Sebanyak 334 item atau buku ditemukan

Kualitatif

Kualitatif Teologi

Metode penelitian teologi/Pendidikan Agama Kristen, dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan pendekatan dari obyek dan masalah penelitian tersebut. Obyek dan masalah penelitian tidak semuanya dapat didekati dengan pendekatan yang sama, untuk itu perlu adanya pendekatan lain yang berbeda. Metode penelitian yang menggunakan pendekatan secara etnografi adalah pendekatan penelitian kualitatif. Analisa penelitian kualitatif digunakan pertama kali oleh para ahli sosiologi dari Mazhab Chicago pada tahun 1920-1930, yaitu menggunakan penelitian kualitatif untuk mengkaji kehidupan manusia dalam kelompoknya. Pada waktu yang bersamaan kelompok ahli antropologi menggunakan untuk menjelaskan outline dari metode karya lapangan, dimana mereka melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mempelajari adat dan budaya masyarakat setempat. Buku yang ditulis secara ringkas dan dengan kata-kata sederhana ini akan memudahkan pembaca memahami bagaimana teori, riset dan praktek pembuatan penelitian kualitatif. Berkenaan dengan kurikulum baru yang mengharuskan setiap mahasiswa teologi/Pendidikan Agama Kristen untuk mempelajari metode penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif, buku ini merupakan referensi yang cocok untuk digunakan. Selain memadu yang mahasiswa menjadi seorang peneliti kualitatif tetapi juga membuka wacana tentang teknis pelaksanaan penelitian kualitatif yang belum banyak para mahasiswa teologi/Pendidikan Agama Kristen. Agar kita semua tidak tertinggal dengan mata kuliah baru ini maka haruslah segera memiliki buku ini. Sebab selain buku ini dirancangsecara khusus untuk model penelitian Pendidikan Agama Kristen/Teologi, buku ini juga dilengkapi dengan teknik penyusunan proposal penelitian bahkan penyusunan laporan penelitian kualitatif. Salah satu keunggulan lain dari buku ini, ditulis oleh seorang penulis yang telah lama aktif dalam pembimbingan penulisan karya ilmiah dan penelitian teologi/Pendidikan Agama Kristen.

Analisa penelitian kualitatif digunakan pertama kali oleh para ahli sosiologi dari Mazhab Chicago pada tahun 1920-1930, yaitu menggunakan penelitian kualitatif untuk mengkaji kehidupan manusia dalam kelompoknya.

Education and Cultural Change in Northern Nigeria, 1906-1966

A Study in the Creation of a Dependent Culture

Education and Cultural Change in Northern Nigeria 1906-1966, examines the effects of British educational policies on traditional northern Nigerian society. Fearing that a proper education would lead to active discontent in the colony, the British devised a limited form of schooling which was designed to produce just enough trained people to serve the colonial bureaucracy without stirring up dangerous Islamic ambitions. 'Western education on native lines' was the brainchild of successive governors and officials at the colonial office who apparently considered independence as a remote possibility, only achievable in the very distant future. Their short-sighted attitudes seriously hindered the economic development of the region, with consequences that are still recognisable today. In each chapter, Professor Tibenderana gives the background to the changing educational structures together with details of the different levels of education provided.

The overall purpose of Qur ' anic education was ( and still is ) the proper
grounding of Muslim children and young adults in the Qur ' an and other tenets of
Islam , all of which aim at producing a good Muslim and a good citizen . The main
 ...

ARA-AL-QURAN MAA TAFSIR AL-KAS

This work has been selected by scholars as being culturally important, and is part of the knowledge base of civilization as we know it. This work was reproduced from the original artifact, and remains as true to the original work as possible. Therefore, you will see the original copyright references, library stamps (as most of these works have been housed in our most important libraries around the world), and other notations in the work. This work is in the public domain in the United States of America, and possibly other nations. Within the United States, you may freely copy and distribute this work, as no entity (individual or corporate) has a copyright on the body of the work. As a reproduction of a historical artifact, this work may contain missing or blurred pages, poor pictures, errant marks, etc. Scholars believe, and we concur, that this work is important enough to be preserved, reproduced, and made generally available to the public. We appreciate your support of the preservation process, and thank you for being an important part of keeping this knowledge alive and relevant.

This work has been selected by scholars as being culturally important, and is part of the knowledge base of civilization as we know it.

Minyak bumi mengubah ekonomi dunia

dari Indonesia, OPEC, Amerika Serikat hingga Jepang bergelut dalam energi

Bahkan OPEC hingga kini masih menjadi perhatian , bukan saja dari hati dan
mata umat Islam , juga bagi para ahli dari berbagai bidang . Terutama yang
menyangkut ekonomi moneter . Dengan agama Islam Arab Saudi tiap tahunnya
ramai ...

Oxford Dictionary of Word Origins

Contains alphabetically arranged entries that explore the origin, evolution, and social history of over three thousand English language words.

