Sebanyak 709 item atau buku ditemukan

Dakwah Moderasi Tuan Guru

Kajian Pemikiran dan Gerakan Dakwah Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abd. Madjid

Tuan Guru KH. M. Zainuddin Abd. Madjid, dalam kajian buku ini adalah pendiri organisasi Nahdlatul Wathan (NW), mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional Tahun 2017. Kakek Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. M. Zainul Majdi, MA ini mengukuhkan dedikasinya sebagai Tuan Guru yang ber-visi kebangsaan religius. Secara generik, ia membangun eksistensinya sebagai ulama yang berdakwah dengan moderasi Islam. Kedalaman wawasan pengetahuan serta pengalaman hidupnya, secara mendasar mempengaruhi sikap keberagamaan yang mampu menyemangati rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan serta mengisi ikhtiar pembangunan negeri tercinta Indonesia yang damai dan sejahtera.

Kedua sikap di atas tidak menguntungkan Islam dan umat Islam. Kecenderungan
pertama telah memberikan citra negatif kepada Islam dan umat Islam sebagai
agama dan komunitas masyarakat yang eksklusif dan mengajarkan kekerasan ...

Mainstreaming Moderasi Beragama dalam Dinamika Kebangsaan

Buku kajian antologi ini berusaha meng-eksplorasi model-model konteks keagamaan dalam perspektif moderasi yang beragam. Para penulis merupakan dosen muda yang energik dan produktif, yang memiliki semangat literasi yang baik. Khususnya dalam pembangunan khazanah keilmuan, kontribusi para penulis muda dibutuhkan sebagai penyegaran kembali kajian-kajian teks berbasis realita kekinian. Disamping itu, isi buku ini menyajikan antologi kajian dari lintas rumpun keilmuan berbasis kajian teks yang sarat dengan konteks historis, filosofis dan kontekstual. Artinya narasi buku ini signifikan dalam mengurai kajian keagamaan dan kebangsaan yang integratif, dengan bahasa sederhana, mendalam serta lugas. Buku ini juga merupakan khasanah penting, khususnya yang terbit dari ranah akademik PTKIN di bawah Lingkungan Kementerian Agama RI, yang aktif mengarusutamakan moderasi beragama dalam dinamika kebangsaan masyarakat Indonesia. Disisi lain buku ini memunculkan pesan-pesan konstruktif bagi terwujudnya kehidupan keagamaan yang damai dan sejuk.

Buku kajian antologi ini berusaha meng-eksplorasi model-model konteks keagamaan dalam perspektif moderasi yang beragam.

Pengantar Studi Etika Kontemporer

Teoritis dan Terapan

Etika (ethics) telah menjadi penyelidikan penting sejak peradaban klasik manusia. Tetapi pada abad mutakhir ini, studi etika mengalami kemajuan dan perkembangan yang cukup pesat, karena problem-problem etis sekarang ini semakin kompleks seiring pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi. Studi etika kini menjadi tuntutan dan kebutuhan akademik, dan menjadi bagian dari kajian interdisipliner lintas fakultas di berbagai universitas. Di samping ilmuwan, etikawan dan filsuf moral juga memiliki peran yang penting untuk menentukan kemana ilmu pengetahuan itu akan dikembangkan. Di tengah urgensi itu, buku ini hadir untuk menjadi penghantar yang sistematis dan komprehensif bagi studi etika kontemporer. Buku ini mengantarkan mahasiswa dan pembaca kepada pembahasan pokok-pokok permasalahan dalam studi etika kontemporer. Pembahasan utama dalam buku ini menyangkut pokok-pokok persoalan mendasar dalam cabang-cabang utama etika: etika teoritis-normatif (historical-normative ethics), metaetika (metaethics), etika-terapan (applied ethics), dan ditambah pembahasan etika-tematis kontekstual (contextual themes-ethcis). Dengan demikian, buku ini mencakup bidang etika teoritis, di satu sisi, dan etika praktis, di sisi yang lain. Bahasan etika dalam buku ini antara lain tentang: (Bab I) dasar-dasar etika, (Bab II) perkembangan pemikiran etika normatif dari beberapa filsuf moral klasik, modern hingga post-modern, (Bab III) dua aliran utama kognitivisme dan non-kognitivisme dan perkembangannya, (Bab IV) problem-problem mendasar dalam cabang-cabang etika terapan yang paling aktual, (Bab V) masalah-masalah etis kontemporer terkait kemanusiaan, seperti: etnisitas,ras dan identitas; terkait keagamaan, seperti: gerakan religiusitas,perdamaian dan teoririsme; terkait isu-isu keadilan, seperti:gender, feminisme, seksualitas dan disabilitas. Buku ini layak dibaca oleh mahasiswa ilmu sosial-humaniora dan ilmu-ilmu kealaman dan teknologi, khususnya, maupun masyarakat umum,praktisi, pemerhati, dan peminat kajian etika dan masalah-masalah sosial pada umumnya.

