Sebanyak 1149 item atau buku ditemukan

Etika Perbankan

Studi Performa Bank Syariah dan Bank Sosial

Penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan bank yang mempunyai dampak sosial, memberikan performa yang semakin eksis. Hal ini ditunjukkan oleh Bank Etis (Bank Sosial dan Bank Syariah) melalui misi sosialnya yang berhasil lolos dari krisis keuangan global, dibandingkan dengan rekannya bank konvensional yang justru harus dilikuidasi atau bail out, bahkan dalam operasionalnya kedua bank etis tersebut tetap dapat menghasilkan profit dan meningkatkan asetnya. Prinsip yang terjadi adalah SRI (Socially Responsible Investment). Buku ini memperkuat beberapa ahli seperti: Adam Smith (1791) yang dikenal sebagai peletak dasar ilmu ekonomi, bahwa ekonomi secara luas dipahami sebagai ilmu pengetahuan moral. Kemudian M. Yunus (2012) dengan lembaga keuangan yang memiliki tanggung jawab mempersempit ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin. Selanjutnya Orlizky et all (2003) dan Roland Benedikter (2011) yang menyimpulkan bahwa adanya hubungan antara performa perusahaan dengan dampak sosial dan lingkungan. Buku ini sekaligus membantah pendapat ahli seperti: Margolis dan Walsh (2003), John Maynard Keynes (1926) dan Teori Neoliberalism. Para peneliti ini dalam kajiannya skeptik dengan hubungan antara performa keuangan dan tanggung jawab sosial dan lebih mementingkan utilitas individu dibanding kelompok.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan bank yang mempunyai dampak sosial, memberikan performa yang semakin eksis.

The Economics of Ottoman Justice

During the seventeenth and eighteenth centuries, the Ottoman Empire endured long periods of warfare, facing intense financial pressures and new international mercantile and monetary trends. The Empire also experienced major political-administrative restructuring and socioeconomic transformations. In the context of this tumultuous change, The Economics of Ottoman Justice examines Ottoman legal practices and the sharia court's operations to reflect on the judicial system and provincial relationships. Metin Coşgel and Boğaç Ergene provide a systematic depiction of socio-legal interactions, identifying how different social, economic, gender and religious groups used the court, how they settled their disputes, and which factors contributed to their success at trial. Using an economic approach, Coşgel and Ergene offer rare insights into the role of power differences in judicial interactions, the reproduction of communal hierarchies in court, and demonstrate how court use patterns changed over time.

A systematic analysis of legal practice in a sharia court in the Ottoman Empire during the seventeenth and eighteenth centuries.

The Economics of Ottoman Justice

Settlement and Trial in the Sharia Courts

During the seventeenth and eighteenth centuries, the Ottoman Empire endured long periods of warfare, facing intense financial pressures and new international mercantile and monetary trends. The Empire also experienced major political-administrative restructuring and socioeconomic transformations. In the context of this tumultuous change, The Economics of Ottoman Justice examines Ottoman legal practices and the sharia court's operations to reflect on the judicial system and provincial relationships. Metin Coşgel and Boğaç Ergene provide a systematic depiction of socio-legal interactions, identifying how different social, economic, gender and religious groups used the court, how they settled their disputes, and which factors contributed to their success at trial. Using an economic approach, Coşgel and Ergene offer rare insights into the role of power differences in judicial interactions, and into the reproduction of communal hierarchies in court, and demonstrate how court use patterns changed over time.

In the context of this tumultuous change, The Economics of Ottoman Justice examines Ottoman legal practices and the sharia court's operations to reflect on the judicial system and provincial relationships.

