Sebanyak 19112 item atau buku ditemukan

Pemilihan kepala desa

suatu penelitian deskriptif tentang dasar pertimbangan penentuan pemilihan kepala desa di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen

Kemampuan Menulis Teks Naratif

Bagian 1 Pendahuluan ......................................................................... 1 Bagian 2 Kemampuan Menulis Teks Naratif ............................... 7 Apa itu Kemampuan? ........................................................................ 7 Apa itu Menulis? .................................................................................. 9 Proses Menulis ..................................................................................... 11 Apa Manfaat Menulis ........................................................................ 16 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Menulis ............. 16 Apa itu Teks Naratif? .......................................................................... 17 Menulis Teks Naratif ......................................................................... 18 Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 20 Bagian 3 Pendekatan Berbasis teks (Genre-Based Approach) 23 Genre (Text Type) ................................................................................ 23 Apa itu Pendekatan Berbasis Teks? .............................................. 25 Karakteristik Pendekatan Berbasis Teks ....................................... 26 Prinsip-prinsip Pendekatan Berbasis Teks ................................. 26 Prosedur Pendekatan Berbasis Teks ............................................ 27 Kelebihan dan Kelemahan ............................................................... 41 Simpulan ................................................................................................. 41

Bagian 1 Pendahuluan ......................................................................... 1 Bagian 2 Kemampuan Menulis Teks Naratif ............................... 7 Apa itu Kemampuan? .................................................. ...

Analisis Kebijakan Naratif: Handbook Analisis Kebijakan Publik

Buku digital ini berjudul "Analisis Kebijakan Naratif", merupakan buku yang berisi tentang "Analisis Kebijakan Publik" yang dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca. Semangat untuk berbagi terutama dalam literasi khazanah pengetahuan sosial dan politik yang mendasari penerbit menghadirkan konten-konten di buku digital ini. Penerbit berdoa semoga buku digital yang diterbitkan ini bisa bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran serta panduan bagi siapapun juga.

Buku digital ini berjudul "Analisis Kebijakan Naratif", merupakan buku yang berisi tentang "Analisis Kebijakan Publik" yang dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca.

NOVEL “KERING” KARYA IWAN SIMATUPANG

dalam Perspektif Kualitas Naratif

Naskah ini disusun untuk diterbitkan dengan sebuah harapan dapat menjembatani pembaca awal buku sastra menjadi penikmat sastra melalui strategi menemukan kode aksion, kode teka-teki, dan menemukan unsur tensi atau ketegangan dalam novel-novel terkategori sulit untuk dimaknai. Pada akhirnya dapat memberi penilaian kemenarikan cerita dalam penyajian naratif novel ini.

Naskah ini disusun untuk diterbitkan dengan sebuah harapan dapat menjembatani pembaca awal buku sastra menjadi penikmat sastra melalui strategi menemukan kode aksion, kode teka-teki, dan menemukan unsur tensi atau ketegangan dalam novel ...

Daya Pikat dan Daya Ubah Cerita Alkitab

Pengantar Tafsir Naratif

Buku ini berisikan penjelasan tentang tahap-tahap menganalis cerita-cerita dalam Alkitab. Meskipun metode atau pendekatan naratif ini sudah cukup lama dikenal dalam dunia tafsir Alkitab, namun buku pengantar tentang pendekatan ini masih langka dalam bahasa Indonesia. Kehadiran buku ini diharapkan dapat mengisi kebutuhan itu. Di dalam buku ini, pendekatan naratif itu diberikan dalam langkah-langkah yang berfokus pada: alur-cerita (plot), pelaku-cerita (actor), latar-cerita (setting), si pencerita (narrator) dan pembaca (reader). Tujuannya agar: pembaca masa-kini dapat menikmati pesona dan daya pikat cerita-cerita Alkitab, sekaligus membiarkan dirinya dituntun dan diubah oleh para penceritanya, atau pun mencurigai dan mempertanyakan bias dan agenda mereka.

Buku ini berisikan penjelasan tentang tahap-tahap menganalis cerita-cerita dalam Alkitab.

