Sebanyak 67 item atau buku ditemukan

Khazanah Tafsir Nusantara

Para Tokoh dan Karya-karyanya

Buku Tafsir Nusantara ini dimaksudkan untuk melengkapi karya-karya yang telah ditulis oleh para sarjana sebelumnya mengenai kontribusi tokoh Islam Nusantara dalam bidang tafsir al-Qur’an. Buku ini berisi daftar 14 kitab tafsir al-Qur’an yang ditulis dalam rentang waktu dari tahun 1615 sampai 2003, yaitu karya ‘Abdur Rauf as-Singkili, Kiai Sholeh Darat, Syaikh Nawawi al-Bantani, Ahmad Hasan, KHR. Muhammad Adnan, Mahmud Yunus, T. M. Hasbi ash-Shiddieqy, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Kiai Bisri Mustofa, Kiai Misbah Mustofa, Oemar Bakry, Kolonel (Purn.) H. Bakri Syahid, M. Dawam Rahardjo, dan M. Quraish Shihab. Karya-karya tersebut dibahas secara biografis dan analitis. Diuraikan secara detail mengenai motivasi penulisan, karakteristik dan sistematika, metode dan sumber penafsiran, serta corak dan kecenderungan penafsiran. Dilihat dari motivasi, kitab-kitab tafsir tersebut rata-rata ditulis atas dorongan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak agar tidak hanya membaca al-Qur’an semata, melainkan juga paham isinya. Oleh karenanya, di antara kitab-kitab tafsir tersebut, ada yang ditulis menggunakan bahasa Arab agar dipergunakan oleh kalangan santri yang sudah terbiasa dengan berbahasa Arab, ada yang ditulis menggunakan aksara pegon karena masyarakatnya tidak mampu membaca aksara Latin dan tidak paham bahasa Arab, ada yang ditulis dalam bahasa lokal dengan menggunakan aksara Latin karena publik pembacanya sudah terbiasa membaca huruf Latin, dan belakangan ditulis dengan bahasa Indonesia agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas. Menariknya, dari 14 kitab tafsir itu, rupanya memiliki karakter yang tidak sama: ada yang bercorak tradisionalis, dan ada pula yang bercorak modernis.

Ia mempunyai banyak karya di beberapa bidang, mulai tafsir, ilmu hadits, pendidikan, dan lain sebagainya. Setidaknya, ada 49 karya tulis berbahasa Indonesia dan 26 karya berbahasa Arab yang ia hasilkan selama hidupnya.

Buku Pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh Psikologi dari Klasik sampai Modern

Biografi, Gagasan, dan Pengaruh terhadap Dunia

Secara ringkas, psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala jiwa dan pengaruhnya terhadap seseorang. Hanya saja, dalam ilmu ini, terdapat teori-teori yang berangkat dari tema, cara pandang, serta metode yang beraneka ragam. Bahkan, konsep dasar psikologi telah dikenal sejak masa peradaban awal bangsa Yunani dan terus berkembang semakin kompleks hingga kini. Buku ini memuat biografi ringkas, serta pokok-pokok pemikiran psikologi para tokoh terkemuka, mulai dari zaman klasik hingga era modern. Tokoh-tokoh yang dipilih tentu saja bukan orang sembarangan. Mereka adalah sosok ilmuwan yang sangat berjasa menancapkan tonggak psikologi secara kukuh. Meskipun memiliki corak pemikiran unik dan beragam, kontribusi mereka terhadap ilmu psikologi tidak terbantahkan sedikit pun. Jika Anda benar-benar tertarik mempelajari psikologi, buku ini akan membantu Anda menyelami pemikiran para tokohnya. Selamat membaca!

Masyarakat dan Eksistensi Manusia Menurut Fromm, setiap sistem masyarakat—baik feodalisme, kapitalisme, fasisme, sosialisme, maupun komunisme—diciptakan oleh manusia. Dalam hal ini, manusia menciptakan sistem masyarakat sebagai upaya ...

Buku Pintar Pemikiran Tokoh-tokoh Sosiologi dari Klasik Sampai Modern

Biografi, Gagasan, dan Pengaruh terhadap Dunia

Sosiologi termasuk salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial. Sebagai bidang ilmu yang mempelajari masyarakat, sosiologi berfungsi menganalisis berbagai gejala sosial. Ilmu ini baru berkembang dan diakui eksistensinya sekitar akhir abad ke-19. Meskipun demikian, pemikiran tentang masyarakat telah dikenal sejak berabad-abad sebelumnya, dan terus berkembang hingga kini. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran dan kontribusi para tokohnya. Buku ini mengulas profil dan pemikiran para tokoh sosiologi terkemuka dari seluruh dunia, sejak masa klasik hingga era modern. Tentu saja hal tersebut sangat menarik untuk memberikan pemahaman awal mengenai konsep-konsep dasar sosiologi. Tidak hanya itu, karya-karya para tokoh juga diulas secara ringkas guna mendorong ketertarikan Anda memahami pemikiran mereka secara lebih komprehensif. Segera miliki buku ini untuk mempelajari pokok-pokok penting ilmu sosiologi langsung dari tokoh-tokohnya. Selamat membaca!

Kapitalisme. Lanjut. (Baru). Pemikiran Jameson dalam era posmodern mendorong kalangan akademisi lainnya untuk memikirkan kembali perihal relevansi narasi besar dan teori Marxian. Jameson menolak pemikiran kebanyakan teoretikus Eropa ...

