Sebanyak 1421 item atau buku ditemukan

APMOL: MEDIA TEKNOLOGI GEOMETRI MOLEKUL BERBASIS AUGMENTED REALITY DAN JMOL

Perkembangan sains dan teknologi pada masa perkembangan pendidikan 2005-2010 berdasarkan UNESCO Science Report 2010, menyatakan kunci kesuksesan suatu bangsa tergantung kepada sumber daya manusia dalam menguasai saintek (Sari, 2012). Penguasaan pendidikan sains menciptakan peserta didik yang berpikir kritis, kreatif, logis, dan berinisiatif, dan merupakan sebagai wadah untuk lebih mengenal diri sendiit dana lam dalam mengatasi segala isu yang ada dimasyarakat. (Permanasari, 2016) Hasil studi PISA (Program of International Student Assessment) pada tahun 2018, menunjukkan bahwa pendidikan sains baru menduduki peringkat 70 dari 78 negara. Indonesia membutuhkan perbaikan dalam berbagai aspek, salah satunya dengan penerapan metode visual thinking dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, salah satunya dalam ilmu kimia. Siswa STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) menganggap ilmu kimia menjadi pelajaran yang paling sulit dipahami (Johnstone 2000: 9). Kesulitan dalam mempelajari ilmu kimia terkait pada ciri ilmu kimia itu sendiri, karena memiliki gambaran abstrak, sifat yang beruntun, dan perkembangan yang sangat pesat, serta merupakan penyederhanaan dari berbagai ilmu lainnya (Sirhan 2007 : 2). Pemahaman tidak hanya didapatkan di kelas maupun percobaan di laboratorium, dibutuhkan animasi dalam bentuk 2D atau 3D untuk mendeskripsikan fenomena secara molekuler (Irwansyah, et al. 2018: 1). Kemampuan imajinatif pelajar masih terbatas dan sulit untuk mendapatkan bayangan mengenai partikel seperti atom dalam menyusun zat (Cai, Wang, and Chiang 2014 : 31). Kurangnya kemampuan visual yang dialamai siswa dalam memahami konsep molekul dalam menggambarkan pada tingkat submikroskopik. Materi geometri molekul membutuhkan visualisasi yang baik, dalam memahaminya. Geometri molekul mempelajari bahaiman suatu atomatom dalam membentuk molekul. Geometri molekul merupakan konsep abstrak dengan contoh konkrit. Konsep geometri molekul sukar diajarkan baik di dalam kelas maupun di laboratorium, sehingga penggambaran secara molekular menggunakan animasi-animasi dibutuhkan dalam menjelaskan konsep tersebut Augmenter Reality (AR) merupakan perkembangan dari Virtual Reality (VR). Tidak seperti VR, AR menyediakan hubungan yang tidak terbatas untuk pengguna yang menggabungkan dunia nyata dan dunia maya. Kamera dibutuhkan sebagai jembatan antara dunia virtual dan nyata. Kamera akan mendeteksi markers (penanda) dan kemudian menyajikan adegan yang dikenal dari markers dan menampilkan objek virtual yang terkait pada layar perangkat yang digunakan (Cai, Wang, and Chiang 2014 : 31). Augmented Reality merupakan media teknologi yang dipakai dalam pembelajaran misalnya dalam pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia pada konsep abstrak dengan contoh konkrit tidak mudah dilakukan baik di kelas ataupun di laboratorium. Meskipun fenomena dalam konsep dapat diamati secara visual, tetapi untuk penjelasan lebih lanjut, diperlukan animasi untuk menggambarkan fenomena tersebut secara molekuler. Fenomena molekuler yang dimaksud adalah model visualisasi objek 3D yang menggambarkan suatu struktur baik secara fisik maupun kimia sebagai seberapa kuat ikatan antar atom, atau menggambarkan ikatan antara molekul dan lain sebagainya dan memiliki informasi yang jelas dan tepat yang terkandung dalam suatu alat atau sering disebut media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan selain untuk membangun visualisasi di tingkat molekuler juga mampu beradaptasi dengan materi baik berupa kata-kata, gambar, atau animasi. Penggunaan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran sudah menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran baik di luar maupun di dalam kelas. Dan media tersebut sering digunakan oleh banyak orang seperti penggunaan Microsoft PowerPoint, dan media konvensional lainnya, namun teknologi tersebut hanya teknologi menempatkan peserta didik sebagai elemen pasif dalam proses pembelajara. Teknologi yang lebih maju diperlukan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang interaktif. Salah satu teknologi yang paling berkembang Augmented Reality. Teknologi AR sendiri dapat diimplementasikan secara luas di berbagai media pembelajaran, baik sebagai aplikasi di smartphone, dalam pemberian suatu produk, bahkan media cetak seperti buku, majalah, atau surat kabar, sehingga memudahkan pengguna dalam hal alat dan fasilitas karena orang dapat menghasilkan media pembelajaran yang sangat menarik dengan biaya yang murah. Salah satu keunggulan AR teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang mampu memberikan visualisasi 3D dan dapat digunakan dalam smartphone berbasis android yang berbeda digunakan oleh siswa. Dengan dua fitur dasar ini, AR dapat digunakan dalam pembelajaran kimia yang membutuhkan visualisasi yang baik, sehingga konsep kimia menjadi dipahami sama utuhnya dengan konsep geometri molekul, yaitu bentuk geometri molekul terdiri dari ruang tiga dimensi atom dalam molekul. (Irwansyah et al., 2018: 1) Augmented Reality dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pemahaman terutama dalam geometri molekul maupun memahami komposisi zat. Pada pemahaman ilmu kimia ada beberapa metode yang digunakan dalam menggambarkan bentuk molekul, antaranya 2-D drawing, dash wedge drawings, handheld models, dan computer models. Pemanfaatan augmented reality dengan computer models memberikan peningkatan pada nilai siswa (Setiahadi, Setyati, and Setiawan 2017 : 85). APMOL merupakan media teknologi yang peneliti tawarkan dalam pembelajaran Geometri Molekul sebagai media yang mengkonkretkan sesuatu yang abstrak, yang sangat dibutuhkan saat ini dan yang akan datang dalam menjawab kesulitan belajar. Buku ini disusun sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang penelitian.

