Sebanyak 17712 item atau buku ditemukan

Interest in Islamic Economics

Understanding Riba

With Islamic banking gradually becoming a more influential factor in the West, an analysis of the concept of riba– a definition of which is not given in the Qur’an – is long overdue. This text presents readers with various interpretations of this Islamic economic concept – generally perceived as ‘interest’. Thomas provides a framework for understanding ribaby examining: linguistics classical judicial analysis the historical context modern economics. Including contributions from prominent international scholars, the book fills a gap in the existing literature and will be welcomed by academics and professionals with an interest in Islamic studies, economics and legal history.

This text presents readers with various interpretations of this Islamic economic concept – generally perceived as ‘interest’.

Ekonomi Islam dengan Kasus Khusus Indonesia

Islamic Economics with Indonesia as a Special Case

Buku ini mencoba membahas beberapa aspek penting dan mendesak yang berkaitan dengan persoalan di dunia Islam. Tujuan ekonomi Islam adalah keadilan dan perhatian kepada ekonomi umat, khususnya dhuafa atau rakyat bawah. Oleh sebab itu buku ini ditulis dalam kerangka atau keberpihakan yang jelas. Setelah pengantar pendek pada bab I, buku langsung membahas masalah pengangguran dan lapangan pekerjaan yang kurang berkualitas atau setengah pengangguran yang sangat besar jumlahnya. Selanjutnya masalah pertumbuhan ekonomi dan kekurangan kewirausahaan di dunia Islam. Dengan tujuan untuk mensejahterkan ekonomi umat atau rakyat yang ujungnya adalah menyediakan lapangan kerja yang lebih baik. Masalah sumber permodalan yang penting dan menjadi isu utama ekonomi Islam adalah suku bunga dan perbankan sebagai lembaga permodalan. Penulis berkesimpulan bahwa bagi hasil bukan tugas perbankan Islam karena sulit dilaksanakan. Di Indonesia, tana-tanah yang sangat luas diserahkan kepada beberapa korporat sehingga ketidak adilan ekonomi langsung terjadi. Konsentrasi pengolahan tanah khususnya untuk perkebunan membuat berkurangnya lapangan pekerjaan. Islam yang juga sejalan dengan UUD 45 lebih memihak disribusi tanah langsung kepada rakyat, misalnya diberikan kepada para sarjana pertanian, perkebunan, kehutanan yang berkaitan dengan pengelolaan atau pemanfaatan tanah. Perbankan Islam sekalipun bukan lembaga yang tepat membiayai usaha-usaha start up dari para sarjana ini. Lebih tepat bagi hasil dilakukan antara Negara, dalam hal ini diwakili pemerintah, sebagai pemilik tanah dan para sarjana tersebut sebagai pengelolanya. Di samping tanah, mereka masih harus dipinjami alat-alat pengolah seperti alat berat dan traktor modern.

Islamic Economics with Indonesia as a Special Case Bambang Setiaji, Huda Maulana, Williams Rahaditama. BUNGA. DAN. RIBA ... moneter yang sering membuat krisis ekonomi di negara sedang berekmbang. Sistem riba sebagaimana berjalan ...

Economics, Business, and Islamic Finance in ASEAN Economics Community

The economic integration of Southeast Asia or ASEAN Economic Community (AEC) offers enormous opportunities for its members to develop and collectively collaborate with other economies. Combining the culture of the region with global business in an expanding digital atmosphere, however, has caused numerous challenges on an international scale. Due to the importance of this economic player in Asia, research on key topics including Islamic economics, Islamic finance, technology, and cultural issues in doing business are essential to understand the ASEAN competitive landscape and its relations with other countries. Economics, Business, and Islamic Finance in ASEAN Economics Community is a pivotal reference source that explores key issues and enhances understanding of business and economics in the ASEAN community and explores the collaboration between this community and Islamic finance and technology. While highlighting topics such as global business, smart manufacturing, and human resource management, this publication explores sustainable development practices as well as the methods of cultural appreciation in economics. This book is ideally designed for deans, heads of department, directors, politicians, policymakers, economists, corporate heads, senior general managers, managing directors, information technology directors and managers, libraries, academicians, researchers, and students.

This book is ideally designed for deans, heads of department, directors, politicians, policymakers, economists, corporate heads, senior general managers, managing directors, information technology directors and managers, libraries, ...

