Sebanyak 114 item atau buku ditemukan

Akhlak tasawuf

Ibadah Tanpa Beban

Pernahkah kita memaknai bahwa cinta juga ibadah? Atau, memandang hidup sederhana sebagai ibadah yang istimewa? Bahwa bersikap ramah, mengutamakan dan menginspirasi orang lain, bisa bernilai sebagai ibadah? Bahkan, pernahkah kita memandang bahwa mengidolakan, bercerita, berteman, dan tertawa, juga refreshing bisa menjadi ibadah yang penting? Kalau belum, berarti kita sudah terjebak dalam cara pandang sempit dalam melihat ibadah. Buku ini hadir untuk memberi cara pandang yang lebih luas dalam melihat ibadah. Tidak hanya menyuguhkan ibadah yang mainstream, tapi juga membahas sub-sub ibadah yang sering kita abaikan, dilengkapi dalil-dalil yang mendasarinya. Buku ini dihadirkan bukan sebagai buku motivasi atau panduan etika. Buku ini menampung bermacam hikmah atas ibadah, juga memaknainya dengan melibatkan pembaca. Pembaca tidak hanya diberikan tip dan trik, tapi juga diminta untuk memanfaatkan media sosial, seperti facebook, twitter, google+, path, dan lainnya, dalam evaluasi diri dan proyeksi masa depan.

Pernahkah kita memaknai bahwa cinta juga ibadah?

Kolonialisme Belanda dan Multikulturalisme Masyarakat Kota Medan

Penegakan Pemerintahan Kolonial Belanda di Sumatera Timur diikuti dengan penerapan berbagai kebijakan di wilayah itu. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah penerapan Undang-Undang Agraria pada 1870. Penerapan undang-undang tersebut, membuka peluang kepada pemodal swasta Belanda khususnya dan Eropa umumnya untuk menanamkan modalnya di Hindia Belanda. Salah satu bentuk penanaman modal adalah pembukaan perkebunan tembakau di Deli, Sumatera Timur. Pembukaan perkebunan tersebut menyebabkan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja untuk dipekerjakan di perkebunan. Pada awal pembukaan perkebunan, penduduk pribumi Sumatera Timur (Melayu dan Batak) kurang berminat bekerja sebagai buruh di perkebunan. Oleh karena itu, para pemilik perkebunan mendatangkan buruh dari luar wilayah itu yaitu orang Cina, Keling, Jawa, Banjar dan Bawean. Kehadiran para buruh dari luar wilayah Sumatera Timur berdampak terhadap terciptanya masyarakat yang multikultur di Kota Medan. Sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, kondisi masyarakat Kota Medan sangat multikultural baik dari aspek suku, ras, agama, budaya maupun status sosial. Dengan kata lain, pembukaan perkebunan di Sumatera Timur telah menciptakan masyarakat perkebunan yang multikultural. Kehadiran kaum buruh perkebunan dari luar Deli menyebabkan penduduk wilayah tersebut sangat heterogen.

Penegakan Pemerintahan Kolonial Belanda di Sumatera Timur diikuti dengan penerapan berbagai kebijakan di wilayah itu.

Pemikiran politik Islam Indonesia

pertautan negara, khilafah, masyarakat madani, dan demokrasi

Political thought of Islam in Indonesia.

Struktur pertama diisi oleh orang - orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu seperti ekonomi , ideologi dan politik , pendidikan dan kebudayaan dan majelis fatwa dan ketua AHWA adalah KH . Abu Bakar Ba'asyir sedangkan ketua ...

Islam dan politik lokal

studi kritis atas nalar politik wahdah Islamiyah

Tetapi tidak sedikit yang moderat, yang memperjuangkan secara substantif nilai
Islam melalui jalur kultural seperti pendidikan dan dakwah. Kelompok
fundamentalis hadir sebagai "alternatif" atas lemahnya pengamalan nilai-nilai
agama oleh ...

Islam, Eropa & logika

Kelompok konfrontasionis menganggap Islam sebagai sesuatu yang negatif .
Islam dianggap sebagai ancaman bagi tumbuhnya demokrasi dan tatanan dunia
yang damai . Eksponen kelompok ini adalah Samuel Huntington , Gilles Kepel ...

Pancasila, de-Islamisasi, dan politik provokasi

sebuah pledoi

On Islam, politics, and government in Indonesia; plea of Moch. Syarifin Maloko, a defendant in Tanjung Priok riots trial, at the Jakarta Utara Court of the first instance.

On Islam, politics, and government in Indonesia; plea of Moch. Syarifin Maloko, a defendant in Tanjung Priok riots trial, at the Jakarta Utara Court of the first instance.

Sosiologi Islam & Masyarakat Modern

Dalam untaian khazanah perkembangan ilmu pengetahuan dunia Islam, berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat dan individu yang ada di dalamnya, telah mendapatkan perhatian yang besar. Hal tersebut dapat dilihat di dalam beberapa karya besar ilmuwan muslim yang berbicara tentang masyarakat, negara, politik, pemerintahan, dan lain sebagainya. Sayangnya, ketika disiplin yang berkaitan dengan hal tersebut berkembang dan mewujud dalam disiplin sosiologi serta menjadi semakin krusial keberadaannya dalam ranah praktis, para ilmuwan muslim kontemporer justru sedikit sekali yang dapat memberikan kontribusi signifikan yang mewarnai sosiologi kontemporer. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMedia -Kencana-

Dalam untaian khazanah perkembangan ilmu pengetahuan dunia Islam, berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat dan individu yang ada di dalamnya, telah mendapatkan perhatian yang besar.

Sosiologi Nusantara: Memahami Sosiologi Integralistik

Islam dan fajar pencerahan di Barat, berbagai gerakan sosial politik tumbuh dan berkembang di sejumlah tempat dalam atmosfer pencerahan, puncak dari perkembangan tersebut melahirkan revolusi sosial dan tumbuh berkembangnya kapitalisme. Periode pencerahan intelektual telah memberi efek bagi perubahan pemikiran sosial, sebagian tata aturan, norma dan nilai yang berkaitan dengan kehidupan sosial mengalami perubahan, meski sebagian tatanan sosial lain masih dipertahankan. Gagasan utama yang berkembang berkenaan dengan keyakinan bahwa orang dapat memahami dan mengontrol alam semesta dengan akal (rasio) dan juga melalui suatu pengkajian dan penelitian empiris. Dalam rangka menemukan hukum-hukum sosial dalam konteks perubahan tersebut diperlukan suatu penelitian empiris mengenai kehidupan sosial, budaya, dan agama masyarakat, begitu mereka menemukan hukum-hukum dasar dalam kehidupan sosial, diharapkan akan tercipta kehidupan sosial yang lebih baik, beradab, rasional dan terlepas dari berbagai mitos, takhayul, dan paham animisme-dinamisme. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.

Islam dan fajar pencerahan di Barat, berbagai gerakan sosial politik tumbuh dan berkembang di sejumlah tempat dalam atmosfer pencerahan, puncak dari perkembangan tersebut melahirkan revolusi sosial dan tumbuh berkembangnya kapitalisme.