Sebanyak 990 item atau buku ditemukan

Sejarah perkembangan pemikiran dalam Islam

Dengan mengajarkan tasawwuf yang moderat, maka tasawwuf moderat itu
diterima oleh kaum Asy'ariyyah khususnya, dan ahl al-sunnah pada umumnya.
Semangat tasawwuf juga mewarnai pembicaraannya pada aspekaspek ibadah
dan ...

Keragaman Islam di Indonesia

Keragaman Islam di Indonesia PENULIS: Abdul Aziz ISBN: 978-623-229-059-4 Penerbit : Guepedia Publisher Ukuran : 14 x 21 cm Tebal : 172 halaman Sinopsis: Sejarah Islam Indonesia khususnya di Jawa, memang memiliki keunikan tersendiri karena di samping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa, juga memberikan nuansa baru dalam keberislaman yang berbeda dengan karakter dan sifat keberislaman di negara-negara Islam lain terutama di Timur Tengah. Islam di Indonesia terbukti mampu berinteraksi dengan budaya lokal, seperti bentuk masjid dan tata cara yang mengiringi ritual keagamaan. Terjadinya akulturasi budaya dan agama tersebut tidak lepas pada kegigihan dakwah para walisongo dan para wali lainnya di tanah Jawa ini. Keberhasilan para wali dalam melakukan islamisasi juga tidak lepas dari tiga metode dasar yang mereka gunakan, yakni: toleran, moderat dan akomodatif. Sehingga dengan metode dakwah yang demikian, Islam di Indonesia mampu berkembang secara pesat tanpa harus menghapus corak kenusantaraannya. Bagi seorang Muslim, keimanan yang hanya dibalut dengan simbol-simbol tidaklah cukup. Orang yang telah beriman harus disempurnakan dengan amal dan ibadah yang baik, serta perilaku yang terpuji (akhlaq al-karimah). Walaupun terdiri dari kumpulan artikel keislaman, buku ini cukup menarik untuk mengungkap secara global tentang keberagaman Islam yang ada di Indonesia, baik dari segi isu tentang Islam Nusantara, fenomena sosial maupun pemikiran Islam. Email : guepedia@gmail•com WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Keragaman Islam di Indonesia PENULIS: Abdul Aziz ISBN: 978-623-229-059-4 Penerbit : Guepedia Publisher Ukuran : 14 x 21 cm Tebal : 172 halaman Sinopsis: Sejarah Islam Indonesia khususnya di Jawa, memang memiliki keunikan tersendiri karena ...

Fitrah dan kepribadian Islam

sebuah pendekatan psikologis

Understanding Islam from psychological-spiritual approach.

189 Paham qadar dikembangkan oleh sejumlah pemikir Islam , mulai dari yang
radikal sampai yang agak moderat . Kelompok radikal beranggapan bahwa
tingkah laku ditentukan oleh manusia sendiri tanpa campur tangan Tuhan .

ISLAM RADIKAL DAN MODERAT Diskursus dan Kontestasi Varian Islam Indonesia

Buku ini memotret berbagai gerakan Islam radikal teraktual di tanah air, serta Islam moderat sebagai antitesa serta arus utama paham Islam di tanah air. Tulisan dalam buku ini, berasal dari banyak sumber terpercaya dan catatan lapangan penulisnya sebagai peneliti kehidupan keagamaan di Balitbang dan Diklat Kementrian Agama. Melalui riset yang panjang, penulis buku ini berhasil mendeskripsikan 6 eksemplar organisasi Islam radikal yaitu: JI, JAT, HTI, ISIS, JAD, dan NII KW9. Meski mayoritas bangsa ini tidak menyetujui pendirian negara berdasarkan agama, namun gagasan untuk mendirikan negara berdasarkan agama Islam tidak pernah padam. Informasi dalam buku ini penting untuk dibaca bagi mereka yang cinta tanah airnya.

Buku ini memotret berbagai gerakan Islam radikal teraktual di tanah air, serta Islam moderat sebagai antitesa serta arus utama paham Islam di tanah air.

Islam Universalia, Issue Jan 2020

Islam Universalia is an international journal published by the Cyber Dakwah. It specializes in Islamic studies and social sciences in various scientific fields and is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. The languages ​​used in this journal are English and Indonesia. Islam Universalia is an open-access journal which means that all content is freely available without charge to the user. Publish your articles with us. Email: [email protected] | Web: https://ejournal.cyberdakwah.com

Apa yang ditetapkan qanun ini merupakan langkah moderat yang didukung oleh
firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat: 143 ُكلذكو ُ ُعَلُءادهشُ اونوك لُّاطسوُةم أُم
كنلعج ٱ ُسالن ُ ُنوكيو ٱ ُلوسرل ُ ُۗاديهشُم كيلع ُ ُ Dan demikian pula kami telah jadikan ...