An Advanced Exposition of Islamic Economics and Finance

Professor Rodney Wilson, University of Durham Institute for Middle Eastern and Islamic Studies

Professor Rodney Wilson, University of Durham Institute for Middle Eastern and Islamic Studies

Islamic Financial Economy and Islamic Banking

Islamic Financial Economy and Islamic Banking, is a thorough, deeply conceptual, analytical and applied work in the area of epistemological foundation of Islamic world-system. The book presents a new frontier of original contribution to the theme of generalized-system model of shari’ah. The model, derived from the Qur’an and Sunnah (Prophetic guidance) incorporates a wide analytical coverage of the purpose and objective of the Islamic worldview (maqasid as-shari’ah) in Islamic economics and finance in particular. The author covers issues that contrast with the existing understanding of Islamic economics and finance, including some specific goals defining the field and how they compare in today’s unstable world of financial volatility. A new heterodox thinking in economic theory is outlined. The potential as to how such issues can be addressed by the Tawhidi epistemology in formulating the generalized-system model of the purpose and objective of shari’ah lead the way in this book. Its presentation and analysis, methods and approach, overarch the fields of philosophy of science, rigorous analysis, mathematical and other presentations of the understanding given, and all taken up in the light of the exegesis of the Qur’an and coverage of the Sunnah. The result is a substantive one in the field of scholarship and application; and in analytically proving the universality and uniqueness of the epistemic worldview for the academic and practitioner world at large. The totality of the multiverse diversity of issues and problems reviewed comprise the study of the world-system by the Tawhidi methodological approach. Yet this methodology and its empirical configuration are universally applicable to all users without any need for unnecessary religious overtone.

The potential as to how such issues can be addressed by the Tawhidi epistemology in formulating the generalized-system model of the purpose and objective of shari’ah lead the way in this book.

Islamic Macroeconomics

A Model for Efficient Government, Stability and Full Employment

Islamic Macroeconomics proposes an Islamic model that offers significant prospects for economic growth and durable macroeconomic stability, and which is immune to the defects of the economic models prevailing both in developed and developing countries. An Islamic model advocates a limited government confined to its natural duties of defence, justice, education, health, infrastructure, regulation, and welfare of the vulnerable population. It prohibits interest-based debt and money, and requires full liberalization of all markets including labor, financial, commodity, trade, and foreign exchange markets. The government should be Sharia-compliant in its taxation power and regulatory intervention; it ought to reduce unproductive spending in favor of productive spending. This book is essential reading for students and academics of Islamic economics and finance, economists, practitioners, and researchers.

This book is essential reading for students and academics of Islamic economics and finance, economists, practitioners, and researchers.

Konsep Rate of Profit Perspektif Ekonomi Islam

Aplikasi di Bank Syariah

Buku ini menyimpulkan bahwa cita-cita bank syariah untuk mewujudkan distribusi pendapatan dan kekayaan yang berkeadilan sesuai tujuan ekonomi syariah belum terlaksana. Struktur penentuan rate of profit dan pembebanan pendapatan pada produk-produk aset bank syariah tidak menciptakan distribusi pendapatan yang adil (equitable distributive income) baik bagi nasabah maupun bank itu sendiri, sehingga tujuan tercapainya keadilan ekonomi dalam masyarakat (social justice) secara makro maupun mikro tidak dapat terlaksana. Penyamaan konsep rate of profit dengan rate of interest (bunga) dan penerapan time value of money di dalam prakteknya di bank syariah pada transaksi pinjaman dan investasi telah menyebabkan ketidakstabilan dalam sistem keuangan dan menurunnya distribusi pendapatan pada nasabah dana serta tingginya biaya modal pada nasabah financing. Akibatnya sesuai dengan hasil penelitian penulis, bank syariah memiliki risk profile yang sama dengan bank konvensional, sehingga tidak menciptakan equitable distribution of income (distribusi pendapatan yang berkeadilan) pada transaksi investasi di bank syariah. Praktek penggunaan rate of interest sebagai dasar penentuan rate of profit di bank syariah secara esensi telah menghilangkan sifat keadilan (justice) yang merupakan tujuan pokok syariah (maqashid sha‘riah). Dalam rangka menemukan konsep rate of profit yang menciptakan equitable distribution of income and wealth (keadilan distributif dalam pendapatan dan kekayaan), penulis menawarkan konsep rate of profit yang sesuai dengan perspektif Islam baik dari sisi kajian fikih, pendekatan teori ekonomi Islam maupun studi empiris di bank syariah, dengan harapan akan terjadi penyatuan pemikiran di kalangan ekonom Islam terhadap konsep rate of profit ini. Solusi yang utama adalah: Dengan tidak menggunakan lagi benchmark suku bunga bank konvensional dalam pricing/margin/ujrah atau rate of profit di bank syariah. Tujuannya agar: (1) Industri perbankan syariah, memiliki metode yang Islami dalam penentuan rate of profit sebagai pengganti rate of interest yang selama ini digunakan sebagai benchmark (2) Konsep rate of profit yang Islami dengan prinsip economic value of time ini dapat diaplikasikan di bank syariah untuk tercapainya keadilan ekonomi melalui distribusi pendapatan berkeadilan pada transaksi investasi di produk-produk bank syariah. Konsep rate of profit Islami yang akan menciptakan keadilan distributif pada pendapatan dan kekayaan itu adalah konsep yang menghilangkan komponen riba (baik nasi’ah maupun fadl) dan komponen maysir (spekulasi). Komponen riba al-nasi’ah dalam penentuan harga pembiayaan di bank syariah yang dihilangkan adalah komponen cost of fund yang mengikuti siklus rate of interest (suku bunga) sedangkan komponen riba al-fadl dan maysir yang dihilangkan adalah komponen risk premium untuk mengatasi gagal bayar (default) dan jangka waktu pembiayaan yang panjang. Secara khusus komponen maysir yang dihilangkan adalah komponen jangka waktu (uncertainty dalam pembiayaan jangka panjang) yang bersifat fixed. Sedangkan komponen overhead cost dan spread (kuntungan/rate of profit bank) tetap ada.

