Sebanyak 15 item atau buku ditemukan

Keutamaan Birrul Walidain

hikmah di balik Kisah orang-orang yang berbakti kepada orang tua

Hakekat Tasawuf

Hakekat Tasawuf Syaikh Abdul Qadir Isa Sebenarnya, apa perbedaan antara tasawuf dan sufisme? Tasawuf adalah istilah yang berkembang di dunia Arab, sementara sufisme lebih populer di barat, yang dinisbatkan kepada seorang pelaku tasawuf, sufi. Tujuannya pun satu, dan sama dengan tujuan syariat, yaitu kesalehan batin dan perilaku dengan berbagai maqam-nya. Yang menjadikan sufisme menyimpang adalah ketika salah satu maqam-nya, wihdatul wujûd, berkembang ke arah ittihâd atau hulûl, yang kemudian lebih sering berkaitan dengan sinkretisme. Ini, yang menyalahi tauhid. Penulis buku ini mengulas secara detail serangan para orientalis tentang metode memahami tasawuf. Juga, menjelaskan bagaimana tasawuf yang seiring dengan tuntutan syariat; bagaimana menjadi saleh secara batin tapi juga tidak menyimpang dari tauhid. Buku ini, amat fenomenal dan mendapat sambutan yang luar biasa terbukti dengan telah mengalami cetak ulang sebanyak 16 kali di negeri asalnya, Suriah. Buku Persembahan Penerbit QisthiPress

Hakekat Tasawuf Syaikh Abdul Qadir Isa Sebenarnya, apa perbedaan antara tasawuf dan sufisme?

Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam

Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam Kisah Perjalanan Hidup Para Wanita Mulia yang Berperan Penting dalam Kehidupan dan Perjuangan Dakwah Rasulullah S.A.W. Dr. Bassam Muhammad Hamami Sejatinya, wanita dengan segala kelebihannya mampu berperan penting dalam perjuangan dakwah sebagaimana wanita-wanita mulia terdahulu yang telah menggoreskan tinta emas dalam sejarah Islam. Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam karya Dr. Bassam Muhammad Hamami ini mengisahkan sejarah kehidupan para wanita mukminah yang hidup, beriman, dan berjuang bersama Rasulullah s.a.w. Mereka adalah ibu kandung dan ibu susu Nabi s.a.w., para istri, putri-putri beliau, para bibi, dan shahabiyah. Diceritakan dalam buku ini bagaimana ketabahan dan ketegaran Aminah yang seorang diri membesarkan Nabi s.a.w. sepeninggal wafat suaminya; ketulusan Halimah dalam mengasuh dan menyusui Rasulullah s.a.w.; perjuangan dan pengorbanan Khadijah dalam mendampingi serta memfasilitasi dakwah Nabi s.a.w; hingga peran Aisyah yang sangat besar dalam pengumpulan hadis. Dipaparkan juga dalam karya ini bagaimana para shahabiyah berperan mengukir sejarah emas kejayaan Islam. Mereka itulah wanita-wanita agung yang Allah anugerahkan keimanan dan keistimewaan yang mampu menggetarkan seisi langit dan bumi, yang nama mereka tetap dikenal dan diteladani hingga kini. Dengan gaya bahasa yang indah, ringan, lugas dan mudah dipahami, penulis seakan membawa kita memasuki ruang-ruang pribadi dan menyaksikan langsung kehidupan mereka. Para wanita mulia nan agung tersebut menjadi sumber inspirasi, sumber motivasi, sumber ilmu dan teladan yang merupakan hasil madrasah nubuwah. Maka pantaslah jika buku ini menjadi rujukan yang mencerahkan dan istimewa bagi para wanita. -QisthiPress-

Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam Kisah Perjalanan Hidup Para Wanita Mulia yang Berperan Penting dalam Kehidupan dan Perjuangan Dakwah Rasulullah S.A.W. Dr. Bassam Muhammad Hamami Sejatinya, wanita dengan segala kelebihannya ...

Kisah Para Nabi

Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam

Sebaik-baik kisah sejarah yang dapat diambil pelajaran serta hikmah berharga darinya adalah yang bersumber dari al-Qur`an dan hadis. Keduanya merupakan sumber utama bagi kaum Muslimin dalam menetapkan hukum dan mempelajari sejarah kehidupan umat terdahulu beserta para nabi yang diutus Allah Subhanahu wa ta'alauntuk menyampaikan risalah-Nya di muka bumi. Buku Kisah Para Nabi ini merupakan karya fenomenal ulama terkemuka sekaligus ahli tafsir dan sejarah, Ibnu Katsir. Kisah-kisahnya bersandar pada ayat al-Qur`an dan hadis sahih sehingga isinya terbebas dari berbagai kisah israiliyat sejak awal paragraf hingga akhir. Di dalamnya juga tersaji berbagai peristiwa dan hal menarik, seperti: hikmah di balik penciptaan Nabi Adam Alaihissalam; pertemuan Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wasalam dengan Nabi Adam di surga; doa Nabi Nuh Alaihissalam sebagai rasul pertama yang diutus ke bumi; dakwah Nabi Ibrahim Alaihissalam ke tengah kaum penyembah berhala; kisah penyembelihan Nabi Ismail Alaihissalam dan awal pembangunan Baitullah; perjuangan dakwah Nabi Musa Alaihissalammembebaskan Bani Israil dari cengkeraman Firaun; dialog Nabi Musa Alaihissalam dengan Firaun dan para penyihir kerajaan; asal-usul dan bukti kenabian Khidhir; kisah beberapa nabi Bani Israil; serta kisah turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke bumi pada akhir zaman, Selain hadir lebih sistematis dan kaya informasi, dengan tetap menjaga orisinalitas dan keautentikan kitab aslinya, buku ini juga begitu istimewa karena telah melalui proses tahqiq dan takhrij yang dilakukan oleh Prof. Dr. Abdul Hayyi al-Farmawi, guru besar Tafsir dan Ulumul Qur`an dari Universitas al-Azhar, Kairo. Melalui buku ini, setiap mukmin akan tenggelam dalam oase keimanan serta ketakwaan yang indah dan paripurna dari para nabi dan rasul. Jadi, tidaklah berlebihan jika buku ini “wajib ada” dalam perpustakaan pribadi kita. Buku persembahan penerbit Qitsihress