Etika (ethics) telah menjadi penyelidikan penting sejak peradaban klasik manusia.

KONSTRUKSI SOSIAL GENDER DI PESANTREN ; Studi Kuasa Kiai atas Wacana Perempuan

Buku ini mengemukakan bahwa pada kenyataannya wacana terkait kesetaraan gender masih sering menjadi polemik di lingkungan pesantren. Hal ini masih dikarenakan anggapan bahwa gender merupakan produk Barat yang berkembangan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Alhasil, mayoritas pesantren di wilayah Indonesia masih tetap mempertahankan nilai – nilai gender tradisional yang bersumber pada kitab – kitab klasik karangan ulama terdahulu. Adapun kajian dalam kitab – kitab tersebut masih mengadopsi nilai – nilai lama mengedepankan superioritas laki – laki sehingga posisi wanita seolah – olah termarginalkan (subordinasi). Maka, perlu adanya rekonstruksi terhadap pemahaman yang kabur mengenai konstruksi gender terutama di lingkungan pesantren.

Buku ini mengemukakan bahwa pada kenyataannya wacana terkait kesetaraan gender masih sering menjadi polemik di lingkungan pesantren.

Damai di Bumi Sawerigading: Pengelolaan Konflik Berbasis Komunitas

Menjelang 2000, masyarakat Indonesia diguncang oleh krisis ekonomi dan transisi politik. Masa itu ditandai dengan maraknya konflik sosial yang berkembang menjadi peristiwa kekerasan. Di beberapa tempat, seperti Ambon, Poso, dan Sampit, ketidakpuasan, kekecewaan, dan keputusasaan diselesaikan dengan aksi perusakan, pembakaran, dan penganiayaan. Alih-alih sekadar menggunakan analisis makro dalam memetakan fenomena kekerasan tersebut, Damai di Bumi Sawerigading menyorot fakta bahwa fenomena kekerasan tidak terjadi di semua tempat. Mengapa tempat-tempat tertentu relatif aman dan damai, meski masyarakatnya juga mengalami dampak krisis ekonomi dan transisi politik? Artinya, diperlukan kajian yang bersifat fenomenologis untuk membongkar penyebab konflik dan kekerasan. Apalagi, sebagian besar kasus kekerasan komunal didahului oleh konflik sosial yang bersifat lokal dan regional. Dalam kerangka resolusi konflik dan upaya membangun damai, sumbangsih yang buku ini berikan adalah mekanisme penyelesaian konflik berbasis kultur lokal. Buku yang menguraikan konflik dan kekerasan sosial di Luwu, Sulawesi Selatan ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah, LSM, aparat keamanan, dan masyarakat untuk melestarikan budaya damai, menghentikan konflik kekerasan, dan membangun harmoni dalam keberagaman. Selain itu, buku ini juga memberikan perspektif baru karena memperkenalkan pendekatan fenomenologis dalam studi konflik.

Menjelang 2000, masyarakat Indonesia diguncang oleh krisis ekonomi dan transisi politik.

Pengembangan ilmu-ilmu sosial

studi banding antara pandangan ilmiah dan ajaran Islam

PERINTAH bertakwa dan beribadah kepada Allah banyak ditemukan dalam Al-
Qur'an dan As-Sunnah yang ditujukan untuk umat Islam sebagai barometer
aktivitas sehari-hari." Ibadah ini harus menjadi satu-satunya tujuan eksistensi ...