Perkembangan sains dan teknologi pada masa perkembangan pendidikan 2005-2010 berdasarkan UNESCO Science Report 2010, menyatakan kunci kesuksesan suatu bangsa tergantung kepada sumber daya manusia dalam menguasai saintek (Sari, 2012).

Proceedings - Institut Teknologi Bandung

UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih diucapkan kepada Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat , Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi , Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang telah menyediakan dana yang bersumber ...

Perspektif dari pembangunan ilmu dan teknologi

kumpulan karangan

Ikhtisar Hakikat Perguruan Tinggi dan Problema Eksplosi Pendidikan Keterlibatan perguruan tinggi dalam masyarakat , dan bentuk serta derajat keterlibatan itu , tergantung antara lain dari asas , tujuan , dan pola masing - masing lembaga ...

An Islamic Model for Stabilization and Growth

This book argues that the macroeconomic policy adjustment models recommended by the IMF and the World Bank for implementation in many Muslim countries, with substantial donor financial support, have not been effective. Economic indicators show low economic growth, persistent fiscal and external deficits and limited industrialization. Also, these countries are experiencing increases in unemployment, poverty and substantial growth in income and wealth ‎inequalities. These facts ‎underline an urgent need to produce an alternative to the failed conventional macroeconomic model in order to address the challenge of ‎macroeconomic and social adjustment policies. The project posits and investigates the idea that the Islamic economic model prescribed in the Quran and applied by the Prophet (sawa) could be the ideal model for Muslim as well as non-Muslim ‎countries.

This book argues that the macroeconomic policy adjustment models recommended by the IMF and the World Bank for implementation in many Muslim countries, with substantial donor financial support, have not been effective.

Islamic World View

The quest for a systematic unity of the universe in all of its manifestations is a common topic in Western thought. In this book the author shows what Islam can bring to this field of human enquiry. Defining a paradigm of Islamic political economy and world systems, he presents a study of epistemology in the light of general systems derived from the Qur'anic premise. The result is an intellectual endeavour without any dogmatic or reglious and philosophoical enquiry. First published in 2001. Routledge is an imprint of Taylor & Francis, an informa company.

The quest for a systematic unity of the universe in all of its manifestations is a common topic in Western thought. In this book the author shows what Islam can bring to this field of human enquiry.