Buku Kisah Para Nabi ini merupakan karya fenomenal ulama terkemuka sekaligus ahli tafsir dan sejarah, Ibnu Katsir.

Ahkam Sulthaniyah

Sistem Pemerintahan Khilafah Islam

Al-Ahkam as-Sulthaniyyah ini merupakan karya monumental al-Mawardi yang kuat diyakini ditulis atas permintaan Khalifah al-Qa’im bi Amrillah (422–467 H). Buku ini memuat hukum-hukum yang sangat dibutuhkan oleh para penguasa, khususnya khalifah dan jajarannya. Selain dibutuhkan oleh aparatur pemerintah sebagai rujukan untuk menjalankan tugas dan kewajiban mereka, juga menjadi pegangan masyarakat untuk mengetahui hak dan kewajiban para penguasa atas diri mereka. Dengan begitu, mereka mempunyai pedoman untuk melakukan check and balance. Buku ini terdiri dari dua puluh bab, dan membahas banyak hal, seperti: akad Imamah, pengangkatan Wizarat (pembantu khalifah), bukan wizarat dengan konotasi kementerian seperti dalam sistem demokrasi, pengangkatan Imarah ‘ala al-Bilad (kepala daerah), pengangkatan Imarah ‘ala al-Jihad (panglima perang), dan sebagainya. Termasuk bab tentang penetapan Jizyah dan Kharaj, hukum Ihya’ al-Mawat (menghidupkan tanah mati), eksplorasi air (termasuk tambang), Hima dan Irfaq (proteksi lahan dan kepemilikan umum), hingga Diwan (administrasi), Ahkam al-Jara’im (hukum tindak kriminal), dan Hisbah. Menariknya, dalam buku ini al-Mawardi sama sekali tidak terpengaruh oleh teori-teori Socrates, Plato, Aristoteles atau filsuf Yunani lainnya. Padahal, ketika itu pemikiran mereka sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dalam penulisannya, beliau berpijak pada al-Qur’an, as-Sunnah, ijma’ dan qiyas sebagaimana dalil yang lazim digunakan di kalangan mazhab Syafi’i. Selain itu, beliau juga menjelaskan berbagai pandangan mazhab yang berkaitan dengan sistem pemerintahan Islam ini. Istimewanya lagi, buku Al-Ahkam as-Sulthaniyyah ini menjadi rujukan penting karena selain penulisnya yang merupakan seorang mujtahid, juga adalah pelaku sejarah. Istimewanya lagi, buku ini merupakan tulisan yang paling awal membahas tentang sistem Negara Khilafah sekaligus menjadi dokumen autentik penerapan sistem pemerintahan Islam di dalam Negara Khilafah, pada era Khilafah Abbasiyyah. Buku Persembahan Penerbit QisthiPress

Al-Ahkam as-Sulthaniyyah ini merupakan karya monumental al-Mawardi yang kuat diyakini ditulis atas permintaan Khalifah al-Qa’im bi Amrillah (422–467 H). Buku ini memuat hukum-hukum yang sangat dibutuhkan oleh para penguasa, khususnya ...

Sudah Benarkah Ibadah Kita

Pernahkah terpikir kalau ibadah yang kita lakukan selama ini ternyata tidak diberi pahala, atau justru menyebabkan kita mendapat siksa? Mungkin kita akan menyangkal, "Tidak mungkin, Allah pasti memberi pahala atas ibadah yang kita lakukan, itu janji Allah!" Tapi, benarkah keyakinan kita itu? Di dalam buku ini, Amru Khalid menjelaskan bahwa ibadah yang kita lakukan sehari-hari bisa saja menyeret kita ke neraka, jika tidak dilakukan dengan benar dan sepenuh jiwa. Tidak jarang kita melakukan ibadah—yang sebenarnya ringan dan tidak menghabiskan banyak waktu—dengan perasaan berat, tidak thuma`ninah, dan tergesa-gesa. Lantas, bagaimana caranya agar ibadah kita dilakukan dengan benar dan sepenuh jiwa? Itu semua dapat kita temukan di dalam buku ini.

" Tapi, benarkah keyakinan kita itu? Di dalam buku ini, Amru Khalid menjelaskan bahwa ibadah yang kita lakukan sehari-hari bisa saja menyeret kita ke neraka, jika tidak dilakukan dengan benar dan sepenuh jiwa.