Sebanyak 1565 item atau buku ditemukan

Implikasi Qirâ’ât Mutawâtirah Terhadap Ayat-Ayat Ahkâm

Studi Komparasi Tafsir Al-Alûsî dan Ath-Thabarsî

Setelah dilakukan analisis dan penelitian terhadap kedua tafsir ini dengan mengambil beberapa contoh penafsiran ayat-ayat ahkâm, dapat disimpulkan bahwa keduanya menggunakan perbedaan qirâ’ât sebagai sarana untuk mengambil istimbath hukum dari ayat, walaupun terkadang keduanya tetap memegang mazhabnya, dan seolah perbedaan qirâ’ât tersebut sebagai legitimasi atas mazhabnya, namun tidak jarang mereka tetap sunjektif menggunakan qirâ’ât yang sesuai dengan dalil yang shahîh walaupun tidak sesuai dengan mazhabnya. Hal ini membuktikan bahwa ath-Thabarsî yang bermazhab Syi‘ah imâmiyah tidak selalu sepakat dengan pemahaman Syi‘ah teruama dalam masalah qirâ’ât Al-Qur’an. Kedua mufassir ini menggunakan qirâ’ât sebagai salah satu instrument penafsiran pada ayat yang memiliki perbedaan bacaan, apabila perbedaan tersebut mempengaruhi makna ayat, maka keduanya akan menggunakannya sebagai sarana penafsiran, namun jika tidak maka mereka hanya menyebutkan perbedaan dan tidak membahasnya. Perbedaan mazhab akan berdampak kepada perbedaan masalah lainnya, begitu juga dengan kedua mufassir yang menjadi objek penelitian pada buku ini, yaitu al-Alûsî yang bermazhab Sunnî dengan tafsirnya “Ruh al-Ma‘âni fî tafsîr Al-Qur’an al-‘Ahzîm wa as-Sab‘ al-Matsânî” dan ath-Thabarsî yang bermazhab Syi‘ah dengan tafsirnya “majma‘ al-Bayân fî Tafsîr Al-Qur’ân”. Diantara perbedaan kedua mazhab tersebut adalah tentang orisinalitas Al-Qur’an dan juga kedudukan qirâ’ât didalamnya, mazhab Sunnî sepakat akan keorisinalitas Al-Qur’an yang ada saat ini dan sebagai panduan yang sah, serta mengakui adanya perbedaan qirâ’at didalamnya, adapun Syi‘ah sebagian mereka meragukan orisinalitas Al-Qur’an serta menolak adanya perbedaan qirâ’ât didalamnya, adapun ath-Thabarsî dalam tafsirnya menunjukkan bahwa ia mengakui adanya perbedaan qirâ’ât ini dan bahkan dijadikan sebagai salah satu sarana dalam penafsirannya, hal ini sama dengan pemahaman al-Alûsî, keduanya juga sepakat bahwa perbedaan itu bersumber dari Rasulullah Saw, itu artinya keduanya memiliki kesamaan dalam masalah ini. Hal ini menarik untuk diteliti sejauh mana kedudukan serta implikasi qira’at terhadap kedua mufassir yang berbeda mazhab ini.

mempelajari beberapa cabang ilmu pengetahuan, fikih Syâfi'î dan Hanafî, mantiq, dan hadis.5 Selain itu ia juga berguru kepada ... Pada waktu itu juga, ia sudah rajin mengajar diberbagai lembaga pendidikan dan mengarang beberapa buku.

Kajian tafsir kontemporer di Indonesia

studi terhadap pemikiran Hasbi Ash-Shiddieqiy dalam Tafsir An-Nuur : laporan penelitian madya

Commentary of Tafsir An-Nuur written by Teungku M. Hasbi Ash Shiddieqy, an Indonesian muslim scholar, on interpretation of the Qurʼan.

