Sebanyak 19112 item atau buku ditemukan

MENUMBUHKAN KARAKTER KONTROL DIRI ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

Era globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam setiap sisi kehidupan, salah satunya perubahan kehidupan perilaku sosial yang menuntut orang untuk memiliki pengendalian diri. Akhir-akhir ini, permasalahan karakter kontrol diri seperti maraknya kasus bullying, kenakalan anak, dan remaja serta kekerasan di sekolah semakin menyita perhatian dan semakin mengkhawatirkan. Hasil survei yang dilakukan oleh UNESCO (2019: 17) menyampaikan sebanyak 32% siswa pernah mengalami kasus bullying oleh teman sekolah paling tidak satu kali. Masalah-masalah karakter di atas dikarenakan kurang dipupuknya karakter kontrol diri pada anak. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan karakter kontrol diri dengan tetap memperhatikan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, salah satunya dengan permainan tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mengandung nilai-nilai luhur. Permainan tradisional tersebut seperti permainan Jethungan, Merkerang, Matembing Gandongan, Bagimpar, dan Gunung. Selain mengandung nilai-nilai luhur, permainan tradisional selaras dengan karakteristik pembelajaran yang efektif, yaitu kaya variasi, kaya stimulasi, menyenangkan, operasional konkret, berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, dan memuat nilai-nilai karakter terutama karakter kontrol diri. Permainan tradisional tersebut dikemas dalam sebuah modul sebagai upaya untuk menumbuhkan karakter kontrol diri dengan permainan-permainan tradisional. Modul ini tepat bagi Anda sebagai pendidik atau fasilitator yang ingin merancang sendiri model pembelajaran tersebut

Belajar pada anak usia dini. Jakarta: Indeks. Borba, M. (2008). Membangun kecerdasan moral: Tujuh kebajikan utama untuk membentuk anak bermoral tinggi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Field, A. (2009). Discovering statistiks using ...

MEMBACA, YUUUK.....! “Strategi Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak Sejak Usia Dini”

Membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan sekaligus menyenangkan. Dengan membaca kita dapat melanglang buana menikmati berbagai hal yang menarik, berbagai hal yang imajinatif. Dengan membaca, dunia akan terbuka lebar. Segala informasi dapat kita serap melalui kegiatan membaca. Orang bijak mengatakan, “buku adalah jendela dunia”. Tapi sangat disayangkan, tidak banyak orang yang dapat menikmati kegiatan tersebut. Kita mungkin sudah membaca, tetapi setiap kali selesai membaca, kita tidak mendapatkan atau merasakan manfaat dari kegiatan membaca. Atau, mungkin kegiatan tersebut justru menyiksa kita, sehingga kita tidak dapat merasakan manfaat membaca secara langsung. Alhasil, hanya sedikit orang yang menjadikan kegiatan membaca buku sebagai hobbinya. Oleh karena itu, kita perlu mencari faktor penyebab “kegagalan” memperoleh manfaat dari kegiatan membaca, lalu mencari solusi, sehingga kegiatan membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan dan pada akhirnya, membaca menjadi kegemaran masyarakat kita. Tentunya dengan harapan, masyarakat menjadi lebih cerdas, lebih maju dan lebih kritis yang dilandasi pada pemikiran yang arif dan bijaksana. Sehingga pada gilirannya akan mampu membangun bangsa yang berperadaban yang mampu bersaing secara global dengan masyarakat internasional. Dalam buku ini akan dipaparkan pentingnya membaca dan upaya-upaya yang mesti dilakukan untuk membangun budaya gemar membaca di kalangan masyarakat Indonesia, sejak usia dini.

mengajrkan prilaku baik, serta mendidik anak untuk lebih mudah menyerap tutur kata yang sopan. 3. ... tidak kalah pentingnya disbanding kecerdasan lainnya, biasanya anak-anak sulit mengerti terhadap nilai-nilai moral dalam kehidupannya.

