
Sellfhealing At The Office
- ISBN 13 : 9786024020583
- Judul : Sellfhealing At The Office
- Pengarang :
- Penerbit : PT Mizan Pustaka
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2017
- Halaman : 272
-
Ketersediaan :
009757 Tersedia di Library of UI BBC
009757 |
Tersedia di Library of UI BBC
|
009572 |
Tersedia di Library of UI BBC
|
009404 |
Tersedia di Library of UI BBC
|
009236 |
Tersedia di Library of UI BBC
|
Merek (brand) mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang agar membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan secara 'menyihir' setiap sasarannya. Keputusan pembelian pun lebih sering didasarkan pada pertimbangan merek daripada hal-hal lain. Riset banyak dilakukan untuk mengetahui merek-merek mana yang unggul - sebagai pilihan utama - di mata konsumen. Penghargaan pun diberikan kepada merek-merek unggul dari berbagai kategori produk dan jasa, yang tentu semakin menguatkan kesan benar-benar baik untuk dikonsumsi. Perbincangan seputar merek tidak hanya sebatas mencari tahu merek yang unggul tetapi sampai pula pada esensi dari merek itu sendiri, kemudian pada perubahan merek (termasuk logo perusahaan), klaim-klaim yang dijanjikan oleh sebuah merek. Buku ini menguraikan secara mendetail bagaimana mengembangkan strategi dan identitas merek, mengelola ekuitas dan nilai merek, melakukan positioning mereka di mata konsumen, serta bagaimana mengembangkan organisasi untuk mendukung kesuksesan sebuah merek yang diluncurkan ke pasar.
Merek (brand) mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang agar membeli produk atau jasa yang diwakilinya.
Hati—seperti diisyaratkan oleh akar kata bahasa Arab-nya, qalaba (berarti ‘membalik’)—mudah berubah-ubah. Dengan kata lain, hati berpotensi untuk berbolak-balik, yaitu di satu saat merasa senang dan di saat lain merasa susah, atau suatu kali mau menerima dan suatu kali menolak. Hati memang tidak konsisten, kecuali yang memperoleh bimbingan Al-Quran. Dari sinilah, lentera Al-Quran diperlukan bagi hati manusia. Lentera Al-Quran adalah sekumpulan tulisan yang memiliki kekayaan topik beraneka ragam karya seorang pakar tafsir terkemuka Indonesia, Dr. M. Quraish Shihab. Ditulis dengan gaya bahasa populer dan enak dibaca, buku ini diharapkan dapat membantu pembacanya untuk meraih cahaya Al-Quran guna menerangi hati yang gundah, gelisah, dan tidak memiliki kejelasan arah. Penulis berupaya mengangkat topik-topik aktual dan hangat yang beredar di dalam masyarakat, untuk kemudian dibahasnya secara jernih dengan menjadikan Al-Quran sebagai rujukan utamanya. [Mizan, Pustaka, Referensi, Agama, Islam]
Dari sinilah, lentera Al-Quran diperlukan bagi hati manusia. Lentera Al-Quran adalah sekumpulan tulisan yang memiliki kekayaan topik beraneka ragam karya seorang pakar tafsir terkemuka Indonesia, Dr. M. Quraish Shihab.
