Sebanyak 151 item atau buku ditemukan

Soft Power untuk Aceh

"""Sejarah Aceh telah banyak diwarnai oleh kekerasan! Sejak pemberontakan Daud Beureueh 1953 hingga Hasan Tiro 1976, tak sedikit korban nyawa terbilang, tak kurang harta melayang. Sementara itu, tak kurang pula upaya yang dijalankan pemerintah untuk menyelesaikan konflik itu, mulai dari era Soekarno, Soeharto, Habbibie, Gus Dur, Megawati hingga SBY-JK. Serangkaian kebijakan desentralisasi, berupa pemberian keistimewaan dalam bidang ekonomi dan sosial budaya, tak kunjung mampu menyelesaikan konflik Aceh. Operasi militer penuh kekerasan pun tidak dapat meredam pemberontakan di Aceh. Tetapi sejarah mencatat bahwa konflik Aceh pada akhirnya dapat diselesaikan melalui dialog dan perundingan. Pada 15 Agustus 2005, Pemerintah Indonesia dan GAM akhirnya mengukir sejarah baru dengan ditandatanganinya MOU di Helsinki, Finlandia. Melalui penelitian ilmiah yang mendalam, buku ini secara khusus menitikberatkan bahasannya pada tiga fokus amatan, yaitu (1) peran kebijakan desentralisasi dalam penyelesaian konflik Aceh, (2) peran soft power dalam upaya penyelesaian konflik tersebut, dan (3) kesinambungan perdamaian di Aceh pasca-MOU Helsinki. ""Kami ingin menggarisbawahi salah satu hasil temuan utama penelitian ini, bahwa konflik ternyata dapat diselesaikan dengan soft power melalui dialog dan perundingan."" -Dr. R.M. Marty M. Natalegawa; Menteri Luar Negeri RI ""Dengan terbitnya buku ini diharapkan publik dapat memahami bagaimana konflik Pusat dan Daerah tidak mesti diselesaikan dengan kekerasan. Ada opsi lain untuk menyelesaikan konflik, yaitu soft power yang lebih mengutamakan dialog dan perundingan. Jika Indonesia menyatakan diri sebagai negara demokrasi, penyelesaian konflik dengan soft power mesti dikedepankan dalam menangani konflik Pusat-Daerah di tempat lain."" -Dr. Zaini Abdullah; Gubernur Aceh"""

Jika Indonesia menyatakan diri sebagai negara demokrasi, penyelesaian konflik dengan soft power mesti dikedepankan dalam menangani konflik Pusat-Daerah di tempat lain."" -Dr. Zaini Abdullah; Gubernur Aceh"""

Sejarah kebudayaan Indonesia

Bila disimpulkan maka kehidupan masyarakat bangsa Indonesia telah mempunyai peradaban dan kebudayaan yang tinggi ... Pengaruh kebudayaan Islam Pengaruh agama dan kebudayaan islam lebih tersebar luas terutama di daerah - daerah yang ...

Perbankan Syariah

Produk-produk dan Aspek-Aspek Hukumnya

Perbankan syariah belum banyak dipahami oleh masyarakat Indonesia, termasuk oleh perbankan dan para pengguna jasa perbankan syariah. Hal itu ternyata dari berbagai akad muamalah yang digunakan oleh bank-bank yang mengandung syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan Prinsip Syariah. Oleh karena itu, bagi mereka yang dalam pekerjaannya terlibat secara langsung dalam perbankan syariah, membaca dan memahami dengan baik isi buku ini adalah suatu keniscayaan. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.

Perbankan syariah belum banyak dipahami oleh masyarakat Indonesia, termasuk oleh perbankan dan para pengguna jasa perbankan syariah.

Masail diniyah ijtima'iyah

Issues on Islamic law in practice in Indonesia.

Khazanah fiqh , hasil karya / ijtihad para ulama dahulu tampaknya masih tetap
menjadi rujukan bagi umat Islam di seluruh dunia . Di Indonesia misalnya , kita
bisa melihat kitabkitab fiqh klasik dipelajari di lembaga - lembaga pendidikan
Islam ...

Model Pembelajaran Anak Usia DIni

membentuk generasi cemerlang harapan bangsa

Problems in early childhood education in Indonesia.

Problems in early childhood education in Indonesia.

Praktik Manajemen Pengetahuan dan Kinerja Inovasi dalam Industri Manufaktur

Sejak awal revolusi industri, inovasi merupakan kunci utama dari keunggulan bersaing. Berbagai permasalahan berkaitan dengan cara pengelolaannya menjadikan inovasi sebagai faktor yang sangat penting bagi perusahaan. Beberapa hasil penelitian telah mengidentifikasi keuntungan inovasi bagi perusahaan setelah memanfaatkan strategi inovasi untuk merealisasikan keuntungan dan pangsa pasar yang besar (Calantone et al., 1995; Griffin, 1997; Han et al., 1998). Lebih lanjut Roberts and Amit (2003) menyatakan bahwa keberhasilan dalam inovasi dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan dan kontekstual yang berada disekitar organisasi. Inovasi pada suatu perusahaan dapat dilakukan dengan aktivitas berbagi pengetahuan secara kolektif, khususnya pengetahuan yang bersifat tacit (Nonaka et al., 2000; Howells, 1996). Rekombinasi dan inovasi dapat dilandasi dengan melakukan berbagai dialog atau interaksi antar individu, antar kelompok atau antar perusahaan. Gold et al. (2001) mengungkapkan bahwa interaksi, hubungan dan perspektif untuk berbagi (pengetahuan) antar karyawan, menciptakan suasana kooperatif yang mendukung untuk mentransfer pengetahuan yang bersifat tacit. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen pengetahuan merupakan hal yang penting dilihat dari sisi manajerial, sehingga dapat meningkatkan penciptaan dan proses berbagi pengetahuan dan penting dalam pelaksanaan inovasi. Pendekatan teoritis, seperti strategi implementasi manajemen pengetahuan, memusatkan perhatiannya pada penerapan teknologi informasi yang sesuai (Swan et al., 1999; Nonaka et al., 2000, dan Alavi and Leidner, 2001). Aktivitas berbagi pengetahuan tidak hanya ditentukan oleh sarana dan prasarana dibidang teknologi informasi. Manajemen pengetahuan juga merupakan alat organisasi yang menjadi tools untuk pemecahan masalah sehingga dapat meningkatkan eksplorasi pengetahuan dan penyerapan pengetahuan dalam mencapai kesuksesan perusahaan (Swan et al., 1999).

Sejak awal revolusi industri, inovasi merupakan kunci utama dari keunggulan bersaing.