Seorang konselor mempunyai tanggung jawab untuk membantu konseli agar dapat berkembang secara optimal. Untuk dapat memahami individu atau peserta didik dengan sebaik-baiknya, seorang konselor perlu melakukan pengumpulan data atau asesmen (assessment) yang lengkap dan akurat tentang individu tersebut. Dalam konteks pendidikan, pada umumnya dibutuhkan data atau informasi, diantaranya identitas pribadi, data tentang keluarga, riwayat pendidikan, data tentang kesehatan dan jasmani, data tentang kecerdasan, bakat dan minat, kegiatan di luar sekolah serta ciri kepribadian seperti sifat karakter, corak kehidupan emosional, nilai-nilai kehidupan yang dijunjung tinggi, kadar pergaulan sosial, sikap dalam menghadapi permasalahan dan sebagainya. Seluruh aspek tersebut diperoleh melalui bantuan teknik, metode dan cara yang dikembangkan oleh konselor melalui masing-masing media pemeriksaan psikologis dalam proses asesmen, baik menggunakan teknik non tes seperti observasi, wawancara, DCM dan sebagainya maupun menggunakan teknik tes seperti tes inteligensi, bakat dan minat. Buku pedoman praktik pemahaman individu menyajikan konsep dari masing-masing alat ukur, menguraikan prosedur, tahapan-tahapan dalam melakukan praktik pemahaman individu, dan pedoman dalam menyusun laporan praktikum, baik praktik teknik non tes maupun teknik tes. Harapannya, buku ini akan membantu mahasiswa dalam memenuhi tugas-tugas akademik yang berkaitan dengan pengumpulan data (assessment) bagi individu.
3) Untuk menyarankan suatu prioritas pelayanan bimbingan dan konseling
sesuai dengan masalah individu atau kelompok pada saat itu. Sedangkan
kegunaan Daftar Cek Masalah adalah. 1) Untuk melengkapi data individu yang
sudah ada.