“Proyek Fatoohi dan Al-Dargazelli bisa disebut sebagai Islamic archaeology, sebagai tandingan dari Biblical archaeology.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Fatoohi dan Al-Dargazelli memulai penelitian dengan keyakinan bahwa Al-Quran adalah firman Tuhan, sehingga hanya memuat informasi akurat tentang peristiwa-peristiwa historis. Oleh karena Eksodus Bani Israel telah mendapat banyak perhatian dari para pakar Bibel, Fatoohi dan Al-Dargazelli juga berusaha mengajukan pandangan alternatif berdasarkan informasi Al-Quran tentang Eksodus, dan mempertahankan bahwa klaim mereka itu akurat dan konsisten dengan penemuan-penemuan arkeologis dan historis terkini. Saya setuju bahwa kesimpulan mereka lebih rasional dan memaparkan sejarah Eksodus secara jauh lebih baik ketimbang kesimpulan-kesimpulan sebelumnya.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Peristiwa-peristiwa yang berlangsung pada masa Musa banyak dijumpai dalam Bibel maupun Al-Quran. Dengan demikian, sejarah bangsa Ibrani di Mesir Kuno memuat titik-titik temu yang paling meyakinkan di antara umat Yahudi, Kristen, dan Muslim. Sejarah bangsa Ibrani di Mesir secara sangat sempurna menggambarkan kesesuaian antara ilmu pengetahuan modern dan Kitab-Kitab Suci.” —dr. Maurice Bucaille, penulis Firaun dalam Bibel dan Al-Quran Pelajaran terpenting yang bisa kita peroleh dari Fatoohi dan Al-Dargazelli adalah cara memformulasikan pertanyaan atau teka-teki ilmiah dalam kerangka Islamic science. Sebagai contoh, setelah membaca kisah Eksodus dalam Al-Quran, kita bertanya-tanya tentang identitas Firaun yang tewas dalam Eksodus, seperti: Apakah pada masa hidup Musa ada dua Firaun atau hanya satu? •Berapa lama Firaun masa Musa itu hidup? •Benarkah dia tenggelam di Laut Merah? •Apakah tubuhnya pernah ditemukan, artinya apakah dia dimumikan, ataukah tubuhnya tidak ditemukan di antara mumi-mumi Firaun? Fatoohi dan Al-Dargazelli memformulasikan dan menjawab semua pertanyaan itu menggunakan Al-Quran. Dan dalam prosesnya, mereka mendemonstrasikan bagaimana sejarah dan arkeologi yang eksternal dan empiris dapat diselaraskan dengan ajaran Al-Quran dan Islam secara umum. “Dalam Bab Tujuh, Fatoohi dan Al-Dargazelli mencoba menetapkan identitas Firaun Eksodus. Mereka menunjukkan bahwa dalam Al-Quran, Firaun Eksodus adalah Firaun yang berkuasa pada masa Musa lahir. Tambahan, dengan hanya menggunakan Al-Quran, mereka menetapkan bahwa Firaun itu pastilah berkuasa sangat lama (paling tidak mulai masa kelahiran Musa hingga saat Firaun tewas di Laut Merah). Barulah setelah itu mereka meninjau catatan-catatan historis dan arkeologis untuk mengidentifikasi Firaun yang berkuasa lama itu. Kemungkinan dapat dipersempit hingga Rameses II, yaitu dengan menggunakan kisah Yusuf dalam Al-Quran dan materi historis lainnya.” —Nahyan Fancy, Ph.D. [Mizan, Mizania, Referensi, Sejarah]
“Proyek Fatoohi dan Al-Dargazelli bisa disebut sebagai Islamic archaeology, sebagai tandingan dari Biblical archaeology.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Fatoohi dan Al-Dargazelli memulai ...
Buku ini adalah refleksi dari upaya memperkuat pola pikit tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i'tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran) dalam Islam. Islam selama ini dilekatkan dengan segenap aksi kekerasan dan anarkisme. Adalah sesuatu yang memprihatinkan bagi kita apabila ada sekelompok umat Islam yang mengangkat simbol-simbol Islam untuk membenarkan aksi kekerasan dan perusahaan terhadap sarana publik dan tempat ibadah. Buku ini menunjukkan sesuatu yang kurang diperhatikan dan bahkan diabaikan dalam perbincangan tentang Islam akhir-akhir ini di Indonesia. Maraknya sejumlah aksi intimidasi, pemaksaan, dan kekerasan yang membawa nama Islam, mengukuhkan kenyataan bahwa etika dan moralitas sudah terlepas jauh dari pengalaman keagamaan umat. [Mizan, Pustaka, Referensi, Agama, Islam]
Buku ini adalah refleksi dari upaya memperkuat pola pikit tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i'tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran) dalam Islam.
