Sebanyak 7 item atau buku ditemukan

Pendidik karakter di zaman keblinger

mengembangkan visi guru sebagai pelaku perubahan dan pendidik karakter

Development of teacher as character educator related to the development of character education in Indonesia.

Development of teacher as character educator related to the development of character education in Indonesia.

Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global

Nilai - nilai di atas merupakan bagian integral yang bisa dikembangkan dalam pembuatan proyek pendidikan karakter di sekolah . Tentu , penjabaran di atas tidak berpretensi merangkum semua nilai yang fundamental bagi pendidikan karakter ...

Pendidikan Karakter di Zaman Keblinger

Guru adalah pelaku perubahan. Gagasan ini semestinya menjadi bagian hakiki kinerja seorang guru. Namun, memproduksikan gagasan ini tidaklah mudah. Dalam hal mengajar misalnya, banyak guru yang masih merasa nyaman dengan hanya duduk di depan kelas dari tahun ke tahun.

Guru adalah pelaku perubahan.

Pendidikan Multikultural

Strategi Mengelola Keberagaman di Sekolah

Buku ini merupakan kumpulan praktik-praktik yang dilakukan oleh warga sekolah terutama guru atau staf dalam mengelola dan merayakan keberagaman. Buku ini lahir dari hasil penelitian yang dilakukan para penulis di ruang kelas dan sekolah. Bagian Pendahuluan ditulis oleh Bapak Doni Koesoema yang mengupas paradigma pendidikan multikultur yang syarat akan nillai-nilai karakter untuk mendorong semua warga sekolah dalam mewujudkan perilaku toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman. Terdapat lima implementasi pendidikan multikultur yang dikupas sehubungan dengan peran individu di sekolah yaitu guru kelas, guru mata pelajaran, koordinator kurikulum, head of curriculum, kepala sekolah, dan konselor sekolah. Beberapa peran ini menunjukkan bahwa hasil riset dan refleksi yang dihasilkan dalam buku ini memberikan perspektif yang merata tentang keberagaman. Selain itu, kelima karya tulis dalam buku ini memaparkan fokus bahasan yang beragam pula yaitu tentang anak, guru, orang tua, sekolah, dan program multikultur itu sendiri.

Bagian Pendahuluan ditulis oleh Bapak Doni Koesoema yang mengupas paradigma pendidikan multikultur yang syarat akan nillai-nilai karakter untuk mendorong semua warga sekolah dalam mewujudkan perilaku toleransi dan penghormatan terhadap ...

Inspirasi Praktik Baik Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah

Membentuk Budaya Berkarakter Setiap Hari

Kultur sekolah berkarakter menciptakan lingkungan yang ramah secara moral dan suportif bagi pertumbuhan personal individu. Budaya ini hanya bisa terbentuk melalui praktik pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang kami tawarkan kepada para pelaku pendidikan. Buku ini akan mengubah perspektif Anda cara membangun budaya sekolah berkarakter melalui kebiasaan kecil dalam keseharian kita. Kultur sekolah adalah seluruh rangkaian kegiatan kecil yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah mulai dari masuk pintu gerbang sekolah, berada di lingkungan sekolah, berkomunikasi dan berinteraksi antarwarga sekolah, sampai cara sekolah membangun ikatan mendalam dengan masyarakat sebagai lingkungan lebih luas yang membangun identitas sebuah sekolah. Inspirasi Praktik Baik Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah adalah kisah-kisah sederhana berbagi praktik baik dalam implementasi pendidikan karakter yang mudah dilakukan dan dipraktikkan oleh seluruh warga sekolah. Membaca dan mempraktikkan isi buku ini adalah tantangan bagi setiap kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam membangun kultur sekolah berkarakter.

Inspirasi Praktik Baik Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah adalah kisah-kisah sederhana berbagi praktik baik dalam implementasi pendidikan karakter yang mudah dilakukan dan dipraktikkan oleh seluruh warga sekolah.

Inspirasi Praktik Baik Pendidikan Karakter Berbasis Kelas dan Komunitas

Merdeka Belajar dalam Komunitas Moral yang Ramah

Belajar akan efektif bila ada suasana kemerdekaan belajar dan didukung dengan budaya sekolah yang ramah. Dua kondisi ini menjadi satu paket dalam pendidikan karakter utuh dan menyeluruh. Kemerdekaan adalah dasar bagi pertanggungjawaban individu terhadap proses pendidikan yang dilakukannya. Dengan diberi kemerdekaan belajar, peserta didik dapat bertumbuh dengan lebih natural sesuai dengan minta, bakat dan talenta yang dimiliki. Merdeka Belajar mendekatkan aspirasi individu pada cita-cita masa depannya. Merdeka belajar akan berhasil bila keseluruhan proses pembelajaran mencerminkan semangat autentik dan menimba ilmu pengetahuan. Untuk menimba ilmu, individu tidak bisa melakukannya sendiri. Ada saatnya ia bekerja secara mandiri, ada pula dalam sebuah kolaborasi. Kadang satuan pendidikan perlu menengok keluar sekolah untuk membangun komunikasi dan kolaborasi dengan masyarakat untuk meningkatkan kualitas individu sebagai pemelajar. Dengan pendekatan pedagogis yang baik serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan yang lebih luas, pendidikan karakter akan berjalan secara lebih efektif. Kelas dan komunitas merupakan bagian integral yang menjadi konteks dan latar bagi pendidikan karakter. Bila belajar itu sendiri tidak lain adalah memungut pengalaman berharga dalam kehidupan, dan pengalaman ini hanya dapat ditemukan dalam kebersamaan maupun komunitas, maka komunitas yang menjadi dasar budaya sekolah menjadi tempat strategis pembentukan karakter. Ruang kelas, seluruh warga sekolah, flora dan fauna di sekitar sekolah, budaya lokal, dan kebajikan tokoh masyarakat, menjadi sumber pembelajaran dan pembentukan karakter tidak kunjung henti. Buku ini menawarkan khasanah kekayaan itu melalui inspirasi-inspirasi praktik baik baik dalam pembelajaran dan kolaborasi yang autentik dan sudah teruji di satuan pendidikan.

Belajar akan efektif bila ada suasana kemerdekaan belajar dan didukung dengan budaya sekolah yang ramah.