... Monetary System with 100 per cent Reserve Requirement and The Gold Standard , in An Advanced Exposition of Islamic Economics and Finance , ( Wales : The Edwin Melten Press , 2004 ) , 187 . 123M.A. Choudhury , Generalized Theory of Islamic ...

KONSEP UPAH DALAM EKONOMI ISLAM

Isu mengenai upah dan perburuhan menjadi masalah yang selalu hangat untuk diperbincangkan karena pada masalah ini terdapat berbagai kepentingan yang saling berkaitan, sepertihalnya pemerintah, pengusaha, buruh, dan investor, sehingga masalah perburuhan ini masih menjadi isu penting baik lokal, nasional, maupun internasional. Pada masa orde baru, masalah perburuhan bersumber dari kebijakan umum ketenagakerjaan yang dijalankan pemerintah, yang bertujuan menyediakan kondisi yang diperlukan bagi penanaman modal dan stabilitas produksi, khususnya bagi buruh industri. Ini berbeda jika dibandingkan dengan era reformasi yang memungkinkan pertumbuhan dan berkembangnya serikat-serikat buruh secara bebas dan independen. Dalam Ekonomi Islam, upah disebut juga dengan ujrah yang pembahasan lebih jauh dalam ekonomi sering dikaitkan dengan kontrak perjanjian kerja yang dilakukan. Dalam ekonomi Islam, penentuan upah pekerja sangat memegang teguh prinsip keadilan dan kecukupan. Prinsip utama keadilan terletak pada kejelasan akad (transaksi) dan komitmen atas dasar kerelaan melakukannya (dari yang ber-akad). Akad dalam transaksi kerja adalah akad yang terjadi antara pekerja dengan pengusaha, sehingga sebelum pekerja dipekerjakan, harus jelas dahulu bagaimana upah yang akan diterima oleh pekerja. Upah tersebut meliputi besarnya upah dan tata cara pembayaran upah. 9 Oleh karena itu, dalam suatu perjanjian harus mengakomodir pembayar pekerja dengan bagian yang seharusnya mereka terima sesuai dengan kerjanya. Begitu juga pekerja dilarang memaksa pengusaha untuk membayar melebihi kemampuannya dalam pelaksanaan pemberian upah yang merupakan hak pekerja. Pada buku ini penulis mencoba menganalisis lebih jauh konsep pengupahan dalam ekonomi Islam guna menciptakan keadilan ekonomi. Kemudian membandingkan antara konsep upah dalam ekonomi Islam dengan konsep upah menurut teori ekonomi konvensional dan mengaitkannya dengan sistem pengupahan di Indonesia.

Kemudian membandingkan antara konsep upah dalam ekonomi Islam dengan konsep upah menurut teori ekonomi konvensional dan mengaitkannya dengan sistem pengupahan di Indonesia.

Ekonomi Pembangunan Islam

Buku ini terdiri dari beberapa bahasan, mulai dari bahasan tentang konsep dasar ekonomi pembangunan, dilanjutkan dengan pembahasan teori-teori pembangunan ekonomi, hingga pembahasan tentang kebijakan dan konstruksi pembangunan ekonomi Islam. Dengan bahasan yang cukup lengkap tersebut, kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Pembahasan dalam buku ini : Bab 1 Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Bab 2 Teori-Teori Pembangunan Ekonomi Bab 3 Ekonomi Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah Islam Bab 4 Karakteristik Dan Persoalan Umum Negara Sedang Berkembang Bab 5 Indikator Keberhasilan Pembangunan Bab 6 Sumber Daya Manusia Dalam Ekonomi Pembangunan Islam Bab 7 Masalah Empiris Dalam Pembangunan Ekonomi Islam Bab 8 Pembangunan Sumber Daya Ekonomi Islam Bab 9 Kebijakan Dan Konstruksi Pembangunan Ekonomi Islam

Pembahasan dalam buku ini : Bab 1 Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Bab 2 Teori-Teori Pembangunan Ekonomi Bab 3 Ekonomi Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah Islam Bab 4 Karakteristik Dan Persoalan Umum Negara Sedang Berkembang Bab 5 ...