Para Mukmin sejati memandang Islam sebagai satu-satunya jalan yang lurus (al-shirâth al-mustaqîm). Isu utama mereka adalah bagaimana kaum Muslim melaksanakan Islam secara kâffah (total). Hal ini bisa menimbulkan kesan bahwa dunia di mata mereka hanya berwajah biner: Islam/kafir, thâghût/Allah, haqq/bâthil, jahiliyah/Islami, Dâr Al-Islâm/dâr al-harb, dan seterusnya. Dengan pandangan-dunia semacam itu, bagi sebagian orang, sikap dan tindakan mereka dianggap terlalu simplistik, linier, keras, dan bahkan radikal. Di sisi yang berseberangan, terdapat sebagian Muslim yang longgar, atau bahkan abai, terhadap prinsip-prinsip Islam. Mereka sering menafsirkan ajaran Islam dalam rangka kepentingan-diri mereka sendiri. Mereka lebih dekat pada sekularisme dan ateisme ketimbang pada Islam, bahkan oleh sebagian orang, mereka dianggap telah keluar dari Islam. Yusuf Qardhawi, seorang ulama yang sangat disegani di dunia Muslim, mencoba memetakan pandangan-pandangan yang berkembang di Dunia Islam. Dengan keluasan ilmu, kejernihan argumentasi, dan kelapangan hati, dia menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang senantiasa menempuh jalan tengah (wasath), yang membawa rahmat bagi semesta alam (rahmah li al-'âlamîn). Dengan pandangan-dunia itu, Islam menampilkan diri sebagai sebuah agama yang toleran, moderat, adil-tanpa harus kehilangan prinsip-prinsip intrinsiknya. Di dalamnya tersirat pengakuan akan adanya berbagai pandangan, kemungkinan, alternatif, tafsiran tentang Islam yang satu itu. [Mizan, Mizan Publishing, Mizan Pustaka, Religion, Islam, Pemahaman, Pemikiran, Dewasa, Indonesia]
Dengan keluasan ilmu, kejernihan argumentasi, dan kelapangan hati, dia menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang senantiasa menempuh jalan tengah (wasath), yang membawa rahmat bagi semesta alam (rahmah li al-'âlamîn).
KEUNGGULAN INDEKS AL-QURAN karya DR. AZHARUDDIN SAHIL •Paling lengkap dan paling sistematis dibandingkan indeks-indeks Al-Quran yang ada. •Layak disebut Al-Mu’jam Al-Mufahras versi Indonesia karena kelengkapannya dan kesistematisannya. •Memuat semua kata yang terdapat dalam terjemahan Al-Quran bahasa Indonesia yang disusun secara alfabetis. •Kata-kata disajikan dalam bentuk lema (entri), baik dalam bentuk kata kerja, kata sifat, kata keterangan, maupun kata benda. •Tiap-tiap lema disusun berdasarkan kata dasarnya, yang diikuti oleh beberapa sublema, baik berupa kata turunan, kata ulang, atau kata majemuk. Misalnya, putus: memutuskan (me-kan) terputus (ter-) terputuslah (ter-lah) keputusan (ke-an) hari keputusan (hari ke-an) putus-putusnya (kata ulang) putus asa (kata majemuk) •Disusun oleh pakar pengajaran Al-Quran yang telah menyusun berbagai buku seputar Al-Quran yang digunakan secara luas di Indonesia dan Malaysia. Indeks Al-Quran adalah peranti navigasi bagi pencinta Al-Quran untuk menelusuri keluasan dan keragaman tema-tema dalam Al-Quran. Indeks ini disusun dan dikemas menyerupai Al-Mu'jam Al-Mufahras, sebuah indeks Al-Quran terlengkap yang paling banyak dipakai oleh umat Islam di seluruh dunia. Dengan menampilkan terjemahan Al-Quran lengkap dengan nomor surah dan ayat, pembaca yang tidak mengerti bahasa Arab pun dapat dengan mudah mencari ayat-ayat dan kata-kata dalam Al-Quran yang dikehendaki. Disusun untuk menutup kekurangan-kekurangan yang terdapat pada indeks sejenis yang telah ada, indeks ini sangat dibutuhkan oleh para pemikir, cendekiawan, ulama, penulis, pengajar, mubalig, pelajar dan mahasiswa—pendeknya, siapa saja yang menjadikan Al-Quran sebagai referensi kehidupan. “Membantu Anda dengan mudah dan cepat untuk menemukan keterangan bagaimana pandangan Al-Quran tentang sesuatu masalah.” —K.H. Miftah Faridl “Memberikan sumbangan berharga kepada siapa saja yang berminat berunding dengan Kitab Suci melalui cara yang mudah.” —Ahmad Syafi’i Ma’arif [Mizan, Pustaka, Referensi, Agama]
009650 |
Tersedia di Library of UI BBC
|
KEUNGGULAN INDEKS AL-QURAN karya DR. AZHARUDDIN SAHIL •Paling lengkap dan paling sistematis dibandingkan indeks-indeks Al-Quran yang ada. •Layak disebut Al-Mu’jam Al-Mufahras versi Indonesia karena kelengkapannya dan kesistematisannya ...