Sebanyak 13 item atau buku ditemukan

Komunikasi dalam Konteks Protokol Bisnis Multikultural

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengkaji informasi tentang komunikasi dalam konteks protokol bisnis multikultural. Multikultural bukanlah sesuatu yang akan hilang pada waktu mendatang, yang memungkinkan merencanakan strategi berdasarkan asumsi saling memahami. Asumsi itu sendiri merupakan suatu fenomena dengan kekayaannya sendiri, eksplorasi yang dapat menghasilkan keuntungan yang tak terhitung bagi kita, baik dari segi visi yang lebih luas maupun kebijakan dan kegiatan yang lebih menguntungkan. Protokol bisnis melibatkan bentuk perayaan, etiket, dan kode perilaku yang benar, penting untuk mengerti peraturan tersebut dalam transaksi bisnis. Bagaimanapun, seperti aturan perilaku pada umumnya, “peraturan” bisnis berkaitan dengan budaya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan kepustakaan. Hasil kajian ini kemudian dideskripsikan, dinarasi serta diinterpretasi dan disusun dalam bentuk makalah. Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa protokol bisnis ini melibatkan bentuk perayaan, etiket, dan kode perilaku yang benar. Beberapa variasi protokol bisnis perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan komunikasi bisnis multikultural ini. Variasi tersebut seperti hubungan awal, cara menyapa, penampilan pribadi, pemberian hadiah, dan topik percakapan yang tabu.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengkaji informasi tentang komunikasi dalam konteks protokol bisnis multikultural.

Konflik sebagai Solusi Anti Writer’s Block ala Story Waveform Model

Melanjutkan penelitian sebelumnya tentang "Story Waveform Model sebagai Alternatif Lebih Baik dari Story Mountain Model dalam Mendesain Cerita Agar Lebih Mudah," yang terpublikasi di An1mage Jurnal Studi Kultural [1]. Kali ini peneliti berfokus pada mengapa banyak pengarang cerita fiksi mengalami writer’s block, salah satu potensinya adalah kekurangan dalam menggali konflik dalam suatu cerita yang digarapnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta observasi sekaligus keterlibatan aktif penulis dalam kelompok sampling di Komunitas Pembuat Cerita Indonesia (KPCIN) dalam WA Group Inovel dengan publikasi aktif karya komunitas inovel salah satunya di majalah An1magine dan publikasi novel digital di marketplace seperti Play Store,Google Play, Google Book, dan inovel marketplace itu sendiri. Kecenderungan adanya writer’s block bukan karena ketidakmampuan membuat cerita, atau tidak memiliki ketrampilan membuat cerita, tetapi terkadang lebih sering terjadi karena penulisnya tidak ada semangat untuk melanjutkan karena cerita dianggap belum menarik oleh pembuatnya, juga bukan karena tidak memiliki waktu untuk melanjutkannya, juga bukan karena tidak ada komitmen untuk menyelesaikannya, tetapi lebih banyak karena keadaan mental di mana tidak ada sesuatu yang menarik untuk melanjutkannya. Penelitian ini menjawab salah satu potensi writer’s block yang ada serta memberikan beberapa potensi solusi yang membantu para pengarang agar bangkit lagi dalam menyelesaikan ceritanya karena semangat baru yang dimilikinya.

Melanjutkan penelitian sebelumnya tentang "Story Waveform Model sebagai Alternatif Lebih Baik dari Story Mountain Model dalam Mendesain Cerita Agar Lebih Mudah," yang terpublikasi di An1mage Jurnal Studi Kultural [1].

Pengantar Manajemen Pendidikan

Pemahaman para pengelola dan personil pendidikan tentang: Konsep Administrasi/Manajemen Pendidikan, Bidang Garapan Manajemen Pendidikan, Kepemimpinan Pendidikan, Pengembangan dan Pemberdayaan Guru, Analisis Kebijakan Pendidikan, Supervisi Pendidikan, Manajemen Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah, Manajemen Mutu Pendidikan, merupakan faktor yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan pendidikan yang bermutu.

Pemahaman para pengelola dan personil pendidikan tentang: Konsep Administrasi/Manajemen Pendidikan, Bidang Garapan Manajemen Pendidikan, Kepemimpinan Pendidikan, Pengembangan dan Pemberdayaan Guru, Analisis Kebijakan Pendidikan, Supervisi ...