Sebanyak 3 item atau buku ditemukan

Muhammad

Lelaki Penggenggam Hujan

Kasvha pergi dari Suriah, meninggalkan Khosrou sang penguasa Persia tempatnya mengabdikan hidup demi menemukan lelaki itu: Muhammad. Al-Amin yang kelahirannya akan membawa rahmat bagi semesta alam, pembela kaum papa, penguasa yang adil kepada rakyatnya. Kehidupan Kashva setelah itu berubah menjadi pelarian penuh kesakitan dan pencarian yang tiada henti terhadap sosok yang dijanjikan. Seorang Pangeran Kedamaian yang dijanjikan oleh semua kitab suci yang dia cari dari setiap ungkapan ayat-ayat Zardusht sampai puncak-puncak salju di perbatasan India, pegunungan Tibet, biara di Suriah,istana Heraklius, dan berakhir di Yatsrib sang Kota Cahaya. Hasrat dalam diri Kashva sudah tak terbendung lagi. Keinginannya untuk bisa bertemu dengan Muhammad demikian besar hingga tak ada sesuatu pun yang membuatnya jerih. Bahkan maut yang mengintai dari ujung pedang tentara Khosrou tak juga menyurutkan kerinduannya bertemu Muhammad. Kisah pencarian Kashva yang syahdu dalam novel ini akan membawa kita menelusur Jazirah Arab, India, Barrus, hingga Tibet. [Mizan, Bentang Pustaka, Novel, Inspirasi, Indonesia, Tokoh, Pahlawan]

Sang Guru membuka lagi kitab di tangannya, “Seorang Malechha; guru spiritual akan datang bersama para sahabatnya. Raja,setelah memandikan Maha Dev Arab didalam Pachgavya danSungai Gangga, menawarkan hadiah kepadanya atas pengabdiannya ...

Muhammad #2

Sang Pengeja Hujan

"Paman, tolong aku! Tolong aku, Paman!" Suara Xerxes selalu mengiang di telingan Kashva setiap terbangun dari tidurnya. Anak dari perempuan pujaan yang dititipkan kpadanya ketika terjadi penyerangan oleh pasukan Raja Khosrou itu, kini terpisah darinya. Minggu demi minggu dilalui Kashva di Tibet dengan mendaki 13 gunung suci bersama Biksu Tashidelek. Ia pun tenggelam dalam lautan peziarah di tempat berkumpulnya segala doa itu, demi satu tujuan. Menemukan kembali Xerxes! Peristiwa hilangnya Xerxes membuat pikiran Kashva hanya tertuju untuk menemukan cara agar mereka dapat bertemu kembali. Kashva bahkan hampir lupa dengan tujuan utama dari pelariannya kali ini. Sebuah perjalanan panjang untuk mencari Astvat-ereta, Sang Al-Amin, guna menyucikan ajaran Zardust, sebelum akhirnya Tashidelek memberinya sutra-sutra Budha. Kehilangan yang hampir membuat rasa putus asa juga dirasakan oleh 'Umar bin Khattab. Ia harus menggantikan Abu Bakar yang telah meninggal untuk berangkat ke medan jihad di Irak dan Syam. Rasa ragu dan takut sempat menghampirinya. 'Umar merasa tidak mampu menjadi pemimpin bagi banyak umat, sebab Nabi Muhammad dan Abu Bakar tidak bisa dijumpainya lagi untuk meminta bimbingan. Perjalanan pencarian Kashva dan perjuangan para mujahid pada zaman pasca kenabian akan membawa kita kembali ke Jazirah Arab ribuan tahun lalu untuk merasakan hidup bersama Muhammad, Sang Manusia Pilihan. Akankah suasana khusyuk di Tibet yang membuat Kashva belajar banyak makna kehidupan dapat memberikan jawaban mengenai Al-Amin yang sedang dicarinya? [Mizan, Bentang Pustaka, Novel, Biografi, Muhammad, Islam, Tasaro GK, Indonesia]

Sudah siapkah Abu Bakar menerima kabar yang paling menyedihkan setelah wafatnya sang Nabi? ... Paling lama enam bulan lalu, kehilangan besar hampir membuatnya limbung, ketika sang Nabi, sang guru tercinta, kembali ke Penciptanya.

Muhammad 4

Dalam perjalanannya mencari jejak Elyas, Vakhshur mendapati dirinya terjebak di tengah-tengah kemelut kekhalifahan kaum Muslimin. Sejak 'Umar wafat, umat Islam seakan terbelah menjadi dua, pendukung 'Utsman bin Affan dan pendukung Ali bin Abi Thalib. 'Utsman, sebagai khalifah terpilih, menyadari bibit-bibit perpecahan mulai tumbuh. Dan, demi mencegah kobaran api konflik, 'Utsman dan Ali berusaha untuk menyatukan dan mendamaikan kembali hati umat Islam. Sementara itu, perjalanan Vakhshur berlanjut kendati yang dia temukan lagi-lagi hanya jalan buntu. "Jejak Tuan Elyas telah lenyap ...." kata Vakhshur putus asa. Namun, di sebuah desa pinggir sungai Nil, Vakhshur akhirnya mendapati kembali jalan menuju Elyas lewat seorang biarawati bernama Maria. Dari sang biarawati pula, Vakhshur mengetahui fakta mengejutkan perihal Elyas dan Kashva, sekaligus menguak tabir tentang apa yang tengah dicari keduanya. "Maria, jadi maksudmu ... Tuan Elyas kemungkinan sedang belajar Islam?" "Itu jawaban yang aku cari selama belasan tahun ini." Islam, agama yang dibawa oleh seorang nabi bernama Muhammad. Itulah keping petunjuk terakhir bagi Vakhshur untuk menemukan Elyas. Lalu, bagaimana akhir pencarian Kashva dan Elyas? Di saat tunas-tunas fitnah tengah bersemi di tubuh Islam, adakah hujan karunia yang menunggu di ujung jawaban? Inilah babak akhir dari perjalanan Kashva mencari kebenaran agama sang Nabi yang terus digemakan oleh para pengikutnya. [Mizan, Bentang Pustaka, Novel, Tasaro, Muhammad, Biografi, Indonesia]

Hari itu, setelah habis masa tiga hari yang dijanjikan oleh sang Khalifah, dan belum ada satu pun kesanggupan 'Utsman mewujud dalam kenyataan, Ibnu Abbas menemui sepupu yang juga sang Guru, di rumahnya yang bersahaja.