Argumen Kontekstualisasi Zakat dalam Al-Qur'an

Islam adalah agama yang suci. Sebab, ia lahir dari Dzat Yang Maha Suci, yakni Allah Swt. Sebagai agama suci, Islam mengajarkan manusia untuk melakukan penyucian diri, baik dari hadats kecil melalui wudhu, maupun hadats besar melalui mandi besar. Begitu juga, Islam mengajarkan penyucian hati melalui taubat dan dzikir, sedangkan penyucian jiwa dan harta melalui zakat. Poin terakhir inilah yang menjadi fokus kajian buku ini. Di dalamnya disajikan materi tentang konsep ideal moral zakat dalam al-Qur’an sesuai konteks awal diturunkannya ayat tentang zakat. Selain itu, dipaparkan juga analisis argumen-argumen teoretis-filosofis tentang peran dan fungsi zakat untuk kehidupan saat ini. Dengan pembahasan yang mendalam, buku ini mampu memberikan kontribusi teoretis dan praktis agar zakat tidak hanya dimaknai sebagai penyucian jiwa dan harta sebagaimana lazimnya selama ini. Selamat membaca!

Islam adalah agama yang suci.

Menalar Islam

Menyingkap Argumen Epistemologis Abdul Karim Soroush

Buku ini berhasil menguraikan gagasan Abdul Karim Soroush yang tidak hanya baru dari segi isi, tetapi juga dari segi argumentasinya. Soroush menggunakan epistemologi penyusutan dan pengembangan dalam memahami agama, dan teori ini membedakan agama dengan pengetahuan keagamaan. Hampir semua pemikir berpendapat bahwa agama adalah wahyu Ilahi yang diturunkan kepada nabi-Nya melalui perantaraan malaikat. Pendapat ini mengandaikan nabi berada dalam posisi pasif. Berbeda dengan mereka, Soroush memahami agama sebagai hasil pengalaman seorang nabi bertemu dengan Yang Sakral. Pengertian ini melahirkan kesan bahwa nabi bersikap aktif dan agama tidak semata-mata setiap sesuatu yang datang dari Tuhan, melainkan harus dialami oleh seorang nabi. Jika selama ini para pemikir selalu merujuk pada al-Qur’an dalam memahami agama, Soroush justru mensyaratkan juga untuk memahami atau menafsirkan pengalaman keagamaan Nabi Muhammad Saw. karena al-Qur’an merupakan konkretisasi pengalaman keagamaan nabi. Pengalaman keagamaan nabi plural, begitu juga pesan yang terkandung dalam al-Qur’an. Dengan prinsip ini, Soroush berpendapat bahwa tidak boleh ada tafsir tunggal dan statis terhadap agama (al-Qur’an). Tafsir terhadap agama harus plural dan dinamis. Menariknya, jika biasanya para peneliti pemikiran seorang tokoh menggunakan kerangka teori dari tokoh lain, maka penulis buku ini menyingkap pemikiran Soroush menggunakan teori yang dikemukakan oleh Soroush sendiri. Sangat terasa buku ini dikerjakan di atas basis teori penulisan yang teoretis, bukan sekadar kompilatif sebagaimana banyak dilakukan orang.

Buku ini berhasil menguraikan gagasan Abdul Karim Soroush yang tidak hanya baru dari segi isi, tetapi juga dari segi argumentasinya.

Dakwah Islam Moderat ala KH. Afifuddin Muhajir dan KH. Abdul Moqsith Ghazali

Di tengah eskalasi kelompok radikal-fundamental yang mengancam keutuhan negara dan bangsa yang damai dan toleran, belajar kepada ulama yang punya pengaruh luas, baik pemikiran maupun kiprah kebangsaannya, adalah langkah urgen yang harus dilakukan, utamanya ulama yang membawa panji-panji Islam moderat. KH. Afifuddin Muhajir dan KH. Abdul Moqsith Ghazali merupakan dua ulama yang kepakarannya dalam bidang fiqh dan ushul fiqh telah diakui oleh publik, dan dedikasi sosial serta kontribusinya dalam membangun peradaban Islam telah teruji. KH. Afifuddin Muhajir dikenal sebagai pengusung fiqh tata negara, sedangkan KH. Abdul Moqsith Ghazali mendedahkan argumen pluralisme agama. Lebih dari itu, keduanya merupakan perumus ijtihad maqashidi. Buku ini mengeksplorasi model dan strategi dakwah Islam moderat yang diperjuangkan oleh dua ulama tersebut. Tujuannya tidak lain agar menjadi inspirasi, motivasi, dan teladan bagi generasi muda dan segenap elemen bangsa agar Islam moderat tetap kokoh sebagai basis umat Islam Indonesia untuk memperkuat bangunan NKRI yang toleran, damai, dan berkeadaban. Moderatisme Islam yang digaungkan oleh kedua ulama ini didasarkan kepada basis keilmuan yang kokoh dan relevansi yang tinggi terhadap realitas kontemporer. Keduanya mampu melakukan kontekstualisasi doktrin yang terdapat dalam kitab kuning terhadap kompleksitas dunia modern.

Di tengah eskalasi kelompok radikal-fundamental yang mengancam keutuhan negara dan bangsa yang damai dan toleran, belajar kepada ulama yang punya pengaruh luas, baik pemikiran maupun kiprah kebangsaannya, adalah langkah urgen yang harus ...