Sebanyak 3 item atau buku ditemukan

Genealogi Hadis Politis

Al-Mu‘âwiyât dalam Kajian Islam Ilmiah

Kecuali sedikit, para figur yang berkuasa sepeninggal Nabi tidak memiliki kualifikasi yang seharusnya dimiliki oleh pengganti Nabi sebagai pemimpin politik dan agama. Masyarakat akan damai bila tercipta koalisi sehat antara penguasa yang adil dengan agamawan yang berintegritas. Sebaliknya, bila yang terjadi adalah perselingkuhan antara rezim otoriter dengan agamawan oportunis maka hasilnya adalah penindasan diktator otoriter yang dihiasi dengan narasi agama. "Agama lebih sering dijadikan pembenar bagi perilaku politik yang cacat dan tunamoral. Dalil agama dijadikan pembenar bagi penyimpangan," kata Buya Syafii Maarif. Itulah mengapa muncul hadis-hadis politis, seperti yang akan Anda temukan di dalam buku ini. Buku ini ditulis untuk kepentingan akademik. Anda boleh setuju, boleh tidak. Untuk menikmati buku ini Anda harus berpikir out of the box dengan melepas keterikatan dengan ideologi warisan yang telah menjelma menjadi zombi yang sangat menakutkan. Lalu bacalah dengan tenang. Jangan lupa siapkan udud dan kopi hitam. Cukup kopi saja yg hitam, pikiran jangan sampai ikut hitam. Bacalah buku ini dengan semangat akademis, bukan ideologis. Setelah itu, ambillah kesimpulan dengan kepala dingin. Bila merasa cocok dengan buku ini berarti ada 'sesuatu' dengan dogma yang Anda anut selama ini. Bila tidak, lakukan penelitian serius untuk membantah buku ini. Dengan demikian, Anda telah berkontribusi menggairahkan dunia akademik di tanah air.

Tighten The Grip on Mudar; Some Socio-Economic and Religious Aspecth ofan Early Hadith”, Journal of the Economic and Social History of the Orient, Vol. 24, No. 3 (Okt., 1981),242-273. Brill. http://www.jstor.org/stable/3631907.

Hadis Nabi untuk MUI Sampang dan Jatim

Dinamika Syi‘ah di Indonesia

Secara keseluruhan, data penelitian membuktikan bahwa semua tudingan/tuduhan terhadap Syi’ah terjadi akibat kesalahpahaman, perbuatan bohong karena kebencian, ketidakpahaman atau kurang membaca tulisan terkait Syi’ah dari sumber-sumber utama yang diakui di kalangan Syi’ah. Sebagian tuduhan juga muncul karena ketidakmampuan membedakan mana ajaran Syi’ah dan mana perilaku sebagian penganut Syi’ah yang tidak merepresentasikan ajaran Syi’ah secara umum (seperti yang dilakukan sekelompok orang yang disebut Syi’ah Takfiri atau Syi’ah Sempalan). Berbagai bentuk framing dalam aktivisme anti-Syi’ah dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek: religius, sosial, dan politik. Inti framing anti-Syi’ah adalah bahwa: pertama, Syi’isme adalah aliran sesat dan menyesatkan; kedua, karena Indonesia dianggap sebagai bumi Sunni, kehadiran Syi’ah menjadi sumber konflik; ketiga, Syi’ah merupakan ancaman terhadap NKRI. Berbagai bentuk framing tersebut TIDAK terbukti dalam realitas di lapangan. Hasil penelitian tersebut mengungkap beberapa temuan yang kemudian dirumuskan menjadi kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian. Temuan lapangan tersebut (sekali lagi) membuktikan tidak benarnya berbagai tuduhan dan membantah berbagai tudingan yang dialamatkan kepada Syi’ah selama ini oleh kalangan anti-Syi’ah. (Resume hasil penelitian Gerakan Syi’ah di Indonesia yang dilaksanakan oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI)

Secara keseluruhan, data penelitian membuktikan bahwa semua tudingan/tuduhan terhadap Syi’ah terjadi akibat kesalahpahaman, perbuatan bohong karena kebencian, ketidakpahaman atau kurang membaca tulisan terkait Syi’ah dari sumber-sumber ...