Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

Monograf Analisis Gaya Hedonis, Status Sosial, Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Citra Merek

Ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang konsisten sekitar 5,4% tiap tahun sejak tahun 2014. Pertumbuhan ini juga berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat, yang tahun 2020 pendapatan per kapitanya sudah mencapai US $4.000, Seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, diikuti pula oleh perubahan gaya hidup dan persepsi status sosialnya. Gaya hidup hedonis, mengarah pada kebiasaan berbelanja yang tidak saja untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya saja, melainkan mencari kesenangan dan menghabiskan waktu untuk berkumpul di suatu tempat yang dicitrakan positif. Di samping itu, persepsi status sosial juga berpengaruh pada persepsi pribadinya dalam berbelanja, yaitu berusaha membeli barang yang disesuaikan dengan status sosialnya. Karena itulah banyak konsumen berbelanja di Hypermart Matahari Kediri, yang performancenya memiliki atmosfer tempat seolah mewakili tempat belanja modern dan citra kelas tinggi. Di samping itu memang Hypermart Matahari adalah departement store yang memiliki variasi produk yang lengkap mulai garmen, kosmetik, kendaraan hingga tempat kuliner. Kondisi gaya tempat dan kelengkapan produknya inilah yang memungkinkan masyarakat lebih memilih menetapkan keputusan pembeliannya pada Hypermart Matahari. Di samping itu, citra Hypermart Matahari sudah dipersepsikan sebagai tempat yang membanggakan, lengkap dan tersedia tempat untuk bersenang-senang. Haris besar topik ini adalah, dengan meningkatnya pendapatan per kapita dapat mempengaruhi gaya hidup, yaitu terjadi 1) Munculnya gaya hidup hedonis, 2) Perubahan gaya hidup, yang mengarah pada usaha mendapatkan pengakuan status sosial, 3) Pemilihan tempat belanja, terutama memilih tempat yang memiliki banyak variasi produk, 4) Implikasi adanya perubahan keputusan pembelian yang mempengaruhi motif belanja dan pemilihan tempat belanja yang memiliki citra sesuai dengan gaya dan status sosialnya.

Ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang konsisten sekitar 5,4% tiap tahun sejak tahun 2014.

PENGANTAR EKONOMI MAKRO KONTEMPORER

Masyarakat berharap kehidupannya semakin membaik. Indikator yang digunakan mengukur tingkat kehidupan, hingga kini masih tingkat pendapatan. Walaupun ada yang beranggapan bahwa tingkat pendapatan yang tinggi tidak menjamin kehidupan manusia semakin sejahtera, tetapi dengan memiliki tingkat pendapatan yang tinggi, maka seseorang memiliki kemampuan memilih untuk mendapatkan berbagai produk barang dan atau jasa lebih banyak dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Negara memiliki kewajiban dalam menjamin menyejahterakan masyarakatnya dengan cara selalu berusaha menumbuhkan perekonomiannya. Sehingga negara berusaha mendayagunakan instrumen yang ada guna menyediakan berbagai fasilitas, menstimulus, hingga berusaha menciptakan stimulus dan stabilitas agar ekonomi terus bergerak, tumbuh dan berkembang. Instrumen penting yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi meliputi, moneter dan fiskal. Kedua instrumen ini dirancang supaya selalu berada dalam kondisi seimbang pada situasi tertentu sesuai dengan kondisi yang diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi. Tentu secara makro diharapkan kebijakan ekonomi mampu menciptakan stabilitas, sehingga harga-harga stabil, terjadi penyerapan tenaga kerja dan mampu mengurangi angka kemiskinan. Sehingga topik-topik bahasan dalam buku ini meliputi : 1. Pendapatan nasional 2. Pertumbuhan ekonomi 3. Masalah uang dan inflasi 4. Keseimbangan pasar uang dan pasar barang 5. Perdagangan internasional 6. Penduduk dan tenaga kerja.

Masyarakat berharap kehidupannya semakin membaik.