX ini disusun tetap berdasarkan Kurikulum Madrasah yang dikeluarkan Menteri Agama RI Tahun 2013, yang dalam pelaksanaannya berpedoman kepada ...

Hadis Nabi untuk MUI Sampang dan Jatim

Dinamika Syi‘ah di Indonesia

Secara keseluruhan, data penelitian membuktikan bahwa semua tudingan/tuduhan terhadap Syi’ah terjadi akibat kesalahpahaman, perbuatan bohong karena kebencian, ketidakpahaman atau kurang membaca tulisan terkait Syi’ah dari sumber-sumber utama yang diakui di kalangan Syi’ah. Sebagian tuduhan juga muncul karena ketidakmampuan membedakan mana ajaran Syi’ah dan mana perilaku sebagian penganut Syi’ah yang tidak merepresentasikan ajaran Syi’ah secara umum (seperti yang dilakukan sekelompok orang yang disebut Syi’ah Takfiri atau Syi’ah Sempalan). Berbagai bentuk framing dalam aktivisme anti-Syi’ah dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek: religius, sosial, dan politik. Inti framing anti-Syi’ah adalah bahwa: pertama, Syi’isme adalah aliran sesat dan menyesatkan; kedua, karena Indonesia dianggap sebagai bumi Sunni, kehadiran Syi’ah menjadi sumber konflik; ketiga, Syi’ah merupakan ancaman terhadap NKRI. Berbagai bentuk framing tersebut TIDAK terbukti dalam realitas di lapangan. Hasil penelitian tersebut mengungkap beberapa temuan yang kemudian dirumuskan menjadi kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian. Temuan lapangan tersebut (sekali lagi) membuktikan tidak benarnya berbagai tuduhan dan membantah berbagai tudingan yang dialamatkan kepada Syi’ah selama ini oleh kalangan anti-Syi’ah. (Resume hasil penelitian Gerakan Syi’ah di Indonesia yang dilaksanakan oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI)

Secara keseluruhan, data penelitian membuktikan bahwa semua tudingan/tuduhan terhadap Syi’ah terjadi akibat kesalahpahaman, perbuatan bohong karena kebencian, ketidakpahaman atau kurang membaca tulisan terkait Syi’ah dari sumber-sumber ...

Deradikalisasi Pemahaman Al Quran dan Hadis

"""ajaran agama sejatinya adalah kumpulan dari tata nilai ilahiah yang luhur dan agung. Dalam islam sendiri tata nilai—value systems—dimaksud, tertuang seutuhnya dalam al-Qur’an dan Hadis yang memuat pesan-pesan profetik yang diturunkan oleh Tuhan Pencipta alam semesta kepada mahluk-Nya untuk kebaikan dan kemaslahatan seluruh umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Penerapan tata nilai luhur dari ajaran agama, memberikan peran yang sangat besar dalam pembangunan akhlak mulia dan peradaban umat manusia yang agung. Sayangnya jika mengamati aktivitas keagamaan umat muslim kontemporer kahir-akhir ini, terdapat kecenderungan dalam memahami al-Qur’an dan hadis hanya secara tekstual dan terkesan rigid. meskipun pemahaman secara tekstual dan literal terkadang tidak dapat dielakkan, namun model pemahaman tekstual dan literal pada gilirannya dapat melahirkan perilaku yang terkesan anarkis, tidak toleran, dan cenderung destruktif. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita semua, untuk terus memberikan pencerahan, pendekatan, dan pendidikan bagi sesama warga bangsa terhadap pemahaman yang paling hakiki dari ajaran agama—al-Qur’an dan hadis—khususnya. sebab, tidak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan apalagi terorisme bagi para penganutnya. Tidak ada satu pun agama yang membolehkan radikalisasi pemahaman agama. sebagaimana juga telah ditegaskan dalam kongres umat islam indonesia, bahwa tindakan kekerasan dapat muncul di kalangan umat agama apa saja, atau kelompok bangsa dan ras mana saja. Buku ini memberikan panduan khusus di dalam memahami sejumlah ayat al-Qur’an dan hadis yang sering diangkat oleh orang-orang yang bermaksud tidak obyektif terhadap islam, seperti penjelasan asbaab nuzulil ayah dan asbaab wurudil hadis, serta kaidah-kaidah usul. Buku ini juga memberikan uraian dan analisis semantik dan kaidah-kaidah linguistik untuk menjelaskan sejumlah ayat dan hadis yang sering disalahpahami orang. semoga buku ini bisa memberikan jawaban terhadap berbagai kekeliruan dan kesalahpahaman banyak orang, baik muslim sendiri maupun non-muslim."""

The third isfreedomfrom want which, translated into world terms, means economic understandings which will secure to every nation a healthypeacetime lifefor its inhabitant-everywhere in the world. Thefourth isfreedom from fear–which, ...

Hadis Qudsi Pilihan

Panduan untuk Memahami Maknanya dan Menyempurnakan Ibadah Lengkap dengan Penjelasan Hadis

Di antara hadis-hadis Nabi Muhammad Saw. Terdapat hadis yang lafaz dan maknanya datang dari Allah. Tetapi lafaz tersebut tidak termasuk ayat Al-Qur’an. Itulah hadis qudsi. Hadis qudsi tidak dikenai hukum-hukum yang terkait dengan Al-Qur’an. Oleh karena itu, hadis qudsi tidak boleh digunakan sebagai pengganti Al-Qur’an yang dibaca saat shalat. Kita juga juga tidak disyaratkan harus dalam keadaan suci terlebih dahulu ketika membaca hadis qudsi. Biasanya sebelum menyebutkan lafaz hadis qudsi, Rasulullah Saw. akan mendahuluinya dengan mengatakan “Allah berkata”. Buku hadis qudsi ini merupakan karya ulama terkemua Al-Azhar yang digelari sebagai imam para dai. Buku ini menuntun kita untuk memahami kewajiban manusia sebagai Allah. Buku ini mampu membimbing kita untuk mempertebal keimanan, mencapai puncak ketakwaan, dan memantaskan diri agar termasuk golongan para kekasih Allah. Tiada tempat yang pantas bagi para kekasih Allah, kecuali surga abadi yang di dalamnya terdapat banyak istana, taman, buah-buahan, hidangan, sungai susu, sungai madu, bahkan sungai khamar. Semua penduduk surga bebas menikmati semua hal itu. Namun kenikmatan tersebut tidaklah seberapa dibandingkan dengan puncak kenikmatan di surga, yakni kenikmatan melihat langsung Zat Allah Swt. Semoga kita termasuk golongan yang yang mendapatkan kenikmatan tersebut. Amiin.

Di antara hadis-hadis Nabi Muhammad Saw.