Research Methodology

For Biological Sciences

1. What Is Research, 2. Literature Collection 3. Literature Citation 4. Research Report 5. Research Report-Tables 6. Research Report-Figures 7. Research Report-Formatting and Typing 8. 8.Experimental Designs 9. Microscopy 10. Centrifugation 11. pH and pH Meter 12. Chromatography 13. Electrophoresis 14. Colorimetry and Spectrophotometry 15. Photography 16. Intellectual Property Rights 17. Laboratory Safety

1. What Is Research, 2.

City of Walls

Crime, Segregation, and Citizenship in São Paulo

"This is an extraordinary treatment of a difficult problem. . . . Much more than a conventional comparative study, City of Walls is a genuinely transcultural, transnational work—the first of its kind that I have read."—George E. Marcus, author of Ethnography Through Thick & Thin "Caldeira's work is wonderfully ambitious-theoretically bold, ethnographically rich, historically specific. Anyone who cares about the condition and future of cities, of democracy, of human rights should read this book."—Thomas Bender, Director of the Project on Cities and Urban Knowledges "City of Walls is a brilliant analysis of the dynamics of urban fear. The sophistication of Caldeira's arguments should stimulate new discussion of cities and urban life. Its significance goes far beyond the borders of Brazil."—Margaret Crawford, Professor of Urban Planning and Design Theory, Graduate School of Design, Harvard University "Caldeira's insight illuminates the geography of the city as well as the boundaries—or the lack of boundaries—of violence."—Paul Chevigny, author of Edge of the Knife: Police Violence in the Americas "An extraordinary account of violence in the city. . . . Caldeira brings to this task a rare depth of knowledge and understanding."—Saskia Sassen, author of Globalization and Its Discontents "An outstanding contribution to understanding authoritarian continuity under political reform. Caldeira has written a brilliant and bleak analysis on the many challenges and obstacles which government and civil society face in new democracies."—Paulo Sérgio Pinheiro, Director of the Center for the Study of Violence, University of São Paulo and Member of the United Nations Sub-Commission for the Promotion and Protection of Human Rights

"This is an extraordinary treatment of a difficult problem.

Terrorism and the International Community

How will criminal justice react to terrorism? In this book, some hard questions are asked about how terrorism is organized, supported, and financed, and what this will mean for the security of nations and international systems. Topics include the International Criminal Court, suicidal terrorism, counter-terrorism, the use of the Internet by terrorist organizations, and a profile of American terrorist Timothy McVeigh. This volume is essential to understanding the political climate of the new millennium.

Graeme R . Newman , Distinguished Teaching Professor , School of Criminal Justice , University at Albany " This volume deals with a broad array of topics on terrorism , from the psychological and sociological making of terrorists to the ...

The Principle of Legality in International and Comparative Criminal Law

This book fills a major gap in the scholarly literature concerning international criminal law, comparative criminal law, and human rights law. The principle of legality (non-retroactivity of crimes and punishments and related doctrines) is fundamental to criminal law and human rights law. Yet this is the first book-length study of the status of legality in international law - in international criminal law, international human rights law, and international humanitarian law. This is also the first book to survey legality/non-retroactivity in all national constitutions, developing the patterns of implementation of legality in the various legal systems (e.g., Common Law, Civil Law, Islamic Law, Asian Law) around the world. This is a necessary book for any scholar, practitioner, and library in the area of international, criminal, comparative, human rights, or international humanitarian law.

This book fills a major gap in the scholarly literature concerning international criminal law, comparative criminal law, and human rights law.

The Justice Laboratory

International Law in Africa

Examining how international criminal law has—and hasn’t—brought justice following war crimes in Africa Ever since World War II, the United Nations and other international actors have created laws, treaties, and institutions to punish perpetrators of genocide, war crimes, and crimes against humanity. These efforts have established universally recognized norms and have resulted in several high-profile convictions in egregious cases. But international criminal justice now seems to be a declining force—its energy sapped by long delays in prosecutions, lagging public attention, and a globally rising authoritarianism that disregards legal niceties. This book reviews five examples of international criminal justice as they have been applied across Africa, where brutal civil conflicts in recent decades resulted in varying degrees of global attention and action. The first three chapters examine key international mechanisms: the International Criminal Court, the International Criminal Tribunal for Rwanda, and the hybrid tribunal established in Senegal to try state crimes committed in Chad. These chapters illustrate how the design and practice of the institutions led to similarly unexpected and unsatisfying outcomes. The final two chapters examine emerging and proposed international criminal justice mechanisms. One is a tribunal intended to facilitate peace in the new but war-torn country of South Sudan, not yet operational and unlikely to perform better than its predecessors. Finally, the book considers the developing human rights practice of the little-studied East African Court, a regional commercial court in Arusha, Tanzania, to show how local judicial creativity can win a role for courts in facilitating good governance. Written in an accessible style, this book explores the connections between politics and the doctrine of international criminal law. Highlighting little-known institutional examples and under-discussed political situations, the book contributes to a broader international understanding of African politics and international criminal justice, as well as the lessons the African experiences offer for other regions.

This book reviews five examples of international criminal justice as they have been applied across Africa, where brutal civil conflicts in recent decades resulted in varying degrees of global attention and action.