Dinamika Dan Rekonstruksi Kebijakan Publik Di Era Otonomi Daerah

Buku ini dengan berani mengambil titel Dinamika dan Rekonstruksi Kebijakan Publik di Era Otonomi Daerah, Perspektif Ekonomi, Politik, Sosial, dan Budaya. Sebagaimana judul dari sebuah buku, ia berada pada posisi ―menyatakan‖ atau ―mempernyatakan‖ sesuatu (hal). Ia bisa juga menempatkan dirinya pada tendensi ―menanyakan‖ atau ―mempertanyakan‖, dalam konteks afirmasi ataupun negasi. Demikian buku ini, memberanikan hadir dengan hasrat menggebu-gebu ditimpali idealisme tinggi, mengangkat tema yang barangkali terlalu bombastis Dinamika dan Rekonstruksi Kebijakan Publik di Era Otonomi Daerah. Karenanya, boleh jadi kontennya belum mampu menangkap apalagi menjawab ekspektasi para pembaca.

Buku ini dengan berani mengambil titel Dinamika dan Rekonstruksi Kebijakan Publik di Era Otonomi Daerah, Perspektif Ekonomi, Politik, Sosial, dan Budaya.

Some Thoughts about Pancasila

Its Basic Theory and Practice. Excerpt from the State Address of the President Before the Parliament on August 16, 1978

Islam Bukan Hanya Teriak Allahu Akbar

Lafal “Allahu Akbar” sejatinya adalah untuk mengagungkan asma Allah, sayangnya kini banyak disalahgunakan. Lafal “Allahu Akbar” sering diikuti dengan aksi-aksi kebrutalan oleh sekelompok militan. Mereka mengaku bahwa sikap mereka adalah jihad untuk menegakkan agama Islam secara benar. Melihat realitas tersebut, banyak orang mengalami ketakutan ketika lafal “Allahu Akbar” disuarakan. Padahal, setiap azan dan iqamah lafal tersebut pasti digaungkan, memulai shalat pun dilantunkan sedemikian khusyuk. Padahal, Islam itu bukan cuma teriakan “Allahu Akbar”. Di dalam Islam, ada pula lafal “Alhamdulillah” untuk bersyukur dan memuji Allah, lafal “Subhanallah” untuk menegaskan kesucian Allah, lafal “Assalamu’alaikum” untuk bertegur sapa dengan sesama, dan lafal-lafal lainnya. Artinya, Islam tidak hanya mengajarkan nilai-nilai perjuangan (jihad), tetapi mengajarkan kasih sayang karena Islam adalah rahmatan lil’alamin. Sementara itu, lafal “Allahu Akbar” yang kemudian diikuti perusakan dan aksi-aksi kebrutalan sungguh tidak berdalil dan hal itu bukanlah jihad. Karena, hal itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mempunyai misi kasih sayang untuk semesta alam. Tulisan-tulisan dalam buku ini memperbincangkan Islam yang tidak sekadar “Allahu Akbar”. Tulisan-tulisan yang disajikan merupakan refl eksi atas realitas saat ini dengan mempertimbangkan berbagai kisah teladan serta epik moral lainnya. Marilah kita mengamalkan ajaran Islam dalam setiap sendi kehidupan kita. Bukankah Islam untuk hidup kita dan kita hidup untuk mengamalkan Islam?

Lafal _Allahu Akbar_ sejatinya adalah untuk mengagungkan asma Allah, sayangnya kini banyak disalahgunakan.

Filsafat Hukum

Berfilsafat adalah berfikir dalam tahap makna, ia mencari hakikat makna dari sesuatu. Dalam berfilsafat, seseorang mencari dan menemukan jawaban dan bukan hanya dengan memperlihatkan penampakan (appearance) semata, melainkan menelusurinya jauh dibalik penampakan itu dengan maksud menentukan sesuatu yang disebut nilai dari sebuah realitas. Hakikat dasar ontologis manusia dalam Negara Republik Indonesia yang ber-Pancasila sebagai makhluk yang monopluralis oleh Prof. Notonegoro diartikan sebagai makhluk yang memiliki tiga hakikat kodrat, yakni: (a) Sifat kodrat, yaitu manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial; (b) Susunan kodrat, yaitu manusia sebagai makhluk yang tersusun dari dua unsur, yaitu raga dan jiwa; (c) Kedudukan kodrat, yaitu manusia sebagai makhluk yang berdiri sendiri dan makhluk ciptaan Tuhan YME. Atas dasar pemahaman hakikat kodrat ontologi manusia yang monopluralis itu maka kita dapat dengan mudah memahami hubungan antara manusia dengan nilai-nilai hidupnya.

Berfilsafat adalah berfikir dalam tahap makna, ia mencari hakikat makna dari sesuatu.