Sebanyak 1617 item atau buku ditemukan

ISLAM LIBERAL ; Varian-Varian Liberalisme Islam di Indonesia 1991-2002

Buku ini merupakan karya ilmiah yang coba mengkaji dan memotret gerakan pemikiran Islam dari para intelektual muslim Indonesia generasi baru.Zuly Qodir memotret gerakan pemikiran di kalangan muslim Indonesia dari rentang waktu tahun 1991 hingga 2002. Pada periode ini generasi muda muslim progresif Indonesia bergerak dinamis dengan gagasan-gagasan barunya yang cemerlang, namun tidak jarang juga kontroversial. Penulis juga memetakan kaum muda muslim progresif generasi baru ini ke dalam beberapa tipologi: liberal-progresif, liberal-eksklusif, liberal-moderat, liberal-radikal, hingga liberal-transformatif.

Buku ini merupakan karya ilmiah yang coba mengkaji dan memotret gerakan pemikiran Islam dari para intelektual muslim Indonesia generasi baru.Zuly Qodir memotret gerakan pemikiran di kalangan muslim Indonesia dari rentang waktu tahun 1991 ...

Islam Sejati, Islam dari Hati

Ilmu agama yang tidak dibarengi khasyyatullâh (rasa takut kepada Allah), akan melahirkan kesewenangan. Pernah suatu kali ada acara bahtsul masâil—pembahasan masalah keagamaan—tentang rokok, yang memfatwakan rokok itu makruh tahrîm (makruh yang mendekati haram). Rupanya, salah seorang yang hadir adalah pemilik pabrik rokok. Dia pun memprotes, “Kalau rokok saya dimakruhkan, kantor ini tidak akan jadi. Sebab, kantor ini dibangun dari hasil pabrik rokok saya,” katanya, “coba dirundingkan lagi.” Akhirnya, bahtsul masâil membuat keputusan baru: hukum rokok adalah makruh tahrîm, kecuali rokok produksi si pemrotes—tentu dengan alasan yang bermacam-macam. *** Dalam buku ini, K.H. Hasyim Muzadi memaparkan kegelisahannya melihat carut-marut kehidupan beragama umat Islam di Indonesia khususnya, dan negara-negara Muslim pada umumnya. Melalui cerita-cerita ringan yang menyentil, kiai yang dikenal moderat ini menyadarkan kita betapa umat Islam telah jauh meninggalkan esensi ajaran agamanya. Pesan-pesannya yang sangat penting, layak disimak pada masa sekarang, saat umat menghadapi berbagai tantangan zaman. [Mizan, Noura Books, Nourabooks, Religi, Islam, Indonesia]

Sebab, kantor ini dibangun dari hasil pabrik rokok saya,” katanya, “coba dirundingkan lagi.” Akhirnya, bahtsul masâil membuat keputusan baru: hukum rokok adalah makruh tahrîm, kecuali rokok produksi si pemrotes—tentu dengan alasan ...

Islam dan Manifesto Perlawanan Atas Sekularisme

Buku ini lahir sebagai hasil ijtihad politik penulis dalam merespon realitas buruk yang menimpa umat Islam, mulai dari keterbelakangan pendidikan, ekonomi, bahkan telah menyasar pada ranah yang sangat sensitif yakni kemunduran politik.

Buku ini lahir sebagai hasil ijtihad politik penulis dalam merespon realitas buruk yang menimpa umat Islam, mulai dari keterbelakangan pendidikan, ekonomi, bahkan telah menyasar pada ranah yang sangat sensitif yakni kemunduran politik.