PENINGKATAN KELENTINGAN NILAI-NILAI SHALAT PADA ANAK USIA DINI

Perkembangan zaman sudah semakin pesat dan teknologi pun melakukan inovasi secara terus menerus. Banyak para ahli teknologi melakukan inovasi terutama dibidang aplikasi seperti halnya: tiktok, instagram, facebook, telegram, whatsapp, youtube, dll yang bisa diakses hanya melalui handphone ataupun laptop. Dengan banyaknya aplikasi ini membuat para pengguna dunia digital selalu menghabiskan waktunya selama 24 jam hanya dengan handphone dan laptop atau biasa disebut gadget.

Perkembangan zaman sudah semakin pesat dan teknologi pun melakukan inovasi secara terus menerus.

Nilai-nilai Pendidikan Anak

Buku ini memberikan penjelasan pentingnya menanamkan nilai-nilai positif pada anak didik sejak dini. Dengan disertai pendekatan yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan pendidikan pada jiwa anak. Mengingat, pada beberapa dasawarsa terakhir ini terjadi kecenderungan baru di dunia yaitu tumbuhnya kembali kesadaran nilai. Kecenderungan ini terjadi secara global yang dapat digambarkan sebagai sebuah titik balik dalam peradaban manusia. Di mana-mana orang berbicara tentang nilai dan dalam banyak kesempatan tema-tema tentang nilai atau yang terkait dengan nilai dibahas. Menelaah nilai sebagai tema abstrak memang tidak sederhana. Konsep tentang penyadaran nilai dapat kita definisikan dengan cerdas tetapi ketika menjawab implementasi penyadaran nilai agar berlangsung secara optimal maka terkadang yang terjadi adalah kesulitan dalam menjelaskannya. Maka diperlukan ilmu yang memadai untuk bisa menerangkan nilai-nilai sebagai suatu sistem yang objektif dan universal. Pendidikan yang baik dan tepat sasaran akan membawa sistem nilai tidak hanya bersifat teoretis akan tetapi secara praktis dapat diterapkan.

adalah pendidikan anak yang islami, antara lain36 : a. Pendidikan Ibadah Aspek pendidikan ibadah ini ... 36 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 321. 37 Departemen Agama, Al-Qur'ān dan ...

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DASA DHARMA PRAMUKA

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DASA DHARMA PRAMUKA

SD Plus Masyitoh Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap Tahun 2014/2015”, skripsi, prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Purwokerto. Fahrenza Rizky, Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Anak Usia Dini, diakses pada ...

Guru dan Pendidikan Karakter : Sinergitas Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di Era Milenial

Penulis : Yohana Afliani Ludo Buan Ukuran : 21 cm x 14,5 cm Tebal : 103 Halaman ISBN : 978-623-79439-1-4 blurb : Karya ini yang judul “Guru dan Pendidikan Karakter; Sinergitas Peran Guru Dalam Membumikan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di Era Milenial” sengaja dilahirkan untuk ikut berkontribusi dalam menerapkan dan membumikan nilai-nilai pendidikan karakter dengan baik. Karya ini sebagai pengembangan dan pengolahan dari hasil penelitian penulis di SMP Negeri 8 Samarinda. Pendidikan karakter sangat penting untuk selalu dikaji dan diterapkan terlebih di era milenial guna untuk membentengi generasi muda dari dekadensi moral yang kian hari kian menipis. Kemudian, dalam penerapan pendidikan karakter diperlukan peran guru sebagai figur yang berperan penting dalam proses mendidik, membimbing dan mencontohkan para siswa kepada perbuatan yang baik. Sehingga, demi suksesnya penerapan pendidikan karakter disuatu lembaga pendidikan diperlukan peran strategis guru. Guru sebagai “tonggak” pendidikan yang selamanya tidak bisa tergantikan oleh apapun termasuk oleh kecanggihan teknologi informasi. Untuk itu, peranannya sangat penting demi terwujudnya pembelajaran yang utuh sehingga pendidikan bisa berjalan dengan baik, akhirnya tujuan dari pada pendidikan itu sendiri bisa terwujud. Kajian dalam karya ini berusaha mengupas tuntas tentang peran guru dalam mentransformasikan nilai-nilai pendidikan karakter kepada peserta didik. Semoga karya ini bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam rangka membangun kembali karakter bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai keluhuran, religius, nasionalis, sosial, moral dan toleran. Selamat membaca….!