Commentary of Tafsir An-Nuur written by Teungku M. Hasbi Ash Shiddieqy, an Indonesian muslim scholar, on interpretation of the Qurʼan.

Islam dan Sains dalam Kajian Epistemologi Tafsir Al-Qur’an

Al-Tafsir Al-’Ilmi Al-Kauni

Buku: “Tafsir Ayat Kauniyah” ini, terutama menjelaskan tentang sistematika penafsiran ayat-ayat yang berkaitan dengan ilmu alam atau sains dan realitas alam. Oleh karena itu, buku ini dapat bermanfaat juga bagi para ilmuwan muslim yang tertarik untuk mencari isyarat-isyarat ilmiah yang diungkap dalam simbol-simbol ayat Al-Qur’an. Manakala para ilmuwan dan intelektual ~baik saintis atau sosiolog~ mulai tertarik tentang kemungkinan kontribusi kitab suci terhadap keberadaan sains dan teknologi, termasuk Albert Einstein yang pernah menyatakan bahwa: ”knowledge without Religion is Blind and Religion without Knowedge is Lame”, maka hal itu adalah pekerjaan besar bagi para mufassir/penafsir Al-Qur’an, misalnya untuk dapat memberikan ruang kepada para ilmuwan agar mereka dapat diizinkan masuk ke dunia tafsir kitab suci, termasuk Al-Qur’an. Buku yang ada di tangan pembaca ini, hendak menawarkan solusi metodologis sehingga terjadi kerjasama antara ilmuwan dengan mufassir Al-Qur’an guna terciptanya teori-teori baru yang berasal dari isyarat-isyarat kitab suci. Terdapat lebih dari 750 ayat Al-Qur’an yang terkait dengan realitas alam yang belum diteliti secara maksimal. Disinilah pentingnya memahami dan mengaplikasikan ”Sistematika Tafsir Ayat Kauniyah” agar permasalahan lingkungan (environment), teori-teori ilmu modern, filsafat sains, dan sebagainya dapat dijawab dengan menggunakan paradigma ilmu tertentu ~sesuai tema pembahasan yang diteliti~ berdasarkan frame penafsiran Al-Qur’an yang dapat dipertanggung-jawabkan secara teoritis dan aplikasi keislaman. Indikasinya adalah dapat menciptakan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia (rahmatan lil ’âlamîn) dengan tetap memelihara makna-makna universal Al-Qur’an. Hal tersebut dapat dilakukan di dunia akademis misalnya, dengan mengajarkan sistematika ”Tafsir Ayat Kauniyah” ini dalam bingkai ”Tafsir Ilmi”, kepada para mahasiswa khususnya, terutama di fakultas-fakultas umum. Sedangkan untuk tema aplikasi atau contoh dari ”Tafsir Ayat Kauniyah” dimaksud, dapat disesuaikan dengan jurusan atau program studi masing-masing. Hal itu dianggap lebih relevan, daripada harus memberikan mata kuliah: ”Islamologi” pada Universitas-Universitas Islam yang dapat memberatkan jumlah SKS (sistem kredit semester) mahasiswa dan tidak terkait langsung dengan keilmuan yang mereka minati. Tentu saja diperlukan inovasi untuk merekatkan keilmuan yang diminati mahasiswa dengan nilai dan ”isyarat-isyarat ilmiah” Qur’ani. Selanjutnya Sistematika Tafsir Ayat Kauniyah tersebut dipraktikan dengan mengadakan kerjasama penelitian antara ilmuwan dengan mufassir Al-Qur’an. Pembahasan buku ini, juga mengemukakan tentang syarat dan keilmuan yang hendaknya dapat dikuasai oleh para mufassir Al-Qur’an. Penjelasannya diawali dengan sebuah definisi fungsional ~yang relatif baru~ tentang istilah ”Tafsir Al-Qur’an”, sebagaimana akan terbaca dalam buku ini. Oleh karena itu, buku ini juga dapat menjadi pengantar bagi mahasiswa yang hendak mempelajari ”Ulumul Qur’an” di fakultas-fakultas Agama, sehingga mereka dapat lebih mudah memilah pembahasan ilmu-ilmu Al-Qur’an yang realible, selaras dengan perkembangan zaman.

