Sebanyak 498 item atau buku ditemukan

Transformasi Pendidikan Agama Islam

Buku ini adalah sebuah karya yang membahas perubahan dan perkembangan dalam pendidikan agama Islam. Buku ini menyoroti bagaimana pendidikan agama Islam telah mengalami transformasi seiring berjalannya waktu, sejalan dengan perubahan sosial, teknologi, dan budaya. Penulis mengulas berbagai aspek transformasi, seperti pemahaman mendalam tentang agama Islam, pentingnya moderasi beragama dalam pendidikan agama Islam, metode pengajaran, kurikulum, isu-isu kontemporer, serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam. Buku ini juga membahas peran pendidikan agama Islam dalam masyarakat modern, serta bagaimana pendidikan agama Islam dapat berkontribusi pada pembangunan karakter dan moral individu dalam masyarakat. Selain itu, buku ini mencermati bagaimana pendidikan agama Islam dapat mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip agama Islam, toleransi, kerukunan antar umat beragama, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Buku ini menyoroti bagaimana pendidikan agama Islam telah mengalami transformasi seiring berjalannya waktu, sejalan dengan perubahan sosial, teknologi, dan budaya.

Pemasaran Kreatif Untuk Segala Bisnis

Pemasaran modern saat ini menjadikan kepuasan pelanggan sebagai orientasi yang menjadi pilar utama dalam menjalankan bisnis untuk mewujudkan tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Pelanggan yang terpuaskan oleh perusahaan menjadi aset besar untuk kelangsungan hidup perusahaan sehingga perlu dilakukan pengelolaan terhadap kualitas pelayanan yang ditawarkan untuk memenuhi kepu[1]asan pelanggan. Kualitas pelayanan yang dikelola secara baik akan memberikan hasil yang baik untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Buku ini baik sebagai acuan untuk memahami pemasaran kreatif yang mengandung isi: pemasaran holistik dalam industri jasa; pengukuran kinerja perusahaan dengan balanced scorecard; electronic commerce; after sales service; membangun kepercayaan; personal branding; tantangan pemasaran abad 21; strategi pemasaran WOM; value creation; direct marketing; endorsement; inovasi produk dan competitiveness; komitmen terhadap pelanggan; marketing communication; marketing entrepreneur; mitra bisnis; digital marketing (pemasaran digital); advertising (periklanan); perilaku konsumen; personal selling; relationship marketing; brand dan branding; corporate social responsibility (CSR); e-government; etika bisnis; kepuasan konsumen; manajemen diri; syarat untuk sukses; manajemen karier; manajemen pengetahuan; manajemen talenta; manajemen waktu; menghargai waktu; intellectual capital; dan strategi pemasaran bisnis ritel. Pemasaran Kreatif Untuk Segala Bisnis ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Pemasaran Kreatif Untuk Segala Bisnis ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Prosiding Focus Group Discussion Pakar I

Kajian Ilmiah Masalah Perbedaan Pendapat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dewasa ini telah mendapat perhatian banyak pihak. Masyarakat, pendidik, ilmuwan, praktisi dan hampir setiap elemen masyarakat diingatkan kembali bahwa kita mempunyai dasar negara yang mulai dilupakan semenjak terjadinya reformasi 1998. Pasca reformasi hampir tidak ada lembaga negara yang bersuara tentang ini. Terlebih bicara tentang Pancasila. Semua tiarap dan sembunyi dalam kehidupannya sendiri-sendiri. Pancasila tidak pernah dibicarakan. Situasi tersebut tidak lepas dari pengalaman pahit kehidupan bernegara saat itu, dimana rezim Orde Baru memanfaatkan Pancasila sebagai alat politik untuk melanggengkan kekuasaannya. Bahkan yang lebih parah disaat rezim mempunyai otoritas penuh sebagai penafsir tunggal Pancasila. Barang siapa yang tidak mengikuti penafsiran rezim, bisa dicap tidak Pancasilais. Keadaan itulah yang menyebabkan Pancasila menjadi kering karena lembaga negara dan masyarakat takut dilabeli sebagai antek Orba. Puji syukur setelah melewati 2 kali pemilu paska reformasi, pada pemilu ke-3 di periode 2009-2014 ada lembaga negara, MPR, yang mempunyai keprihatinan terkait memupusnya diskusi dan pembicaraan tentang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Keprihatinan MPR ini tidak terlepas dari melihat situasi sosial, ekonomi, politik hukum dan keamanan baik dari dalam maupun dari luar negeri. Ancaman persatuan, konflik sosial, disintegrasi dan ancaman menguatnya ideologi liberalisme, kapitalisme dan gerakan fundamentalisme agama telah mengingatkan kita sebagai bangsa dan negara bahwa kita sebenarnya sudah mempunyai dasar dan tameng yang kuat dalam menghadapi itu yaitu ideologi dan dasar negara Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan bentuk NKRI. MPR kemudian membuat program tahunan untuk memasyarakatkan kembali UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Program sosialisasi berjalan secara massif diseluruh pelosok negeri, di kampus-kampus, sekolah, dan masyarakat. Bahkan lembaga eksekutif pun juga ikut mensosialisasikan program ini. Programnya pun beragam, ada seminar, lokakarya, lomba debat, 4 pilar goes to campus, outbond dan dialog di media elektronik. Materi yang disampaikan adalah 4 hal tersebut yaitu UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dewasa ini telah mendapat perhatian banyak pihak.