Sebanyak 21474 item atau buku ditemukan

Filsafat Inklusivisme

Menyingkap Melalui Fenomena Agama, Budaya, Politik, Sains, dan Teknologi hingga Sejarah Pemikiran

Buku “Filsafat Inklusivisme” barangkali merupakan produk dari adventure Antono Wahyudi di hutan lebat filsafat. Manakala terpesona oleh “pohon besar dengan dedaunan yang menjulang tinggi” yaitu dialog agama, toleransi, dia menguraikan keterpesonaannya di bagian dua (dari buku ini); ketika duduk-duduk di bawah ranting-ranting yang besar berupa relasi agama dan sains, dia menorehkan tintanya di bagian tiga; tatkala ada “gubug reyot di tengah hutan” yang tak lain adalah kebudayaan, dia menulis beberapa ulasan kritis di bagian empat, dan seterusnya sampai berjumpa dengan wilayah hutan yang tak kalah memesona (bagian tujuh), yaitu manusia inklusif, intersubjektif, dan sebagainya yang banyak diasalkan dari pembacaan dan diskusi tentang tema fenomenologis, Relasionalitas dalam hidup sehari-hari. Prof. Dr. FX. Eko Armada Riyanto, CM STFT Widya Sasana, Malang

Buku “Filsafat Inklusivisme” barangkali merupakan produk dari adventure Antono Wahyudi di hutan lebat filsafat.

Metode Kritik Filsafat Ibnu Rusyd

Perbincangan apa pun tentang filsafat Islam atau rasionalisme Islam bila tidak menyertakan kiprah intelektual Ibnu Rusyd, tokoh dari Andalusia, adalah sama dengan omong kosong. “Bullshit!” Demikian kira-kira ungkapan yang sangat tepat untuk menggambarkan urgensi kontribusi filsafat Ibnu Rusyd—sebagaimana begitu pentingnya meletakkan sosok R.A. Kosasih dalam jagat perkomikan Indonesia. Apa gerangan sesungguhnya yang telah disumbangkan Ibnu Rusyd? Pelik memang, namun bukannya mustahil untuk dipetakan. Apa yang telah dilakukan dengan baik oleh Muhammad Atif al-Iraqi dalam buku yang kini ada dalam genggaman pembaca ini merupakan satu bukti esensial yang berhasil mendudukkan eskalasi filsafat Ibnu Rusyd di antara percaturan filsafat Islam khususnya, dan bahkan filsafat dunia umumnya. Kita seolah-olah dihidangi “metode kritik” Ibnu Rusyd yang sangat komprehensif, mencakup dimensi teologis/kalam hingga sufistik, yang berhasil memetakan dengan baik bagaimana sebenarnya cara penalaran Ibnu Rusyd dalam melihat setiap dimensi Islam. Penelitian yang sangat serius dari seorang pakar sejarah filsafat di Cairo University ini menghadirkan nuansa baru dalam melihat ketajaman dan keberanian Ibnu Rusyd.

Apa yang telah dilakukan dengan baik oleh Muhammad Atif al-Iraqi dalam buku yang kini ada dalam genggaman pembaca ini merupakan satu bukti esensial yang berhasil mendudukkan eskalasi filsafat Ibnu Rusyd di antara percaturan filsafat Islam ...

Tiga Mazhab Utama Filsafat Islam

Seyyed Hossein Nasr merupakan salah seorang tokoh dan “orang pertama” yang paling otoritatif dalam membicarakan kajian-kajian Timur, utamanya disiplin filsafat dan mistisisme Islam. Oleh karenanya, kita patut bersyukur bahwa Ach. Maimun Syamsuddin telah meluangkan waktu untuk menerjemahkan salah satu teks kunci filsafat Islam ini ke dalam bahasa kita secara bernas. Buku yang pada mulanya disampaikan sebagai bahan kuliah di Harvard University ini penting kita baca jika kita hendak memahami lebih mendalam tentang korpus filsafat Islam. Penulis buku ini punya hipotesis menarik. Ia menyatakan bahwa filsafat Islam, pada prinsipnya, dapat diklasifikasikan ke dalam tiga madzhab utama: Madzhab Ibnu Sina, Madzhab Suhrawardi, dan Madzhab Ibnu ‘Arabi. Adapun percikan-percikan filsafat dari filsuf-filsuf Islam lainnya tak lebih hanyalah “catatan kaki” dari ketiganya. Maka, untuk mendalami filsafat Islam secara lebih detail, orang terlebih dahulu memahami secara benar buah pikiran ketiga filsuf tersebut. Dan, melalui karya ini, penulis hendak menuntun pembaca bertamasya ke taman filsafat Islam yang sesungguhnya yang lebih kompleks, rumit, dan membahagiakan.

Seyyed Hossein Nasr merupakan salah seorang tokoh dan “orang pertama” yang paling otoritatif dalam membicarakan kajian-kajian Timur, utamanya disiplin filsafat dan mistisisme Islam.

Filsafat yang mengelak

... teologis ” ; problem hati nurani tidak secara tuntas diawasi oleh filsafat etika ,
agar supaya etika sesuai dengan hati nurani . ... maka metakomunikasi yang
menjadikannya komunikasi betul janganlah dibenarkan oleh filsafat itu sendiri .

Epistemologi, filsafat pengetahuan

1 FILSAFAT ILMU Sejak awal pendekatan mekanis Galileo terhadap alam , fisika
klasik cenderung diterima tanpa sikap kritis terhadap kategori - kategori yang
umum bagi pendekatan tersebut . Aslinya sains diperkembangkan dengan cara
ini ...