115 Maka seharusnya dirumuskan aturan hukum yang menjadikan “lingkungan” sebagai satu bagian dari maqâshid alsyarî'at,114 misalnya dengan menyatakan bahwa: “....dalam diskursus kajian hukum Islam kontemporer, kelima eksistensi tersebut ...

Penguatan Moderasi Beragama

Dalam Perspektif Pendidikan, Budaya, dan Tradisi Agama-agama di Indonesia

Sebagai negara yang majemuk, bangsa Indonesia berisikoterjerat ke dalam persoalan radikalisme yang menghasilkan beragam konflik di tengah masyarakat.Konflik antarpemeluk agama yang sama maupun berbeda dapat memicu pula beragam konflik di ranah kehidupan lainnya. Hal ini berdampak pada rusaknya kehidupan yang harmonis dan toleransi bersama.Program Moderasi Beragama yang digalakkan oleh pemerintah hadir untuk meredam, menyelesaikan, memberikan solusi tentang bagaimana memaknai dan menerapkan cara beragama yang tepat dan benar.Hal inidilakukantanpa mengingkari iman masing-masing, demi terciptanya perdamaian di antara sesama pemeluk agama. Buku ini menegaskan pentingnya penerapan moderasi beragama dalam kehidupan bersama. Pembaca dapat menemukan bahwa tulisan-tulisan di buku ini tersajimenjadi tiga bagian.Kelompok pertama mengulas tentang bagaimana menciptakan dan menerapkan moderasi beragama di dan melalui dunia pendidikan. Penulis di kelompok berikutnya mendialogkan moderasi beragama dalam perjumpaan dengan konteks penghayat kebatinan Aluk Todolo dan budaya yang ada di Toraja. Bagian terakhir buku ini menyajikan beberapa tulisan yang dihasilkan melalui pendekatan tafsir, tradisi agama, dan filsafat.Penulis di kelompok terakhir ini menawarkan konsep toleransi dan pemahaman keberagaman yang terkandung dalam moderasi beragama untuk mengatasi konflik akibat persoalan pluralisme agama. Buku yang dicetuskan oleh Institut Agama Kristen Negeri Toraja melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ini sangat menarik untuk dimiliki dan dibaca. Materi bukuinimemberi pencerahan,baik secara teoritis maupun praksis untuk menguatkan paradigma dan sikap hidup yang moderat dalam beragama di tengah kemajemukan agama di Indonesia.

Sebagai negara yang majemuk, bangsa Indonesia berisikoterjerat ke dalam persoalan radikalisme yang menghasilkan beragam konflik di tengah masyarakat.Konflik antarpemeluk agama yang sama maupun berbeda dapat memicu pula beragam konflik di ...

Kompilasi peraturan perundang-undangan

Komisi Yudisial, Komisi Kejaksaan, Komisi Kepolisian Nasional : dilengkapi dengan kode etik dan pedoman perilaku hakim, disiplin pegawai negeri sipil, disiplin anggota kepolisian negara, putusan Mahkamah Konstitusi tentang Undang-Undang Komisi Yudisial, putusan Mahkamah Agung tentang kode etik dan perilaku hakim

Collection of laws and regulations concerning judicial commission, public prosecutors' commission, and national police commission of Indonesia.

Collection of laws and regulations concerning judicial commission, public prosecutors' commission, and national police commission of Indonesia.

From Madness to Mutiny

Why Mothers are Running from the Family Courts--and what Can be Done about it

A powerful expose of the family court system's prejudice against mothers trying to protect their sexually abused children.

A powerful expose of the family court system's prejudice against mothers trying to protect their sexually abused children.