Penulis : Yohana Afliani Ludo Buan Ukuran : 21 cm x 14,5 cm Tebal : 103 Halaman ISBN : 978-623-79439-1-4 blurb : Karya ini yang judul “Guru dan Pendidikan Karakter; Sinergitas Peran Guru Dalam Membumikan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di ...

KONSELING KELOMPOK BERBASIS NILAI-NILAI PESANTREN

Saat ini penulis juga diberi amanah sebagai pelaksana Unit Penjaminan Mutu (UPM) dan Sekretaris Program Studi Magister Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S-2 PIAUD) pada Program Pascasarjana serta Auditor Mutu Internal IAIN Samarinda yang ...

Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Prasasti Palah 1119 Ś

Prasasti Palah 1119 ? merupakan salah satu prasasti masa Kerajaan Kadiri yang masih in situ dan ditemukan satu konteks dengan Kompleks Candi Panataran: bangunan suci Palah. Prasasti Palah dikeluarkan pada tahun 1119 ? (1197 M) pada bulan Juni–Juli oleh Sri Maharaja Sri Sarwwe?wara yang bergelar Çri Wikram?wat?r?nindita Digjayotunggadewan?ma dan menggunakan lencana kebesaran Çrnggalañcana. Prasasti Palah 1119 ? terkait dengan peristiwa penetapan s?ma kepada s?mya sang catur lurah, dan peristiwa suci ini diresmikan dengan pendirian batu prasasti melalui upacara prathista untuk sebuah bangunan suci, yaitu Candi Panataran (Candi Palah) yang diperuntukkan bagi pemujaan kepada Paduka Bhat?ra di Palah. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa paparan isi Prasasti Palah 1119 ? mengandung nilai-nilai abadi pendidikan karakter, yaitu nilai religius, disiplin, kerja keras, demokratis, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, peduli lingkungan, dan tanggung jawab. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa kesembilan “nilai-nilai abadi pendidikan karakter” tersebut telah mengakar kuat sejak abad ke-12 hingga abad ke-14 M. Temuan penelitian ini layak untuk dikembangkan, diinternalisasikan, dan direlevansikan dengan konteks kehidupan kekinian jelang abad ke-21 M. Penerapan atau penginternalisasian nilai-nilai abadi pendidikan karakter pada isi Prasasti Palah 1119 ? memerlukan proses pembelajaran terus-menerus pada peserta didik di kelas dengan inovasi pembelajaran yang menarik, berbasis teknologi abad ke-21 M. Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa paparan tentang Prasasti Palah 1119 ? ini telah menjadi panduan hidup abadi serta mendapat perhatian yang serius dari masyarakat Jawa Kuno sejak masa Kadiri (abad ke-12 M), Singhasari (abad ke-13 M), hingga akhir Majapahit (abad ke-14 M). Hal ini terbukti dengan diabadikannya keberadaan prasasti dan bangunan suci, yaitu Candi Palah (Candi Panataran sekarang), yang bangunan candinya bahkan direnovasi berkali-kali pada masa Majapahit. Dengan demikian, Prasasti Palah 1119 ? dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah, yakni sebagai media abadi tentang nilai-nilai pendidikan karakter. Hal ini juga sangat relevan serta tidak bertentangan untuk dikembangkan dalam konteks kehidupan kekinian. Selamat membaca para khalayak karena buku referensi ini sangat menginspirasi!

Nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter dirumus-kan dari empat sumber, yaitu agama, Pancasila, budaya, ... karakter akan berhasil, bila disertai dengan media pembelajaran yang tepat dan diberikan sejak anak usia dini.

INSTRUMEN EVALUASI MAGANG

... menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, ... berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu ...