Sebanyak 21538 item atau buku ditemukan

Tweeting the Issues in the Age of Social Media?

Intermedia Agenda Setting Between the New York Times and Twitter

This dissertation examined the intermedia agenda setting relationship between the online publication of the New York Times (i.e., NYTimes.com) and Twitter. This relationship was examined within the context of the changing media environment. The news media industry is facing down questions about its ability to turn a profit and maintain significant audience share. Simultaneously, social media services such as Twitter are growing exponentially. To this end, this dissertation explored the relative influence of each media on the other in an age where some scholars are questioning the agenda setting role of traditional news media. The dissertation assesses the argument that social media, specifically Twitter, has a direct influence on the news media agenda. This dissertation tested several hypotheses which hold that there is bi-directional intermedia agenda setting between the New York Times and Twitter both over the course of a single day and between days. Two content analyses were conducted. Data were collected twice per day over the course of one week. One content analysis examined the content of the online publication of the New York Times. The second content analysis examined posts made to Twitter. Cross-lagged panels with the Rozelle-Campbell Baseline were used to assess the nature of the hypothesized relationship. Results of the cross-correlation showed a lack of intermedia agenda setting between the New York Times online publication and Twitter for both the within-day and between-day panels. Further, results showed a lack of intermedia agenda setting for specific issues examined: the economy, the military, national security, and terrorism. Results overall suggested that the nature of the relationship between the two media under study is one of subtle influence. These results raise additional issues about the agenda setting role of traditional news media extending this argument to the social media environment. Results also demonstrate that the news media agenda and social media agenda are often similar, questioning notions of audience fragmentation as a casualty of the news media's agenda setting ability. Results were discussed in terms of their implications for the field of agenda setting research, as well as limitations and directions for future research.

This dissertation examined the intermedia agenda setting relationship between the online publication of the New York Times (i.e.

INTEGRASI KURIKULUM: Konsep, Model, dan Aplikasi

Buku ini membahas kurikulum pesantren yang diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan formal. Tujuan integrasi kurikulum adalah memperdalam, menambah wawasan, dan akselerasi atau percepatan dalam mempelajari kitab kuning meskipun ditempuh di pendidikan formal. Awal pembahasan dalam buku ini dipaparkan mengenai kurikulum secara umum, integrasi kurikulum, model integrasi kurikulum, dan integrasi kurikulum ke dalam lembaga pendidikan formal yang mencakup proses integrasi hingga peran pimpinan dalam mengintegrasi kurikulum. Kemudian, konsep- konsep tersebut direpresentasikan pada MTs Nurul Qarnaian Sukowono Jember.

Buku ini membahas kurikulum pesantren yang diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan formal.

PERAN PIMPINAN PTKIS

Dalam Implementasi Kebijakan Kurikulum Berbasis KKNI Menuju Akuntabilitas Perguruan Tinggi

Penelitian ini, dilatar belakangi oleh masalah yang paling krusial dalam kebijakan, yaitu pada tahap implementasi, karena selalu ada kesenjangan antara isi kebijakan dan lingkungan dimana kebijakan diimplementasikan. Masalah implementasi kebijakan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) di Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yaitu: pertama Ketidak sesuaian antara Permendikbud Nomor 73 tahun 2013 dengan dokumen Kurikulum yang disusun PTKIS. Kedua, ketidak sesuaian antara Permendikbud Nomor 73 tahun 2013 dengan praktek pembelajaran yang dilaksanakan, dan ketiga, ouput yang dihasilkan oleh PTKIS. Peran pimpinan PTKIS menentukan besar kecilnya tingkat kesenjangan tersebut. Oleh kerena itu, penelitian ini difokuskan pada peran dan kinerja pimpinan PTKIS. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: langkah-langkah pimpinan PTKIS dalam implemetasi kurikulum berbasis KKNI, faktor-faktor yang memengaruhi implemetasi kurikulum Pendidikan Tinggi berbasis KKNI; dampak implemetasi kurikulum berbasis Kurikulum Berbasis KKNI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara; observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menujukan bahwa; Peran delapan ketua program studi Pendidikan Agama Islam belum optimal memerankan fungsinya sebagai penentu arah, wakil juru bicara, komunikator, mediator, dan integrator. Implemenntasi kebijakan Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis KKKI di delapan program studi Pendidikan Agama Islam, belum efektif, masih kurangnya sumber daya, waktu, etos kampus, dukungan pengetahuan, minat dan sikap profesional. Dampak pengetahuan belum memperlihatkan kesesuaian antara apa yang ditawarkan oleh kebijakan dengan apa yang dibutuhkan. Belum adanya kesesuaian antara tugas yang disyaratkan oleh kebijakan dengan kemampuan organisasi pelaksana. Kesesuaian antara syarat yang diputuskan untuk memperoleh output program dengan apa yang dapat dilakukan oleh kelompok sasaran program. Adapun dampak ouput perolehan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa masih rendah. Nilai akreditasi di delapan program studi program studi Pendidikan Agama Islam, masih rendah, belum mencapai kategori Unggul. Dengan demikian kinerja program studi belum akuntabel. Penelitian ini merokomendasikan; Pertama; perlu peningkatan wawasan pengetahuan, keahlian ketua program Studi. Kedua, Ketua Program Studi selalu melakukan komunikasi internal, maupun ekternal; Ketiga, penelitian ini, dapat dijadikan acuan bagi para peneliti-peneliti selanjutnya dalam rangka perbaikan kedepan, apabila metodologi dan temuan penelitian ini dinilai kredibel dan relevan, maka dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam meneliti kasus sejenis pada lembaga lainya.

Peran pimpinan PTKIS menentukan besar kecilnya tingkat kesenjangan tersebut. Oleh kerena itu, penelitian ini difokuskan pada peran dan kinerja pimpinan PTKIS.