Sebanyak 4 item atau buku ditemukan

Merawat Pluralisme Merawat Indonesia (Potret Pendidikan Pluralisme Agama Di Jembrana-Bali)

Buku ini membahas tentang Merawat Pluralisme Merawat Indonesia: Potret Pendidikan Pluralisme Agama di Jembrana-Bali. Buku ini menjadi sangat penting untuk dibaca, karena terkait dengan fenomena yang terjadi belakangan ini bahwa perbedaan agama seringkali menjadi pemicu terjadinya konflik sosial. Bahkan, banyak diantara para pemikir beranggapan bahwa toleransi dan konstruksi sosial yang positif dilihat dari sejarah serta implikasinya hanyalah bersumber dari pemeliharaan dan pemahaman terhadap kebudayaan yang dipahami secara mendalam oleh individu-individu dalam masyarakat melalui proses pendidikan tanpa melibatkan unsur agama. Padahal, budaya adalah hanyalah potongan suatu konsep yang tajam, mengkhusus, dan teoretis dari agama. Agama dan budaya dapat berdiri sejajar dan sama-sama membentuk sikap individu. Agama dan budaya juga merupakan kekuatan untuk membebaskan manusia dari kebodohan, ketertindasan, dan pertikaian yang menyengsarakan. Maka untuk menghindarkan manusia dari segala dampak negatif itu, diperlukan sebuah model pendidikan yang dapat menyentuh aspek psikologi, sosiologi, fenomenologi, dan bahkan histori, yang terkontekstualisasi pada daerah dimana pendidikan itu dioperasionalisasikan. Merawat Pluralisme Merawat Indonesia (Potret Pendidikan Pluralisme Agama Di Jembrana-Bali) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak*

Pendidikan karakter sebenarnya bukanlah suatu topik yang baru dalam pendidikan, bahkan pendidikan karakter sudah seumur dengan pendidikan itu sendiri. Melihat kenyataan ini, memang agak disayangkan, karena sejak Indonesia merdeka belum ...

Paradigma Pendidikan Islam Nusantara

Kajian Nilai-Nilai Pendidikan dalam Serat Wulang Reh

Jika ada pertanyaan, apakah mungkin karya-karya dari leluhur bangsa dapat dijadikan fondasai paradigma pendidikan Islam? Jawabannya iya sangat mungkin. Kita harus punya suara dalam menafsirkan kearifan bangsa sebagaimana negara-negara lain menafsirkan kearifan bangsanya. Bahkan Imam Al-Ghazali, panutan ulama kita, dipengaruhi oleh kultur dan peradaban Persia, karena memang beliau adalah orang Persia. Imam Al-Ghazali mengagumi karakter pemimpin mereka yang adil, yaitu Raja Anusyarwan, yang hidup dan berkuasa di masa Rasulullah Saw terlahir ke dunia. Dalam satu karyanya tentang etika politik berjudul at-Tibru-I-Masbuk fi Nashihati-l-Muluk, menampilkan Raja Persia itu sebagai suri Teladan bagi umat Islam karena keadilannya. Bayangkan, ini adalah ulama selevel Imam Al-Ghazali sendiri yang menampilkan ilmu Persianya, ilmu negerinya, dalam membicarakan etika dan moral politik. Pengalaman Persia yang memiliki pengalaman keadilan dalam politik juga patut disuarakan karena memang sesuai dengan misi Islam di dunia, yakni menyebarkan keadilan dan kebaikan (Islam rahmatan lil’alamin). Nah, dari sini dapat dipahami bahwa mengapa ulama-ulama kita, raja-raja nusantara dulu, menampilkan ilmu nusantara, suara-suara peradaban nusantara untuk diangkat dalam membicarakan berbagai persoalan kehidupan, salah satunya adalah pendidikan.

Jika ada pertanyaan, apakah mungkin karya-karya dari leluhur bangsa dapat dijadikan fondasai paradigma pendidikan Islam?

Mencandra Metodologi Buku Sumber Ajar Mata Kuliah Pengantar Studi Islam di Perguruan Tinggi Agama Islam

Fokus utama yang menjadi permasalahan utama atau mayor dalam buku ini adalah bagaimana metodologi buku sumber ajar mata kuliah Pengantar Studi Islam. Hal tersebut ditengarai dari adanya ketidaktepatan kajian dalam Buku Pengantar Studi Islam yang dijadikan pegangan oleh beberapa Perguruan Tinggi Islam. Adapun pertanyaan turunan atau permasalahan minor dari pertanyaan utama tersebut adalah bagaimana kecenderungan paradigma metodologi pada pengajaran agama Islam, bagaimana kecenderungan paradigma metodologi pada pendidikan agama Islam dan bagaimana ketidaktepatan pada kajian Bahan Ajar pengantar Studi Islam Kontemporer.

Fokus utama yang menjadi permasalahan utama atau mayor dalam buku ini adalah bagaimana metodologi buku sumber ajar mata kuliah Pengantar Studi Islam.

Manajemen Berbasis Sekolah, Madrasah, dan Pesantren

Dalam konsepnya baik manajemen berbasis sekolah, madrasah dan pesantren merupakan suatu bentuk kebijakan desentralisasi yang memberikan otonomi yang luas kepada sekolah, madrasah dan pesantren agar dapat meningkatkan mutu pendidikan, tetapi dalam prakteknya masih ada perlakukan-perlakuan yang berbeda oleh pemerintah dalam memperhatikan antara sekolah, madrasah dan pesantren. Oleh karena itu, buku ini hadir sebagai bahan diskusi tentang wawasan sekolah, madrasah maupun pesantren dalam melakukan pembenahan-pembenahan melalui strategi-strategi baru untuk meningkatkan kemajuan sehingga menjadi lembaga-lembaga pendidikan yang unggul.

2) Prinsip efisiensi, yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan harus di lakukan melalui perencanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan ...