Sebanyak 30 item atau buku ditemukan

Amerika dan Islam Politik

Benturan Peradaban atau Benturan Kepentingan?

Fawaz Gerges telah memberi sumbangan besar pada pemahaman kita tentang tentang kebijakan Amerika terhadap gelombang politik Islam yang kini melanda Timur Tengah. Salah satu dari banyak ciri penting buku ini adalah uraiannya yang berimbag dan sangat informatif tentang kerja para pembuat kebijakan Amerika, yang terpilah antara idealisme demokratis dan kepentingan-kepentingan keamanan pragmatis, yang berjuang untuk memahami sebuah kekuatan ideologis kompleks yang meraka pandang membahayakan namun yang mereka sadari membutuhkan sejenis inklusi ke dalam regim-regim politik otoritarian Timur Tengah yang bersahabat dengan Washington. Saya lihat uraian Gerges tentang kebijakan-kebijakan Carter, Reagan, Bush dan Clinton bersifat adil dan sekaligus kritis. Rekomendasi-rekomendasi kebijakannya meyakinkan dan patut mendapat perhatian serius. Buku ini merupakan tambahan yan berharga bagi kepustakaan tentang kebijakan luar negeri Amerika pada umumnya dan kebijakan AS tentang Timur Tengah khususnya. - Michael C. Hudson, Georgetown University Analisis Gerges yang dingin dan cemerlang mengungkapkan lebarnya jurang antara ucapan dan perbuatan Amerika. Meski orang mungkin mengeluh tentang tiadanya kebijakan Timur Tengah As yang koheren, wawasan yang menyeluruh/lengkap dan jujur seperti terekam dalam buku ini dapat menjadi awal sebuah kearifan. - Richard Bulliet, Columbia University Buku ini merupakan hasil dari penelitian dan perenungan bertahun-tahun tentang hubungan antara Barat dan dunia Islam. Ia menangani subjek yang bukan hanya tepat tapi juga amat penting. Fawaz Gerges sungguh sangat memenuhi syarat untukmenulis mengenai subjek ini. Dia memadukan tinjauan mendalam tentang politik Timur Tengah dengan suatu analisis yang canggih dan subtil tentang kebijakan Amerika terhadap Islam politik. Bukunya akan sangat berguna bagi mahasiswa, pembuat kebijakan, dan pembaca umum. - Avi Shlaim, St. Antony's College, Oxford University

44 Setelah serangan Israel ke Lebanon di tahun 1982 , Presiden Reagan
mengajukan usul untuk melibatkan kaum moderat Arab dalam proses
perdamaian ArabIsrael sebelum sebuah gelombang fundamentalis antidamai
menghadang ...

Pancasila Ideologi Dunia

Sintesis Kapitalisme, Sosialisme, dan Islam

Dunia pada abad ke-21 tengah menyaksikan suatu gelombang krisis ideologi (politik) yang berlangsung begitu masif. Krisis ini mula-mula terjadi di negara-negara yang menjadi episentrum pergulatan ideologi besar dunia, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Krisis terus menyebar ke seantero jagat. Kapitalisme, liberalisme, sosialisme dan komunisme sebagai representasi ideologi besar dunia kini mulai disangsikan. Terbukti, ideologi-ideologi tersebut gagal merespons dinamika perkembangan dan kebutuhan umat manusia dewasa ini. Buku ini ditulis dalam rangka merespon situasi tersebut, sembari mengangkat kembali dan mencita-citakan Pancasila sebagai alternatif ideologi dunia yang patut dipertimbangkan. Pancasila sebagai produk dari sintesis kreatif para perumusnya akan mampu menjadi solusi di tengah krisis yang melanda ideologi politik dunia hari ini. Tanpa melebih-lebihkan relevansi Pancasila saat ini, “ideologi terbuka” ini selayaknya menjadi penawar terbaik dari berbagai konsep “jalan tengah” mana pun.

Buku ini ditulis dalam rangka merespon situasi tersebut, sembari mengangkat kembali dan mencita-citakan Pancasila sebagai alternatif ideologi dunia yang patut dipertimbangkan.

Konflik dan Perdamaian Etnis di Indonesia

SINOPSIS “Selama hampir dua dekade, Rizal Panggabean mempelajari konflik etnis dan menuliskannya. Namun, dia melakukan lebih dari sekadar itu: Dia juga memanfaatkan wawasan dari penelitian dan ilmu pengetahuan ini untuk mengakhiri konflik, seringkali dengan melibatkan para pihak dalam konflik yang dia pelajari dan berusaha mendapatkan wawasan dari mereka. Sebagai teman dan rekan penulis, bersamanya selalu menginspirasi saat menyaksikan upayanya yang tak kenal lelah dalam menyelesaikan konflik yang tiada hentinya.” —Benjamin Smith, University of Florida “Pertanyaan yang membingkai buku Rizal Panggabean ini sederhana: Mengapa kekerasan terjadi di sebuah tempat dan tidak di tempat lain. Kesederhanaan bingkai studinya menolak berbagai teori konspirasi dan analisis jalan pintas. Dia melihat dengan tajam kejadian di beberapa daerah, dan mencari jawab. Dia bahas juga yang tak terjadi–nirperistiwa–untuk menerangkan yang terjadi. Dari tulisan ini, kita mengerti lebih banyak apa dan siapa yang berkontribusi pada peristiwa kekerasan yang ditelitinya di Surakarta dan Ambon.” —Sandra Hamid, The Asia Foundation “Buku ini merupakan bacaan mutlak bagi semua orang yang ingin mencegah atau mengatasi konflik Pribumi-Tionghoa dan Islam-Kristen, jenis-jenis konflik yang hampir pasti akan mengguncang perdamaian politik di Indonesia pada masa depan. Data yang dikumpulkan Rizal Panggabean, ilmuwan politik ternama dari Universitas Gadjah Mada, bersifat orisinal, peka, lengkap, dan cermat. Oleh karena itu, argumen pokoknya, bahwa peran dan strategi aktor negara lebih penting ketimbang ciri dan pemilahan kelompok, amat meyakinkan.” —R. William Liddle, Profesor Emeritus Ohio State University “Buku ini menghadirkan paparan baru mengenai konflik komunal yang merusak proses transisi demokrasi Indonesia. Berbeda dari sebagian besar penjelasan yang hanya fokus pada wilayah-wilayah kekerasan, Rizal dengan cermat membandingkan kota-kota yang damai dan mengalami kekerasan lalu mengajukan penjelasan konflik yang baru: variasi preferensi politis dari aparat keamanan negara. Gagasan-gagasan yang didapat dari Indonesia ini tak ternilai harganya bagi para sarjana perbandingan demokratisasi di seluruh dunia, khususnya yang mempelajari pengaruh transisi rezim terhadap politik etnis.” —Sana Jaffrey, University of Chicago

SINOPSIS “Selama hampir dua dekade, Rizal Panggabean mempelajari konflik etnis dan menuliskannya.

Agama dan Pendidikan Demokrasi

Pengalaman Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama

Muhamadiyah dan NU adalah kekuatan non-negara, kekuatan masyarakat sipil Islam yang otoritatif, berhadapan dengan kekuatan negara. Di pihak lain, negara juga berharap banyak pada kekuatan kedua organisasi massa itu untuk terlibat dalam proses demokratisasi dalam masa transisi seperti saat ini. Peran kedua ormas tersebut pada faktanya memang tak bisa diremehkan. Kekuatan moral dan intelektual menjadi modal sosial yang lebih dari cukup untuk membangun kesadaran politik pada tingkat publik di satu pihak, dan untuk menjaga kohesivitas antar-elemen masyarakat di pihak yang lain. Buku ini mencoba melihat secara lebih detail pergulatan kelembagaan maupun individu di dalam Muhammadiyah dan NU dalam menyikapi proses demokratisasi, serta persepsi publik terhadap demokrasi dan segala isu turunannya. Meski telah banyak buku yang ditulis mengenai pergulatan Muhammadiyah dan NU dalam konteks relasi agama dan negara, buku ini menyumbangkan gambaran nyata dari perdebatan internal kedua organisasi itu, baik pada tingkat konsepsi maupun operasional. Buku seperti ini layak diapresiasi oleh berbagai kalangan yang ingin melakukan studi lebih lanjut tentang proses transisi menuju demokrasi di Indonesia, dan bagi peminat kajian relasi Islam dan negara di Indonesia.

Dari perspektif yang luas , warga Muhammadiyah dan NU berpendapat bahwa
orang yang bersikap kritis adalah mereka ... Muhammadiyah mengklaim bahwa
ijtihad , ar - ruju ' ila al - Qur ' an wa as - sunnah ( kembali kepada Quran dan ...

Drama Anak-Anak Kita: Anak Berbakat Mencari Jati Diri

Meskipun terampil merefleksikan harapan orangtuanya, sejatinya banyak anak-anak di sekitar kita tumbuh dewasa dan mencapai prestasi terbaik dengan perasaan hampa. Tanpa pernah diizinkan menampilkan perasaan yang sebenarnya, dan kehilangan sentuhan dengan eksistensi diri sejatinya, mereka menampilkan perasaan tertindas mereka dengan sejumlah kisah menyedihkan dan sikap kompulsif. Pada gilirannya, mereka juga mewariskan sikap refresif semacam itu kepada anak-anak mereka. Buku provokatif dan tajam ini menunjukkan bagaimana sikap narsis para orangtua telah membentuk dan merusak kehidupan anak-anak mereka. Dengan tutur kata yang bijak dan contoh-contoh sederhana, penulisnya memberitahu kita tentang trauma masa kecil dan efek abadi dari kemarahan (dan rasa sakit) akibat tertekan oleh orangtua. Buku ini dapat membantu kita memperoleh kembali kehidupan kita, dengan menemukan kebenaran dan kebutuhan dasar kita sendiri.

Meskipun terampil merefleksikan harapan orangtuanya, sejatinya banyak anak-anak di sekitar kita tumbuh dewasa dan mencapai prestasi terbaik dengan perasaan hampa.

Pribadi Muhammad: Riwayat Hidup sang Nabi dalam Bingkai Sejarah, Politik, Agama, dan Psikologi

Riwayat hidup Muhammad adalah sejarah paling penting yang hampir tak tertandingi. Sayangnya, dalam keagungan pemujaan namanya, kisah yang intens tentang sang pengibar Islam ini tidak dimengerti secara mendalam. Banyak buku telah ditulis, namun hanya sedikit yang mengupas secara utuh sisi humanistik sang tokoh. Dalam buku ini, Lesley Hazleton menggambarkan Muhammad dalam suatu cerita yang hidup. Mengurai kisah sang Nabi dalam bingkai sejarah, politik, agama, dan psikologi, ia menampilkan sosok agung ini sebagai manusia seutuhnya, dengan segala kompleksitas dan vitalitasnya. Lebih dari itu, buku ini memaparkan kebangkitan Muhammad: dari lelaki tak berdaya menjadi pemimpin penuh kuasa, dari seorang tak dikenal menjadi pribadi yang namanya terus dikenang, dari sosok tak penting menjadi figur yang pengaruhnya sangat kuat bagi umat manusia. Bagaimana seorang outsider ini akhirnya menjadi insider utama di dunia Arab yang “sakit” kala itu? Ditulis dengan jernih tanpa tendensi ideologis-politis, Muslim Pertama menyuguhkan narasi yang hidup tentang seorang pria mengagumkan yang berada di antara idealisme dan pragmatisme, iman dan politik, perdamaian dan kekerasan, serta penolakan dan pujian. Dan, buku ini tak hanya menerangi figur sang tokoh, tapi juga warisan pengaruhnya yang terus terasa hingga saat ini.

Sebuah cerita tentang Isaac Luria sang Guru Kabbalah bahkan menuturkan terjadinya penampakan Jibril kepadanya dalam sebuah mimpi, memegang pena seorang juru tulis. Para filsuf Islam dan mistikus memainkan peranan yang samasama penting ...

Fikih Akbar

Prinsip-Prinsip Teologis Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Allah SWT menurunkan syariat Islam sejatinya untuk menciptakan kehidupan yang baik bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali. Dengan kata lain, syariat-Nya adalah rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil ‘alamin). Wujudnya, hidup sejahtera (lahum ajruhum ‘inda rabbihim), damai (wa la khaufun ‘alaihim) dan bahagia (wa la hum yahzanun). Karena itu, seluruh pemikiran, pandangan, pola pikir serta tata aturan dalam bidang agama, sosial, politik, hukum, ekonomi, budaya, maupun bidang lainnya, semestinya berorientasi pada tujuan untuk menciptakan kehidupan yang penuh rahmat. Perilaku atau praktik keberagamaan yang jauh dari tujuan itu, seperti kekerasan, terorisme, kebencian, dan sejenisnya, tidak hanya menyimpang dari syariat Islam, tetapi juga menjadi parasit yang menghambat dan menghancurkan peradaban. Buku ini mengingatkan sekaligus menegaskan kembali esensi tujuan syariat Islam dengan menelusuri prinsip-prinsip teologis Islam rahmatan lil ‘alamin dari sumber primernya: al-Quran dan Hadis. Prinsip-prinsip fundamental ini—yakni akidah, tauhid, atau ushul ad-din—disebut oleh Imam Abu Hanifah dengan “Fikih Akbar”. Fikih Akbar merupakan pangkal (ushul) dari segala tafsir syariat Islam (furu’) yang berorientasi kepada kehidupan yang baik. Dengan penelusuran yang tekun, hati-hati dan cermat, analisis yang tajam dan bernas, penafsiran yang inklusif dan kontekstual, penulisnya mengupas dasar-dasar Islam yang ramah dari dimensi ontologis, epistemologis dan aksiologisnya. Dengan begitu, prinsip-prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin tidak hanya kukuh pada tataran argumentasi dan teori, tetapi juga pada tataran praksis. *** “Buku ini merekonstruksi landasan teologis Islam sebagai agama welas asih dan kebajikan. Ikhtiar intelektual semacam ini sangat relevan di tengah menguatnya isu-isu keislaman di ruang publik yang diperhadapkan dengan persoalan moralitas, politik identitas, dan keadilan. Saya sangat mendorong para pengajar/dosen dan mahasiswa membaca buku ini. Kehadirannya dapat memenuhi kebutuhan rujukan teologi dalam literatur pendidikan karakter di Indonesia.” —Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI “Islam disebut sebagai agama yang sesuai dengan dimensi ruang dan waktu (shalih li kulli zaman wa makan), karena ajaran Islam berdimensi ganda: yang tetap (tsawabit) dan yang berubah (mutaghayyirat). Dr. Hamim cukup “berani” mempersoalkan yang tsawabit itu, terutama tentang sistem keyakinan (sistema kredo), sistem peribadatan (sistema ritus), dan sistem nilai (sistema etika), tiga aspek fundamental agama. Menyoal ketiganya membuat Islam relevan dengan dinamika zaman yang senantiasa berubah dan membawa perubahan. Karya dari salah satu pemikir Islam Indonesia ini sangat menarik dan perlu dibaca.” —Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI

Fikih Akbar merupakan pangkal (ushul) dari segala tafsir syariat Islam (furu’) yang berorientasi kepada kehidupan yang baik.

Sistem Informasi Sekolah

Pengalaman Sekolah Sukma Bangsa

Di era digital dengan kecanggihan teknologi informasi seperti sekarang ini, pentingnya pemanfaatan sistem teknologi dan informasi secara terpadu di sekolah tak diragukan lagi. Demi mendukung terlaksananya tata kelola sekolah yang efektif, efisien dan memudahkan bagi para warganya untuk menjalankan tugas masing-masing, penggunaan sistem informasi yang terpadu di sekolah sangat disarankan. Dengan adanya sistem informasi terpadu, yang di Sekolah Sukma Bangsa dikenal dengan SISTO (Sistem Informasi Sekolah Terpadu Online), banyak pihak mendapatkan manfaat dan kemudahan. Di antara manfaat penggunaan SISTO di sekolah adalah: Menyelesaikan tugas-tugas guru lebih efektif danefisienAkurasi,objektifitas, dan transparansi datawarga sekolah terjagaInformasi merata dan bisa-diakses pihak-pihak yang membutuhkanMembangun budaya kerja dan pengambilan keputusan/kebijakanberbasis dataMengembangkanbudaya menulis warga sekolahMenciptakan tradisi administrasi efektif dengan pengarsipan rapi Sejak diaktifkannya, SISTO telah sangat membantu segenap warga Sekolah Sukma Bangsa di tiga lokasi: Pidie, Bireun, dan Lhokseumawe dalam penyelesaian tugas-tugas, penyediaan informasi yang lengkap dan akurat. SISTO juga telah menjadi penunjang proses belajar-mengajar yang efektif dan menyenangkan. Bagaimana memulai dan menjalankannya? Buku ini memberikan paparan lengkap dan gamblang sehingga SISTO bisa diterapkan di sekolah mana saja yang ingin mengefektif-efisienkan tata kelola sekolah dengan memaksimalkan teknologi informasi.

Di era digital dengan kecanggihan teknologi informasi seperti sekarang ini, pentingnya pemanfaatan sistem teknologi dan informasi secara terpadu di sekolah tak diragukan lagi.

Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah

Keberadaan bank Islam makin tandas di jagat perbankan Indonesia. Selain Bank Muamalat sebagai pemula, kini muncul sejumlah bank syariah lainnya, khususnya yang berafiliasi pada bank-bank konvensional besar. Bank-bank swasta yang mapan pun makin banyak yang membuka window syariah. Buku ini hadir untuk mengiringi perkembangan itu, dengan menyajikan pembahasan mendalam dan luas mengenai semua aspek dalam manajemen bank syariah. Ditulis oleh seorang pakar di bidang terkait, buku ini sangat perlu dibaca bukan hanya oleh para praktisi perbankan—syariah maupun konvensional—tapi juga oleh para pengamat dan peminat studi ekonomi Islam serta para nasabah dan calon nasabah bank syariah. “Buku ini ditujukan bukan hanya untuk para praktisi, tapi juga untuk semua pemerhati yang hendak mengetahui bagaimana perbankan Islami harus dikelola dengan baik dari sisi sumber daya manusia, aset liabilitas, valuta asing, serta investasi dan pembiayaan.” —Muhammad Syafi’i Antonio, Ketua STEI Tazkia,Jakarta “Buku tentang perbankan syariah yang paling aplikatif dan komprehensif.”—A. Riawan Amin, Direktur UtamaBank Muamalat Indonesia

Keberadaan bank Islam makin tandas di jagat perbankan Indonesia.