Sejarah Islam di Nusantara

Agama Islam tidak dilahirkan di Indonesia, namun justru negara inilah yang memiliki penduduk muslim dengan jumlah terbesar di dunia. Bagaimanakah cara agama ini masuk dan berkembang di antara suku dan budaya yang beragam di nusantara? Fondasi pertanyaan ini kemudian menggerakkan Michael Laffan, Profesor Sejarah di Universitas Princenton, untuk meneliti proses tumbuh kembangnya Islam di Indonesia yang memiliki corak dan ciri khusus. Dari aneka ragam sumberdaya, Laffan mereka ulang sejarah interaksi dan diskusi ihwal Islam di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Islam di Indonesia kerap digambarkan bersifat moderat berkat peran yang dimainkan Sufisme mistis dalam membentuk pelbagai tradisinya. Menurut para pengamat Barat—mulai dari para administrator kolonial, para cendekiawan orientalis Belanda, hingga para antropolog modern seperti Clifford Geertz—penafsiran Islam yang damai ala Indonesia terus-menerus mendapat ancaman dari luar oleh tradisi-tradisi Islam yang lebih keras dan intoleran. Sejarah Islam Nusantara menawarkan sebuah penilaian yang lebih berimbang terhadap sejarah intelektual dan kultural Indonesia. Michael Laffan menyusuri bagaimana citra populer mengenai Islam Indonesia dibentuk oleh berbagai perjumpaan antara para cendekiawan kolonial Belanda dan para pemikir Islam reformis. Tak berhenti sampai di situ, Laffan juga menyuguhkan peran-peran tradisi Arab, Cina, India, dan Eropa yang telah saling berinteraksi sejak awal masuknya Islam. Hasil perkawinan lintas budaya dan intelektualitas inilah yang kemudian melahirkan Islam Nusantara. "Sejarah Islam Nusantara merupakan kontribusi keilmuan yang mengesankan dan penting, mengandung informasi berlimpah dan sudut pandang kritis bagi para cendekiawan dan peneliti yang sebidang.” —Christina Sunardi, American Journal of Islamic Social Sciences “Terlepas dari gaya berapi-api yang kadang jenaka, buku ini padat dan dapat menjadi bahan diskusi.... Menarik." —Anthony H. Johns, Journal of Southeast Asian Studies "Michael F. Laffan menulis buku yang gembur, sangat informatif, dan sangat inspiratif. Semua orang yang ingin menekuni Islam di Indonesia dan Orientalisme Belanda harus membacanya." —Stephan Conermann, Sehepunkte "Buku ini merupakan sumbangsih besar bagi Islam di Indonesia.” —Barbara Watson Andaya, co-writer A History of Malaysia [Mizan, Bentang Pustaka, Bunyan, Islam, Sejarah, Budaya, Indonesia]

Michael Laffan menyusuri bagaimana citra populer mengenai Islam Indonesia dibentuk oleh berbagai perjumpaan antara para cendekiawan kolonial Belanda dan para pemikir Islam reformis.

Islam Universalia, Issue Jan 2020

Islam Universalia is an international journal published by the Cyber Dakwah. It specializes in Islamic studies and social sciences in various scientific fields and is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. The languages ​​used in this journal are English and Indonesia. Islam Universalia is an open-access journal which means that all content is freely available without charge to the user. Publish your articles with us. Email: [email protected] | Web: https://ejournal.cyberdakwah.com

Apa yang ditetapkan qanun ini merupakan langkah moderat yang didukung oleh
firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat: 143 ُكلذكو ُ ُعَلُءادهشُ اونوك لُّاطسوُةم أُم
كنلعج ٱ ُسالن ُ ُنوكيو ٱ ُلوسرل ُ ُۗاديهشُم كيلع ُ ُ Dan demikian pula kami telah jadikan ...

Dutch Colonialism and Indonesian Islam

Contacts and Conflicts, 1596-1950

This book tells the story of the contacts and conflicts between muslims and christians in Southeast Asia during the Dutch colonial history from 1596 until 1950. The author draws from a great variety of sources to shed light on this period: the letters of the colonial pioneer Jan Pietersz. Coen, the writings of 17th century Dutch theologians, the minutes of the Batavia church council, the contracts of the Dutch East India Company (VOC) with the sultans in the Indies, documents from the files of colonial civil servants from the 19th and 20th centuries, to mention just a few. The colonial situation was not a good starting-point for a religious dialogue. With Dutch power on the increase there was even less understanding for the religion of the muslims . In 1620 J.P. Coen, the strait-laced calvinist, had actually a better understanding and respect for the muslims than the liberal colonial leaders from the early 20th century, convinced as they were of western supremacy.

In his view colonial education , " without encroaching on the domain of religion , ”
should be concerned with “ eradicat [ ing ] superstition and at the same time
moderat [ ing ] or stem [ ming the harmful influence of malicious or hostile priests
and ...

Islam and the West Post 9/11

This book offers a chance for greater understanding of the political and religious groups in Islam that have contributed to events pre and post September 11th, and clearer insights into Muslim/Christian relations today. Many books have focused on the events of September 11th but have been primarily journalistic. This book draws together both Muslim and non-Muslim scholars who have been studying Christian/Muslim relations for many years. They assess the impact of 9/11 on Islamophobia and antipathy towards Muslims. Providing insights into various multi-cultural communities whose relations with Islam have been affected, the authors look particularly at regions where there are large minority Muslim communities (US and UK) and large minority non-Muslim communities (Indonesia and Nigeria). Assessing a number of issues impacting upon the teaching of Islam, this book allows readers to assess the consequences of the event and develop a more critical understanding of its implications.

They also separate Muslims from one another by creating divisions, such as
radical Islam (Islam Radikal) or fundamentalist Islam as distinguished from
moderate Islam (Islam Moderat). Ba'asyir accuses secular and liberal scholars of
rejecting ...

Islam, Secularism, and Liberal Democracy

Toward a Democratic Theory for Muslim Societies

Islam's relationship to liberal-democratic politics has emerged as one of the most pressing and contentious issues in international affairs. In Islam, Secularism, and Liberal Democracy, Nader Hashemi challenges the widely held belief among social scientists that religious politics and liberal-democratic development are structurally incompatible. This book argues for a rethinking of democratic theory so that it incorporates the variable of religion in the development of liberal democracy. In the process, it proves that an indigenous theory of Muslim secularism is not only possible, but is a necessary requirement for the advancement of liberal democracy in Muslim societies.

... as the thirty-five-million-strong Muhammadiyah movement and the fiftymillion-
strong Nahdlatul Ulama organization—two mainstream Muslim civil society
groups—play a critical role in “moderat[ing] public opinion, dampening inter-
communal ...

Islam Moderat dan Isu-Isu Kontemporer

Buku ini diberi judul Islam Moderat dan Isu-isu Kontemporer karena artikel-artikel yang terdapat di buku ini menggambarkan pandangan penulis yang berada di tengahtengah, wasatiyyah, di dalam melihat persoalan-persoalan tersebut.Buku yang terdiri dari 8 bab ini adalah kumpulan dari tulisan saya yang pernah terbit, tetapi berserakan di berbagai tempat. Tujuh tulisan panjang berasal dari berbagai jurnal dan dua bab buku, serta 1 bab lagi berasal dari perdebatan di koran. Penerbitan buku ini didorong dari banyaknya orang yang berminat membaca artikel-artikel kami yang berserakan tersebut. Ini terlihat dari banyaknya orang yang mengunduh dan membaca artikel-artikel yang terdapat di dalam buku ini dari berbagai portal ilmiah. Dari sini, kami merasa berkepentingan menerbitkan artikel-artikel itu di dalam satu buku. Penerbitan buku ini juga dimaksudkan untuk mempermudah melihat pandangan-pandangan saya mengenai persoalan-persoalan ke-Islaman di kekinian waktu. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Akan tetapi, Hasan Hudaybi38 (18911973) dan Umar alTilmisani39 (19041986) menentukan kebijakan baru dengan mengambil jalan moderat. Mereka menolak penggunaan kekerasan di dalam jalan dakwah dan menghadapi keadaan politik Mesir saat itu.

Islam & Kebhinekaan

Manusia memang diciptakan tidak dalam satu format sosio-kultural, tetapi dalam lingkungan beragam umat dengan ciri khasnya masing-masing. Ciri khas ini adalah pertanda bahwa Allah, Maha Pencipta, anti-keseragaman, sebab serba-seragam dapat membuat manusia menjadi miskin wawasan dan kaku dalam pergaulan. Biarkanlah masing-masing umat yang beragam itu mencetak kadernya sendiri untuk kepentingan lingkungannya yang berbeda, tetapi dalam wawasan tetap berada di bawah tenda kebangsaan dan di atasnya terbentang tenda kemanusiaan yang luas, hampir tak bertepi. —Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif Bagi orang Islam, terutama yang ingin mengajak ke jalan Allah dan memuliakan agama-Nya, tidak ada yang lebih baik daripada mengikuti jejak dan contoh Nabi Muhammad saw. Dan, mengikuti jejak serta contoh Nabi Muhammad saw. kiranya tidak terlalu sulit bagi mereka yang benar-benar manusia, yang mengerti manusia, dan yang memanusiakan manusia. Sebab, Rasulullah saw. adalah manusia yang paling manusia, yang amat paham manusia, dan sangat memanusiakan manusia. — KH. A. Mustofa Bisri Dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air, di mana ada banyak ragam agama, maka perlu konsep yang jelas untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Kerukunan mempertemukan unsur-unsur yang berbeda, sedangkan toleransi merupakan sikap atau refleksi dari kerukunan. Tanpa kerukunan, toleransi tidak akan pernah ada. Sementara itu, toleransi tidak pernah tercermin bila kerukunan belum terwujud. —Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin Sepanjang sejarah Islam banyak sekali pemikiran-pemikiran keagamaan yang muncul. Demikian pula kelompok-kelompok atau aliran-aliran dalam Islam banyak bertebaran. Untuk memahami fenomena ini terlebih dahulu kita harus membedakan, antara agama, ilmu agama, dan pengamalan agama. Kita harus membedakan antara cahaya, orang yang mendapatkan cahaya, dan ilmu yang berkaitan dengan cahaya. —Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab

Kita harus membedakan antara cahaya, orang yang mendapatkan cahaya, dan ilmu yang berkaitan dengan cahaya. —Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab