Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

KARAKTERISTIK TAFSIR DI INDONESIA

Analisis terhadap Tafsir Juz ‘Amma Risālat al-Qawl al-Bayān dan Kitāb al- Burhān

Buku ini berisi tentang kajian karakteristik tafsir, ditinjau dari bagaimana aplikasi sumber, metode dan corak tafsir dalam kitab Risālat al-Qawl al-Bayān karangan Sulaiman al-Rasuli dan Kitāb al-Burhān karya Abdul Karim Amrullah. Selain itu disertasi ini juga mengkaji perbedaan penafsiran yang terdapat dalam kedua kitab tafsir tersebut. Buku ini merupakan hasil penelitian dengan sumber primer kitab tafsir Risālat al-Qawl al-Bayānkarya Sulaiman al-Rasuli dan Kitāb Tafsīr Al-Burhān karya Abdul Karim Amrullah. Sumber sekunder penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir karya berbagai mufassīr dan buku teks yang berhubungan dengan penelitian. Kesimpulan penulis adalah penafsiran tekstual antara tradisionalis dengan modernis berbeda. Tekstual tradisionalis adalah menafsirkan al-Qur’an secara lahiriah dan memberi penafsiran secara harfiah. Sedangkan penafsiran tekstual modernis merupakan penafsiran yang tidak terlepas dari penafsiran harfiyah namun di dalamnya juga menggunakan nalar aqliyah. Perbedaan penafsiran antara kedua mufassīr tersebut bersifat variatif bukan kontradiktif.

Di antara ulama yang terkenal dengan keahlian di bidan ilmu hadits, tafsir dan faraidh adalah Tuanku Sumanik.19 Sebelum dirangsang perkembangan pendidikan umum yang bernama sekolah, sistem pendidikan surau masih tetap aman.

Menuju transaksi islami di pasar sekunder

Keuntungan yang diperoleh di pasar sekunder hanya berputar diantara investor (sahibul mal) semata, tidak mengalir kepada mudarib (emiten) lagi. Ekonomi Islam sebagai bagian dari ajaran islam melihat jauh kedepan, bukan keutungan jangka pendek tapi jangka panjang, bukan hanya mengatasi tapi lebih bersifat mengantisipasi, bukan hanya berorientasi dunia tapi juga berorientasi akhirat. Oleh karena itu, pasar modal syariah secara umum dan pasar sekunder khususnya sebagai bagian dari praktek ekonomi islam apakah sejalan dengan tujuan ekonomi islam sendiri?

Keuntungan yang diperoleh di pasar sekunder hanya berputar diantara investor (sahibul mal) semata, tidak mengalir kepada mudarib (emiten) lagi.