Sejarah Indonesia untuk SMA kelas X semester 1

edisi kurikulum 2013 revisi 2016

Puji syukur alhamdullilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya sehingga buku pelajaran Sejarah kelas X kurikulum 2013 dapat terselesaikan. Buku yang ada di tangan kalian ini sudah beberapa kali mengalami revisi perbaikan. Mungkin muncul pertanyaan dari para siswa apa perbedaan buku Kurikulum 13 (K 13) dengan buku kurikulum sebelumnya? Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh siswa dan para pemangku kepentingan yang berhubungan dengan pembelajaran sejarah.Dalam K 13 ini diharapkan siswa tidak hanya menghafal tetapi juga mampu melakukan penulisan dan mendiskripsikan dari setiap peristiwa sejarah yang terjadi.Selain itu siswa diharapkan dapat mengkaitkan berbagai peristiwa di daerahnya dengan peristiwa yang terjadi tingkat nasional maupun global. Untuk itulah kemampuan melakukanan alisis berbagai peristiwa sejarah sangat diperlukan. Untuk itu siswa diwajibkan selain membaca bukuini, juga harus mencari sumber-sumber rujukan lain yang relevan. Sehingga dengan mempelajari sejarah, diharapkan siswa bisa mengambil nilai-nilai setiap peristiwa sejarah yang terjadi untuk memperkuat rasa cinta tanah air, bangga dan meningkatkan nasionalisme Terwujudnya buku ini tidak terlepas dari peran beberapa penulis sebelumnya untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Wasino; Dr. AgusMulyana; Prof, Dr. Mestika Zed, Drs. Wahdini Purba, M.Pd. Terimakasih pula kepada Prof. Dr. Hamid Hassan, Prof. Dr.Taufik Abdullah, Dr. AnharGonggong yang telah membaca draft naskah buku ini dan member beberapa masukan penting untuk perbaikan naskah ini. Kepada para penelaah Prof. Dr. Haryono, Dr. Muh. Iskandar, Dr. Mumuh Muhsinyang ditunjuk oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud kami ucapkan terimakasih atas segala masukannya. Terimakasih kepada Tim dari Puskurbuk yang telah bekerja sejak tahun 2012 sampai dengan 2016 untuk mendampingi penyelesaian buku ini. Buku ini sudah beberapa kali dilakukan revisi dan perbaikan namun demikian masih ada kekurangan untuk itu masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa mendatang. Untuk mendiskusikanberbagaihal yang dikira belum jelas atau memerlukan klarifikasi lebih lanjut, kami siap untuk mendiskusikan lebih lanjut. Selamat belajar sejarah, untuk merancang masa depan yang lebih baik. Jakarta; Januari 2016 Penulis

Dr. Hamid Hassan, Prof. Dr.Taufik Abdullah, Dr. AnharGonggong yang telah membaca draft naskah buku ini dan member beberapa masukan penting untuk perbaikan naskah ini. Kepada para penelaah Prof. Dr. Haryono, Dr. Muh.

MATERI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PERGURUAN TINGGI UMUM

Pengajaran Islam dalam berbagai aspek kajiannya perlu dijelaskan dengan sesederhana mungkin. Hal ini diperlukan karena salah satu dasar dari karakter pemahaman Islam itu sendiri adalah mempermudah dan tidak mempersulit. Tentu saja pemahaman dan teori tersebut perlu dijelaskan dalam materi-materi Islam yang mudah untuk difahami oleh segenap kalangan muslim, khususnya mereka yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi umum untuk menambah wawasan keislaman dan pemahaman mengenai ajaran-ajarannya itu. Buku ini ditulis dengan mengacu kepada materi-materi yang sebagaimana layak dan standarnya untuk dipelajari oleh mahasiswa/i khususnya dan masyarakat umum untuk menambah wawasan dan pemahaman Islam dari berbagai kajiannya baik fiqih maupun ushuluddinnya. Penulisan buku ini merupakan kegiatan yang sangat baik dan bagus, mengingat hal tersebut sebagai salah satu bentuk seruan terhadap kebajikan dalam bentuk dakwah agar dapat memberikan dan berbagi ilmu dengan yang lainnya demi sebuah proses terbentuknya ummat yang selalu berlomba dalam kebajikan. Materi pendidikan agama Islam ini bisa juga diketegorikan sebagai materi penting bagi mahasiswa/i di perguruan tinggi umum. Karena dengan membaca dan menelaah buku ini diharapkan bisa menjadi bekal dalam kehidupan pemahaman Islam itu sendiri sebagai way of life yang ideal, dinamis, dan sesuai dengan koridor yang telah digambarkannya. Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH., M.Hum (Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Periode 2011-2015)

Pengajaran Islam dalam berbagai aspek kajiannya perlu dijelaskan dengan sesederhana mungkin.