Buddha

(Sebuah Biografi Naratif)

Siddhartha menemukan bahwa tidak ada jaminan keselamatan dan kesejahteraan di mana pun. Hawa dasar dari kehidupan—yaitu kefanaan—mengalahkan apa pun yang coba ditegakkan untuk melawannya, dengan tanpa ampun. Tidak ada impian-impian, tidak ada kepompong dari konvensi atau adat istiadat yang telah ada, yang bisa bertahan terhadap perubahan, penuaan, dan kematian. Sehingga, Sang Pangeran dengan perlahan-lahan meninggalkan kelekatan terhadap ilusi kenyamanan yang muncul tersebut, kemudian mencari fakta di luar semua itu. Dengan keberanian dan pengabdian yang tak kunjung padam dan tanpa henti, dia mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh kecerdasannya. Hasilnya? Seorang pangeran bangkit dari semua mimpi (yang bersifat fana) dan menjadi Buddha. “Thus-Gone One”, sang Tathagata—sebagaimana Sang Buddha disebut—melihat dengan jelas totalitas dari kehidupan dan hal-hal di luar kehidupan itu sendiri. Sang Buddha telah sepenuhnya menjelajahi berbagai jangkauan realitas dan pencapaian yang nyata. Dia berangkat melakukan perjalanan dengan tekad untuk menaklukkan kematian, dan dia benar-benar melakukannya. * Gate gate paragate parasamgate bodhi svaha. “Pergi, pergi, pergilah sampai di luar batasmu, benar-benar melampaui batasmu, bangkitlah, jadilah bagian dari itu.”

Sang Buddha telah sepenuhnya menjelajahi berbagai jangkauan realitas dan pencapaian yang nyata.

Pembaruan Logoterapi Viktor Frankl

Pencarian Makna Hidup melalui Interpretasi Hermeneutika Naratif Restoratif

Logoterapi melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki perhatian utama dalam hidupnya untuk mencari makna. Dalam logoterapi, manusia memiliki kebebasan dalam arti memiliki kemampuan mengambil jarak dari kondisi-kondisi fisik dan psikologisnya. Manusia juga memiliki kebebasan menemukan makna hidupnyasendiri.Namun demikian,logoterapi masih memiliki sejumlah kekurangan dan bahkan kontradiktif. Dari contoh-contoh praktis yang ditulis Frankl, logoterapi melanggar peran tanggung jawab pribadi pada diri pasien. Frankl cenderung mengarahkan pasiennya secara langsung dalam proses penemuan makna. Fakta ini memperlihatkan penyederhanaan terapi yang dilakukan Frankl. Paul Ricoeur menawarkan gagasan tentang cara menafsir tanda dan simbol untuk menafsir manusia dengan menggunakan tanda-tanda itu. Metode yang ia tawarkan adalah merestorasi makna dari simbol-simbol yang digunakan manusia. Dalam hal ini, Ricoeur dapat melengkapi gagasan Frankl yang belum memadai dalam teknik logoterapinya. Pemikiran Ricoeur dapat memberikan payung teoretis untuk melengkapi teknik logoterapi Frankl. Kita dapat menjadikan cerita pasien Frankl sebagai teks dalam pemikiran Ricoeur yang kemudian kita gunakan untuk menafsirkan cerita pasien dalam proses menemukan makna hidup pasien tersebut. Dengan demikian narasi restoratif dalam hermeneutika Ricoeur dapat dijadikan teknik yang mampu melengkapi kekurangan dalam teknik logoterapi Frankl. Teknik logoterapi dengan hermeneutika narasi restoratif Ricoeur ini tidak hanya mampu membantu pasien menemukan makna situasional dari tragedi yang dialami sesuai dengan tujuan logoterapi Frankl, tetapi dapat digunakan untuk memberdayakan pasien menemukan makna hidup yang lebih luas, baik pada masa lalu, kini, dan merencanakan narasi untuk masa depan. Tentunya, teknik ini juga membantu psikoterapis melihat pasien secara lebih utuh dan menyeluruh dalam temporalitas waktu. Stimulasi kognitif dengan teknik narasi ini ternyata mengaktifkan struktur-struktur otak yang berperan dalam pemahaman dan pembentukan narasi sehingga dapat merangsang neuroplastisitas yang baik pada sel-sel saraf. Teknik logoterapi naratif restoratif ini juga dapat melengkapi teknik standar psikoterapi berbasis bukti seperti Cognitive Behavior Therapy (CBT) atau Rational Emotive Behavior Therapy (REBT).

Logoterapi melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki perhatian utama dalam hidupnya untuk mencari makna.