Sosiologi Komunikasi

(Dinamika Relasi Sosial di dalam Era Virtualitas)

Sosiologi Komunikasi adalah cabang disiplin ilmu sosiologi yang banyak diajarkan di berbagai bidang studi rumpun ilmu sosial pada perguruan tinggi. Secara umum, ilmu ini menggabungkan antara pendekatan komunikasi dan sosiologi dalam melihat hubungan sosial masyarakat. Arah komunikasi masyarakat di abad masyarakat informasi menjadi tilikan dasar sosiologi komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi menyebabkan revolusi komunikasi masyarakat semakin pesat. Konsekuensi yang terjadi adalah interaksi antar individu dan kelompok masyarakat semakin dinamis bahkan mengarah pada destruksi komunikasi. Lewat media komunikasi mutakhir, interaksi dan komunikasi tidak hanya menciptakan interkonektivitas yang menawarkan kemudahan hidup bersosial, tetapi juga menciptakan ketegangan sosial dalam bermasyarakat terutama dalam rimba dunia maya. Fenomena-fenomena sosial tersebut yang dibaca dalam buku ini. Buku ini memuat antara lain: defenisi dan ruang lingkup kajian sosiologi komunikasi; proses dan interaksi sosial di era media baru; sosiologi komunikasi dalam media online; media dan perubahan sosial komunikasi; masyarakat cyber; fenomena media sosial dan isu-isu politik; fenomena media sosial dan isu-isu agama; dan fenomena sosial pada media kontemporer.

Sosiologi Komunikasi adalah cabang disiplin ilmu sosiologi yang banyak diajarkan di berbagai bidang studi rumpun ilmu sosial pada perguruan tinggi.

CAKRAWALA PENDIDIKAN ISLAM

(Suatu Pendekatan Emansipatoris Modern)

Pendidikan Islam yang sekaligus sebagai bagian dari sistem pendidikan Nasional. Secara ideal, pendidikan Islam bertujuan melahirkan pribadi manusia seutuhnya. Dari itu, pendidikan Islam diarahkan untuk mengembangkan segenap potensi manusia seperti; fisik, akal, ruh dan hati. Segenap potensi itu dioptimalkan untuk membangun kehidupan manusia yang meliputi aspek spiritual, intelektual, rasa sosial, imajinasi dan sebagainya. Rumusan ini merupakan acuan umum bagi pendidikan Islam, yang akhir tujuannya adalah pencapaian kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Pendidikan Islam yang sekaligus sebagai bagian dari sistem pendidikan Nasional.

Wacana Bahasa dan Sastra

Dua entitas, bahasa dan sastra Indonesia, bukanlah merupakan dualitas. Akan tetapi, merupakan satu-kesatuan jalinan terkait yang tidak terpisahkan. Ini analog dengan penyakit kulit dan kelamin, yang juga tidak dapat dipisahkan. Untuk mempelajari bahasa apa pun secara ideal, sebaiknya memang harus sampai pada mempelajari sastranya. Demikian sebaliknya, mempelajari sastra, tidaklah mungkin tanpa menguasai wahana sastra itu sendiri, yakni bahasanya. Seorang pengarang yang baik, tentunya juga mestinya adalah seorang yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Dengan demikian, bagi seorang pengarang, bahasa sangatlah vital karena merupakan modal utama untuk bersastra. Seorang yang tidak memiliki infrastruktur berbahasa, tidaklah mungkin menjadi pengarang. Secara geneologis, buku ini sebenarnya dirajut dari tulisan-tulisan yang tercerai-berai, yang pernah ditulis pada berbagai forum pertemuan. Sebelum menjadi buku, tulisan-tulisan yang terhimpun dalam buku ini pernah diseminasi dalam berbagai pertemuan ilmiah di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Tulisan ini kemudian dielaborasi dan dijadikan dalam satu buku agar wacana pemikiran bahasa dan sastra ini tersatukan dalam sebuah buku yang utuh.

Sejak masa awal kesusastraan Indonesia tahun 1920-an (masa Balai Pustaka)
hingga perkembangannya yang paling mutakhir menjelang dua dasawarsa
tahun 2000-an, sudah ada berbagai eksplorasi yang tak terkira mengenai
penciptaan ...