Contains alphabetically arranged entries that explore the origin, evolution, and social history of over three thousand English language words.

Word and Music Studies

Essays on the Song Cycle and on Defining the Field : Proceedings of the Second International Conference on Word and Music Studies at Ann Arbor, MI, 1999

This volume assembles twelve interdisciplinary essays that were originally presented at the Second International Conference on Word and Music Studies at Ann Arbor, MI, in 1999, a conference organized by the International Association for Word and Music Studies (WMA). The contributions to this volume focus on two centres of interest. The first deals with general issues of literature and music relations from culturalist, historical, reception-aesthetic and cognitive points of view. It covers issues such as conceptual problems in devising transdisciplinary histories of both arts, cultural functions of opera as a means of reflecting postcolonial national identity, the problem of verbalizing musical experience in nineteenth-century aesthetics and of understanding reception processes triggered by musicalized fiction. The second centre of interest deals with a specific genre of vocal music as an obvious area of word and music interaction, namely the song cycle. As a musico-literary genre, the song cycle not only permits explorations of relations between text and music in individual songs but also raises the question if, and to what extent words and/or music contribute to creating a larger unity beyond the limits of single songs. Elucidating both of these issues with stimulating diversity the essays in this section highlight classic nineteenth- and twentieth-century song cycles by Franz Schubert, Robert Schumann, Hugo Wolf, Richard Strauss and Benjamin Britten and also include the discussion of a modern successor of the song cycle, the concept album as part of today s popular culture."

This volume assembles twelve interdisciplinary essays that were originally presented at the Second International Conference on Word and Music Studies at Ann Arbor, MI, in 1999, a conference organized by the International Association for ...

Politik Perhatian ; Rasa dalam Kebudayaan Jawa

Jawa, sebagai sebuah peradaban, bertahan dengan sintesis spiritualnya terhadap peradaban dunia: Hindu-Budha dan Islam. Tetapi, mengapa gagap menghadapi penetrasi Barat? Upaya memilah Jawa dan non-Jawa selalu saja merupakan peristiwa politik. Dan itu berarti selalu ada yang ter(di)singkir(kan). Jawa yang takluk, atau Hindu-Budha, Islam, dan Barat yang takluk? Lalu siapa pula yang berhak mewakili: Hindu-Budha, aliran kepercayaan, koreografer Sardono atau Bagong, Gus Dur dan pesantrennya, Kraton Mataram, atau Lembaga Javanologi? Mungkin tak seorang pun dari mereka karena Jawa telah menjadi masa silam dan hanya ada dalam imajinasi. Semakin ia dikaji untuk masa kini, semakin kita harus menelusuri masa silamnya. "

Jawa, sebagai sebuah peradaban, bertahan dengan sintesis spiritualnya terhadap peradaban dunia: Hindu-Budha dan Islam.

Lesbumi ; Strategi Politik Kebudayaan

Dari buku ini kita akan di temukan dengan tiga tokoh yang menjadi tembok pertahanan Lesbumi yakni, Djamaludin Malik, Asrul Sani, dan Usmar Ismail. Tiga serangkai ini menampilkan diri sebagai role model seniman muslim. Mereka mengolah gerakan Lesbumi sebagai sebah gerakan yang humanis dan religius. Inilah yang menjadikan Lesbumi tidak dapat digempur oleh PKI lewat Lekra di dalam lembaga kesenian. Hal ini yang membedakan antara Lesbumi dengan lembaga kesenian lainnya, yakni dengan kentalnya religiutas dan intelektualitas. (hlm:159) Jika dicermati, sebenarnya buku ini terdiri dari tiga tema. Pertama, menerangkan tentang historisitas Lesbumi. Kedua, menerangkan posisi Lesbumi dalam polemik tentang seni-budaya. Ketiga, Lesbumi di jadikan sebuah arena dakwah dalam persepektif kebudayaan. Dari ketiga tema itu, kita dapat simpulkan adanya sinergisitas antara history, politik kebudayan Lesbumi sendiri dan goal institusi ini yakni, progess dalam peradaban kebudayaan. Benar saja, jika politik kebudayaan Lesbumi mempunyai peran yang signifikan di kehidupan politik, sosial dan seni-budaya masyarakat Indonesia. (hlm:203) Tak pelak jika hadirnya buku ini menjadikan referensi kita membangun pemikiran perkembangan kebudayaan Indonesia. Dengan mengingat kembali sejarah yang terlupakan sebagai pandangan serta pelajaran dalam membangun kembali lembaga kebudayaan, antisipasi masalah kebudayaan yang timbul akan teratasi. Kebudayaan tidak hanya untuk para seniman atau budayawan saja, tetapi untuk kebaikan bersama serta investasi keilmuan bangsa menghadapi modernisasi dan globalisasi.

Dari buku ini kita akan di temukan dengan tiga tokoh yang menjadi tembok pertahanan Lesbumi yakni, Djamaludin Malik, Asrul Sani, dan Usmar Ismail.